PERANAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SMK PUSTEK SERPONG

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI BISNIS DAN TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LUFTMAN STUDI KASUS : PT. BIT TEKNOLOGI NUSANTARA

PENGUKURAN KESELARASAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS DENGAN MODEL LUFTMAN (STUDI KASUS : AMIK XYZ)

Manajemen Sumber Daya Informasi. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan

ANALISIS KEMATANGAN KESELARASAN SRATEGIS TI DAN STRATEGIS BISNIS DENGAN MODEL LUFTMAN : STUDI KASUS STMIK MDP

III. LANDASAN TEORI A.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk

Pengaruh Tata Kelola Teknologi Informasi Dalam Keselarasan Proses Bisnis Perusahaan

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

DAMPAK TATA KELOLA TI TERHADAP KESELARASAN TI/BISNIS Titien S. Sukamto

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tingkat Kapabilitas Tata Kelola TI Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI BISNIS DAN TI (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ)

KERANGKA KERJA PENYELARASAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENILAIAN KEMATANGAN Studi Kasus : Universitas Islam Bandung

Pilar Nusa Mandiri Vol. VIII No.2, September 2012

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

Audit SI/TI Berbasis Cobit

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

Tata Kelola Teknologi Informasi

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

Andreniko 1a. Gunadarma. Abstrak. Kata Kunci: COBIT, Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi, Plan and Organise, Maturity Level

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN STRATEGIC ALIGNMENT BISNIS DAN TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1: STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

Pedoman Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan IT Governance Design Frame Work (Cobit) Pada PT. X

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RISK MANAGEMENT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi Informasi (TI) tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA(UNIKOM))

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

Nama : Hery Budiawan TTL :Sukoharjo,14 Januari 1978 Pendidikan : Teknik Sipil ITB 1996 Istri : Ponirah Anak : M.Danish Dhiaurrahman (3,5 th) Aisyah

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TI BERDASARKAN COBIT 4.1 DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JAWA TIMUR

PENYELARASAN STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI SISTEM/TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYUSUNAN METODOLOGI PELAKSANAAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PEMERINTAHAN TESIS

DESAIN STRATEGI PENYEMPURNAAN PENGELOLAAN DATA DI POLITEKNIK TELKOM MENGGUNAKAN IT BALANCED SCORECARD DAN COBIT

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance.

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

Gambar II-1 Tahap tinjauan pustaka

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA GAP UNTUK PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN TI BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL 2011 PADA PT BANK ABC

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

Framework Solusi TI Tata Kelola TI Untuk Organisasi. Taryana Suryana. M.Kom

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ)

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KESELARASAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Chief Information Officer (CIO) dan Peranannya di Dalam Penyelarasan Strategi Bisnis dan Strategi Teknologi Informasi

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Dampak Kematangan TI Organisasi pada Proses Alignment Bisnis dengan TI

BAB II LANDASAN TEORI

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI ORGANISASI: STUDI KASUS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

ABSTRAK. COBIT, information technology governance, gap analysis, process of managing data, maturity level, BPK RI. PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

59 PERANAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SMK PUSTEK SERPONG Triningsih Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta Jl. Kramat Raya No. 18, Jakarta Pusat triningsih.tnh@bsi.ac.id Abstract Information technology is very important in influencing organizations performance to win over the competition. The role of information technology and the high investment resulted in the increasingly demands to value provided by information technology in businesses. Human s need associated with technology development also gives impact to education, and this will cause the emergence of a new paradigm in the education sector. This study uses Luftman Method, and conducted at SMK PUSTEK SERPONG. The study finds that there is no harmony between the strategy of information technology and the business strategy in SMK PUSTEK SERPONG. Therefore, it is important to restructure these strategies and systemize the priority steps to improve the performance of the strategy of information technology and business strategy. Intisari Teknologi informasi sangat penting dalam mempengaruhi kinerja organisasi untuk memenangkan persaingan. Peran teknologi informasi dan investasi yang tinggi mengakibatkan tuntutan semakin nilai yang disediakan oleh teknologi informasi dalam bisnis. Kebutuhan manusia yang terkait dengan pengembangan teknologi juga memberikan dampak terhadap pendidikan, dan ini akan menyebabkan munculnya paradigma baru dalam sektor pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode Luftman dan dilakukan di SMK PUSTEK SERPONG. Studi ini menemukan bahwa tidak ada keharmonisan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis di SMK PUSTEK SERPONG. Oleh karena itu, penting untuk merestrukturisasi strategi dan langkah-langkah sistematis prioritas untuk meningkatkan kinerja strategi teknologi informasi dan strategi bisnis. Kata Kunci : Business Strategy, Information Technology, Teaching and Learning Improvement PENDAHULUAN Teknologi Informasi (TI) sangat memberi pengaruh penting terhadap keberhasilan organisasi untuk memenangkan persaingan. Dampak TI ditunjukkan dengan pengaruh yang signifikan terhadap respon strategik organisasi dalam menghadapi globalisasi. Penyelarasan strategi antara strategi sistem informasi/teknologi bisnis dan strategi bisnis dapat memberikan solusi terhadap organisasi yang kini menghadapi tantangan bisnis yang kompetitif. Berkembangnya peran teknologi informasi dan meningkatnya nilai investasi yang tinggi menyebabkan meningkatnya tuntutan akan nilai tambah yang diberikan teknologi informasi kepada bisnis. Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai poltik mengharuskan dunia pendidkan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu peubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (TI). Teknologi Informasi saat ini sudah digunakan bukan hanya untuk satu bidang atau satu aspek saja. Kebutuhan manusia terkait dengan perkembangan teknologi yang ada juga memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan. Bidang pendidikan pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu. Pendidikan sekarang telah mengarah ke pendidikan yang didukung oleh Teknologi Informasi. Hal ini dikarenakan sifat teknologi ini yang sangat membantu dalam proses pembelajaran, bahkan dalam beberapa tahun ke depan setiap sekolah akan mempunyai Teknologi Informasi sebagai alat bantu pembelajaran. Alasan ini dikemukakan karena saat ini Teknologi Informasi sudah menjadi suatu keharusan di hampir setiap sekolah. Adanya Teknologi Informasi tersebut akan meneybabkan munculnya suatu paradigma baru di sektor pendidikan. Penggunaan media pembelajaran dalam hal ini memanfaatkan media teknologi informasi saat ini sebenarnya sudah sangat umum. Karena

60 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Februari 2017 bukan hanya untuk sekolah yang memiliki komputer sebagai media informasi tetapi memang seharusnya semua sekolah sudah menggunakan teknologi tersebut. BAHAN DAN METODE Pada saat ini Teknologi Informasi (TI) dirasakan berperan penting dalam meningkatkan keunggulan bersaing sebuah organisasi. TI terbukti telah menciptakan nilai bagi organisasi. Organisasi semakin tergantung terhadap TI agar tetap dapat bersaing dengan organisasi lain. Dengan pengelolaan TI yang tepat diharapkan penerapan teknologi informasi dapat berjalan dengan optimal. Pengelolaan TI yang baik dilakukan dengan menilai kesesuaian antara penerapan TI dan proses bisnis organisasi. Dengan semakin meningkatnya penggunaan TI dalam bisnis, tata kelola TI (IT Governance) menjadi konsep yang penting dibicarakan. Arti Penting Penyelarasan Strategik Berbagai literatur telah menegaskan arti penting penyelarasan strategik. Boar (1994) misalnya, menyebutkan bahwa organisasi perlu membangun, menyelaraskan, dan mengembangkan keunggulan kompetitif melalui pemberdayaan sistem/teknologi informasi untuk menjawab tantangan kompetisi global. Penyelarasan Strategik Penyelarasan strategik (strategic aligment) merupakan konsep yang dikembangkan dan diperoleh dari co-variation pada waktu tertentu, antara lain: a. Atribut tingkat kepentingan strategi bisnis, yakni pilihan antara kemitraan (partnership) dan/atau aliansi strategis. Kemitraan merupakan upaya sub organisasi/organisasi untuk saling mengisi dengan tujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan sub organisasi/organisasi secara bersamaan. Aliansi strategis merupakan upaya yang dilakukan oleh beberapa sub organisasi/organisasi untuk memperoleh sumber daya dan dana yang optimal terkait dengan aktivitas yang dilakukan oleh sub organisasi/organisasi. b. Atribut tingkat kepentingan strategi/teknologi informasi yang terdiri dari peran dan tugas strategis sistem/teknologi informasi, kompetensi sistematis sistem/teknologi informasi, pilihan arsitektur sistem/teknologi informasi, dan pilihan proses sistem/teknologi informasi. Model Luftman Luftman telah membangun sebuah metode yang dapat membantu sebuah perusahaan mengetahui tingkat kematangan strategis yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Metode Luftman ini di kenal dengan sebutan Framework Luftman atau model kematangan penyelarasan strategis Luftman. Dengan mengetahui posisi kematangan penyelarasan strategis pada perusahaan maka upaya untuk memperkecil halhal yang menjadi faktor penghambat (inhibitors) dan meningkatkan faktor pendukung (enabler) dapat dilakukan dengan baik. Terdapat 5 (lima) tingkat kematangan penyelarasan strategis yang dijabarkan pada metode Luftman seperti gambar II.1 dibawah ini, yaitu : 1. Initial/Ad Hoc Process 2. Committed Process 3. Established Focused Process 4. Improved/Managed Process 5. Optimized Process Gambar 1. Model penyelarasan strategis Luftman (Luftman et. Al, 1999) Tingkat Kematangan Penyelarasan Strategis Model Luftman Luftman memiliki 5 (lima) tingkat/level kematangan penyelarasan strategis. Masingmasing dari 5 tingkat/level kematangan penyelarasan strategis ini berfokus pada 6 kriteria kematangan penyelarasan strategis antara bisnis dan teknologi informasi. Adapun penjelasan dari ke 5 level/tingkat model Luftman sebagai berikut : a. Initial/Ad hoc Process Pada tingkat kematangan ini, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat keselarasan maupun harmonisasi pada sisi bisnis dan teknologi

61 informasi yang ada. Tingkat ini merupakan tingkat yang paling rendah pada tingkat kematangan penyelarasan strategis model Luftman. Perusahaan yang memiliki karakteristik pada tingkat ini, sangat kecil kemungkinannya untuk mencapai keselarasan terhadap komponen-komponen bisnis dan teknologi informasi. b. Committed Process Perusahaan yang berada pada tingkatan kematangan ini didefinisikan telah memiliki kemauan dan kesadaran dalam membangun komitmen bersama serta mulai menjalankan komitmen tersebut untuk mencapai keselarasan pada keadaan yang lebih baik. c. Established Focused Process Perusahaan yang telah mencapai tingkat kematangan ini, ada penyelarasan strategis yang mencirikan bahwa dengan kematangan penyelarasan strategis yang di bangun maka perusahaan sudah lebih berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan yang dapat mewujudkan tujuan bisnis tertentu dan pada tingkat ini perusahaan sudah dapat dikatakan sebagai perusahaan yang sudah selaras namun dibutuhkan peningkatan yang lebih baik ke tingkat berikutnya d. Improved/Managed Process Pada tingkat kematangan ini perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan konsep teknologi informasi sebagai value center pada perusahaannya. e. Optimized Process Tingkat kematangan yang terakhir ini merupakan tingkat kematangan yang paling tinggi dan optimal dalam tingkat kematangan penyelarasan strategis bisnis dan teknologi informasi. Dalam tingkat kematangan ini, semua kegiatan-kegiatan sudah terintegrasi dengan sangat baik, perencanaan strategis yang akan dibangun pun telah secara bersama-sama didiskusikan oleh manajemen bisnis dan teknologi informasi. Setelah tingkat kematangan penyelarasan strategi didapat maka nantinya diharapkan akan ditemukan gap (jarak) antara tingkat kematangan penyelarasan strategis perusahaan saat ini dengan tingkat kematangan penyelarasan strategis menurut model Luftman. Berikut ini merupakan gambaran tingkat gap penyelarasan strategis antara teknologi informasi bisnis dan bisnis yang dijabarkan oleh Luftman. Gambar 2. Gap kematangan penyelarasan strategis (Luftman et. al, 1999) Proses penyelarasan TI-Bisnis Luftman (2004) menguraikan bahwa pencapaian dan keberlangsungan alignment antara TI dan bisnis harus fokus pertama kali pada pemahaman akan tingkat Strategic Alignment Maturity saat ini. Langkah selanjutnya yang harus diambil adalah memusatkan energi perusahaan pada hal yang dapat memaksimalkan alignment dan meminimalkan faktor penghambatnya. Proses-proses ini mencakup seperti gambar II.2 berikut ini: Gambar 3. proses penyelarasan TI Bisnis Kriteria Kematangan Penyelarasan Strategis Model Luftman Ada 6 kriteria penting yang dijadikan paramater terhadap penyelarasan antara bisnis dan TI, yaitu: 1. Komunikasi (Communications ) 2.Kompetensi/Nilai pengukuran (Competency/Value Measurement) 3. Tata kelola (Governance) 4. Kemitraan (Partnership) 5.Ruang lingkup dan arsitektur (Scope &Architecture) 6. Keahlian (Skills) BAHAN DAN METODE Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono (2008). Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah

62 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Februari 2017 dikembangkan dan diuji oleh Kefi dan Kalika (2005) Berdasarkan nilainya, data dapat digolongkan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Didalam penelitiannya biasanya penulis dapat menggunakan data kualitatif ataupun data kuantitatif. Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian pendidikan juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini sampel diambil dari sekolah SMK Pustek Serpong, responden yang dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru yang menggunakan TI. Adapun data responden sebagai berikut: Nama Sekolah SMK Pustek Serpong Tabel 1. Data Responden Responden Jumlah Kepala Sekolah 1 Wakil Kepala 1 Sekolah Guru Komputer 1 Guru Akutansi 1 Guru Eksak 1 Total Responden 5 Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kualitatif selain itu penulis juga menggunakan data kuantitatif untuk mengukur nilai tingkat kematangan penyelarasan strategi teknologi informasi dan strategi bisnis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan lima rentang skala interval dalam mengukur kematangan untuk tiap krtiteria kematangan. Dengan menghitung kematangan pada tiap-tiap responden terlebih dahulu Gutierrez (2006) dengan memanfaatkan skala Likert dengan rentang skala 1 sampai 5. Penelitian ini menggunakan alat berupa kuesioner. Sedangkan pertanyaan untuk kuesioner ini karena penulis menggunakan metode Luftman maka kuesioner dibuat berdasarkan teori Luftman (2000). Pertanyaan-pertanyaan dari instrumen variabel pada model Luftman diukur dengan menggunakan skala Likert dengan nilai skala pengukuran nominal 1 5 seperti pada tabel III.1 dibawah ini: Tabel 2. Skala Likert dengan Nominal 1 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen Yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kueisoner digunakan sebagai alat untuk menilai keselarasan strategi teknologi informasi dengan strategi bisnis pada penelitian ini. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dari sekolah SMK Pustek Serpong. Responden yang dipilih yaitu responden yang memahami Teknologi Informasi (TI) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hasil akhir dari penelitian ini menilai bagaimana Teknologi Informasi bersama dengan jajaran fungsional yang ada di sekolah tersebut dapat menjalankan strategi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Data hasil kuesioner yang diberikan kepada responden kemudian di kelompokkan ke dalam tabel sesuai dengan jumlah kriteria pada metode Luftman. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menganalisis dan menginterprestasikan data adalah sebagai berikut (Gutierrez, et al., 2006): 1. Menghitung kematangan untuk masingmasing jawaban yang diberikan oleh setiap responden terhadap pertanyaan pada kuesioner. Setiap pertanyaan yang terdapat pada masing-masing kriteria akan diberikan lima pilihan jawaban yang digambarkan dalam bentuk skala penilaian, dan akan digunakan dalam melakukan penilaian terhadap masing-masing pertanyaan yang ditanyakan pada kuesioner. Kematangan ini akan mewakili penilaian masing-masing responden terhadap ke enam variabel penilaian kematangan. Dari hasil pengolahan tersebut maka akan didapatkan nilai kematangan masing-masing responden terhadap masing-masing variabel kematangan. 2. Berikutnya dilakukan penghitungan kematangan terhadap variabel kematangan yang terdiri dari komunikasi, kompetensi, tata kelola, hubungan kerja sama, ruang lingkup dan arsitektur serta keahlian. 3. Nilai akhir dari penilaian kematangan penyelarasan strategis dapat ditunjukkan akan ada pada tingkat berapa. Berikut adalah tabel hasil keseluruhan untuk sekolah SMK Pustek Serpong berdasarkan 6 kriteria yang ada di model Luftman. STS TS RR S SS Sangat Tidak Tidak Raguragu Sangat

63 Tabel 4. Hasil responden kematangan keselarasan keseluruhan kriteria Kriteria Kematangan Komunikasi 10.83 Kompetensi 1.95 Tata kelola 1.90 Kemitraan 1.87 Ruang Lingkup Dan 1.88 Arsitektur Keahlian 1.54 Adapun tabel akhir dan grafik yang dapat dihasilkan sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria Komunikas V1 2.00 3 V2 2.20 3 V3 2.40 3 V4 2.00 3 V5 2.20 3 V6 2.20 3 2.17 Total Kematangan 1.86 Gambar 5. Grafik Kriteria Kompetensi Tabel 7. Kriteria Tata Kelola Curent Expected V1 2.20 3 V2 2.00 3 V3 2.00 3 V4 2.00 3 V5 2.20 3 V6 2.00 3 V7 2.00 3 V8 2.00 3 2.10 Gambar 4. Grafik Kriteria Komunitas Tabel 6. Kriteria Kompetensi V1 1.80 3 V2 1.80 3 V3 2.00 3 V4 1.80 3 V5 1.80 3 V6 2.00 3 1.87 Gambar 6. Grafik Kriteria Tata Kelola Tabel 8. Kriteria Kemitraan V1 2.40 3 V2 1.80 3 V3 2.40 3 V4 2.20 3 V5 1.40 3 V6 2.40 3 V7 2.60 3 2.17

64 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Februari 2017 Gambar 7. Grafik Kriteria Kemitraan Tabel 9. Kriteria Ruang Lingkup Dan Arsitektur V1 2.00 3 V2 2.20 3 V3 2.20 3 V4 2.00 3 2.10 Gambar 9. Grafik Kriteria Keahlian Pada kondisi ini pendekatan yang digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kematangan terlebih dahulu didasarkan pada pemahaman tingkat kematangan yang telah dicapai sekolah saat ini. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan keselarasan strategi bisnis dan strategi TI baru mancapai pada tingkat/level 1 (Initial/Ad hoc Process) yang belum dapat dikatakan adanya keselarasan strategi bisnis dan strategi TI yang saat ini diterapkan di sekolah tersebut. KESIMPULAN Gambar 8. Grafik Ruang Lingkup Dan Arsitektur Tabel 10. Kriteria Keahlian V1 1.80 3 V2 1.80 3 V3 1.80 3 V4 2.20 3 V5 1.80 3 V6 2.00 3 V7 1.80 3 1.89 Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Setelah dilakukan proses identifikasi dengan menggunakan metode Luftman, secara keseluruhan semua kriteria dan kematangan strategi teknologi informasi dan strategi bisnis pada SMK tersebut masih berada pada tingkat/level 1atau berada pada tingkat Initial/Ad hoc Process sehingga dapat dikatakan bahwa belum ada keselarasan antara strategi bisnis dan strategi TI pada SMK Pustek. Melihat kondisi dimana belum tercapainya keselarasan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis pada SMK Pustek tersebut maka perlu dilakukan pembenahan dengan menyusun langkah-langkah prioritas yang bertujuan untuk meningkatkan kematangan strategi bisnis dan strategi TI. Sehingga sekolah akan memiliki kemampuan saat menghadapi permasalahan yang timbul dalam dunia TI dan dapat membantu organisasi untuk dapat melakukan proses bisnis dengan baik dengan didukung teknologi yang ada.

65 REFERENSI Boar, B. (1994). Logic and Information Technology Strategy : Separating Good Sense from Nonsense. Journal of Systems Management Gutierrez, A. (2006). European and Mediteranian Conference on Information System (EMCIS). Vol. July 6-7, Costa Blanca, Alicante, Spain. Kefi, H. & Kalika, M. 2005. Survey of Strategic Alignment Impacts On Organizationa Companies, In Proceedings Of the 38 th Hawaii International Conference On System Sciences Luftman, J.N & Brier, T. (1999). Achieving and Sustaining Business-IT Alignment. California Management Review Luftman, J.N (2004). Managing the Information Technology Resource, Leadership in the Information Age. Pearson Education, inc. New Jersey Luftman, J.N (2000). Assessing business-it alignment maturity. Communication of Association for Information Systems, Vol. 4, No. 14, pp. 1-51 Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Triningsih. 2014. Mengukur Tingkat Kematangan Strategi Bisnis Dan Strategi TI Dalam Meningkatkan Pembelajaran Pada SMK Swasta Kota Tangerang Dengan Menggunakan Metode Luftman BIODATA PENULIS Triningsih, M.Kom. Jakarta, 18 Desember 1971, Pasca Sarjana Nusa Mandiri Jurusan Ilmu Komputer, Lulus 2014