BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan usaha (going concern) suatu perusahaan merupakan salah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Para investor memakai laporan keuangan guna menganalisis kondisi

Eva Lestari / Pembimbing Dr. Sri Supadmini SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan. Ketika mengaudit data. untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern). Kelangsungan. melebihi suatu periode akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut kepada pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan keuangan, yang nantinya akan dinilai dan dievaluasi kinerjanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Kelangsungan hidup usaha (going concern) dapat

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, tidak hanya untuk daya hidup satu periode saja namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Riyatno, 2007). Untuk menghasilkan integritas yang baik atas suatu laporan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bermasalah (Petronela, 2004 dalam Santosa dan Wedari 2007). Going concern. (Syahrul, 2000 dalam Rahman dan Siregar, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba atau profit

BAB I PENDAHULUAN. keberanian mengungkapkan kelangsungan (going concern) perusahaan klien.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. (Standar Akuntansi Keuangan, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. tahun Dampak negatif dari krisis ekonomi dan politik tidak hanya dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan seperti investor.

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. kapitalis global, turut merasakan pukulan berat dari keberlanjutan krisis ini.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah 131 perusahaan pada tahun Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dianggap memberikan informasi yang salah. (going concern). Auditor perlu memberikan suatu pernyataan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan, menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (going concern). Dalam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern seperti saat ini, banyak sekali kasus-kasus manipulasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sarana penting untuk. mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak luar

BAB I PENDAHULUAN. Auditor eksternal akan menghasilkan opini audit. Going concern merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. (going corcern) perusahaan tersebut. Kondisi keuangan perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar juga tidak sedikit yang akhirnya gulung tikar.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan usaha atau disebut going concern. Dalam menyusun laporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diprediksi (Ariffandita dan Sudarno, 2012). auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan


BAB I PENDAHULUAN. (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Tujuan dari keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat kita lihat dari pergerakan dunia

BAB I. utama dari suatu entitas bisnis dari sejak berdirinya entitas bisnis tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan perkonomian suatu negara bisa dilihat melalui perkembangan dunia

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan semakin meningkat. Perusahaan Go Public diwajibkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan perusahaan sangat meningkat di Indonesia.

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang harus disajikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendapatan suatu negara merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dari waktu ke waktu perkembangan dunia usaha terus semakin meningkat yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga keuangan menurun akibat ketidakpercayaan dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang begitu besar bagi perekonomian dunia. Dalam hal ini auditor. antara pihak dalam dengan pihak auditor.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) entitas bisnis tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak lama lagi, ASEAN Economic Community (AEC) akan segera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 2004 alinea 1).

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup usahanya atau yang dikenal dengan istilah going

BAB I PENDAHULUAN. usahanya dan tidak jarang perusahaan akan mengalami kebangkrutan jika tidak

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan (going concern). Banyaknya kasus manipulasi data

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang dipicu oleh permasalahan lembaga-lembaga keuangan raksasa

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manipulasi akuntansi. Peristiwa ini pernah terjadi pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui asumsi going concern (

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Dalam melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekitar tahun 2007, di Amerika Serikat terjadi krisis keuangan global

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan karena going concern merupakan asumsi dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif untuk mencapai tujuan tersebut dan salah satu tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan meyakini isi dan makna suatu statemen keuangan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRACT. Keywords: Going concern, debt fault, audit quality, and prior audit opinion.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot faktor yang mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan perusahaan karena going concern merupakan asumsi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan selain untuk memaksimalkan laba (profit), perusahaan juga mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya dalam waktu jangka panjang. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang, tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek (Hany et all., 2003 dalam Purba, 2011). Kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan agar bertahan hidup dan hasil pertanggungjawaban manajemen atas posisi keuangan dan kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu yaitu berupa laporan keuangan (Astuti, 2012). Laporan keuangan tersebut harus menggambarkan kinerja, kondisi perusahaan, dan posisi keuangan yang sebenarnya agar dapat memberikan keyakinan kepada pihak-pihak berkepentingan bahwa kelangsungan hidup perusahaan terjamin atau tingkat kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan sangat kecil. Oleh karena itu, diperlukan auditor independen yang menilai seberapa jauh pengelolaan dana yang dilakukan oleh manajemen dan untuk melihat apakah laporan yang disusun manajemen telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang ada (Azizah, 2014). Opini audit atas laporan keuangan menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi, sehingga auditor sangat diandalkan karena mempunyai peranan yang penting sebagai perantara akan kepentingan investor maupun kepentingan perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan (Diyanti, 2010). Auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (SPAP seksi 341, 2011). 1

2 Berdasarkan SPAP (2011) menyebutkan bahwa auditor juga bertanggung jawab untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang ketepatan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, dan untuk menyimpulkan apakah terdapat suatu ketidakpastian material tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Apabila auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan auditor menerbitkan laporan keuangan standar seperti kondisi keuangan yang dapat menimbulkan ketidakpastian kelangsungan hidup usaha, maka auditor akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kemampuan kelangsungan hidup usaha tersebut atau yang disebut dengan opini audit going concern. Opini audit going concern merupakan opini audit yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya pada kurun waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (SPAP, 2011). Opini audit going concern merupakan suatu hal yang tidak diharapkan oleh pemakai laporan keuangan. Masalah yang sering timbul adalah bahwa sangat sulit untuk memprediksi kelangsungan hidup sebuah perusahaan, sehingga banyak auditor yang mengalami dilema antara moral dan etika dalam memberikan opini going concern (Ulva, 2015). Penyebabnya adalah adanya hipotesis self-fulfilling prophecy yang menyatakan bahwa apabila auditor memberikan opini going concern, maka perusahaan akan menjadi lebih cepat bangkrut karena banyak investor yang membatalkan investasinya atau kreditor yang menarik dananya (Venuti, 2007 dalam Praptitorini dan Januarti, 2011). Penyebab lainnya adalah tidak terdapatnya prosedur penetapan status going concern yang terstruktur (Ho, 1994 dalam Widyantari, 2011). Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan solvabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka perusahaan tidak akan memperoleh opini audit going concern (Sussanto & Aquariza, 2012). Hal ini terlihat dari penelitian Widyantari (2011), Arma (2013) dan Handhayani (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negative pada opini audit going concern.

3 Artinya semakin besar tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin kecil potensi mendapatkan opini audit going concern. Namun, Lestari & Supadmini (2012) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Menurut penelitian Noverio (2011), Kristiana (2012) dan Juandini (2012) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern, artinya semakin besar tingkat likuiditas suatu perusahaan maka semakin kecil potensi mendapatkan opini audit going concern. Namun, Sutedja (2010) menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ukuran perusahaan merupakan besar atau luasnya suatu perusahaan dan merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan kondisi atau karakteristik suatu perusahaan (Warnida, 2011). Mutchler (1985) dalam Diyanti (2010) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil. Menurut penelitian Nirmalasari (2014) dan Handhayani (2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negative terhadap opini audit going concern, artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin kecil potensi mendapatkan opini audit going concern. Namun, menurut Kristiana (2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya. Salah satu parameter untuk mengukur rasio solvabilitas adalah total debt to total asset ratio. debt to total asset ratio mengukur sejauh mana aset perusahaan dibelanjai dengan utang yang berasal dari kreditor dan modal sendiri yang berasal dari pemegang saham. Menurut penelitian Lestari & Supadmini (2013) dan Noverio (2011) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang paling banyak bidang bisnisnya yang dapat dianalisis dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Sehingga dengan mengambil sampel di perusahaan manufaktur diharapkan

4 hasil penelitian terhadap pengaruh penerimaan opini audit going concern lebih akurat. Atas dasar uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait opini audit going concern dengan judul Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Dan Solvabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern? 2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern? 4. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan fokus permaslahan yang telah dikemukakan, ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Objek yang diteliti terbatas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014 2. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa laporan auditor independen, laporan keuangan tahunan, serta data lainnya selama tahun 2011-2014, yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ataupun melalui website www.idx.co.id 3. Penelitian dilakukan dengan menguji profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan solvabilitas terhadap penerimaan audit going concern yang ada di BEI. 1.4 Tujuan penelitian

5 Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan: 1. Untuk menganalisis, menguji, dan mendapatkan bukti empiris apakah profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Untuk menganalisis, menguji, dan mendapatkan bukti empiris apakah likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 3. Untuk menganalisis, menguji, dan mendapatkan bukti empiris apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 4. Untuk menganalisis, menguji, dan mendapatkan bukti empiris apakah solvabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca yang dijabarkan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Bagi manajemen perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan bahan evaluasi atas aktivitas perusahaan mengenai keyakinan yang memadai atas opini audit going concern berkaitan dengan kewajaran laporan keuangan yang telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2. Bagi investor maupun kreditor, sebagai bahan pertimbangan sejauh mana mereka dapat mempercayai opini audit atas kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, sehingga mereka dapat mengalokasikan dana yang dimilikinya secara tepat dalam menetapkan keputusan berinvestasi ataupun memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut. 3. Bagi peneliti, sebagai bahan pembelajaran dalam menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan opini audit going concern serta mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh dari faktor faktor tersebut terhadap penerimaan opini audit going concern. 4. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai salah satu sumber referensi atas hasil

6 penelitian yang dapat menambah pengetahuan para pembaca ataupun untuk penelitian selanjutnya. 1.6 Ringkasan Metodelogi Penelitian Penelitian ini membahas mengenai analisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan solvabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern. Metodologi penelitian ini menggunakan data kuantitatif dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2014, yang masih bersifat praduga dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Riset tersebut bersifat kausal, yang ditujukan untuk menghubungkan suatu sebab akibat dari suatu hal, seperti apakah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan solvabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Data sekunder diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Penelitian ini berupa studi empiris dimana data diperoleh dari studi kepustakaan yang di lakukan dengan cara mengumpulkan literatur, buku, jurnal penelitian, dan sumber lain yang dapat membantu penulis dalam menyusun penelitian ini secara teknis dan teoritis. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling (menggunakan kriteria-kriteria dalam menentukan jumlah sampel). Penelitian ini terdapat 4 variabel independen (profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan solvabilitas) dan variabel dependen (penerimaan opini audit going concern). Data Penelitian tersebut diolah dengan menggunakan SPSS Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 22 untuk pengoperasian analisis data. 1.7 State of Art Handhayani (2015) melakukan penelitian pengaruh size, profitabilitas, loan to deposit ratio dan kecukupan modal terhadap penerimaan opini audit going concern pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa size, profitabilitas, loan to deposit ratio berpengaruh negatif pada opini audit going concern, dan kecukupan modal tidak berpengaruh pada opini audit going concern. Penelitian Handhayani (2015) menggunakan variabel size, profitabilitas, loan to deposit ratio, dan kecukupan modal. Sementara penelitian sekarang menggunakan

7 variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan solvabilitas. Jenis perusahaan penelitian sekarang yaitu menggunakan perusahaan manufaktur dan periode pengambilan sample yaitu 2011-2014. Lestari & Supadmini (2012) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, kualitas auditor dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern pada perusahaan basic industry and chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah likuiditas, profitabilitas, dan kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dan opini audit tahun sebelumnya dan solvabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Penelitian Lestari & Supadmini (2012) menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas, kualitas auditor, dan opini audit tahun sebelumnya. Sementara penelitian sekarang menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas, size, dan solvabilitas. Jenis perusahaan penelitian sekarang yaitu menggunakan perusahaan manufaktur dan periode pengambilan sample yaitu 2011-2014. Penelitian yang dilakukan oleh Juandini (2012) yang melakukan penelitian mengenai Factors that Influence the Acceptance of a Going concern Audit Opinion Manufacturing Companies Listed In Indonesia Stock Exchange (BEI) Periode 2007-2009. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, serta likuiditas dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Perbedaan penelitian Juandini (2012) dengan penelitian sekarang yaitu menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan solvabilitas. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2011-2014. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan dan penulisan skripsi bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok-pokok permasalahan dan pembahasannya. Oleh karena itu, penulis mengklasifikasikan skripsi ini ke dalam bab-bab, sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai penelitian yang

8 dilakukan, meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan mengenai beberapa teori yang berkaitan dengan opini audit going concern, faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern dalam suatu perusahaan dan beberapa konsep teoritis lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas, kerangka berpikir serta perumusan hipotesisnya. BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang dilakukan, meliputi objek penelitian, jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, serta metode analisis data BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Bab ini membahas mengenai objek penelitian yang meliputi uraian tentang objek yang diteliti, menguraikan mengenai analisis data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan metode analisis data yang telah dikemukakan dalam BAB 3, serta membahas hasil pengujian hipotesis yang telah dikemukakan dalam BAB 2. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memberikan kesimpulan singkat mengenai apa yang telah dibahas dan diteliti dari bab-bab sebelumnya, serta memberikan keterbatasan ataupun saran berkenaan dengan penelitian penulis yang dapat dipertimbangkan oleh pembaca maupun untuk penelitian selanjutnya.