UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS XI MAN 2 MADIUN

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar. Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Model Pembelajaran talking stick.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. setelah mengalami pengalaman belajar. Dalam Sudjana (2008:22), hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan siswa dalam melakukan langkah - langkah pembelajaran dapat

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:

*Keperluan korespodensi, tel: ,

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS METODE PICTORIAL RIDDLE

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

Oleh : Ni Nyoman Bende Sulastri / Banjarangkan, Klungkung FKIP BIOLOGI UNMAS DENPASAR 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Unesa Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

I. PENDAHULUAN. ini adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

HUBUNGAN KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1

Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Hakop Walangadi PGSD Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN. A. Simpulan. maka selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL.

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. baik dari pemerintah, keluarga, maupun pengelolah pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA KULIAH FISIKA MODERN MAHASISWA FISIKA SEMESTER V UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Disusun Oleh : A54A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI TAKSONOMI BLOOM NASKAH PUBLIKASI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

496 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Seting dalam penelitian ini meliputi: Materi yang diteliti, tempat dan waktu

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

*keperluan Korespondensi, no. HP ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), maka

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA. HIDAYATUSSIBYAN NW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS XI MAN 2 MADIUN Tanti Erwinda Listiyawan 1), Darmiati 2) Mahasiswa IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika MAN 2 Madiun 2) Email : tantierwinda80@gmail.com 1) Abstrak Tujuan penelitian ini untuk : Mengetahui peningkatan siswa kelas XI MAN 2 Madiun melalui model Contextual Teaching Leaning. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan satu siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan penerapan model Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa MAN 2 Madiun. Kata Kunci : Contextual Teaching Learnin PENDAHULUAN Perkembangan peserta didik seutuhnya menggambarkan adanya suatu perubahan dalam diri seseorang, baik itu perkembangan fisik, emosional, sosial, intelegensi maupun perkembangan spiritual yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pendidikan di sekolah lebih dikenal dengan sebutan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar ini terjadi dengan melibatkan banyak faktor, baik pendidik, peserta didik, bahan atau materi, fasilitas maupun lingkungan. Belajar harus direncanakan, disusun dan dievaluasi hasilnya, artinya bahwa berhasil tidak pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar dan hasilnya. Kegiatan belajar mengajar adalah inti dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif, dan sasaran yang akan dicapai dari pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, seingga hasil belajar yang diinginkan bisa tercapai. Kenyataan dilapangan menunjukkan proses belajar mengajar di sekolah masih memerlukan banyak perbaikan dalam sistem pembelajaran. Salah satunya adalah dalam hal penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi atau model

pembelajaran yang monoton inilah sangat mempengarui semangat belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi awal di MAN 2 Madiun, menunjukkan bahwa MAN 2 Madiun adalah salah satu sekolah unggulan di Kota Madiun. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fisika menunjukkan bahwa tidak semua hasil belajar peserta didik MAN 2 Madiun memiliki hasil belajar yang baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai mata pelajaran fisika peserta didik yang masih dibawah KKM sebesar 75. Pelajaran fisika dirasa sulit, susah dipahami, dan siswasiswi lebih menyukai menghafal rumus yang instan daripada memahami rumus yang terdapat pada pelajaran fisika, ditambah dengan model pembelajaran yang tidak sesuai maka siswa akan semakin malas dan jenuh untuk mempelajarinya. Dari permasalahan tersebut, perlu penerapan suatu model pembelajaran yang dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami rumus fisika. Dalam hal ini salah satu alternatif yang dapat digunakan dengan adanya masalah pembelajaran di atas adalah model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL). Model pembelajaran ini menekankan kepada penyampaian materi secara verbal dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai pelajaran secara optimal. Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena efektif dalam membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Elaine (dalam Rusman, 2012: 187) menyatakan bahwa model pembelajaran kontekstual adalah sistem yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan kontek dari kehidupan sehari-hari siswa. Contextual Teaching Learning (CTL) mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. 51 Upaya Peningkatan Hasil Belajar...

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php Menurut Hamzah B. Uno (2011: 21) hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: Keefektifan, efisiensi, daya tarik. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analisis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasika, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Sedangkan menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap (Suprijono 2012:6-7). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru, kehadiran peneliti sebagai pengamat di kelas, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di Kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun tahun ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Upaya Peningkatan Hasil Belajar... 52

Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrument penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian. Analisis tes yang dilakukan meliputi validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari perhitungan 20 soal diperoleh 2 soal tidak valid dan 18 soal valid. Kriteria pengujian reliabilitas test yaitu setelah didapatkan harga r hitung, kemudian dibandingkan dengan r product moment pada tabel. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitan ini adalah 5% atau 0,05. Jika r hitung > r tabel, maka item yang diujikan tersebut dianggap reliabel. Dari perhitungan 20 butir soal penelitian diperoleh nilai 0,339 sedangkan 48 butir pernyataan pada angket diperoleh 0,84 sehingga dinyatakan hasil perhitungan uji realibilitas dinyatakan reliabel. Dari 20 soal yang diujikan di kelas kontrol diperoleh soal dengan kategori mudah meliputi nomor 5,7, 12, 13, 15, 16, 18, 19. Soal dengan kategori sedang meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 17, 20. Dari soal yang diujikan diperoleh daya beda jelek meliputi nomor 14, 18. Soal dengan kategori cukup meliputi nomor 1,2, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 19, 20. Soal kategori baik meliputi 3, 4, 8, 11, 13. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan observer dalam kegiatan pembelajaran, siswa masih ragu-ragu dalam melakukan penelitian. Siswa belum memiliki kepercayaan diri, masih ada rasa kuatir salah. Di sini peneliti mengambil nilai pra siklus yaitu dari nilai pretest siswa terdapat 25 siswa ( 73,53%) yang belum tuntas atau nilai kurang dari 75 dan 9 siswa (26,47%)yang sudah tuntas atau nilai lebih dari 75. Dari hasil post test pada siklus I terdapat perubahan nilai yang signifikan. Dari 34 siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 18 siswa ( 53%) dan 16 siswa (47%) yang belum tuntas. Uraian Pra Siklus Siklus I Siswa Belum Tuntas Frek % Frek 25 16 73,53 Dari hasil wawancara dengan siswa diperoleh data bahwa siswa lebih suka mengikuti pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Leaning (CTL) karena siswa lebih memahami materi yang diajarkan secara verbal dari seorang pendidik kepada peserta didik, karena mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari 47 dengan situasi kehidupan nyata. Siswa Tuntas 9 18 % 26,4 7 53 53 Upaya Peningkatan Hasil Belajar...

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php Dari data di atas dapat dikatan terjadi kenaikan jumlah siswa yang sudah tuntas. Berdasarkan tabel di atas hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebagai berikut: berdasarkan pra siklus ke siklus I mengalami kenaikan sebesar %, yakni dari % menjadi %. Hal ini sesuai saran yang dikemukanan Yusro (2015) terkit dengan pembelajaran dengan modul kontekstual yang diterapkan pada siswa SMA berdampak signifikan terhadap peninfkatan prestasi belajar. siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemebelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Leaning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dari studi awal (pra siklus) sampai siklus I siswa mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching Leaning (CTL) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: bahwa penerapan pembelajaran model Contextual Teaching Leaning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa MAN 2 Madiun. Penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam menentukan model pembelajaran dapat dilakukan dengan melihat kondisi dari siswa dan materi yang dipelajari. Menentukan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran atau meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu sebaiknya guru lebih sering memancing siswa agar memiliki keterampilan proses dalam belajar, khususnya pelajaran fisika. 2. Kepada peneliti selanjutnya atau guru untuk meneruskan 2 siklus lagi untuk mengetahui konsistensi hasil belajar siswa apakah terus meningkat atau tidak. DAFTAR PUSTAKA Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno B. Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Upaya Peningkatan Hasil Belajar... 54

Yusro, A. C. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Kontekstual Yang Terintegrasi Dengan Website Pada Siswa Kelas Xi Ia Sma Negeri 5 Madiun Tahun Ajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret). 55 Upaya Peningkatan Hasil Belajar...