Sumba Timur dan Sumba Tengah Nilai Hibah Proyek: Rp. 11.177.219.000 Hibah Proyek Kemakmuran Hijau PSDABM MCA-I dengan Konsorsium DAS Kadahang
Latar Belakang Indonesia negara Nomor 6 penghasil emisi gas rumah kaca (GRK) dunia dengan 2,05 miliar ton emisi Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK sebanyak 26% pada tahun 2020. Kerusakan hutan Indonesia diperkirakan menyumbang 15-20% emisi GRK, lebih besar dari emisi yang ditimbulkan pesawat terbang, kereta api dan kendaraan roda empat.
Tingginya deforestasi dan degradasi hutan dan lahan di kawasan DAS Kadahang... Praktik Tebas Bakar Pembakaran Padang untuk Mendapatkan Pakan Ternak Pengambilan kayu untuk bahan bangunan dan kayu bakar
Akibatnya, daya-dukung lingkungan makin rendah Lahan dan hutan Terdegradasi Produktitivitas lahan rendah Pendapatan terbatas Kekeringan Pangan terbatas
Wanatani, tumbuh sebagai inisiatif Lokal tingkat kebun Konservasi tanah dan air dengan terasering Hutan Keluarga
Konservasi tanah dan air tingkat kebun pun sudah banyak dipraktikkan masyarakat
Tapi, lahan-lahan kritis di DAS Kadahang tidak terkelola
Bentang Alam Pembangunan (BAP) dan Bentang Alam Infestasi (BAI) Hibah Proyek Kemakmuran Hijau DAS Kadahang Kadahang, Mbatapuhu, Napu, Wunga Lewa Paku, Rakawatu Kondamara, Matawai Pawali Prai Hambuli, Tanarara, Kampu Hapang, Bidihunga Serta kegiatan konserrvasi dan tata kelola DAS Kadahang bersama 7 desa lain dalam kawasan DAS: Kabupaten Sumba Timur Desa Kangeli Desa Laihau Desa Kambata Wundut Kabupaten Sumba Tengah Desa Padiratana Desa Praikaroku Jangga Desa Ngadu Olu Desa Mbilur Pangadu
Tujuan Umum Kerangka Kerja Logis Proyek Subur Makmur DAS Kadahang Meningkatnya daya dukung DAS Kadahang Keluaran Hasil Meningkatnya luas lahan yang ter konservasi dan produktif di DAS Kadahang Meningkatnya luasan lahan yang menggunakan model wanatani Meningkatnya ketersediaan pakan ternak Meningkatnya luas lahan konservasi di lahan kritis dan sepanjang DAS Kadahang yang dilakukan secara partisipatif Perintisan penerapan Tata Kelola Bersama DAS Kadahang Terbangunnya kesepahaman lintas desa dalam kawasan DAS Kadahang tentang tata kelola DAS Kadahang Adanya kerjasama antar masyarakat dalam pengelolaan SDA dan SDM dalam desa dan antar desa di DAS Kadahang
Ragam Kegiatan Tingkat Kebun-Wanatani Terasering dengan larikan tanaman. Menanam berbagai jenis tanaman yang saling menguntungkan, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. (tanaman pangan, tanaman umur panjang, sayur-sayuran). Pengelolaan lahan secara terbatas dengan olah jalur atau olah lubang. Peningkatan nilai tambah produk (kacang tanah dan jagung). Pengadaan air dan profil tank untuk pembuatan pupuk cair organik.
Pengadaan Air Tingkat Kebun Instalasi Pompa Air Tenaga Surya
Ragam Kegiatan di Kebun Pakan Ternak Menanam berbagai jenis pakan ternak dalam satu lahan dengan pengamanan. Pengadaan benih/anakan pakan, kawat duri dsb.
Ragam Kegiatan Konservasi Lahan Kritis di Desa Gotong-royong penanaman tanaman umur panjang pada lahan kritis Desa di kawasan DAS Kadahang.
Ragam Kegiatan Konservasi Lahan Kritis Desa Pembuatan sumur-sumur resapan
Ragam Kegiatan Konservasi Lahan Kritis Tingkat Desa Ujicoba Teknologi tepat-guna Penangkap Kabut
Pengembangan Kebijakan Tata-kelola DAS Antar Desa Kesepahaman tingkat Desa dan Antar-Desa tentang Tata Kelola DAS Kadahang (Hulu, Tengah, dan Hilir)
Nilai-nilai Kerjasama Partisipatif (Learning and Action) Pengelolaan Pengetahuan (fasilitasi, dokumentasi, pertukaran praktik baik, Promosi tata kelola DAS Inklusi gender Pendekatan Kawasan
Penerima Manfaat Langsung & Tak Langsung Langsung Tidak Langsung Keterangan Pengelolaan Kebun dengan Model Wanatani Pengelolaan Kebun Pakan Ternak Konservasi Lahan Kritis Peningkatan nilai tambah produk Tata Kelola DAS Kadahang 480 orang (yang tergabung dalam 24 kelompok) 120 orang (yang tergabugn dalam 12 kelompok) 190 orang (yang tergabung dalam 19 kelompok) 60 orang (yang tergabung dalam 6 kelompok usaha) 54 orang (38 orang dari perangkat desa, 6 orang dari kecamatan, dan 10 orang SKPD) yang terlibat aktif dalam proses kajian dan dialog multipihak 1920 orang (anggota keluarga dari setiap penerima manfaat langsung) 480 orang (anggota keluarga dari setiap penerima manfaat langsung) 570 orang (dari sesama petani) Rata-rata jumlah anggota keluarga 5 orang Rata-rata jumlah anggota keluarga 5 orang Rata-rata satu petani akan menularkan pengetahuan mereka kepada 3 orang - Anggota kelompok sama dengan keluarga kelompok wanatani - Dampak jangka panjang T O TAL 1.336 orang 2.970 orang
Tujuan Umum: Meningkatnya daya dukung lingkungan Kawasan DAS Kadahang, Sumba Timur & Tengah Hasil Meningkanya luas lahan yang ter konservasi dan produktif di DAS Kadahang Meningkatnya pendapatan masyarakat di wilayah program Economic Rate Return (ERR) Proyek Nilai ERR PSDABM Subur Makmur DAS Kadahang: 19,16%. Keluaran Meningkatnya luasan lahan yang menggunakan model wanatani di wilayah program Meningkatnya volume ketersediaan pakan ternak sepanjang musim di wilayah program Meningkatnya luas lahan konservasi di lahan kritis dan sepanjang DAS Kadahang yg dilakukan secara partisipatif Meningkatnya usaha-usaha pengolahan hasil pertanian di tingkat rumah tangga pada KK di wilayah program (kuartal) Komponen Manfaat Peningkatan pendapatan dari hasil penerapan model wanatani Pengurangan waktu kerja perempuan mencari air dan kayu bakar Peningkatan pendapatan dari nilai tambah kualitas ternak yang didapatkan dari pengembangan kebun pakan Pengurangan kerugian tanaman dan lahan akibat bencana banjir pada saat musim hujan Peningkatan pendapatan dari peningkatan nilai tambah dari pengolahan pasca panen jagung dan kacang tanah Manfaat yang Diharapkan dari ERR Spreadsheet Deskripsi Diperoleh dari kenaikan pendapatan setiap penerima manfat dari adanya penerapan model wanatani yang akan meningkatkan produksi, menurunkan biaya produksi maupun menerapan sistem tanam ganda. Diperoleh dari penghematan waktu mencari air bersih dan kayu bakar dari yang semula harus pergi jauh menjadi lebih dekat dengan adanya pengadaan sumberdaya air dan penanaman kayu bakar dalam wanatani Diperoleh dari nilai tambah harga ternak (dari peningkatan bobot dan kesehatan ternak) setelah mendapatkan pakan yang berkualitas Diperoleh dari berkurangnya kerugian tanaman pertanian dan lahan akibat banjir pada saat musim hujan dengan penerapan konservasi lahan dan teknolologi panen air di lahan kritis dan sepanjang DAS. Diperoleh dari nilai tambah produk dari hasil pengolahan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.
Organisasi Konsorsium Subur Makmur DAS Kadahang