PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : APRILIANA DEWI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

1130 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

Oleh Ali Wardoyo 1, Dra. Sri Sutarni, M.Pd 2. Kata kunci: model pembelajaran think pair share (TPS), aktivitas belajar, hasil belajar.

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

Almiati SMK Negeri 8 Semarang. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Peningkatan Prestasi Siswa pada Konsep Fluida Statis dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Inta Rafika Hudi. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kewajiban sebagai warga negara yang baik. Untuk mengetahui

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL TSTS SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 24 PURWOREJO

Matematika Jurusan PMIPA FKIP UHO.

I. PENDAHULUAN. dan psikomotor dimana terdapat grafik peningkatan dalam masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

Ririn Budiarti*) Susda Heleni**) Syarifah Nur Siregar**)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY Masrita Gani 1 SMP Negeri 1 Suli 1 masrita.gani@gmail.com 1 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar matematika siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Suli. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Dalam PTK ini peneliti merencanakan dua siklus. Penelitian ini berbasis lesson study yaitu dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan para observer. Para observer yang dimaksud adalah guru matematika bertindak sebagai observer I dan rekan sejawat sebagai observer II. Pelaksanaan lesson study dibagi atas 3 tahap yaitu: plan (merencanakan atau merancang), do (melaksanakan) dan see (mengamati dan merefleksikan hasil pengamatan). Model pembelajaran yang digunakan adalah model kooperatif tipe two stay two stray. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan teknik tes. Sedangkan teknik analisis data dilakukan analisis lembar pengamatan dan analisis keberhasilan tindakan. Hasil penelitian ini yaitu (1) hasil belajar siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Suli meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator berikut: 1) kemampuan dalam mengemukakan gagasan berpikir dari sebelum tindakan (36%) menjadi (58%) setelah tindakan, 2) keaktifan bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar dari sebelum tindakan (42%) menjadi (65%) setelah tindakan, 3) kemampuan berdiskusi dengan kelompok belajar dari sebelum tindakan (32%) menjadi (60%) setelah tindakan, 4) banyak siswa yang memiliki nilai memenuhi KKM ( 75) dari sebelum tindakan (41%) menjadi (70%). Kata kunci : Hasil belajar, Peningkatan, Lesson study, Tipe two stay two stray 1. Pendahuluan Motivasi dan hasil belajar memiliki peranan vital dan saling berhubungan satu sama lain dalam kegiatan belajar mengajar matematika di kelas. Hasil observasi di SMP Negeri 1 Suli menunjukkan bahwa tingkat motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII masih bervariasi dan masih rendah. Bervariasi dan rendahnya tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa dalam belajar matematika, tidak terlepas dari peran guru yang sebagai fasilitator dan motivator. Oleh sebab itu diharapkan guru dapat menggunakan suatu strategi serta metode yang tepat di dalam mengajar, agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, guna untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Suli. Dengan adanya permasalahan di atas, perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang efektif. Salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Oleh karena itu penulis tertarik mengambil Halaman 375 dari 896

Masrita Gani judul tesis: Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study Yang Menerapkan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. 2. Tinjauan Pustaka 1) Model Koperatif Two Stay Two Stray Pembelajaran kooperatif teknik TSTS dikembangkan oleh Spencer Kagan. Dari kata TS TS yang berarti Two Stay Two Stray, yang terdiri dari dua penggalan kalimat yaitu Two Stay dan Two Stray. Two Stay (dua tinggal) berarti dua orang yang tinggal pada kelompoknya, serta dua orang ini bertugas untuk memberikan informasi kepada kelompok lain yang datang untuk bertanya ataupun untuk mencari informasi kepada mereka. Two Stray (dua datang) yaitu dua orang siswa yang datang dari kelompok lain yang bertugas untuk mencari informasi tentang langkah langkah penyelesaian soal yang belum diketahui oleh kelompok mereka serta meminta penjelasan dari dua orang yang tinggal di kelompok mereka datangi, dan kembali ke kelompok asal untuk melaporkan informasi yang mereka dapatkan dari kelompok yang telah mereka datangi. 2) Lesson Study Pelaksanaan lesson study dibagi atas 3 tahap yaitu: plan (merencanakan atau merancang), do (melaksanakan) dan see (mengamati dan merefleksikan hasil pengamatan). 3) Hasil belajar Menurut Nasrun dalam tengku (2010) hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan, bahwa pelajaran yang diajarkan pada mereka serta nilai nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sedangkan menurut Bloom di dalam agus (2010) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Agus (2010) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi manusia saja. 3. Metode Penelitian Bentuk penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sedangkan menurut Zainal dkk (2009) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelasnya sendiri melalui refleksi diri bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dalam PTK ini peneliti merencanakan dua siklus. Siklus pertama diawali dengan refleksi awal, dilanjutkan dengan perencanaan, tindakan, pengamatan dan Halaman 376 dari 896

Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study yang Menerapkan Model Kooperatif refleksi untuk melanjutkan ke siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan para observer. Para observer yang dimaksud adalah guru matematika bertindak sebagai observer I dan rekan sejawat sebagai observer II. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Suli tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-1 di SMP Negeri 1 Suli dengan jumlah siswa 32 orang terdiri dari 13 siswa laki-laki, dan 19 siswa perempuan, dengan kemampuan siswa yang heterogen. Pengumpulan data dilakukan melalui: 1) wawancara digunakan untuk memperoleh informasi dari guru kelas tentang permasalahan yang dihadapi siswa 2) observasi digunakan untuk mengetahui hasil dan dampak dari tindakan yang diterapkan kepada siswa dengan model pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) berbasis Lesson Study, 3) metode tes digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, 4) dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data siswa, data guru, hasil belajar siswa dan foto selama proses berlangsungnya model pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) berbasis Lesson Study. Validitas data ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan yaitu Source Triangulation (Triangulasi Sumber) dan Technic Triangulation (Triangulasi Teknik). Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, dapat menunjang akurasi data yang maksimal. Analisis data difokuskan pada indikator-indikator aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. 4. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas VIII SMP Negeri 1 Suli dilaksanakan selama 2 siklus. Siklus pertama peneliti menerapkan strategi pembelajaran tipe Two Stay Two Stray berbasis Lesson Study. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti bersama para observer merencanakan (Plan) strategi pembelajaran berdasarkan kesepakatan bersama. Peneliti memulai tindakan kelas (Do) dengan model TSTS yakni membuat 8 kelompok belajar yang anggotanya heterogen, setiap kelompok diwajibkan mempresentasikan hasil diskusinya. Peneliti melakukan berbagai macam pendekatan agar siswa merasa nyaman belajar. Selama pembelajaran para observer mengamati tindakan kelas. Di akhir pembelajaran, peneliti memberikan tes evaluasi harian. Setelah tindakan, peneliti dengan para observer mengevaluasi (See) hasil tindakan, dan mencari kelemahannya untuk diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Halaman 377 dari 896

Masrita Gani Siklus kedua masih menggunakan model TSTS namun ada perubahan meningkat berdasarkan hasil evaluasi (See) pada siklus I. Sebelum tindakan dimulai, peneliti melakukan (Plan) seperti pada siklus I. Sebelum diskusi kelompok, peneliti tanya jawab dengan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Dengan kelompok yang sama peneliti memberikan pengantar materi baru. Diskusi dan presentasi, semua sama dengan putaran sebelumnya namun aktivitas belajar siswa pada siklus kedua semakin meningkat. Tes evaluasi harian II dilaksanakan seperti pada pertemuan I namun dengan materi berbeda. Setelah tindakan (Do), seperti biasa peneliti bersama para observer melakukan evaluasi pembelajaran (See). Aktivitas belajar matematika siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa indikator aktivitas belajar siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan sebelum diterapkannya model TSTS berbasis Lesson Study. Secara ringkas data perubahan hasil tindakan kelas tentang aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model TSTS berbasis Lesson Study dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini: berikut: Tabel 1. Peningkatan Aktivitas Belajar Indikator Aktivitas Sebelum Belajar Siklus I Siklus II Kemampuan dalam mengemukakan gagasan berpikir 36% 43% 58% Kemampuan bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar 42% 44% 65% mengajar Kemampuan berdiskusi dengan kelompok belajar 32% 47% 60% Adapun grafik peningkatan aktivitas belajar siswa digambarkan sebagai Halaman 378 dari 896

Persentase Persentase Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study yang Menerapkan Model Kooperatif 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Sebelum Siklus I Siklus II Kemampuan dalam mengemukakan gagasan berpikir Kemampuan bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar Kemampuan berdiskusi dengan kelompok belajar Hasil belajar siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar matematika dari setiap siklus mengalami peningkatan secara bertahap dan lebih baik dibandingkan sebelum diterapkannya Model pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) berbasis Lesson Study. Data perubahan hasil tindakan kelas tentang hasil belajar siswa dengan Model pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) berbasis Lesson Study dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini: Indikator Hasil Belajar Banyak siswa yang memiliki nilai memenuhi KKM Tabel 2. Peningkatan Hasil belajar Sebelum Siklus I Siklus II 41% 53% 70% Adapun grafik peningkatan hasil belajar sebagai berikut : 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Grafik Peningkatan Hasil Belajar Sebelum Siklus I Siklus II Banyak siswa yang memiliki nilai memenuhi KKM Halaman 379 dari 896

Masrita Gani 5. Simpulan Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) berbasis Lesson Study dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Suli sebagai berikut: 1. Persentase siswa yang mampu dalam mengemukakan gagasan berpikir dengan baik meningkat dari (36%) menjadi (58%) 2. Persentase siswa yang aktif bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar meningkat dari (42%) menjadi (65%) 3. Persentase siswa yang mampu berdiskusi dengan kelompok belajarnya dengan baik meningkat dari (32%) menjadi (60%) 4. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dilihat dari sebelum dilakukan tindakan sebesar (41%) menjadi (70%) setelah siklus terakhir. Daftar Pustaka [1] Agus Supriyono. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yokyakarta: Pustaka Belajar [2] Subadi, Tjipto. 2010. Lesson Study berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS [3] Suharsimi Arikunto dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara [4] Tengku Zavala. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TSTS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Rangsa Barat Halaman 380 dari 896