BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

KUESIONER. 1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan baik. 2. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar.

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

III. PENDEKATAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. I. Pendahuluan. tersebut adalah TVRI. Seiring berjalannya waktu dan semakin majunya zaman, maka mulai

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi (Kuswandi ; 2008:99).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

Reliability. Case Processing Summary

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan terutama di kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

DAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI

Lampiran Rundown Acara Radio Show

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahi inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

Transkripsi:

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik Derings dapat dinilai dari apa yang disajikan oleh acara tersebut yang meliputi aspek presenter, bintang tamu, setting panggung/tempat, dan penayangan. Keempat aspek opini tersebut dikembangkan ke dalam pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan keempat aspek tersebut. Aspek presenter dikembangkan menjadi delapan pernyataan, aspek bintang tamu menjadi tujuh pernyataan, aspek setting panggung/tempat menjadi lima pernyataan, dan aspek penayangan menjadi lima pernyataan. Jumlah skor dikelompokkan menjadi motivasi rendah dan tinggi tergantung pada jumlah pernyataan pada masing-masing aspek opini. Hasil opini responden secara keseluruhan dapat dilihat lebih lengkap pada Tabel 19. Tabel 19. Opini Khalayak Langsung terhadap Acara Musik Derings Opini Persentase (%) Opini Rataan Skor* Kurang Baik Presenter 15,0 85,0 3,10 Bintang Tamu 0,5 95,0 3,16 Setting Tempat 2,0 80,0 3,10 Penayangan 37,5 62,5 2,85 Ket: * 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju Berdasarkan Tabel 19, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar opini responden sudah baik tentang presenter, bintang tamu, dan setting panggung/tempat acara musik Derings. Sedangkan aspek penayangan dinilai kurang baik (rataan skor 2,85). Presenter merupakan orang yang memandu jalannya suatu program acara di televisi dalam hal ini merupakan presenter acara musik Derings. Acara musik Derings memiliki empat orang presenter tetap yang berasal dari kalangan selebritis, yaitu Sandra Dewi, Oki Lukman, Azis Gagap, dan Adul. Salah satu faktor yang mendukung baik atau tidaknya suatu program adalah dengan

kehadiran presenter, baik yang dilihat dari penampilan fisik maupun keahlian mereka dalam membawakan acara tersebut agar disukai oleh penonton. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa opini responden terhadap penampilan keempat presenter acara musik Derings ketika membawakan program tersebut adalah sebagian besar menyatakan setuju bahwa presenter acara musik Derings baik dalam membawakan program tersebut. Opini responden menyatakan setuju dengan komposisi presenter berdasarkan jenis kelamin, jumlah presenter, penguasaan materi, gaya bahasa, penampilan fisik, partisipasi dengan khalayak, dan dapat menghibur khalayak. Selain opini tersebut, terdapat pula opini yang menyatakan suka dengan presenter yang dapat akrab dengan penontonnya serta membuat khalayak langsung nyaman dalam menonton acara tersebut. Namun terdapat juga opini yang kurang mengenai aspek tersebut. Menurut mereka keempat presenter tersebut kurang baik dalam berkolaborasi membawakan acara tersebut karena tiga diantara mereka merupakan komedian dan satu bukan merupakan komedian. Sehingga sering terlihat kaku di panggung. Bintang Tamu adalah penyanyi yang mengisi acara musik Derings baik penyanyi solo maupun grup musik. Opini responden mengenai bintang tamu meliputi lima indikator, yaitu komposisi bintang tamu berdasarkan jenis kelamin, daya tarik bintang tamu yang dihadirkan, popularitas bintang tamu, dan kemampuan menghibur. Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki opini baik mengenai hal tersebut. Pihak acara musik Derings memiliki kebijakan tertentu dalam menetapkan bintang tamu yang dihadirkan setiap episodenya. Pada setiap episodenya dihadirkan bintang tamu laki-laki dan perempuan baik yang merupakan penyanyi solo maupun grup musik. Pada acara ini tidak hanya mengahadirkan bintang tamu yang berasal dari kalangan penyanyi solo maupun grup musik yang sudah terkenal saja, namun juga dihadirkan bintang tamu yang berasal dari kalangan penyanyi solo maupun grup musik yang merupakan pendatang baru yang belum terkenal. Mereka menjadikan acara musik Derings sebagai media promosi dari album mereka.

Setting Tempat atau panggung merupakan kebijakan dari pihak acara musik Derings mengenai panggung dalam menyelenggarakan acara tersebut. Acara musik Derings memilih setting panggung/tempat di dalam studio, namun kadang-kadang dilaksanakan di lobi Gedung Trans TV. Hal tersebut dilakukan agar khalayak tidak merasa bosan dengan setting panggung/tempat yang sama setiap harinya. Setting panggung/tempat pelaksanaan acara musik Derings telah mengalami tiga kali perubahan. Pada pertama kali acara musik Derings ditayangkan memiliki dua lokasi, yaitu presenter berada di dalam studio dan bintang tamu menampilkan aksinya di panggung yang berada di halaman gedung Trans TV. Kemudian dilakukan perubahan setting panggung/tempat yaitu hanya di panggung yang berada di halaman gedung Trans TV saja. Disana presenter dan bintang tamu menampilkan aksinya. Sekarang setting panggung/tempat acara musik Derings berada di dalam studio dan kadang-kadang dilaksanakan di lobi gedung Trans TV (indoor). Opini responden mengenai setting panggung/tempat acara musik Derings dilihat dari beberapa aspek, yaitu pemilihan tempat baik indoor maupun outdoor, dekorasi panggung, dan view disekitar panggung. Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menilai baik mengenai pemilihan setting panggung/tempat indoor, karena jika dilakukan diluar studio (outdoor) memiliki resiko yang lebih tinggi seperti panas dan hujan yang akan mengakibatkan acara tersebut kurang berjalan dengan baik. Pemilihan setting tempat indoor dianggap lebih tepat untuk mengurangi resiko tersebut. Beberapa responden yang memiliki opini yang kurang mengenai hal tersebut. Pemilihan tempat indoor itu dinilai tidak tepat. Setting panggung/tempat outdoor lebih dipilih, agar bebas berekspresi tanpa harus berdesak-desakan di dalam studio. Selain itu, sebagian responden juga menilai bahwa ukuran panggung juga terlalu kecil sehingga tidak semua bisa beraksi diatas panggung menikmati pertunjukkan para bintang tamu. Penayangan adalah proses menyiarkan suatu tayangan acara, dalam hal ini merupakan acara musik Derings Trans TV. Indikator penayangannya meliputi frekuensi penayangan, jam tayang, durasi, dan proporsi iklan. Acara

musik Derings ditayangkan lima kali dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jum at. Acara tersebut ditayangkan pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB dengan durasi 120 menit termasuk iklan. Sebagian besar opini responden mengenai penayangan acara musik Derings sudah baik. Namun jika dibandingkan dengan aspek opini lainnya, responden yang memiliki opini yang kurang baik mengenai penayangan memiliki jumlah yang paling banyak yaitu sekitar 37,5 persen dan memiliki rataan skor 2.85. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya sasaran acara musik Derings adalah semua kalangan tidak dibedakan berdasarkan tingkatan ekonomi maupun tingkatan umur, dengan kata lain siapapun dapat menonton acara ini. Acara musik Derings ditayangkan di pagi hari yang merupakan jam kerja dan jam sekolah, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat menyaksikan dan menikmati acara tersebut. Khalayak yang bisa menonton acara tersebut hanyalah khalayak yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran, pelajar yang memiliki jam sekolah pada siang hari, dan karyawan maupun wiraswasta yang dapat mengatur jadwal kerjanya sendiri. Responden yang menilai penayangn acara musik Derings kurang baik berpendapat penayangan acara musik Derings sebaiknya dirubah menjadi sore hari, agar khalayak langsung yang memiliki kesibukan pada pagi hari dapat menonton acara musik Derings setiap episodenya. Selain itu terdapat juga opini responden yang kurang baik mengenai durasi acara. Durasi acara 120 menit termasuk iklan tersebut terlalu lama. Slot iklan yang terlalu lama membuat mereka bosan menunggu. 7.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Opini terhadap Acara Musik Derings Hipotesa kedua dan ketiga dari penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, dan aspek motivasi menonton dengan opini tentang acara musik Derings. Berdasarkan analisis hubungan aspek-aspek tersebut, hipotesis ke-tiga tersebut dapat diterima karena terbukti ada hubungan nyata antara salah satu faktor ekstrinsik dengan beberapa aspek opini. Sub bab ini membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan

penilaian khalayak langsung terhadap aspek presenter, bintang tamu, setting panggung/tempat, dan penayangan acara musik Derings. 7.2.1 Faktor Intrinsik yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung Hubungan antara faktor intrinsik yang meliputi usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, asal etnis dengan aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik Derings dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji Rank Spearman. Hal tersebut dilakukan karena faktor intrinsik maupun aspek opini merupakan data ordinal dan data nominal. Faktor intrinsik yang berhubungan dengan opini menonton, dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Hubungan Faktor Intrinsik dengan Opini Khalayak Langsung Faktor Intrinsik Koefesien Presenter Bintang Tamu Opini Setting Tempat Penayangan Usia r s 0,42 0,17-0,03 0,12 Jenis Kelamin Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendidikan Asal Etnis χ 2 C χ 2 C 2,09 0,22 1,06 0,16 0,09 0,05 3,06 0,27 2,11 0,22 0,12 0,06 0,44 0,11 1,08 0,16 r s 0,02-0,07-0,02-0,12 r s 0,14 0,17 0,07 0,04 χ 2 C Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01) 6,70 0,38 3,02 0,27 7,52 0,39 6,88 0,38 Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun hubungan nyata antara faktor intrinsik dengan semua aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik Derings Trans TV. Namun pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa aspek yang meskipun tidak nyata tetapi memiliki hubungan

yang berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut dijelaskan dalam uraian berikut: 1) Hubungan Usia dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor usia dan aspek opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai r s = 0.42 yang berarti anatara usia dan opini terhadap presenter memiliki hubungan yang berarti. Tabel 21. Opini Responden tentang Presenter menurut Usia Usia Kurang (skor 8-20) Presenter Baik (skor 21-32) Total (orang) Persen (%) < 20 tahun 3 23 26 65,0 > 20 tahun 3 11 14 35,0 Total 6 34 40 100,0 Dalam menilai aspek presenter acara musik Derings secara keseluruhan tidak dipengaruhi oleh tingkatan usia responden. Berapapun usia responden, memiliki hak yang sama dalam menilai penampilan presenter acara musik Derings. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang dapat menilai sesuatu dan mengeluarkannya lewat suatu pendapat dipengaruhi usia. Anak kecil tidak akan bisa menilai dan mengeluarkan pendapatnya tanpa ada pengaruh dari lingkungan sekitar. Pada umumnya seseorang telah bisa menilai sesuatu dan mengungkapkan lewat pendapatnya adalah manusia yang telah menginjak masa remaja serta orang dewasa. Jika dilihat dari rentangan usia, responden bisa dikelompokkan menjadi remaja dan orang dewasa sehingga memiliki kesempatan yang sama dalam menilai dan mengeluarkan pendapat mengenai aspek presenter acara musik Derings. Usia tidak berhubungan nyata dengan penilaian terhadap presenter namun memiliki hubungan yang berarti.

2) Hubungan Jenis Kelamin dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor jenis kelamin dan aspek presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.22 yang berarti antara jenis kelamin dan opini terhadap presenter tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Artinya adalah baik responden perempuan maupun laki-laki memiliki hak yang sama dalam menilai hal-hal yang berhubungan dengan penampilan presenter secara keseluruhan. Tabel 22. Opini Responden tentang Presenter menurut Jenis Kelamin Presenter Jenis Total Persen Kelamin Buruk Baik (orang) (%) (skor 8-20) (skor 21-32) Laki-laki 4 12 16 40,0 Perempuan 2 22 24 60,0 Total 6 34 40 100,0 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik lakilaki dan perempuan memiliki penilaian yang baik terhadap aspek presenter. Presenter acara musik Derings terdiri dari empat orang yaitu dua orang perempuan dan dua orang laki-laki. Responden perempuan akan lebih menilai baik presenter laki-laki begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin responden memiliki hubungan yang berarti dengan penilaian menganai aspek presenter acara musik Derings. 3) Hubungan Jenis Kelamin dengan Opini tentang Setting Tempat Hubungan antara faktor jenis kelamin dan aspek setting panggung/tempat dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.22 yang berarti antara jenis kelamin dan opini terhadap setting panggung/tempat tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Artinya adalah baik responden prempuan maupun laki-laki memiliki hak yang sama dalam menilai hal-hal yang berhubungan dengan panggung/tempat dimana acara musik Derings ditampilkan seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik perempuan maupun laki-laki memiliki opini yang baik mengenai setting panggung/tempat acara musik Derings. Hal tersebut membuktikan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi responden dalam memberikan opini mengenai aspek pemilihan panggung/tempat berlangsungnya acara musik Derings. Tabel 23. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Jenis Kelamin Setting Tempat Jenis Total Persen Kelamin Buruk Baik (orang) (%) (skor 5-13) (skor 14-20) Laki-laki 5 11 16 40,0 Perempuan 3 21 24 60,0 Total 8 32 40 100,0 4) Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Opini tentang Bintang Tamu Hubungan antara faktor jenis pekerjaan dan aspek bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.27 yang berarti antara jenis pekerjaan dan opini terhadap bintang tamu tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Setiap responden memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan opini mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings tanpa dibedakan oleh jenis pekerjaannya. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Buruk (skor 7-18) Bintang Tamu Baik (skor 19-28) Total (orang) Persen (%) Penonton langsung/ Figuran 1 21 22 55,0 Karyawan/wiraswasta 1 4 5 12,5 Pelajar/ Mahasiswa 0 13 13 32,5 Total 2 38 40 100,0

Pada Tabel 24 dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki opini yang baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings. Tanpa dibedakan oleh jenis pekerjaannya karena walaupun pekerjaan mereka berbeda namun bisa saja terjadi diantara mereka memiliki penilaian yang sama terhadap bintang tamu yang dihadirkan. 5) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor asal etnis dan aspek presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.38. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penampilan presenter secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Opini Responden tentang Presenter menurut Asal Etnis Asal Etnis Presenter Total Persen Buruk Baik (orang) (%) (Skor 8-20) (skor 21-32) Melayu 1 5 6 15,0 Jawa 1 8 9 22,5 Minang 0 1 1 2,5 Sunda 1 12 13 32,5 Betawi 2 8 10 25,0 Batak 1 0 1 2,5 Total 6 34 40 100,0 Pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan yang berasal dari latar belakang etnis manapun memiliki opini yang baik terhadap aspek presenter. Asal etnis responden tidak mempengaruhi dalam memberikan opini mengenai penampilan responden. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam memberikan opini tanpa dibedakan dari asal etnisnya. 6) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentangbintang Tamu Hubungan antara faktor asal etnis dan opini mengenai bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.27. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penampilan

bintang tamu secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 26. Pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa hampir semua responden dengan berbagai etnis memiliki opini yang baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan oleh pihak acara musik Derings Trans TV. Penilaian seorang responden tergantung kepada diri sendiri, tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Namun, walaupun begitu kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang berarti. Responden dengan asal etnis melayu menyukai artis dengan aliran pop melayu, namun bukan berarti mereka menyukai aliran tersebut semata-mata karena mereka berasal dari etnis melayu, tetapi juga disebabkan oleh hal utama lainnya. Begitu juga dengan etnis yang lainnya. Tabel 26. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Asal Etnis Asal Etnis Bintang Tamu Total Persen Buruk Baik (total) (%) (skor 7-18) (skor 19-28) Melayu 1 5 6 15,0 Jawa 0 9 9 22,5 Minang 0 1 1 2,5 Sunda 1 12 13 32,5 Betawi 0 10 10 25,0 Batak 0 1 1 2,5 Total 2 38 40 100,0 7) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Setting Tempat Hubungan antara faktor asal etnis dan opini tentang setting tempat/panggung dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.39. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap pemilihan panggung/tempat secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Asal Etnis Asal Etnis Setting Tempat Buruk Baik Total (orang) Persen (%)

(skor 5-13) (skor 14-20) Melayu 2 4 6 15,0 Jawa 2 7 9 22,5 Minang 0 1 1 2,5 Sunda 3 10 13 32,5 Betawi 0 10 10 25,0 Batak 1 0 1 25 Total 8 32 40 100,0 Pada dasarnya setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Dalam hal ini adalah penilaian terhadap setting tempat/panggung acara musik Derings yang telah ditetapkan. Namun hal tersebut tidak dibedakan oleh darimana orang tersebut berasal. Seorang responden dengan etnis melayu bisa saja memiliki penilaian yang sama dengan responden dengan suku Betawi dalam menilai setting panggung/tempat penayangan acara musik Derings. Hal tersebut terjadi karena setiap etnis memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan opini terhadap sesuatu hal. 8) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Penayangan Hubungan antara faktor asal etnis dan aspek penayangan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.38. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penayangan acara musik Derings secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Opini Responden tentang Penayangan menurut Asal Etnis Asal Etnis Penayangan Total Persen Buruk Baik (orang) (%) (skor 5-13) (skor 14-20) Melayu 1 5 6 15,0 Jawa 5 4 9 22,5 Minang 1 0 1 2,5 Sunda 3 10 13 32,5 Betawi 4 6 10 25,0 Batak 1 0 1 2,5 Total 15 25 40 100,0

Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan berbagai etnis memiliki opini yang baik mengenai penayangan acara musik Derings Trans TV yang meliputi frekuensi penayangan, durasi dan slot iklan. Namun tidak sedikit juga responden yang memiliki opini kurang terhadap aspek tersebut. Penilaian seorang responden tergantung kepada diri mereka sendiri, tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis mereka. Namun, walaupun begitu kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang berarti. 7.2.2 Faktor Ekstrinsik yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung Hubungan antara faktor ekstrinsik responden dengan aspek-aspek opini terhadap acara musik Derings dianalisi menggunakan uji Chi-Square karena data kedua aspek tersebut merupakan data ordinal. Faktor ekstrinsik terdiri dari sumber informasi acara dan pola pengambilan keputusan untuk menjadi khalayak langsung acara musik Derings. Hasil analisis hubungan antara faktor ekstrinsik dengan aspek opini khalayak langsung, dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 29. Hubungan Faktor Ekstrinsik dengan Opini Khalayak Langsung Faktor Ekstrinsik Koefesien Presenter Sumber Informasi Acara Pola Pengambilan Keputusan χ 2 C χ 2 C Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01) 6.36* 0.37 0.00 0.00 Bintang Tamu 19.79** 0.58 0.00 0.00 Opini Setting Tempat 4.27 0.31 0.63 0.12 Penayangan 1.53 0.19 0.11 0.05 Berdasarkan Tabel 29, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang nyata antara beberapa variabel faktor ekstrinsik responden dengan aspek opini mengenai acara musik Derings. Hipotesis yang mengungkapkan tentang ada hubungan antara faktor ektrinsik responden dengan opini responden dapat diterima. Pada Tabel 29 ditunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang terbukti berhubungan nyata dengan aspek-aspek tertentu dari opini, yaitu sumber informasi acara dengan opini terhadap presenter, dan sumber informasi acara

dengan bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings Trans TV. Kasus-kasus korelasi tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut didapatkan nilai C = 0,37. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap presenter acara musik Derings memiliki hubungan nyata (p < 0,05). Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 30. Berdasarkan Tabel 30 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki opini yang baik mengenai presenter jika ditinjau dari sumber informasi acara musik Derings. Jumlah responden yang paling banyak memiliki opini baik terhadap hal tersebut adalah responden yang mengetahui acara musik Derings pertama kalinya dari informasi teman sesama khalayak langsung yang telah terlebih dahulu menonton. Tabel 30. Opini Responden tentang Presenter menurut Sumber Informasi Acara Sumber Presenter Total Persen Informasi Buruk Baik (orang) (%) Acara (skor 8-20) (skor 21-32) Iklan Televisi 1 13 14 35,0 Keluarga 1 0 1 2,5 Teman 4 21 25 62,5 Total 6 34 40 100,0 Hal tersebut dapat dipahami karena informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut dari seseorang yang telah terlebih dahulu menjadi khalayak langsung kepada teman yang belum pernah menjadi khalayak langsung lebih rinci dan mendalam. Responden yang telah pernah menonton terlebih dahulu akan menginformasikan mengenai bagaimana menjadi khalayak langsung, suasananya, konsep acara dan informasi lainnya termasuk menceritakan tentang para presenter acara tersebut. Sehingga memiliki acuan dalam menilai penampilan presenter acara tersebut. Berbeda dengan sumber informasi yang berasal dari iklan karena iklan ditelevisi hanya bertujuan untuk

menginformasikan tentang keberadaan dan penayangan acara tersebut, informasinya tidak terlalu rinci. 2) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Opini tentang Bintang Tamu Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai C = 0,58. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap bintang tamu acara musik Derings memiliki hubungan nyata (p < 0,05). Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 31. Berdasarkan Tabel 31 dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki opini baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan pada acara musik Derings adalah responden yang mendapatkan informasi pertama kali dari iklan dan dari teman. Baik melalui iklan maupun melalui teman dapat diinformasikan mengenai bintang tamu yang akan dihadirkan. Jika seseorang telah mendapatkan informasi mengenai suatu acara dan apa saja yang akan ditampilkan, maka orang tersebut akan menonton acara tersebut dan dapat menilai tentang apa yang dihadirkan dalam acara tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber informasi acara sangat berpengaruh terhadap opini seseorang responden mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings. Tabel 31. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Sumber Informasi Acara Sumber Bintang Tamu Total Persen Informasi Buruk Baik (orang) (%) Acara (skor 7-18) (skor 19-28) Iklan Televisi 0 14 14 35,0 Keluarga 1 0 1 2,5 Teman 1 24 25 62,5 Total 2 38 40 100,0 Satu kasus korelasi lainnya yang meskipun tidak nyata namun memiliki hubungan yang berarti, yaitu hubungan antara sumber informasi acara dengan opini tentang setting tempat. Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang setting tempat dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis

tersebut menunjukkan nilai C = 0,31. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap setting panggung/tempat acara musik Derings tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Sumber Informasi Acara Sumber Setting Tempat Persen Informasi Buruk Baik Total (%) Acara (skor5-13) (skor14-20) Iklan Televisi 3 11 14 35,0 Keluarga 1 0 1 2,5 Teman 4 21 25 62,5 Total 8 32 40 100,0 Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang mengetahui acara musik Derings pertama kali dari iklan televisi maupun dari teman memiliki opini yang baik terhadap aspek presenter. Dapat disimpulkan bahwa sumber informasi acara responden tidak mempengaruhi mereka dalam memberikan opini mengenai setting panggung/tempat diselenggarakannya acara musik Derings. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam memberikan opini tanpa dibedakan darimana mereka pertama kali mengetahui acara tersebut. 7.2.3 Motivasi yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung tentang acara musik Derings Hubungan antara motivasi menonton responden dengan aspek-aspek opini terhadap acara musik Derings dianalisi menggunakan uji rank Spesrman karena terdiri dari data ordinal dan nominal. Motivasi menonton terdiri dari motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, hiburan, dan ekonomi. Hasil analisis hubungan antara motivasi menonton dengan aspek opini khalayak langsung, dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 33. Hubungan Motivasi Menonton dengan Aspek Opini

Jenis Motivasi Presenter Bintang Tamu Aspek Opini Setting Tempat Penayangan Informasi 0,23-0,05 0,17 0,06 Identitas Pribadi Integrasi dan Interaksi Sosial -0,09-0,05-0,12 0,06-0,07-0,04-0,08 0,21 Hiburan konstan konstan Konstan konstan Ekonomi 0,15-0,07-0,14-0,03 Pada Tabel 33 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun hubungan nyata antara motivasi menonton dengan semua aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik Derings Trans TV. Artinya, tidak ada perbedaan yang nyata tentang opini terhadap acara musik Derings diantara responden yang berbeda motivasinya. Namun pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat beberapa kasus korelasi yang meskipun tidak nyata tetapi memiliki hubungan yang berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Hubungan Motivasi Informasi dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara aspek motivasi informasi dan opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai r s = 0,23. Artinya adalah antara aspek motivasi informasi dan opini terhadap presenter acara musik Derings tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Walaupun motivasi informasi terbukti tidak berhubungan nyata dengan opini terhadap presenter tetapi keduanya memiliki hubungan yang berarti. Motivasi informasi responden dalam menjadi khlayak langsung acara musik Derings salah satunya adalah untuk mengetahui siapa presenter acara tersebut. Jika responden telah mengetahui siapa saja presenter acara tersebut, maka mereka akan bisa memberikan penilaian terhadap para presenter acara tersebut. Dapat dibuktikan bahwa kedua aspek itu berhubungan walaupun tidak nyata. 2) Hubungan Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial dengan Opini tentang Penyangan

Hubungan antara aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dan opini tentang penayangan acara musik Derings dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai r s = 0,21. Artinya adalah antara aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dan opini terhadap penayangan acara musik Derings tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan yang berarti tersebut data ditunjukkan bahwa seorang responden yang memiliki keinginan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khlayak langsung menyukai durasi penayangan yang lama, frekuensi penayangan lima kali seminggu dan slot iklan yang lama.karena pada saat tersebut mereka bisa saling mengenal dan menambah keakraban. Jika mereka dapat berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khlayak langsung, maka mereka akan menyenangi durasi penayangan yang lama, frekuensi penayangan lima kali seminggu dan slot iklan yang lama.