BAB III DESKRIPSI INSTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAYANAN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN SRAGEN

BUKU PROFIL UPTPK (UNIT PELAYANAN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN) KABUPATEN SRAGEN

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. UPTPK didirikan kegiatan penyaluran bantuan kemiskinan di Kabupaten Sragen

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

REVISI RENCANA STRATEGIS

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS SOSIAL Kompleks Perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor Telp/Fax (0626) PANGURURAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

QANUN KABUPATEN ACEH SINGKIL NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT. A. Sejarah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PEMERINTAH KOTA PADANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

UPTPK Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

B U P A T I S R A G E N

Transkripsi:

1 BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. SEJARAH BERDIRINYA Unit Pelayanan Terpadu penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen merupakan sebuah Unit layanan penanggulangna kemiskinan yang pertama kali ada di Indonesia. UPTPK bertempat kantor di Jalan Raya Sukowati Nomor 255 Sragen tepatnya di sebelah timur kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen. Terbentuknya Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan ini merupakan implementasi dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sragen melalui layanan Mbelo Wong Cilik yang diharapkan dapat memberikan kemudahan pelayanan kemiskinan secara sistematik disatu tempat (One Stop Servise). Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati Sragen No. 2 Tahun 2012 Tentang Pembentukan UPTPK Kabupaten Sragen, adanya Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan bertujuan agar pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan ditangani secara fokus, efektif dan efisien. Pada 27 Mei 2012, Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen resmi diluncurkan. Konsep One Stop Service diterapkan agar program penanggulangan kemiskinan yang tersebar di berbagai SKPD menjadi lebih fokus dan satu pintu (menyatukan yang terpisah). Tujuannya menyederhanakan dan mempermudah warga miskin untuk mengakses berbagai program pemerintah yang diperuntukkan bagi mereka. Di Kabupaten Sragen, penanganan dan penanggulangan kemiskinan semula dilaksanakan oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai tupoksi masing-masing. Hal ini berimbas pada alur birokrasi yang semakin panjang dan rumit. Masyarakat miskin harus berkorban waktu, tenaga, dan biaya.selain itu, keterbatasan informasi mengenai tahapan-tahapan dan prosedur

2 masing-masing program pelayanan kemiskinan menimbulkan kesulitan masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan. Kendala lainnya adalah dari perbedaan database kemiskinan antara SKPD dan BPS yang menyebabkan pelayanan kemiskinan tidak optimal dan tepat sasaran. Lahirnya UPTPK adalah untuk menyederhanakan mekanisme pelayanan terhadap masyarakat miskin dalamsatu wadah yang repesentatif, kredibel dan profesional. Pemkab Sragen sedang mengusulkan ijin peningkatan status dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan menjadi Badan Penanggulangan Kemiskinan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PAN-RB dengan surat Bupati Sragen Nomor 061/191/03/2013 tanggal 7 Oktober 2013 dan Nomor 061/87/008/2014 tanggal 6 Mei 2014. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merespon dan mendukung penuh usulan peningkatan status UPTPK menjadi Badan. B. TUJUAN INSTANSI Tujuan penyelanggaraan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen antara lain sebagai berikut: 1. Untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat miskin. 2. Untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat miskin terhadap birokrasi yang memberikan pelayanan kemiskinan. 3. Untuk menjamin masyarakat miskin terpenuhi hak-hak dan kebutuhannya di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial ekonomi. Tujuan akhir dari pelayanan kemiskinan yang ada di Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang khususnya ada di Kabupaten Sragen. Dengan

3 memberikan pelayanan kemiskinan yang tepat sasaran untuk keluarga miskin di Kabupaten Sragen. C. VISI DAN MISI INSTANSI a. Visi Instansi Adapun visi dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan yaitu : Masyarakat miskin Kabupaten Sragen yang ramah, prima dan prosedural. b. Misi Instansi Melayani warga masyarakat miskin memenuhi kebutuhan kesehatan, pendidikan dan sosial ekonomi. D. DASAR HUKUM Berdasarkan Ketetapan dan Keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia, maka secara Regulasi Pendirian UPTPK Kabupaten Sragen yaitu : 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 : Fakir Miskin dan Anak-Anak Terlantar Dipelihara Negara. 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik a) Pasal 5, Ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam perundang-undangan. Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,

4 kesehatan, jaminan sosial, energi perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya, b) Pasal 9, Dalam rangka mempermudah penyelenggaraan berbagai bentuk pelayanan publik, dapat dilakukan penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu. 3. UU NOMOR 13 TAHUN 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin a) Pasal 5, Penanganan fakir miskin dilaksanakan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, b) Pasal 7, Penanganan fakir miskin dilaksanakan dalam bentukpengembangan potensi diri, bantuan pangan dan sandang, penyediaan pelayanan perumahan, penyediaan pelayanan kesehatan, penyediaan pelayanan pendidikan, penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha, bantuan hukum dan/atau pelayanan sosial, c) Pasal 10, Data yang telah diverifikasi dan validasi harus berbasis teknologi informasi dan dijadikan sebagai data terpadu, dipergunakan oleh kementerian/lembaga terkait dalam penanganan fakir miskin dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, d) Pasal 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18: Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyelenggarakan penyediaan layanan pengembangan potensi diri, sandang dan pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan, akses kesempatan kerja dan berusaha, dan pelayanan sosial, e) Pasal 19: Penanganan fakir miskin diselenggarakan oleh Menteri secara terencana, terarah, terukur, dan terpadu. 4. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 5. Peraturan Bupati Sragen No. 2 Tahun 2012 tentang Pembentukan UPTPK Kab. Sragen.

5 E. LOGO INSTANSI F. LAYANAN UMUM UPTPK KABUPATEN SRAGEN Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan kemiskinan Kabupaten Sragen merupakan sebuah Unit layanan penanggulangan kemiskinan pertama yang ada di Indonesia karena layanan pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi dilayani disatu tempat. Jenis layanan UPTPK terdiri dari 3 bidang, yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang sosial ekonomi. 1. Seksi Pendidikan UPTPK Kabupaten Sragen memberikan layanan dalam bidang pendidikan melalui Beasiswa Sintawati adalah beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa miskin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di pulau Jawa. a. Bantuan Beasiswa Mahasiswa Miskin PTN Berprestasi Pembuatan rekomendasi pemberian beasiswa bagi mahasiswa PTN miskin berprestasi yang memenuhi kriteria yang diatur oleh penyelenggara beasiswa (Pemkab Sragen), sebagai berikut: 1) Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Pulau Jawa (Kartu Mahasiswa) 2) Asal Sragen (KTP Sragen)

6 3) Berprestasi (dengan IP minimal 3,0) dan IP berikutnya selalu naik (trend positif) 4) Masuk dalam database TNP2K / lolos verifikasi UPTPK 5) Melengkapi semua persyaratan administrasi yang dibutuhkan. 6) Hasil seleksi, besaran, dan waktu pemberian beasiswa dikoordinasikan dengan SKPD Terkait b. Bantuan Biaya Pendidikan Siswa Miskin (PSB) 1) Bantuan Biaya Pendidikan Siswa Miskin dilaksanakan pada saat Penerimaan Siswa Baru untuk Siswa SD yang akan masuk ke SLTP dan Siswa SLTP yang akan masuk ke SLTA/SMK 2) Pemberian bantuan biaya pendidikan berupa : Pembebasan SPP, BP3, dan seragam sekolah (untuk siswa SD masuk SLTP) serta Pembebasan SPP dan BP3 (untuk siswa SLTP masuk SLTA/SMK) 3) Siswa yang akan melanjutkan sekolah tersebut direkomendasikan oleh sekolah asal sebagai siswa miskin dan selanjutnya diterima seleksi di sekolah penerima. 4) Didaftarkan oleh sekolah penerima atau pendaftar individu dapat mendaftarkan diri di UPTPK sesuai dengan persyaratan yang berlaku. c. Bantuan Biaya Pendidikan Nonformal (Kejar paket C). 1) Pemberian bantuan biaya pendidikan non formal khususnya Kejar Paket C dari keluarga miskin (untuk Kejar Paket A dan B telah digratiskan)

7 2) UPTPK memberikan rekomendasi kepada maskin database/non database lolos verifikasi melalui koordinasi dengan SKPD terkait untuk mengikuti Kejar Paket C 3) Didaftarkan oleh instansi terkait, kelompok penyelenggara 4) Pendaftar individu dapat mendaftarkan diri di UPTPK sesuai dengan persyaratan yang berlaku d. Bantuan Penanganan Pekerja Anak & Anak Putus Sekolah. 1) Pemberian bantuan penanganan pekerja anak dan anak usia sekolah yang putus sekolah 2) Pendidikan berupa diklat-diklat/pelatihan ketrampilan kewirausahaan; UPTPK memberikan rekomendasi kepada maskin database/non database lolos verifikasi melalui koordinasi dengan SKPD terkait untuk penyelenggaraan diklat-diklat/pelatihan ketrampilan kewirausahaan tersebut 3) Didaftarkan oleh SKPD terkait atau pendaftar individu dapat mendaftarkan diri di UPTPK sesuai dengan persyaratan yang berlaku 2. Seksi Sosial Ekonomi UPTPK Kabupaten Sragen memberikan layanan dalam bidang sosial ekonomi meliputi : a. Bantuan Penugaran Rumah Tidak layak Huni (RLTH) 1) Pengisian formulir. 2) Verifikasi data.

8 3) Verifikasi lapangan. 4) Pendokumentasian kondisi sebelum. 5) Pengajuan persetujuan kepada Kasi dan Kepala UPTPK. 6) Pemberian bantuan. 7) Pendokumentasian kondisi sesudah. b. Santunan Duka Cita (SANGDUTA), yaitu Keluarga dari masyarakat miskin Kabupaten Sragen yang meninggal dunia berhak mendapatkan Santunan Duka Cita (Sangduta) untuk membantu biaya pemakaman. 1) Pengisian formulir. 2) Verifikasi data. 3) Verifikasi lapangan. 4) Pendokumentasian kondisi sebelum. 5) Pengajuan persetujuan kepada Kasi dan Kepala UPTPK. 6) Pemberian bantuan. 7) Pendokumentasian kondisi sesudah. c. Bantuan Raskin Bantuan Beras gratis untuk warga miskin Kabupaten Sragen 1) Pengisian formulir. 2) Verifikasi data. 3) Verifikasi lapangan. 4) Pendokumentasian kondisi sebelum.

9 5) Pengajuan persetujuan kepada Kasi dan Kepala UPTPK. 6) Pemberian bantuan. 7) Pendokumentasian kondisi sesudah. d. Bantuan PMKS e. Jaminan Sosial Lanjut Usia Terlantar. f. Jaminan Sosial Penyandang Cacat Berat g. Program Keluarga Harapan (PKH) h. Pemugaran Perumahan i. Pelatihan Teknologi Tepat Guna j. Bantuan Peralatan Industri Rumah Tangga. 3. Seksi Kesehatan UPTPK Kabupaten Sragen membantu masyarakat miskin di bidang Kesehatan dengan menyediakan Kartu Saraswati. Kartu Saraswati ini digunakan dengan cara mengajukan permohonan sebagai berikut : a. Pemberian Rekomendasi Pembebasan / Keringanan Biaya Perawatan Kesehatan. 1. Pemberian rekomendasi pembebasan/keringanan biaya perawatan kesehatan diberikan kepada semua masyarakat miskin (maskin) yang masuk database kemiskinan nasional TNP2K (Pemilik Kartu SARASWATI) atau maskin non database yang mengajukan diri/diusulkan (untuk selanjutnya dinyatakan masuk/tidak masuk kategori maskin setelah

10 dilakukan verifikasi oleh petugas UPTPK/petugas lain yang ditunjuk) 2. Maskin yang telah mendapatkan rekomendasi pembebasan/keringanan Biaya Perawatan Kesehatan yang merupakan maskin database atau non database lolos verifikasi secara otomatis mendapat rekomendasi pembebasan atau keringanan biaya perawatan kesehatan. 3. Rekomendasi pembebasan atau keringanan biaya perawatan kesehatan berlaku selama 1 (satu) bulan sejak tanggal dikeluarkan 4. Setelah 1 (satu) bulan diadakan perpanjangan rekomendasi sesuai dengan status perawatan kesehatan yang bersangkutan b. Permohonan Rujukan untuk mendapatkan Perawatan Kesehatan ke Pemberi Layanan Kesehatan 3 (PPK 3). 1. Pemberian rekomendasi rujukan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di PPK3 diberikan kepada semua masyarakat miskin (maskin) yang masuk database kemiskinan nasional TNP2K (Pemilik Kartu SARASWATI) atau maskin non database yang mengajukan diri/diusulkan (untuk selanjutnya dinyatakan masuk/tidak masuk kategori maskin setelah dilakukan verifikasi oleh petugas UPTPK/petugas lain yang ditunjuk). 2. Rujukan hanya dari PPK2 (RSUD Sragen dan RSUD Gemolong) ke PPK3 (RS. Dr. Muwardi Surakarta, RSJD Surakarta, RSOP Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, RSUP Dr. Kariadi Semarang, dan RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta) bukan dari PPK1 (Puskesmas) ke PPK3 (Rujukan ke PPK3 harus melewati PPK 2).

11 3. Berlaku selama 1 (satu) bulan sejak tanggal dikeluarkan 4. Setelah 1 (satu) bulan diadakan perpanjangan rekomendasi sesuai dengan status perawatan kesehatan yang bersangkutan. c. Pemberian Bantuan obat dan alat kontrasepsi. 1. Pemberian bantuan obat dan alat kontrasepsi untuk akseptor dari keluarga miskin. 2. UPTPK memberikan rekomendasi kepesertaan KB dan fasilitas pemberian obat dan alat kontrasepsi kepada maskin database/non database lolos verifikasi melalui koordinasi dengan SKPD terkait. G. PRODUK LAYANAN UPTPK KABUPATEN SRAGEN Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan mempunyai produk dalam menunjang kinerjanya yaitu : 1. Penerbitan Kartu Saraswati 2. Rekomendasi Rujukan Jamkesda 3. Penerbitan Kartu Sintawati 4. Pemberian Beasiswa Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Miskin 5. Rekomendasi PPA-PKH 6. Rekomendasi Biaya Pendidikan Non Formal 7. Rekomendasi Biaya Pendidikan Siswa Miskin 8. Santunan Uang Duka Cita

12 9. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni 10. Pemberian Bantuan Raskin 11. Pemberian Bantuan Kursi Roda bagi Penyandang Cacat 12. Pemberian Bantuan Sembako bagi Lansia Miskin 13. Rekomendasi Magang Jepang 14. Klinik Saraswati 15. Ambulance Gratis H. STANDAR WAKTU PENYELESAIAN Adapun standar waktu penyelesaian jenis pelayanan yang ada di Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) sebagai berikut : Tabel 3.1 Standar Waktu Penyelesaian Pelayanan NO JENIS PELAYANAN WAKTU 1 Penerbitan Kartu Saraswati 7 hari 2 Rekomendasi Rujukan Jamkesda 3 hari 3 Penerbitan Kartu Sintawati 7 hari 4 Pemberian Beasiswa Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Miskin Satu tahun anggaran 5 Rekomendasi PPA-PKH 3 hari 6 Rekomendasi Biaya Pendidikan Non Formal 3 hari 7 Rekomendasi Biaya Pendidikan Siswa 3 hari 8 Miskin Santunan Uang Duka Cita Satu tahun anggaran 9 Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni - APBD - CSR / MATRA Satu tahun anggaran 7 hari 10 Pemberian Bantuan Raskin Satu tahun anggaran 11 Pemberian Bantuan Kursi Roda bagi Tentative Penyandang Cacat

13 12 Pemberian Bantuan Sembako bagi Lansia Tentative Miskin 13 Rekomendasi Magang Jepang 7 hari 14 Klinik Saraswati Jam Kerja 15 Ambulance Gratis 24 Jam (Non Stop) (sumber : Arsip UPTPK) I. MEKANISME PELAYANAN Mekanisme umum yang ada di UPTPK adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Mekanisme Pelayanan di Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen (Sumber : Arsip UPTPK) J. STRUKTUR ORGANISASI Susunan Organisasi Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen terdiri dari enam bagian dengan tugas dan fungsinya

14 sebagai berikut yang dapat dilihat Bagan Organisasi Unit Pelayanan Terapadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen sesuai dengan Peraturan Bupati Sragen No. 2 Tahun 2012 Tentang Pembentukan UPTPK Kabupaten Sragen pada gambar 3.2 : Gambar 3.2 Bagan Susunan Organisasi UPTPK Kabupaten Sragen (sumber : Arsip UPTPK ) Susunan organisasi UPTPK Kabupaten Sragen saat ini sebagai berikut : 1. Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 3. Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pendidikan 4. Kepala S eksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kesehatan 5. Kepala Seksi Penaggulangan Kemiskinan Berbasis Sosial dan Ekonomi 6. Kepala Seksi Data Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat a) Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kedudukan UPTPK dipimpin oleh seorang Kepala UPTPK yang diseratakan sebagai pejabat Strktural Ekselon II/a. Kepala UPTPK dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPTPK bertanggungjawab atas memberikan rekomendasi dan/atau bantuan pelayanan penanggulangan kemiskinan.

15 b) Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang disertakan setingkat Pejabat Struktural eselon IV/a, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala UPTPK. Kasubbag Tata Usaha mempunyai tugas memantau Kepala UPTPK dalam pengelolaan urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugasnnya, Kasubbag Tata Usaha mempunyai fungsi : 1) Pengelolaan ketatausahaan, Rumah tangga, perlengkapan dan hubungan masyarakat. 2) Pengumpulan data/bahan penyusunan kebijakan. 3) Pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan program kerja c) Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pendidikan Seksi dijabat oleh seorang Kepala SEksi yang disertakan setingkat Pejabat Struktural eselon IV/a dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTPK. Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pendidikan mempunyai tugas membantu Kepala UPTPK dalam pelaksanaan koordinasi pelayanan, penanganan, dan penanggulangan kemiskinan berbasis pendidikan. Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pendidikan mempunyai fungsi : 1) Pengkajian pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis pendidikan.

16 2) Perencanaan pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis pendidikan. 3) Pemantauan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis pendidikan. d) Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kesehatan Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala UPTPK dalam pelaksanaan pelayanan, penanganan, dan penanggulangan kemiskinan berbasis kesehatan. Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kesehatan Mempunyai fungsi : 1) Pengkajian pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis kesehatan. 2) Perencanaan pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis kesehatan. 3) Pemantauan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis kesehatan. e) Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Sosial Ekonomi Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Sosial Ekonomi mempunyai tugas membantu Kepala UPTPK dalam pelaksanaan pelayanan, penanganan, dan penanggulangan kemiskinan berbasis kesehatan. Kepala Seksi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Sosial Ekonomi mempunyai fungsi :

17 1) Pengkajian pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis Sosial Ekonomi. 2) Perencanaan pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis Sosial Ekonomi. 3) Pemantauan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelayanan, penanganan, penanggulangan kemiskinan berbasis Sosial Ekonomi. f) Seksi Data dan Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat Kepala Seksi Data Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala uptpk dalam pelaksanaan koordinasi pehimpunan dan pembaharuan (updating) data base kemiskinan serta penanganan pengaduan masyarakat. Kepala Seksi Data Pelapran dan Pengaduan Masyarakat mempunyai fungsi : 1) Pengkajian dan penghimpunan data base kemiskinan 2) Pelaksanaan pembaharuan (Updating) data base kemiskinan 3) Penanganan pengadaan masyarakat sesuai bidang tugasnya K. KOMPOSISI PEGAWAI Guna memberikan pelayanan prima dan optimal kepada masyarakat miskin, diperlukan personel memadai, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Saat ini jumlah pegawai UPTPK Sragen adalah sebanyak 20 orang dan menangani 15 jenis layanan. Pegawai-pegawai tersebut direkrut sesuai kompetensi pada bidangnya masing-masing sehingga memiliki pengalaman dan kapabilitas dibidang pelayanan yang akan ditangani.

18 UPTPK memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin dengan pola One Stop Service dan terintegrasi melalui sistem informasi, mekanisme pelayanan dan standar waktu serta persyaratan yang dibakukan dalam bentuk SOP, sehingga pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien. Dasar pelaksanaan tugas personil yang ditempatkan di UPTPK Sragen adalah Surat Perintah Bupati Sragen Nomor 800/027/2012. Adapun menurut tingkat pendidikannya, dapat dilihat dari table gambar 3.2 berikut: Tabel 3.2 Komposisi UPTPK Kabupaten Sragen NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE 1. Strata II 9 orang 45% 2. Strata I 11 orang 55% JUMLAH 20 orang 100 % (Sumber : Arsip UPTPK) Sedangkan jabatan struktural terdiri dari Eselon III Kepala UPTPK, Eselon IV Kasubbag Tata Usaha, Kasi Pelayanan Kemiskinan Berbasis Pendidikan, Kasi Pelayanan Kemiskinan Berbasis Sosial Ekonomi, Kasi Pelayanan Kemiskinan Berbasis Kesehatan, dan Kasi Pelayanan Kemiskinan Berbasis Data & Pelaporan. Didukung pegawai pelaksana yang terdiri dari 15 orang PNS dari berbagai SKPD. Para pegawai UPTPK dituntut menguasai persoalan teknis dan mampu melayani secara prima.citra birokrasi yang rumit dan berbeli-belit diharapkan lenyap saat masyarakat miskin mendapatkan pelayanan di UPTPK.Salah satu upaya untuk menguatkan kesan profesionalisme adalah dengan wujud seragam personel UPTPK yang berbeda dengan PNS pada umumnya.untuk pegawai pria mengenakan kemeja berdasi, sedangkan pegawai wanita mengenakan blazer dengan warna berbeda setiap harinya.