EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN Oleh : Taufik Dwi Laksono

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI,

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

IV METODOLOGI PENELITIAN

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

III. METODOLOGI PENELITIAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Metode Penilaian Investasi

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

BAB VI ASPEK KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

Transkripsi:

EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN Oleh : Taufik Dwi Laksono Abstraksi Developer before executing housing development shall conduct the matured evaluation so that housing developed can be enthused and saleable of marketable, because without matured evaluation non housing not possible to be the is not saleable sold. Procedure which is a lot of developed is how far marketable project, elegibility goodness technically and its profitability. Therefore to determine the commercialisation potency, hence must be done three type evaluate namely evaluate the marketing to determine the commercial potency request, evaluate the technical worthiness to determine the technological performance, and evaluate the profitability to determine the advantage finansial and economic. Keyword: developer, housing, evaluate I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal sangatlah tinggi. Setiap manusia di muka bumi ini pasti membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal. Hal ini dapat dilihat dengan lakunya rumah-rumah yang dibangun oleh developer atau pengembang. Kondisi ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar atau metropolitan saja, tetapi juga terjadi di kota-kota kecil hampir di seluruh negeri. Bertambahnya jumlah penduduk memicu pula peningkatan akan kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal. Keadaan ini menjadi hal yang harus diperhatikan karena semakin meningkatnya kebutuhan akan rumah berarti mempengaruhi keberadaan lahan yang akan dibangun untuk rumah tersebut. Di kota-kota besar yang jumlah lahannya sedikit menjadi faktor kendala yang harus segera dipecahkan. Belum lagi semakin meningkatnya harga material menjadi salah satu penyebab mahalnya harga suatu rumah. Aris Ananta (1993) mengungkapkan bahwa persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan meningkat dari sekitar 29% pada tahun 1990 menjadi sekitar 40% pada tahun 2005 dan menjadi 52,5% pada tahun 2020. Secara absolut jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan naik dari 51,9 juta pada tahun 1990 menjadi 90,3 juta jiwa pada tahun 2005 dan 132,5 juta jiwa pada tahun 2020. Meski secara absolut naik, angka pertumbuhannya turun dari 4,16% pada periode 1990-1995 menjadi 3,34% pada 2000-2005 dan 2,2% pada 2015-2020. Selama PJP II jumlah penduduk di daerah perkotaan akan bertambah 80,6 juta. Ananta memperkirakan selama PJP II terdapat Evaluasi Pembangunan Perumahan 21

tambahan sekitar 1.1612 kota kecil dengan asumsi kota-kota yang terbentuk adalah kota-kota kecil yang berpenduduk rata-rata 50.000 jiwa. Ini berarti dari 19 juta tambahan perumahan selama PJP II hampir 16 juta di antaranya terdapat di daerah perkotaan. Semakin padatnya penduduk perkotaan di masa depan ini berakibat pada besarnya permintaan perumahan di perkotaan ketimbang di pedesaan. Saat ini masalah perumahan di kota-kota besar semakin dirasakan oleh negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Secara demografis permasalahannya sangat mencolok. Di satu pihak terjadi pertambahan penduduk kota yang sangat pesat sementara di lain pihak lahan yang dapat digunakan untuk perumahan semakin terbatas sehingga menimbulkan berbagai kesulitan dalam pengelolaan tata ruang perkotaan. Warga yang paling merasakan hal ini adalah warga berpenghasilan rendah. Untuk mengantisipasi hal ini maka Menteri Perumahan dan Permukiman mengeluarkan Kepmenneg Perumahan dan Permukiman No. 64/KPTS/M/1999 tentang Kebijakan dan Strategi Pembangunan Rumah Susun, sehingga pembangunan rumah diarahkan secara vertikal dalam bentuk blok-blok susun dengan harapan harga yang ditawarkan dapat terjangkau oleh masyarakat luas dan kebutuhan akan rumah dapat terpenuhi. Pada umumnya masyarakat yang akan membeli rumah di perumahan pasti akan membanding-bandingkan antara rumah yang dibangun oleh developer yang satu dengan developer yang lain. Menurut astudio dalam situsnya www.astudio.id.or.id. Terdapat beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan sebelum membeli rumah di perumahan, yaitu harganya, lokasi, keindahan desain dan fasilitasnya. Hal ini dilakukan agar pembeli tidak kecewa di kemudian hari karena ketidakcocokan rumah yang dibeli dengan apa yang diharapkannya. Purwokerto yang merupakan wilayah Jawa bagian selatan merupakan wilayah yang sangat strategis untuk dikembangkan kawasan hunian. Dengan terdapatnya perguruan-perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mendorong pula developer untuk mengembangkan kawasan hunian ini. Perkembangan perumahan yang berdiri di Purwokerto sangatlah pesat. Mulai dari perumahan elite hingga perumahan sederhana laku terjual. Hal ini mendorong semakin giatnya developer untuk mengembangkan kawasan hunian menjadi semakin luas. Dengan kondisi ini, memberi peluang kepada calon pembeli untuk dapat membanding-bandingkan perumahan yang satu dengan perumahan yang lainnya sehingga mereka dapat menentukan rumah yang akan dibelinya baik dari segi harga, keindahan desain maupun lokasi yang diinginkan 22 Teodolita Vol. 7, No. 1, Juni 2006:21-26

Developer sebelum melaksanakan pembangunan perumahan haruslah melakukan evaluasi yang matang sehingga perumahan yang dikembangkannya dapat diminati dan laku di pasaran, karena tanpa evaluasi yang matang bukan tidak mungkin perumahan tersebut tidak laku terjual. Prosedur yang banyak dikembangkan adalah sejauh mana proyek dapat dipasarkan, baik kelayakan secara teknis dan profitabilitasnya. Oleh karena itu untuk menentukan potensi komersialisasi, maka harus dilakukan tiga tipe evaluasi yakni evaluasi pemasaran untuk menentukan potensi permintaan komersial, evaluasi kelayakan teknis untuk menentukan kinerja teknologi, dan evaluasi profitabilitas untuk menentukan keuntungan finansial dan ekonomis. II. EVALUASI PEMASARAN Aspek pemasaran merupakan aspek pertama yang harus dievaluasi. Evaluasi terhadap semua aspek lain (teknis dan profitabilitas) tidak akan bermanfaat jika tidak ada permintaan akan produk. Membaca pasar secara akurat merupakan langkah sangat penting sebelum merilis produk secara komersial. Analisis pemasaran bertujuan mengevaluasi respon lingkungan eksternal terhadap produk dengan menganalisa karakteristik-karakteristik konsumen dan lingkungan kompetisi. Melalui analisis ini akan dapat ditentukan permintaan produk, akan dapat dinilai lingkungan kompetisi atas produk-produk alternatif, dan akan dapat diestimasi pangsa pasar potensial yang dapat diambil, Selain itu informasi demikian membantu perusahaan untuk mendesain strategi perolehan bahan baku dan pemrosesan, serta membuat rencana pemasaran secara menyeluruh. III. EVALUASI TEKNIS Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika performa teknisnya dapat diterima dan dapat diproduksi secara massal dengan mudah. Evaluasi kelayakan teknis melihat kepada kelayakan teknis teknologi yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai desain dan kapasitas penggunaannya. Kesesuaian teknologi yang dipilih dengan lingkungan juga dinilai di sini. Sekecil apapun skala usaha dan sesederhana apapun teknologi yang dipilih oleh sebuah proyek agroindustri, kehadiran limbah merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Persoalannya adalah bagaimana memilih teknologi yang tepat guna, relatif murah, dan dampak terhadap lingkungan seminimal mungkin. Evaluasi Pembangunan Perumahan 23

IV. EVALUASI PROFITABILITAS Kriteria profitabilitas melihat kepada keuntungan finansial yang dapat diperoleh developer dan juga keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh masyarakat, daerah atau negara. Evaluasi finansial menggunakan rasio-rasio finansial dasar yang umum digunakan dalam menentukan profitabilitas finansial. Parameter-parameter tersebut adalah net present value (NPV), internal rate of return (IRR), return on investment (ROI) dan payback period (PP). (Sutrisno, 2000) a) Net Present Value (NPV) Metode NPV digunakan untuk menentukan nilai net cash flow pada masa yang akan datang, kemudian diperhitungan menjadi nilai sekarang dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Selanjutnya nilai tersebut dikurangi dengan investasi awal. Jumlah NPV Proyek yang direncanakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : NPV = Dimana : Ko + Ct +... + Cn ( 1+ i) 1 ( 1+ i) t ( 1+ i ) n Ko = Investasi awal Ct = Penerimaan tahun ke t n = Umur proyek i = tingkat bunga (discount factor) b) Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat bunga dimana bila digunakan untuk mendiskonto seluruh selisih kas masuk pada tahun-tahun operasi proyek akan menghasilkan jumlah kas yang sama dengan jumlah investasi proyek. Pada dasarnya IRR menggambarkan prosentase laba senyatanya yang dapat dihasilkan oleh proyek. Nilai IRR ditentukan dengan mencari nilai faktor diskonto (discount rate) yang membuat nilai NPV sama dengan nol. Untuk menentukan berapa tepatnya tingkat bunga tersebut adalah dengan menggunakan metoda interpolasi, yakni dengan menyisipkan tingkat bunga diantara bunga yang menghasilkan NPV positif dan tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif. Metode tersebut diformulasikan dalam rumus berikut : PVN IRR = DfP + + (DfP Dfn) PVN PVP Dengan, 24 Teodolita Vol. 7, No. 1, Juni 2006:21-26

DfP = Faktor diskonto yang menghasilkan NPV Positif Dfn = Faktor diskonto yang menghasilkan NPV Negatif PVP = NPV Positif PVN = NPV Negatif c) Return on Investment (ROI) Return on Ivestment (ROI) menyatakan prosentase dari investasi awal yang dihasilkan dari usaha. Nilai ini diperoleh dengan menjumlahkan profit dan bunga pinjaman yang digunakan untuk membiayai asset tetap, dibagi dengan total asset, dinyatakan dalam prosentase. Alasan menambahkan bunga pinjaman ke dalam profit adalah bahwa ROI bertujuan untuk mengukur tingkat pengembalian terhadap investasi total tanpa mempertimbangkan bagaimana investasi tersebut dibiayai. Bunga pinjaman merupakan pengeluaran yanga menurunkan profit, namun di satu sisi bunga pinjaman juga merupakan bagian pengembalian modal yang dibayarkan kepada kreditor (bukannya kepada pemilik bisnis) d) Payback Period (PP) Payback Period (PP) adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya kecuali biaya penyusutan. Pengembalian ini dirumuskan sebagai berikut : Payback Period (PP) = Nilai Investasi Kas Masuk Bersih x 1 tahun Evaluasi ekonomi diukur menggunakan parameter penciptaan peluang kerja dan pendapatan bagi masyarakat serta pemasukan pajak penghasilan bagi pemerintah. Selain itu perlu dipertimbangkan pula di sini indikator-indikator sosial dan lingkungan seperti pembentukan dan atau penguatan kelembagaan dan kemungkinan dampak lingkungan yang timbul dengan kehadiran proyek agroindustri. Evaluasi-evaluasi inilah yang dapat dilakukan oleh developer sehingga segala sesuatunya dapat terencana dengan baik dan diharapkan perumahan yang akan dikembangkan oleh developer dapat memberikan hasil yang memuaskan semua pihak baik developer sebagai pembangun perumahan maupun pembeli rumah. Pembeli rumah dapat memperoleh rumah yang sesuai harapannya baik dari segi desain, kenyamanan maupun biaya yang dikeluarkan sedangkan developer dapat memperoleh profit seperti yang diinginkan Evaluasi Pembangunan Perumahan 25

DAFTAR PUSTAKA Aris Ananta,1993, Pembangunan Jangka Panjang Tahap Ke-II Penduduk Indonesia Kebutuhan Pemukiman dan Pemanfaatan Data Demografi, Lembaga Demografi Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta Hadi, Sutrisno, 1993, Metodologi Penelitian II, Andi Offset, Yogyakarta Hajar, Ibnu, 1996, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, PT. Raja Grafindo, Yogyakarta Miles, B. Mathew dan A. Michael Huberman, 1992, Analisa Data Kualitatif, UI Press, Jakarta Slamet, Yulius, 2006, Metodologi Penelitian Sosial, LPP UNS dan UNS Press, Solo Sutrisno, 2001, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi, Jakarta 26 Teodolita Vol. 7, No. 1, Juni 2006:21-26