BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Prodi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik

3 Kata Kunci : ISO 9001:2008, Business Process Improvement, Proses Bisnis, Standard Operating Procedure

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2944

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1

Kata Kunci: SOP, ISO 9001:2015, ISO14001:2015, Pengendalian Informasi Terdokumentasi, BPI.

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

BAB 1. sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai alat

Silvi Rushanti Widodo, 2 Yati Rohayati, 3 Atya Nur Aisha. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Bandung

ABSTRAK. Kata kunci : Audit IT, COBIT. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DI PT.DMC BERDASARKAN REQUIREMENT PROSEDUR AUDIT MUTU INTERNAL ( KLAUSUL 8.2.2

BAB I PENDAHULUAN. dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bertugas melakukan infrastructure

BAB I PEDAHULUAN. perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu. efisien sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

Kata Kunci : SOP (Standard Operating Procedure), ISO 9001:2008, BPI (Business Process Improvement)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Telkom mempunyai

MANAGING WORK EFFECTIVELY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

Kata Kunci: Standard Operating Procedure, ISO 9001:2008, Klausul 8, Business Process Improvement

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organize), IT Department, Petrochina International Companies. Universitas Kristen Maranatha

BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) untuk Menentukan Nilai Jabatan dan Kelas Jabatan Fungsional Umum Universitas Diponegoro ABSTRAK

GAMBAR 1.1 LOGO TELKOM PROPERTY

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Identifikasi dan Pengukuran Ketercapaian Implementasi Knowledge Transfer pada Direktorat Human Resource Development PT. Pelindo III (Persero)

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organise), PT. POS INDONESIA. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi akibat pergerakan variable secara kontinyu dalam kurun

Kata Kunci : ISO 17025: 2008, Benchmarking, Laboratorium, Proses Manufaktur, Universitas Telkom.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN...

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang sedang berlangsung pada perusahaan Natuna Energi serta memberikan

Latar Belakang PTN-BLU PTN - BH 2014, 2015, Peraturan Pemerintah No 83 Tahun Surat Keputusan Menkeu No 363/KMK 05/2008

1. RUJUKAN A. Klausul ISO 9001:2008 Kompetensi, pelatihan, dan kepedulian.

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

ABSTRACT. Key words: standard operating procedure, procedure, form, ISO 9001:2000, quality management system, quality manual, ISO 9001:2000 clause 4

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan terjadi pada semua tingkatan pendidikan, tidak terkecuali di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis, pengujian, dan pembahasan sebelumnya, maka

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392

BAB V PENUTUP. sertifikasi standar kualitas internasional yaitu ISO 9001 dan ISO pada divisi penjamin kualitas (quality assurance).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik Indonesia. Teknologi informasi memiliki fungsi sebagai alat bantu

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. 4.1 Analisis Sistem Penilaian Kinerja yang berjalan. penilaian berikutnya untuk membuat kontrak manajemen selanjutnya.

PERANCANGAN ULANG PROSES BISNIS DENGAN METODEMODEL-BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT (MIPI)DI CV. INDOGRAPHIA PRIMA UTAMA

UNTUK MEMENUHI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 54 TAHUN 2010 DAN KLAUSUL 7.3 ISO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, dunia bisnis mengalami persaingan yang terus meningkat. Dengan adanya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. L atar Belakang 1.2. I dentifikasi Masalah

PERANCANGAN PROSEDUR UNTUK MEMINIMASI RISIKO K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

Lampiran 1. Questionnaires List

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

BAB I PENDAHULUAN. strategis khususnya penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar

PERANCANGAN JOB DESCRIPTION BERDASARKAN KERANGKA BUSINESS PROCESS PADA CV. GRADIENT

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNANAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DI PT INDOMARCO PRISMATAMA SIDOARJO SKRIPSI

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Visi, Misi, Tujuan, dan Core Value Visi, misi, tujuan dan core value Yayasan Pendidikan Telkom adalah:

Shifa Khairunnisa, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bisnis proses merupakan komponen penting dalam dunia bisnis masa kini. Proses bisnis bukan hanya sebagai alat dalam perusahaan untuk menjadi standar perusahaan tersebut berjalan melainkan menjadi faktor penentu kelancaran, performa, dan keberhasilan perusahaan. Berdasarkan jurnal yang dikeluarkan oleh Falahah (2012) menyatakan, pengeloaan proses bisnis yang tepat dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Proses bisnis terdiri dari sekelompok tugas-tugas yang saling berhubungan yang memanfaatkan sumber daya dari perusahaan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dalam mendukung organizations process (Harrington, 1991). Organizations process yang baik tentu saja memiliki proses bisnis yang baik pula di belakangnya untuk menopang segala kegiatan bisnisnya secara terkonsep, terstruktur dan berjalan secara berurut dari setiap prosesnya dengan minimum terjadinya kesalahan. Hal ini penjaminan mutu untuk suatu organisasi atau yayasan diperlukan agar mencapai tujuan dan menghasilkan jasa produk atau jasa yang berkualitas. Berdasarkan jurnal yang dikeluarkan oleh Wahab (2011) menyatakan 80% masalah mutu berada pada manajemen pengelolaannya. Diperlukan standar yang menghasilkan system penjaminan mutu yang optimal seperti ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 merupakan standar yang dapat digunakan untuk membantu manajemen organisasi dalam mentapkan dan mengembangkan system manajemen kualitas untuk peningkatan proses terus menerus (continual processes improvement), (Gaspersz,2013). YPT merupakan salah satu yayasan pendidikan yang telah berganti nama menjadi Telkom Foundation. Telkom Foundation merupakan gabungan dari YPT dan YSPT yang diprakarsai oleh PT. Telkomunikasi Indonesia Tbk (PT.Telkom) dimana mempunyai 5 Direktorat yaitu Direktorat Primary & Secondary Education, Higher 1

Education, General Affair, Foundation Affair, dan Bussines Development Cooperation. Pada Direktorat General Affair bertanggung jawab dalam kegiatan pengembangan human capital dan administrasi umum lainnya di kantor Yayasan. Pada penelitian ini difokuskan pada Direktorat General Affair bagian Human Capital. Direktorat tersebut terdiri dari beberapa tingkatan jabatan yaitu Direktur General Affair, VP Human Capital dan AVP Human Capital Development. Direktur GA merupakan jabatan tertinggi pada yang bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan pengembangan pegawai di lingkungan yayasan. Vice President (VP) merupakan jabatan manajerial setingkat Senior Manajer yang memimpin bidang di lingkungan Yayasan yang berada dibawah supervises seorang Direktur. Asisstant Vice President (AVP) adalah jabatan manajerial setingkat Manajer yang memimpin bagian di lingkungan Yayasan, yang berada di bawah supervise seorang Vice President. Penggabungan kedua yayasan tersebut menghasilkan struktur organisasi dan proses bisnis yang baru sehingga banyak proses bisnis tidak berjalan sesuai dengan fungsi dan standar yang ada. Pada kondisi SOTK existing Direktorat General Affair berdasarkan tingkat jabatannya terdapat tiga jenis manajemen level yaitu strategi, taktis, dan operasional (Stoner, 1996). Berikut ini merupakan review tabel SOTK Direktorat General Affair (HC) di Telkom Foundation. Tabel I. 1 Review SOTK Existing (Lampiran C) Jabatan Jumlah Job pada SOTK Direktur General Affair (Strategi) 2 VP Human Capital (Taktis) 7 AVP Human Capital Development (Operasional) 8 Tabel I.1 menjelaskan bahwa setiap tingkat jabatan memiliki SOTK (tupoksi) dengan jumlah yang telah ditentukan oleh Telkom Foundation yaitu Direktur GA memiliki 2 tupoksi, VP 7 tupoksi dan AVP 8 tupoksi. Dari setiap tupoksi tersebut Direktorat 2

General Affair memiliki satu Standard Operating Prosedure (SOP) Pengembangan Pegawai yang meliputi Pendidikan Lanjut, Pelatihan, dan Mutasi Jabatan. Seperti yang diatur dalam ISO 9001:2008 klausul 6.2, pada SOP Pelatihan existing masih belum memenuhi dikarenakan tidak ada penentuan kebutuhan pelatihan dan beberapa aktivitas yang tidak memiliki rekaman. Selain itu dalam perumusan KPI (Key Performance Indicator) nya ada tetapi bukan variable terukur yang menunjukkan pada tujuan proses. Dan ukuran ukuran proses untuk memperbaiki proses bisnis pelatihan tidak ada. Oleh karena itu sebelum dibuat standar yang baku berupa SOP, perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap proses bisnis dari segi manajemen level. Pada penelitian ini proses bisnis yang di identifikasi adalah proses bisnis pelaksanaan pelatihan di Telkom Foundation menggunakan metode APQC (American Productivity and Quality Center) sehingga menghasilkan output yang menunjang keberhasilan pelaksanaan pelatihan di Telkom Foundation. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan Uraian yang telah dibahas dalam latar belakang, maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Proses bisnis apa saja yang terkait pelatihan pada level strategic, taktis, dan operasional di Telkom Foundation menurut framework APQC (American Productivity and Quality Center) untuk memenuhi requirement ISO 9001:2008 klausul 6.2? 2. Bagaimana rancangan Standard Operating Procedure (SOP) usulan untuk proses bisnis pelatihan pada level operasional dan KPInya di Telkom Foundation? I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi proses bisnis pelatihan pada level strategic, taktis, dan operasional di Telkom Foundation menurut framework APQC (American Productivity and Quality Center) untuk memenuhi requirement ISO 9001:2008 klausul 6.2. 3

2. Merancang Standard Operating Procedures (SOP) usulan pada lavel operasional dan KPInya untuk menjamin bertahan dan berkembangnya pegawai di Telkom Foundation. I.4 Batasan Penilitian Agar penelitian yang dilakukan dapat terfokus pada satu tujuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan beberapa batasan masalah, yaitu: 1. Penelitian ini dilakukan hanya berfokus pada pengembangan pegawai melalui pelatihan di Kantor Yayasan Telkom Foundation. 2. Hasil dari penelitian ini sebatas rancangan proses bisnis SOP usulan pada level operasional beserta KPI nya tidak sampai pada tahap implementasi. I.5 Manfaat Penelitian Melalui hasil penelitian ini, adapun beberapa manfaat untuk Telkom Foundation diantaranya: 1. Mengetahui proses bisnis apa saja yang terkait Pelatihan di Telkom Foundation menurut framework APQC (American Productivity and Quality Center) untuk memenuhi requirement ISO 9001:2008 klausul 6.2. 2. Meberikan dan membantu Telkom Foundation dalam merancang perbaikan Standard Operating Procedures (SOP) dan KPI nya. I.6 Sistematika Penulisan Pada penelitian ini sistematika penulisan yang diuraikan adalah Bab I Pendahuluan Bab ini berisi uraian latar belakang yang menjadi landasan penelitian Analisis Perbaikan Proses Bisnis dan Perancangan SOP Pelaksanaan Pelatihan untuk memenuhi Requirement ISO 9001:2008 klausul 6.2 berdasarkan latar belakang tersebut akan terbentuk rumusan masalah yang akan dikaji, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika Penulisan 4

Bab II Landasan Teori Bab ini berisi tentang uraian dasar teori dari studi literature relevan yang digunakan untuk acuan dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian ini. Uraian yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pengertian proses bisnis, framework APQC (American Productivity and Quality Center) dan ISO 9001:2008 klausul 6.2. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini berisi langkah langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi : pengumpulan data, pengolahan data, evaluasi proses bisnis sesuai requirement ISO klausul 6.2 dan framework APQC, analisis dan rancanaan SOP Usulan serta tahap kesimpulan dan saran Bab IV Bab V Bab VI Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi hasil pengumpulan dan pengolahan data berupa prosedur existing pengembangan pegawai melalui pelatihan, framework APQC dan ISO 9001:2008 klausul 6.2. Kemudian dilakukan evaluasi GAP existing dengan Framework APQC (American Productivity and Quality Center) dan evaluasi GAP existing dengan requirement ISO 9001:2008 klausul 6.2. Analisis dan Usulan Bab ini berisi identifikasi proses bisnis pada level strategi, taktis, dan operasional. Kemudian dilakukan perancangan SOP pelaksanaan pelatihan pada level operasional. Tahap ini menunjukkan perbaikanperbaikan yang akan dilakukan di Direktorat General Affair serta mengusulan perbaikan berdasarkan kondisi actual direktorat di Telkom Foundation Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian tugas akhir dan saran-saran bagi penelitian selanjutnya. 5

6