Rencana Kerja Pengembangan ITB

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SBM ITB Untuk Kemajuan Bangsa Indonesia. Togar M. Simatupang Selasa, 26 Oktober 2010

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Oleh: Prof. Dr. Suryanto Calon Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

RENCANA STRATEGIS

KEBIJAKAN UNIVERSITAS TENTANG PENYELENGGARAAN KELAS INTERNASIONAL

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KERANGKA PRESENTASI CALON DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA BUDI SETIAWAN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

Manual Mutu Pengabdian

PENGEMBANGAN PROGRAM INTERNAL UNTUK MENDUKUNG WAWASAN INTERNASIONAL. 27 Desember 2010

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 258/MPN.A.4/KP Tahun 2011 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode ; 1

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STMIK MIKROSKIL

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

MATERI PRESENTASI SELEKSI CALON DEKAN. Dr.Ida Bagus Putera Manuaba, Drs., M.Hum.

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Kebijakan Akademik Bidang Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

RENCANA OPERASIONAL (RENOP)

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN KERJA SAMA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

Rangkuman Eksekutif Kekuatan (Strenghts) Pertama. Aspek Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta strategi pencapaian memiliki saling berkaitan

Sambutan Rektor ITB pada Wisuda Lulusan ITB MEMANTAPKAN AKUNTABILITAS DAN MUTU ITB

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH PASCASARJANA

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA


KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB

UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi negeri yang memberikan jasa pendidikan mengemban misi sebagai berikut:

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pidato Ketua Senat Akademik ITB Pada Peringatan Dies Natalis ke-49 ITB

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DRAFT RENCANA STRATEGIS

Visi, Misi dan Tujuan

Kebijakan Mutu Internal Unand Tahun

i

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN

RENCANA STRATEGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

PROGRAM KERJA FAKULTAS

DOKUMEN MUTU KEBIJAKAN AKADEMIK

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

KEBIJAKAN AKADEMIK IAIN MATARAM

Transkripsi:

Rencana Kerja Pengembangan ITB 2005-2010 Dr. Ir. Sugeng Purwanto, MM, MBA Proposisi Sejak berubah statusnya menjadi PT-BHMN, ITB perlu memiliki rektor yang mampu bertindak sebagai Chief Executive Officer (CEO) yang efektif dalam pengambilan keputusan demi tercapainya visi ITB. Latar belakang akademis yang kuat merupakan nilai tambah bagi pemahaman proses belajar mengajar dan riset yang menjadi sentral bagi tujuan pengelolaan ITB. Visi ITB 2005-2010 ITB sebagai universitas riset terkemuka dan mandiri di Indonesia, sejajar dengan universitas di Asia dan terpandang di tingkat internasional yang bermartabat di dunia yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan Indonesia menjadi masyarakat bersatu yang menjunjung tinggi kesetaraan dan keadilan, dan terwujudnya kemajuan perekonomian yang mampu memberikan kesempatan kerja serta penghidupan yang layak sehingga menjadi pondasi yang kokoh bagi pembangunan bangsa Indonesia. Misi ITB 2005 2010 ITB memajukan pendidikan, penelitiam dan pengabdian masyarakat dengan car-cara inovatif, kreatif, dan proaktif serta tanggap terhadap perubahan dan tantangan lokal serta global. Pemikiran tentang pengembangan ITB 2005-2010 Kekuatan ITB ITB telah memiliki reputasi sebagai lembaga pendidikan tinggi IPTEKS terpandang di tanah air dan memiliki sumber daya manusia yang cukup. ITB memiliki potensi memadai untuk dikembangkan dan berperan aktif dalam menghadapi perubahan di masyarakat. Status ITB menjadi PT-BHMN memiliki fleksibilitas di dalam proses pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pengelolaan. Kendala yang dihadapi ITB 1. Keterbatasan prasarana dan keterbatasan sumber finansial bagi pengembangan ITB. 2. Rendahnya renumerasi staf ITB berakibat pada tingkat produktivitas. 3. Globalisasi membawa pergeseran paradigma sehingga paradigma yang selama ini berkembang di ITB tidak tepat lagi dengan situasi dunia pendidikan yang telah menjadi terbuka. 1

Kesempatan yang dimiliki ITB Universitas-universitas di Indonesia saat ini masih dalam proses penataan diri. Dengan langkah yang tepat, strategis, jelas dan terarah, ITB berpotensi meraih keunggulan dan menjadi pionir dalam fungsinya memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Ancaman yang dihadapi ITB Seiring dengan globalisasi termasuk di bidang pendidikan, maka peta persaingan yang dihadapi ITB telah berubah meliputi: 1. Kompetisi yang makin tajam di bidang pendidikan dari dalam negeri dan luar negeri. 2. Kompetisi yang makin tajam di bidang riset terapan (applied science) maupun riset murni (basic science). 3. Tuntutan peningkatan kualitas lulusan ITB dari tahun ke tahun yang makin meningkat harus dapat dipenuhi ITB agar posisi ITB tidak mengalami kemunduruan. 4. Tuntutan penyediaan pelayanan pendidikan berkualitas tinggi namun dengan biaya yang tidak memberatkan masyarakat karena ITB harus berpegang teguh azas keadilan melalui pemberian kesempatan belajar yang merata bagi masyarakat dari segala lapisan strata sosial. 5. Pergeseran nilai-nilai dalam pendidikan seiring dengan perubahan dan perkembangan, meliputi nilai moral dan spiritual, kecintaan terhadap tanah air, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Strategi untuk perkembangan ITB 2005-2010 Seiring dengan perubahan status menjadi PT-BHMN, ITB wajib mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan transparansi. Strategi untuk mengembangkan ITB terdiri dari strategi dalam bidang akademik dan strategi dalam bidang nonakademik dengan mempertimbangkan keterbatasan prasarana dan sarana. Strategi dalam bidang akademik 1. Mengingat fenomena daur hidup (life cycle) teknologi makin lama makin singkat seiring makin cepat ditemukannya teknologi baru maka dunia riset makin lama makin kompetitif. Efektifitas langkah dan efisiensi waktu pelaksaan perlu diperhatikan agar hasil riset ITB terarah. 2. Riset ITB dimulai dengan pemilihan pada bidang keunggulan yang telah dimiliki ITB dengan mengedepankan penciptaan nilai tambah. 3. Pengembangan ITB menjadi universitas riset tidak hanya menjadi slogan saja. Dihindari langkah serentak tidak terarah mengingat kendala prasarana dan sarana yang dihadapi. ITB perlu berkonsentrasi pada riset sesuai dengan keunggulan ITB yang dilakukan secara intensif melalui prinsip kemitraan dengan sasaran terarah dan hasil terukur yang dapat dilihat dalam waktu 2-3 tahun. 2

4. Konsentrasi riset ITB pada sains terapan (applied science) yang bersifat apikatif agar nilai tambah lebih mudah dicapai sehingga ITB akan lebih efektif dalam menggalang kemitraan. 5. Perluasan cakupan bidang secara bertahap termasuk intensifikasi pada sains dasar (basic science) sesuai dengan tingkat perkembangan yang dicapai ITB pada applied science. Strategi dalam bidang non-akademik Dalam bidang non-akademik, pengelolaan didasarkan pada tujuan terciptanya fasilitas prasarana dan sarana yang dapat menunjang tercapainya tujuan akademik ITB. Pengelolaan diarahkan pada efisiensi dan transparansi sistem pelaporan keuangan yang akurat dan efisiensi sistem administrasi. 1. Kualitas pencapaian ITB dalam bidang non-akademik disempurnakan agar ITB menjadi menarik bagi mitra yang telah ada serta bagi calon mitra. 2. Peningkatan efisiensi dan ketertiban administrasi, produktivitas seluruh jajaran staf dan pegawai yang kesemuanya itu tercermin dalam pembukuan seluruh kegiatan pengelolaan termasuk didalamnya laporan keuangan. 3. Peningkatan kecintaan dan kebanggan sebagai sivitas akademika ITB sehingga semangat pengabdian akan meningkat. Agenda dan Program Kerja Secara akademik, parameter untuk mengevaluasi kualitas output ITB meliputi enam hal, yaitu kontribusi alumni dan staf pada bidang keilmuan secara internasional, kualitas pendidikan, tersedianya periset-periset unggul, kesinambungan publikasi artikel dalam bidang IPTEKS dan bisnis, dan rasio kinerja per- pengajar. 1 Agenda 1. Peningkatan Kualitas mahasiswa dan alumni ITB. Peningkatan rasa memiliki ITB di kalangan mahasiswa agar terpacu untuk berprestasi dan pada alumni agar tetap bersedia menopang serta memberi masukan demi kemajuan ITB. 1. Dorongan bagi hahasiswa ITB agar mampu berprestasi tinggi selama menjadi mahasiswa melalui pemberian insentif bagi mahasiswa untuk berprestasi. 2. Pengembangan mekanisme umpan balik untuk memantau kualitas alumni ITB. 3. Pembentukan unit perencanaan karir (Strategic carrier planning). 4. Pelatihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa wiraswasta. 5. Peningkatan kemampuan komunikasi melalui proses belajar mengajar interaktif, kurikulum yang mendorong peningkatan interpersonal skills serta kefasihan berbahasa asing. 1 Academic Ranking of World Universities (2004). Ranking Methodology. Institute of Higher Education. 3

Agenda 2. Peningkatan kualitas pengajar ITB Pada prinsipnya perlu peningkatan semangat pengabdian dan kemauan untuk berprestasi. 1. Penerapan mekanisme penilaian dosen melalui umpan balik dari mahasiswa terhadap dosen pengajar secara lebih efektif. 2. Pemberian kesempatan belajar atau pertukaran pengajar dengan universitas di luar negeri bagi staf pengajar berprestasi. 3. Pemberian kesempatan menempuh postgraduate study melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan di luar negeri yang terkemuka. Agenda 3. Peningkatan minat untuk melakukan riset dan peningkatan kualitas periset Perlu sosialisasi kepada periset dan calon periset ITB mengenai pentingnya peran riset bagi perkembangan ITB. 1. Peningkatan sarana dan kesempatan riset melalui kemitraan. 2. Pemberian insentif bagi periset agar berprestasi dan fikus pada kegiatan riset. Penilaian atas prestasi didasarkan pada waktu pencapaian, pengakuan komunitas internal dan eksternal. 3. Pengembangan akses yang lebih luas kepada jurnal internasional sehingga periset lebih fleksibel dalam mengirimkan hasil tulisan dan risetnya. Salah satu parameter prestasi bagi periset adalah dimuatnya tulisan periset pada jurnal yang terpandang di tingkat internasional. 4. Pembibitan periset handal melalui program studi S3. Untuk menjamin diperolehnya kualitas unggul, hanya calon yang benar-benar berpotensi yang direkrut di program S3. Kualitas lulusan S3 ITB akan memberikan pengaruh signifikan bagi penilaian terhadap keunggulan ITB sebagai universitas riset. 5. Penggalakan inovasi ITB dalam bidang IPTEKS yang diarahkan pada sains terapan (applied science) yang hasilnya membawa dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, misalnya inovasi dalam bidang teknologi, telekomunikasi, dan informasi. Agenda 4. Peningkatan Kontribusi keilmuan pada konferensi internasional. 1. Penggalakan akses ITB kepada konferensi internasional di bidang IPTEKS dan bisnis. 2. Dorongan partisipasi staf dosen dan mahasiswa ITB untuk mengirimkan makalahnya pada forum berskala internasional serta mempresentasikannya di konferensi yang bersangkutan. 4

Agenda 5. Pengembangan publikasi dalam skala nasional. 1. Pengembangan kecintaan kepada pembuatan tulisan atau makalah ilmiah melalui metode call for paper kepada komunitas ITB dan universitas lain. Peserta diundang untuk mempresentasikannya di ITB dua kali setahun. 2. Penggunaan web-site ITB yang menyediakan akses bagi pengguna jurnal ITB. Agenda 6. Peningkatan produktivitas staf pengajar. ITB memiliki sumber daya akademik berjumlah 1.168 dosen (S1: 212, Magister: 399, Doktor: 557, dan Profesor:94). Dengan jumlah 14.146 mahasiswa (S1:10.197, S2:3.022, S3: 427) atau secara rata-rata memiliki pebandingan jumlah dosen dengan mahasiswa 12:1. 2 Produktivitas ditingkatkan sehingga kinerja butir satu sampai lima di atas per-sdm memiliki nilai tinggi. 3 Pemberian insentif kepada staf pengajar ITB untuk memperoleh kesempatan berpartisipasi pada proyek riset dengan imbalan yang cukup. Dalam hal ini perlu ditekankan pentingnya melakukan penelitian kemitraan melalui kelembagaan ITB sehingga sasaran riset terarah. Agenda di bidang non-akademik Bidang non-akademik penting sebagai penunjang kemajuan bidang akademik. Pendanaan sebagai penopang kegiatan akademik memerlukan proses dengan urutan sebagai berikut: keperluan pendanaan akan memerlukan efisiensi dalam pengelolaan agar menarik minat mitra. Efisiensi berhubungan dengan kualitas manajemen yang unggul. Manajemen perlu ditunjang oleh sistem administrasi yang efektif dan efisien. Peningkatan administratif menuntut adanya sistem pembukuan yang efisien, akurat dan transparan Prioritas Program: 1. Peningkatan kualitas sistem pelaporan dan pencatatan di ITB menjadi terintegrasi sehingga akses oleh pengguna dan pihak yang berkepentingan dapat diperoleh dalam waktu sekejap. 2. Penerbitan laporan keuangan yang dilakukan secara transparan dan dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan secara cepat. 3. Penurunan tingkat ketidakpastian karena adanya proses transisi menjadi PT-BHMN melalui penerapan kebijakan yang lebih adil, transparan dan dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh staf dan pegawai ITB sesuai dengan perkembangan kemampuan ITB. 2 Universitas Indonesia memiliki rasio 14,5:1 (jumlah Mahasiswa 35.326, jumlah Dosen 2.435) dan Universitas Gajah Mada memiliki rasio 24:1 (jumlah Mahasiswa 54.774, jumlah Dosen 2.265). 3 Parameter yang digunakan adalah perhitungan kontribusi Agenda butir 1 sampai dengan butir 5 (bidang akademik) dibagi dengan jumlah Dosen tetap. 5

4. Penggalakan kerjasama dengan institusi lain termasuk dengan industri pada kegiatan-kegiatan yang mampu menciptakan nilai tambah. Pembinaan mental spriritual di kampus ITB Kemajuan intelektual perlu diimbangi dengan kemajuan mental spiritual yang memadai. Perlu ditanamkan pentingnya effective habits kombinasi keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), kemauan (desire) serta kualitas akhlak dan spiritual yang membentuk karakter. Prioritas Program: 1. Penggalakan kegiatan mental spiritual melalui seminar dan pencerahan di kampus ITB. 2. Penggalakan seminar dan pelatihan yang menekankan pembentukan karakter. Sasaran Pengelolaan ITB 2005 2010 Diperlukan parameter yang jelas agar sasaran jelas dan hasilnya terukur melalui hasil dan waktu pencapaian. 1. ITB memiliki pilot project yang dilakukan secara intensif melalui kemitraan pada sasaran riset yang memiliki nilai tambah tinggi bagi ITB, mitra ITB, dan industri serta masyarakat. Hasilnya bisa dilihat dan terukur dalam jangka waktu 2 3 tahun. 2. ITB memiliki data base yang kuat pada bidang di mana data bersifat krusial dalam menunjang kualitas riset ITB. 3. Di ITB terbentuk budaya produktif dan efisien dalam segala bidang meliputi kecepatan pelayanan kepada mahasiswa, sikap tanggap terhadap permasalahan yang muncul, penyelesaian tugas dan kewajiban secara tepat waktu bagi staf akademik. 4. Peningkatan citra program S2 yang selama ini kurang dikenal. Dalam waktu 3-4 tahun ke depan lulusan program S2 telah memiliki citra baik di industri, institusi, dan masyarakat. 5. ITB memiliki lulusan S3 yang mampu menjadi penopang bagi kekuatan riset ITB. 6. Kemampuan ITB menyumbangkan technological progress sebagai salah satu faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan bagi keharuman dan martabat (Barro dan Sala-i-Martin, 1998). 4 Hal ini penting mengingat dewasa ini IPTEKS, bisnis dan ekonomi saling berhubungan dan berintegrasi. 7. ITB tumbuh dan dikenal secara luas sebagai lembaga riset yang inovatif, kreatif di dalam bidang IPTEKS dalam waktu 4 tahun ke depan sehingga penciptaan nilai tambah secara ekonomi lebih mudah dicapai. 8. Terbentuknya sistem pengambilan keputusan yang efektif dan efisien di tingkat rektorat, fakultas, dan departemen di ITB sehingga sinergi internal dan eksternal dapat dicapai. 4 Barro, Robert J., dan Sala-i-Martin, Xavier (1998). Economic Growth. Cambridge, MIT Press 6

9. Dalam waktu 1-2 tahun ITB telah memiliki akses yang luas dan efektif dalam jejaring internasional melalui kemitraan dalam bidang pendidikan dan jurnal internasional. 10. Sistem informasi internal yang terintegrasi meliputi pelaporan keuangan dan administrasi yang akurat, transparan yang dapat diakses tiap saat oleh pengguna yang berkepentingan. Kondisi ini merupakan dasar pembangunan kredibilitas eksternal ITB yang mampu memberi nilai tambah bagi ITB dalam membangun kemitraan demi tujuan kemajuan ITB. 11. Peningkatkan peringkat ITB dari posisi 15 persen terbawah (berdasarkan Survey Asiaweek) ke posisi yang lebih terhormat setara dengan universitas terkemuka lainnya di Asia. 12. Pengelolaan ITB 2005 2010 mampu memberikan landasan lebih lanjut bagi kemandirian ITB. 5 Sasaran Jangka Panjang ITB Dengan inovasi dan kreativitas untuk memaksimalkan nilai unggul ITB, pada tahun 2009 2010 ditargetkam mulainya rencana besar pengembangan prasarana kampus baru ITB yang akan memiliki fasilitas modern. Kampus baru yang memiliki fasilitas pusat riset, ruang konferensi modern, fasilitas publik modern. Seiring dengan hal itu ITB akan memiliki dosen dan periset berkualitas yang berpendapatan tinggi. Konklusi dan Rencana Pelaksanaan 2005-2010 ITB berpotensi dibawa jauh lebih maju dalam waktu lima tahun ke depan melalui langkah-langkah yang fokus, terarah, sitematis, dan memiliki komitmen tinggi dengan kerangka waktu sebagai berikut: Tahun 2005 2006: Peningkatan Kurikulum S1, Akses ITB ke tingkat internasional, Penggalakan dan publikasi jurnal ilmiah dan bisnis, Penggalakan pengembangan bisnis unit, Akses terhadap pendanaan bagi program ITB, Unit pelayanan masyarakat, dan Pengembangan pilot project di bidang applied science. Tahun 2007 2008: Pemantapan lulusan S2 dan S3, Perluasan kegiatan riset terapan dan sains, ITB lebih mandiri, Dikenal sebagai universitas riset terkemuka di Indonesia, ITB setara dengan universitas di Asia, Tercipta Landasan bagi perkembangan ITB setelah 2010. Tahun 2009 2010: Persiapan pengembangan dan perluasan kampus baru ITB yang memiliki prasarana modern, fasilitas publik, pusat konferensi, dan lain-lainnya sesuai dengan perkembangan pencapaian tahun 2005 2008. Jakarta, 17 Desember 2004 5 Lihat sasaran jangka panjang ITB 7