BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan

BAB III. Metode Penelitian. sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report PROPER SAMPEL

Lampiran 1. Daftar Pengungkapan CSR menurut GRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995). Menurut Tandelilin (2010:2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. lebih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang boros dan tanpa

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( )

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di. laporan keuangan tahun berturut-turut.

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. (Erlina, 2011:20). Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan kebenaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. manajerial, kepemilikan institusional, dan corporate social responsibility (CSR)

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN FULLMER H-SCORE DAN SPRINGATE: MANA YANG LEBIH KUAT?

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdampak langsung pada lingkungan. Tabel 4.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

Daftar Populasi Dan Sample

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE

BAB III METODE PENELITIAN

: Dr. Ir. Sudaryanto, Msc

BAB II PERTAMBANGAN. pertambangan yang dilakukan secara tradisional oleh penduduk dengan seizin. penguasa setempat. seperti, Raja, ataupun Sultan.

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah :

Penelitian Terdahulu. No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Ni Wayan Rustiarini (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. relevan untuk tujuan yang diteliti. Menurut Sugiyono (2016:2) metode penelitian adalah:...

BAB III METODE PENELITIAN. angka. Data yang berupa angka-angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini penulis

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social

BAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Secara umum variabel perubahan total aset ( ASETC), leverage (LEV),

S. Munawir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta, penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston Dasar-Dasar ManajemenKeuangan: Jakarta : Salemba Empat.

Diserahkan: 15 Juli 2017, Direvisis: 11 Agustus 2017 Diterima: 9 September 2017

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya serta peraturan perpajakan yang berlaku. digunakan sebagai alat analis untuk menghitung rasio-rasio keuangannya yang

BAB III METODE PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi seluruh negara termasuk Indonesia. Beberapa negara mempunyai

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dan assosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EDI FIRMANDA Inge Lengga Sari Munthe, SE,Ak,M.Si,CA Tumpal Manik,M.Si

Ririn Breliastiti, SE, MM Dosen Universitas Bunda Mulia ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempertimbangkan bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu central

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009

Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Pertambangan Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara Pasal 1 butir (1) disebutkan pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi. 2) Eksplorasi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan 31

32 galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. 3) Studi kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang 4) Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan. 5) Penambangan, adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batu bara dan mineral ikutannya. 6) Pengolahan dan pemurnian, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batu bara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan. 7) Pengangkutan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batu bara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan. 8) Penjualan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batu bara. Usaha pertambangan ini dikelompokkan atas: 1. Pertambangan Mineral; dan 2. Pertambangan batu bara

33 Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.. Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. Pertambangan mineral digolongkan atas: 1) Pertambangan mineral radio aktif 2) Pertambangan Mineral Logam 3) Pertambangan Mineral bukan logam 4) Pertambangan batuan Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Di dalam bidang pertambangan dikenal 2 (dua) jenis kegiatan pertambangan, yakni: a. Tambang terbuka (surfice Minning) Pemilihan sistem penambangan atau tambang terbuka biasa di terapkan untuk bahan galian yang keterdapatannya relatif dekat dengan permukaan bumi. b. Tambang bawah tanah (Underground Minning) Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi

34 mineral tersebut karena letak mineral yang umumnya berada jauh di bawah tanah. Potensi alam Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan - perusahaan untuk melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya alam tersebut. Karakterisitik dari usaha pertambangan berbeda dengan industri lain, usaha pertambangan ini membutuhkan investasi yang besar, bersifat jangka panjang, penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Selain itu usaha pertambangan juga yang berpotensi terbesar menyebabkan dampak kerusakan lingkungan secara langsung. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, adapun yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam hayati dan non hayati yang secara keseluruhan mempengaruhi ekosistem. Sebagai contoh perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam adalah perusahaan tambang, minyak dan gas, kehutanan, dan perkebunan (Dwi Kartini, 2009: 130). Dengan begitu, perusahaan pertambangan yang merupakan salah satu bagian dari perusahaan di sektor sumber daya alam juga tidak terlepas dari aturan yang mengacu pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1) yang mewajibkan setiap perusahaan pertambangan untuk mengungkapan CSR sebagai bentuk pelaksanaan dan pelaporan kegiatan tanggung jawab sosial yang perusahaan lakukan.

35 Tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan pertambangan mempunyai prinsip tanggung jawab yang melekat yaitu adanya prinsip tanggung jawab berupa responsibility. Berdasarkan prinsip tanggung jawab responsibility, yang dimaknai sebagai tanggung jawab etis atau moral, maka perusahaan pertambangan sudah pasti dibebani tanggung jawab sosial dan lingkungan. B. Objek Penelitian Perusahaan pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi sumber daya alam dalam mengembangkan pertambangan. Untuk itu, perusahaan pertambangan banyak masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat posisi keuangannya. Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia dengan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI sebanyak 511 emitem yang diantaranya 41 emiten termasuk perusahaan sektor pertambangan. Bursa efek berfungsi sebagai suatu sistem mediasi atau pasar terorganisasi yang mempertemukan pihak yang menawarkan atau membutuhkan modal/dana dengan pihak ingin membeli sekuritas, baik dilakukan secara langsung

36 maupun dengan melalui perwakilan. Sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu sektor yang cukup diandalkan Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Sektor pertambangan terdiri dari sub sektor pertambangan batubara pada tahun 2014 sebanyak 22 perusahaan, sub sektor pertambangan minyak mentah dan produksi gas alam pada tahun 2014 sebanyak 9 perusahaan, sub sektor pertambangan logam dan mineral lainnya pada tahun 2014 sebanyak 8 perusahaan dan sub sektor pertambangan tanah/batu yang pada tahun 2014 hanya 2 perusahaan. Tabel 3.1 Emiten Perusahaan Sektor Pertambangan No. Kode Perusahaaan Tanggal Pendaftaran Pertambangan Batu Bara 1 ADRO Adaro Energy Tbk 16 Juli 2008 2 ARII Atlas Resources Tbk 08 Nopember 2011 3 ATPK ATPK Resources Tbk 17 April 2002 4 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk 26 Nopember 2010 5 BRAU Berau Coal Energy Tbk 19 Agustus 2010 6 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk 08 Nopember 2012 7 BUMI Bumi Resources Tbk 30 Juli 1990 8 BYAN Bayan Resources Tbk 12 Agustus 2008 9 DEWA Darma Henwa Tbk 26 September 2007 10 DOID Delta Murni Makmur Tbk 15 Juni 2001 11 GEMS Golden Energy Mines Tbk 17 Nopember 2011 12 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk 09 Juli 2009 13 HRUM Harum Energy Tbk 06 Oktober 2010 14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 18 Desember 2007 15 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 01 Juli 1991 16 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk 10 Juli 2014 17 MYOH Samindo Resources Tbk 27 Juli 2000 18 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 11 Juli 2007 19 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 23 Desember 2002 20 PTRO Petrosea Tbk 21 Mei 1990

37 No. Kode Perusahaaan Tanggal Pendaftaran 21 SMMT Golden Eagle Energy Tbk 01 Desember 2007 22 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk 06 Juli 2012 Pertambangan Minyak & Gas Bumi 23 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk 10 Juli 2002 24 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 30 April 2003 25 BIPI Benakat Integra Tbk 11 Februari 2010 26 ELSA Elnusa Tbk 06 Februari 2008 27 ENRG Energi Mega Persada Tbk 07 Juni 2004 28 ESSA Surya Eka Perkasa Tbk 01 Februari 2012 29 MEDC Medco Energi International Tbk 12 Oktober 1994 30 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 12 Juli 2006 31 SUGI Sugih Energy Tbk 19 Juni 2002 Pertambangan Logam & Mineral Lainnya 32 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 27 Nopember 1997 33 CITA Cita Mineral investindo Tbk 20 Maret 2002 34 CKRA Cakra Mineral Tbk 19 Mei 1999 35 DKFT Central Omega Resources Tbk 21 Nopember 1997 36 INCO Vale Indonesia Tbk 16 Mei 1990 37 PSAB J. Resources Asia Pacifik Tbk 01 Desember 2007 38 SMRU SMR Utama Tbk 10 Oktober 2011 39 TINS Timah (Persero) Tbk 19 Oktober 1995 Pertambangan Batu-Batuan 40 CTTH Citatah Tbk 03 Juli 1996 41 MITI Mitra Investindo Tbk 16 Juli 1997