BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS BISNIS MODEL DENGAN PENDAKATAN BUSINESS MODEL CANVAS TERHADAP USAHA MIKRO AGRIBISNIS KERAMAT BEY BERRY CIWIDEY TELKOM UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Green Laundry Sejarah Green Laundry

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Jelajah Biru

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

. Baja Bahana Utama terletak di

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah makan GeTol berdiri sejak tanggal 2 april dengan diprakarsai oleh Ibu Merita. Nama rumah makan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

Strategi Pengembangan Sentra Industri Kaos di Kawasan Suci Kota Bandung dengan Menggunakan Pendekatan Model Bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Fruitea Holic Sumber: Data Internal Fruitea Holic

BAB III DESAIN AKHIR

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL. business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini :

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

KATA PENGANTAR Analisis Inovasi Model Bisnis Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas (Studi Pada Bebek Garang tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Metode Business Model Canvas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II BUSINESS CANVAS

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT.Bonli Cipta Sejahtera

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan diantara pihak yang bersangkutan. Perumusan hubungan kerjasama ini diawali

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB V IMPLEMENTASI. dengan tujuan mendapatkan laba. Dalam dunia bisnis dengan tingkat

USULAN DESAIN MODEL BISNIS LAPIS BOGOR SANGKURIANG BUSINESS MODEL DESIGN OF LAPIS BOGOR SANGKURIANG

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

BAB I PENDAHULUAN. dan juga menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi konsumen. juga teknologi (Ferrell, Hirt, & Ferrell, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

BAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III BUSINESS MODEL

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Indonesia Sumber: (10 Februari 2016)

I. PENDAHULUAN. pertanian. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Peneliatan Umum Sejarah Singkat Koperasi Telekomunikasi Seluler (KISEL)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

BUSINESS MODEL CANVAS

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Keramat Bey Berry Keramat Bey Berry merupakan salah satu usaha agrobisnis pemasok strawberry yang telah berdiri selama 13 tahun, tepatnya dimulai sejak tahun 2002 hingga sekarang. Keramat Bey Berry yang berlokasi di Jalan Raya Patengan km 5 Ciwidey ini dikelola oleh seorang ibu muda bernama Ibu Hj Ellis. Awalnya Keramat Bey Berry berdiri dipelopori oleh 4 orang petani dimana salah satunya adalah bu Hj Ellis dengan nama KBLE (kelompok Berry Lestari Endah) namun setelah setahun berjalan karena ketidaksamaan prinsip para anggotanya kemudian KBLE dibubarkan dan bu Hj Ellis mulai mengembangkan usaha sendiri dan berganti nama menjadi Keramat Bey Berry. Keramat Bey Berry telah memasarkan berbagai jenis strawberry mulai dari Nyoho, California, hingga jenis Kelly Bright. Setiap jenis strawberry memiliki karakteristik yang berbeda mulai dari bentuk, warna hingga rasa. Kelly Bright dianggap sebagai jenis yang paling bagus karena daging buah yang lebih keras, tahan lama, serta warna merah segar. Saat ini Keramat Bey Berry telah memasarkan strawberrynya hingga skala nasional, mulai dari Jawa Barat, Jakarta, hingga Sumatera. Setiap tahunnya Keramat Bey Berry mengalami perkembangan yang cukup baik dilihat dari angka produksi yang semula 1 kwintal per hari kini Keramat Bey Berry mampu memproduksi hingga 1 ton strawberry segar perharinya. Keramat Bey Berry beroperasi 4-7 hari kerja. Dimulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Sebanyak 13 pekerja tetap membantu operasional hariannya mulai dari pendataan keluar masuknya strawberry, pengemasan, penyortiran, hingga pemaketan strawberry. Dalam pemenuhan produksi hariannya Keramat Bey Berry dibantu oleh 40 orang petani. 1

1.1.2. Visi Misi Perusahaan Visi Menjadi pemasok strawberry terpercaya dengan kualitas terbaik. Misi 1. Menjalin hubungan baik dengan para petani dengan melakukan pembayaran hasil panen tepat pada waktunya. 2. Menjaga kepercayaan konsumen dengan terus memperhatikan kualitas strawberry yang dihasilkan. 1.1.3. Logo Perusahaan Berikut adalah logo Keramat Bey Berry seperti pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Logo Keramat Bey Berry Sumber: Keramat Bey Berry 1.1.4. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Keramat Bey Berry adalah seperti Gambar 1.2 Keramat Bey Berry Organization Gambar 1.2 Struktur Organisasi Keramat Bey Berry Sumber: Keramat Bey Berry 2

1.2. Latar Belakang Penelitian Agribisnis merupakan setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengushaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri ataupun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis dengan perkataan lain adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan (Sjarkowi, 2004). Indonesia memilki potensi yang sangat besar dalam pengembangan agribisnis bahkan dimungkinkan akan menjadi leading sector dalam pembangunan nasional. Potensi agribisnis tersebut dikarenakan beberapa hal diantaranya dalam pembentukan PDB, agribisnis penyumbang nilai tambah terbesar, diperkirakan sebesar 45 %, Sektor agribisnis juga merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar hingga 74% total penyerapan tenga kerja nasional ( DKP, 2005). Kesuburan tanah dan keanakeragaman hayati Indonesia sangat mendukung pertumbuhan agribisnis di Indonesia. Berdasarkan data dinas pertanian Bandung 2015 sektor pertanian kabupaten Bandung menempati urutan ketiga yang berkontribusi terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dengan pertumbuhannya sekitar 2,19 per tahun. Ciwidey merupakan salah satu kecamatan di Jawa Barat yang telah dikenal sebagai daerah agribisnis dan agrowisata. Salah satu hasil pertanian yang sangat terkenal dan menjadi ikon kota tersebut adalah buah strawberry. Ciwidey dalam satu hari mampu menghasilkan hingga puluhan ton strawberry, hal ini bisa dilihat dari jumlah pengumpul serta pemasok yang tersebar di seluruh sudut kecamatan yang rata-rata mampu memproduksi 500-1000kg strawberry segar per hari. Kabupaten Jawa Barat penghasil terbesar tentunya adalah Ciwidey. Sekitar 27.367 ton ditahun 2009 dan meningkat hingga 84.348 ton di tahun 2013. Kondisi lingkungan Ciwidey yang berada di ketinggian 1000-1500 Dpl dengan curah 600-700 mm /tahun serta suhu antara 22-28 oc menjadi rumah yang subur bagi strawberry serta banyaknya destinasi wisata di Ciwidey seperti Kawah Putih, Situ Patengan, Rancaupas, Ciwalini Hot Spring turut membantu peningkatan pertumbuhan agribisnis strawberry. Berikut adalah table 1.1 yang berisi data produksi komoditi strawberry dari tahun 2009-2013 yang dikeluarkan oleh dinas pertanian Jawa Barat: 3

Tabel 1.1 Tabel produksi komoditi Strawberry kab/kot Jawa Barat NO KAB/KOT TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 1 Bandung 27.367 14.042 36.909 160.336 84.348 2 Garut 191 229 1.119 5.941 1.483 3 Tasikamlaya 1 16 128 61 812 4 Kuningan 0 42 8 0 0 5 Bandung Barat 517 104 151 192 206 6 Majalengka 20 0 0 0 0 JUMLAH 28.096 14.443 38.315 166570 86.849 Sumber: Dinas pertanian jawa Barat (Disperta.Jabarprov.go.id) Dua dekade terakhir Ciwidey mengalami perkembangan yang cukup pesat baik kesejahteraan masyarakatnya mapun pertaniannya dilihat dari banyaknya bermunculan pengumpul serta pemasok strawberry baru. Pengumpul merupakan satu atau lebih petani yang mengumpulkan strawberry guna dipasarkan langsung atau disetor ke pemasok sedangkan pemasok adalah Bandar besar yang mengumpulkan strawberry dari petani-petani yang kemudian di dipasarkan keseluruh pelanggan baik skala lokal maupun nasional bahkan hingga internasional. Kini terdapat hingga puluhan pemasok yang bersaing dalam mendistribusikan strawberry. Berikut tabel 1.2 berupa data pemasok dan pengumpul Strawberry yang berada di kecamatan Alamendah Ciwidey. Tabel 1.2 Tabel data prroduksi Harian pemasok dan pengumpul Strawberry Sumber: Pra penelitian Peneliti No Pemasok/pengumpul Lokasi Rata-rata Produksi harian ( Kg ) 1 Chepy Berry Legok Kondang 400-800 2 Mitra Strawberry Ranca 400-1000 3 Keramat Bey Berry Cilatastari 300-1000 4 Amin Strawberry Cilastari 400-500 5 Hj Ade Berry Cipanawa 500-1000 6 Hj Etty Cipanawa 400-1000 7 Opan Pepino Cilastari 200-400 8 Putra Mandiri Ranca Mulya 500-800 9 Dee Dee Straberry Sinapl 200-600 10 Eman Berry Datar Puspa 300-600 4

Persaingan yang ketat antar para pemasok menciptakan persaingan bisnis dimana harga jual di pasar sangat bersaing walaupun target konsumen yang berbeda. Beberapa pemasok megambil target pasar tradisional lokal dan nasional, ada yang khusus mengambil pasar luar daerah, ada pemasok yang mengambil pasar premium lokal maupun nasional bahkan ada juga yang mengambil pasar keduanya. Segmentasi, target serta demografi yang berbeda dari masing-masing pemasok menambah keanekaragaman packaging yang ditawarkan. Mulai dari ukuran 250gr hingga ukuran 500gr, bahkan setiap packaging juga disesuaikan dengan ukuran atau grade strawberry. Kondisi perekonomian yang terus mengalami perubahan serta persaingan semakin ketat menjadikan alasan perlunya manajemen bisnis yang profesional agar mampu menghadapi dan mengantisipasi persaingan usaha. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam usaha pengembangan bisnis tersebut adalah dengan memodelkan bisnis dengan cara membuat konsep yang memungkinkan perusahaan mendiskribsikan dan memikirkan organisasinya, pesaingnya dan perusahaan lain melalui sebuah model bisnis yaitu dengan pendekatan Business Model Canvas. Business Model Canvas (BMC) adalah alat yang dapat digunakan untuk memetakan suatu bisnis dengan sembilan blok bangunnya sehingga menjadi jelas bagi suatu perusahaan tentang apa aktifitas kuncinya, apa sumber daya kuncinya, siapa mitra utamanya, siapa konsumennya, bagaimana proporsi nilainya, bagaimana cara menjalin hubungan dengan konsumen, bagaimana saluran distribusi dan pemasarannya, bagaimana struktur pembiayaannya, dan sumber pendapatan dari bisnis tersebut. Business model canvas tidak hanya dapat digunakan untuk memotret model bisnis perusahaan saat ini, namun juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan rancangan model bisnis yang baru. Osterwalder dan Pigneur (2012: 12-15). Pada uraian table sebelumnya yakni table 1.2 yang didapat dari hasil pra penelitian menunjukkan bahwa setiap pemasok mampu menghasilkan rata-rata 300kg hingga 1 ton strawberry segar. Persaingan yang ketat diantara para pemasok tentu memerlukan difrensiasi dengan para pesaing, baik dalam penambahan nilai terhadap 5

buah strawberry, target pasar, hingga saluran distribusinya. Diantara pemasok salah satunya yang cukup besar adalah Keramat Bey Berry dengan produksi harian hingga 1 ton per hari, namun Konsep dan model bisnis yang digunakan dan dikembangkan Keramat Bey Berry cukup tertinggal, semua kegiatan produksi dilakukan dengan cara tradisional serta tidak adanya manajemen yang professional dalam melakukan seluruh aktivitas produksinya, oleh sebab itu perlu adanya pembaharuan. Dengan kata lain, manajemen dituntut untuk memiliki ilmu, pengetahuan luas dan kemampuan konseptual tata kelola yang baik sehingga bisa menjadi modal mengembangkan bisnis yang dijalankan. Menurut bu Hj Ellis pemilik Keramat Bey Berry pada wawancara yang dilakukan pada September 2015, hingga saat ini dia hanya masih sebatas memasarkan ke supplier Jakarta yang kemudian didistribusikan ke pelanggannya, Keramat Bey Berry hanya sebatas pemasok tanpa turut langsung dalam pemasaran sehingga harga juga yang ditawarkan relatif lebih murah. Selama ini bu Hj Ellis telah berusaha untuk mengembangkan bisnisnya ini namun karena beralasan berlatar belakang pendidikan sebatas Sekolah Menengah Pertama bu Hj Ellis mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya. Pemahaman terhadap istilah bisnis yang cukup rumit serta birokrasi ke Supermarket ataupun Mall menjadi tantangan yang dihadapinya. Anaknya yang masih SMA belum mampu membantunya dalam mengelola bisnis tersebut dan ditambah lagi kondisi suaminya yang juga berlatar pendidikan yang sama. Ibu Hj Ellis selama ini telah mampu menghasilkan omzet puluhan hingga ratusan juta per bulannya namun bu Hj Ellis masih memakai cara-cara tradisional seperti mengandalkan sistem kepercayaan antar seluruh lingkungan bisnisnya tanpa ada ikatan hitam diatas putih. Dalam beberapa tahun ini bu Hj Ellis merasa bahwa bisnisnya jalan ditempat dilihat dari kondisi keuangan yang tidak stabil dan sangat rentan karena tidak memilki kerja sama apapun untuk mengikat seluruh aspek lingkungan bisnisnya. Business Model Canvas ini juga merupakan model bisnis yang disarankan oleh Keramat Bey Berry karena dengan memetakan menggunakan BMC hasil dari penelitian ini dapat dengan mudah dipahami serta dapat membantu dalam pengembangan model bisnis yang akan dikembangkan oleh Keramat Bey Berry. 6

Selanjutnya ditambahkan evaluasi terhadap model bisnis tersebut. Menggunakan analisis SWOT. SWOT merupakan alat evaluasi digunakan untuk mendeteksi lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki perusahaan dan pada akhirnya diharapkan akan dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman yang ada. Sedangkan Osterwalder dan Pigneur (2012:216), menganggap bahwa analisis jenis SWOT ini memberikan dasar yang baik untuk diskusi lebih lanjut, pengambilan keputusan, dan akhirnya inovasi di sekitar model bisnis. Dengan adanya analisis seperti ini, perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal, dapat dengan mudah diserap oleh lingkungan internal lalu memaksimalkan dan mengefektifkan kekuatan internal untuk menghadapi lingkungan eksternal tersebut. Analisis SWOT merupakan penunjang Business model canvas dalam melakukan evaluasi terhadap model bisnis yang kini dimiliki oleh suatu perusahaan.perusahaan ditinjau ulang di dianalisis kembali apa saja yang menjadi kekukatan untuk bias dijadikan pacuan pengembangan, lalu kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki, Kesempatan apa saja yang bisa digunakan untuk pengembangan serta ancamanancaman apa saja yang harus diwaspadai. Berdasarkan permasalahan yang ada untuk mengetahui gambaran model bisnis yang diterapkan di perusahaan baik dalam aspek pemasaran, sumber daya manusia, finansial, operasional, dan aspek bisnis lainya yang berkaitan pada Keramat Bey Berry dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas yang merangkum 9 elemen bisnis yaitu: Customer Segment, Customer Relationship, Channel, Revenue Stream, Value Propositions, Key Activities, Key Resources, Cost Structure, dan Key Partners, maka penelitian ini mengambil judul skripsi: ANALISIS MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS TERHADAP USAHA MIKRO AGRIBISNIS KERAMAT BEY BERRY CIWIDEY 7

1.3 Perumusan Masalah Persaingan yang ketat antara Keramat Bey Berry dengan seluruh pesaingnya menuntut kinerja manajemen professioanal serta pengetahuan penuh atas bisnisnya guna evaluasi serta penentuan strategi bersaing. Telah berdiri hingga 13 tahun namun hanya memakai cara tradisional tentu menjadi kekhawatiran bu Hj Ellis kedepannya dalam mencapai target pengembangan Keramat Bey Berry yang lebih baik. Mengetahui bagaimana model bisnisnya adalah langkah awal yang bisa dilakukan dan model bisnis yang paling mudah dipahami adalah model bisnis canvas. Setelah mengetahui bentuk bisnis modelnya, Keramat bey berry dievaluasi menggunakan SWOT untuk kemudian diketahui bagaimana rancangan model bisnis sebagai bentuk strategi yang bisa dijalankan. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan penjelasan yang telah di paparkan dalam latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran model bisnis Keramat Bey Berry saat ini jika ditinjau dengan pendekatan Business Model Canvas? 2. Bagaimana perancangan model bisnis sebagai bentuk strategi pengembangan bisnis yang sesuai dan disarankan untuk diterapkan di Keramat Bey Berry dengan pendekatan Business Model Canvas? 1.5 Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan: 1. Mengetahui gambaran model bisnis Keramat Bey Berry jika di tinjau dengan Business Model Canvas dengan pemetaan model bisnis saat ini. 2. Mengetahui Model bisnis yang sesuai dan disarankan untuk diterapkan di Keramat Bey Berry. 8

1.6. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternative atau pertimbangan dalam perancangan pengembangan bisnis Keramat Bey Berry sehingga dapat mengembangkan bisnisnya serta hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian di bidang manajemen strategi dan strategi bisnis yang menggunakan business model canvas. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini diperlukan batasan untuk menjaga konsistensi penelitian, sehingga lingkup permasalahan tidak meluas dan pembahasan lebih fokus kepada pemecahan masalah yang ada pada kerangka pemikiran penulis. Ruang lingkup penelitian ini terfokus pada formulasi alternatif strategi pengembangan bisnis Keramat Bey Berry dengan pendekatan business model canvas. Business model canvas terbagi dalam sembilan building blocks yang menjelaskan bagaimana organisasi dapat meraih keuntungan, sembilan building blocks tersebut adalah customer segments, value propositions, channel, customer relations, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure. Kesembilan building blocks tersebut, dilakukan penilaian atas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada dalam model bisnis perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan formulasi strategi. 1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jl Raya Patengan Km 5 RT 03/23 No. 124 Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Ciwidey Kabupaten Bandung dan objek yang diteliti adalah Keramat Bey Berry. 1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian Penelitian dimulai sejak September 2015 sampai dengan Desember 2015. 9

1.8 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi yang terdapat dalam skripsi ini, sistematika penulisan skripsi disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian. Beberapa data disajikan pula pada bab ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi kajian pustaka dan uraian umum tentang teori yang digunakan serta literatur yang berkaitan dengan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi metode, pendekatan, dan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan maupun menganalisis data yang dapat menjawab serta menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian secara sistematis kemudian dianalisis dengan teknis analisis yang ditetapkan dan ditinjau dari Sembilan elemen business model canvas BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan atas hasil penelitian dan saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian. 10