JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

GUBERNUR SUMATERA BARAT

METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN. Pusat Pengembangan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

-Extension Method- -Anie Eka Kusumastuti Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2012 TENTANG METODE DAN MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2014 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERIKANAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perika

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

METODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

Rancang Bangun Sistem dan Metode Penyuluhan

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

Disusun Oleh : Fitrianti Inayah Anita 444

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

P E N I N G K A T A N K A P A S I T A S P O K T A N &

PENYULUHAN PERTANIAN (613)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)

PERANAN PENYULUHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KAMPAR. Kata Kunci : Peranan, penyuluhan, dan kelapa sawit

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Peran Penyuluh Dalam Upaya Meningkatkan Produktifitas Padi Mendukung Swasembada Pangan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

BAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

METODE PENYULUHAN PERTANIAN MATERI DIKLAT DASAR PENYULUHAN AHLI BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN BATU ANGAKAT 1 TAHUN 2014

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, hampir 80% warga negaranya. bermasyarakat di pedesaan serta sekitar 62% dari jumlah tersebut bermata

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 47/Permentan/SM.010/9/2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

2018, No Menteri Pertanian sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

II. TINJAUAN PUSTAKA

Terminologi Penyuluhan Pertanian. Agustina Bidarti, SP., M.Si Fakultas Pertanian Unsri

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BALAI PENYULUHAN NOMOR : 26/Permentan/OT.140/4/2012 TANGGAL : 19 April 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum Pelaksanaan

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 14 MARET 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : P.23/MenLHK-II/2015 TENTANG

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67/PERMENTAN/SM.050/12/2016 TENTANG PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 25/Permentan/PL.130/5/2008 TENTANG PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 55/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN BERPRESTASI

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Ir. Momon Rusmono, MS NIP

2016, No Kehutanan tentang Penyuluh Kehutanan Swasta dan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 199

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No juncto Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 4. Undang-Undang N

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOKTANI DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

Transkripsi:

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) melalui Pasal 26 mengamanatkan bahwa penyuluhan dilakukan dengan pendekatan partisipatif melalui metode penyuluhan pertanian yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha. Agar penyuluhan pertanian dilaksanakan secara efektif dan efisien, diperlukan metode penyuluhan pertanian yang tepat sesuai kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. TUJUAN Penulisan artikel ini bertujuan memberikan informasi kepada Penyuluh Pertanian (pertanian, perikanan dan kehutanan) baik itu penyuluh PNS, Penyuluh THL-TBPP, Penyuluh Swadaya dan Penyuluh Swasta dapat mengetahui Jenis - Jenis Metode Penyuluhan Pertanian yang sesuai berdasarkan tujuan penyuluhan. JENIS JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN Metode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Metode Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk : a Mempercepat dan mempermudah penyampaian materi dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian ; b Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian ; c Mempercepat proses adopsi inovasi teknologi pertanian.

Penggunaan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan tujuan yang dicapai, adapun jenisjenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan yaitu ; 1) Pengembangan kreativitas dan inovasi antara lain ; a. Temu Wicara adalah dialog antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan pejabat pemerintah membicarakan perkembangan dan pemecahan masalah pembangunan pertanian. b. Temu Lapang (field day) adalah pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan penyuluh pertanian dan/atau peneliti/ahli pertanian di lapangan untuk mendiskusikan keberhasilan usahatani dan/atau mempelajari teknologi yang sudah diterapkan. c. Temu Karya adalah pertemuan sesama pelaku utama dan pelaku usaha untuk tukar menukar informasi, pengalaman dan gagasan dalam kegiatan usahatani. d. Temu Usaha adalah pertemuan antar pelaku utama dengan pelaku usaha/pengusaha dibidang agribisnis dan/atau agroindustri agar terjadi tukar menukar informasi berupa peluang usaha, permodalan, teknologi produksi, pasca panen, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil, dengan harapan akan terjadi kontrak kerjasama. 2) Pengembangan kepemimpinan antara lain ; a. Rembug Paripurna adalah pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha tingkat nasional/provinsi/kabupaten/kota ditambah utusan dari wilayah dibawahnya yang membahas masalah umum pembangunan pertanian yang akan menjadi dasar kegiatan organisasi tingkat nasional. b. Rembug Utama adalah pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha, untuk menilai/mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan program dan rencana kerja periode yang lalu, serta menyusun kepengurusan nasional/provinsi/kabupaten/kota periode yang akan datang. c. Rembug Madya adalah pertemuan para anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan dalam pelaksanaan Pekan Nasional Pertemuan Pelaku Utama dan Pelaku usaha pemecahan suatu masalah yang dihadapi untuk kemudian dilaksanakan oleh mereka sendiri beserta kelompoknya. d. Mimbar Sarasehan adalah pertemuan konsultasi secara berkala dan berkesinambungan antara pelaku utama dan pelaku usaha andalan dengan pejabat pemerintah terutama lingkup pertanian untuk perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan pertanian. 3) Pengembangan kerukunan dengan masyarakat antara lain ; a. Temu Akrab adalah kegiatan pertemuan untuk menjalin keakraban antara pelaku utama dengan masyarakat setempat/sekitar lokasi pertemuan. b. Ceramah adalah media penyampaian informasi secara lisan kepada pelaku utama, pelaku usaha dan/atau tokoh masyarakat dalam suatu pertemuan. c. Demonstrasi adalah peragaan suatu teknologi (bahan, alat atau cara) dan atau hasil penerapannya secara nyata yang dilakukan oleh demonstrator kepada pelaku utama dan pelaku usaha.

Ditinjau dari materi, demonstrasi dibedakan atas ; Demonstrasi cara adalah peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain: demonstrasi cara pemupukan, demonstrasi cara penggunaan alat perontok. Demonstrasi hasil adalah peragaan hasil penerapan teknologi, antara lain: demonstrasi hasil budidaya padi varietas unggul, demonstrasi hasil penggunaan alat perontok padi. Demonstrasi cara dan hasil adalah gabungan peragaan cara dan hasil suatu teknologi. Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas ; Demonstrasi plot (Demplot) adalah peragaan penerapan teknologi oleh petani perorangan dilahan usahataninya. Demonstrasi usahatani (Dem farm) adalah peragaan penerapan teknologi oleh kelompoktani dalam hamparan usahatani anggotanya. Demontrasi area (Dem area) adalah peragaan penerapan teknologi secara bersama oleh gabungan kelompoktani dalam hamparan usahatani anggotanya. Demonstrasi Unit (demunit) adalah peragaan penerapan teknologi dilakukan oleh kelembagaan pelaku utama dan kelembagaan pelaku usaha yang berbadan hukum di lahan yang dikuasai oleh kelembagaan pelaku utama dan kelembagaan pelaku usaha. 4) Kaji Terap Kaji terap adalah Ujicoba teknologi yang dilakukan oleh pelaku utama untuk meyakinkan keunggulan teknologi anjuran dibandingkan teknologi yang pernah diterapkan, sebelum diterapkan atau dianjurkan kepada pelaku utama lainnya. 5) Karya Wisata Karya wisata adalah Kegiatan peninjauan oleh sekelompok pelaku utama untuk melihat dan mempelajari keberhasilan penerapan teknologi usahatani di satu atau beberapa tempat. 6) Kunjungan Rumah/Tempat Usaha Kunjungan rumah/tempat usaha adalah Kunjungan terencana oleh penyuluh ke rumah atau tempat usaha pelaku utama dan atau pelaku usaha. 7) Kursus Tani Kursus tani adalah proses belajar-mengajar yang diperuntukan bagi para pelaku utama beserta keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu. 8) Magang di Bidang Pertanian Magang adalah proses belajar mengajar antar pelaku utama dengan bekerja di lahan dan/ atau tempat usahatani pelaku utama yang berhasil. 9) Mimbar Sarasehan Mimbar sarasehan adalah forum konsultasi antara wakil pelaku utama dan/atau pelaku usaha dengan pihak pemerintah secara periodik dan berkesinambungan untuk

musyawarah dan mufakat dalam pengembangan usaha pelaku utama dan pelaksanaan program pembangunan pertanian. 10) Obrolan Sore Obrolan sore adalah percakapan antar pelaku utama yang dilakukan sore hari dengan santai dan akrab mengenai pengembangan usahatani dan pembangunan pertanian. 11) Pameran Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematik pada suatu tempat tertentu. 12) Pemberian Penghargaan Pemberian penghargaan adalah kegiatan untuk memotivasi pelaku utama melalui pemberian penghargaan atas prestasinya dalam kegiatan usahatani. 13) Pemutaran Film Pemutaran film merupakan metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan. 14) Pemasangan Poster/Spanduk Pemasangan poster/spanduk merupakan metode penyuluhan dengan menggunakan gambar dan sedikit kata - kata yang dicetak pada kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul di luar suatu ruangan. 15) Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah Penyebaran brosur, folder, leafleat dan majalah merupakan metode penyuluhan dengan menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat-saat tertentu, antara lain pada saat pameran, kursus tani, temu wicara, temu karya dan lain-lain atau berlangganan khusus untuk majalah. 16) Perlombaan unjuk Ketangkasan Perlombaan unjuk ketangkasan merupakan suatu kegiatan dengan aturan serta waktu yang ditentukan untuk menumbuhkan persaingan yang sehat antar petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal. 17) Diskusi Diskusi merupakan suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, atau guna mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan permasalahan.

18) Pertemuan Umum Pertemuan umum merupakan suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan instansi terkait, tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat. Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi tertentu untuk dibahas bersama dan menjadikan kesepakatan yang dicapai sebagai pedoman pelaksanaannya. 19) Siaran Pedesaan Melalui Radio Siaran pedesaan melalui radio merupakan siaran khusus yang ditujukan bagi para petani dan keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasi-informasi dan pengetahuan baru di bidang pertanian secara luas. Dengan dilakukannya dengar pendapat, diskusi dan gerak oleh kelompok pendengar maka efektifitas penangkapan informasi ditingkatkan sehingga memungkinkan terjadinya adopsi. 20) Temu Akrab Temu akrab adalah Pertemuan untuk menjalin keakraban antara pelaku utama dengan masyarakat setempat/sekitar lokasi pertemuan. 21) Temu Karya Temu karya adalah pertemuan antar pelaku utama untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan. Bentuk kegiatannya merupakan ungkapan pengalaman seseorang yang telah berhasil menerapkan suatu teknologi baru di bidang usahataninya. 22) Temu Lapang Temu lapang merupakan pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani. 23) Temu Tugas Temu tugas merupakan pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, peneliti, pengaturan dan pelayanan dalam rangka pemberdayaan petani beserta keluarganya. 24) Widyawisata Widyaiwisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak ditetapkannya teknologi di suatu tempat.

KESIMPULAN Metode Penyuluhan Pertanian ini sebagai dasar dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan usaha. Penetapan metode penyuluhan pertanian, penyuluh harus mempertimbangkan tahapan dan kemampuan adopsi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah serta kebijakan pemerintah. Menetapkan metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat berdasarkan spesifik lokasi kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha adalah metode yang efektif dan efesien dalam melakukan penyuluhan pertanian. DAFTAR PUSTAKA Mardikanto, T., 1999. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Metode Penyuluhan Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan Petunjuk Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Pertanian. BPPSDMP 2013 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Padmowihardjo, S., 2000. Metode dan teknik penyuluhan pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta. Penulis : Puguh Nugroho, SST ( Widyaiswara Pertama ) Publish : 25 Maret 2015