KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

Tembusan : kepada Yth. Bapak Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (sebagai laporan).

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 12 September 2016 adalah sebagai berikut :

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

DAERAH PENGHASIL DAN RENCANA PENERIMAAN SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2003

LAPORAN PENETAPAN NIP PER INSTANSI

NOTA DINAS banjir OPT banjir kekeringan OPT banjir kekeringan OPT

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya

Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 14 September 2016 adalah sebagai berikut :

KABUT ASAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN SEKTOR RIIL PROVINSI JAMBI

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 31 Agustus 2009

Catatan : 26 Mei 2017

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 24 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : TERR A- AQUA. 1 Kalimantan Timur Berau Kutai Timur

PENDAHULUAN. rumah kaca yang diterima oleh permukaan bumi. Dengan meningkatnya intensitas. Isu lingkungan global belum dipahami dan diterapkan dalam

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 15 September 2016 adalah sebagai berikut : 1 Kalimantan Timur Katingan

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 01 Oktober 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 29 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA, MEDAN, DAN UJUNG PANDANG

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 27 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : Nama Kabupaten -AQUA. Lamandau 1 1. Pulang Pisau 1 1.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA. Demikian untuk maklum.

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA K ARYA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 September 2016 adalah sebagai berikut :

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

Katalog Plasma Nutfah Tanaman Pangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok II

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 31 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

Sifat : dilaksanakan pada. Nomor 4r5/K7u/Yljr/2an. NPHD paling lambat. NPHD pa.ling lambat. Jakarta, I {guatus 20 1?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KEJAKSAAN NEGERI MARTAPURA DAN KEJAKSAAN NEGERI SELAT PANJANG

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 01 September 2009

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 26 Mei 2009

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 414/K/81/MEM/2002 TENTANG PENETAPAN DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PERHITUNGAN BAGIAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2015 (REVISI)

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Direktur Jenderal Perkebunan, Achmad Mangga Barani NIP

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Badan Pusat Statistik

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

PENGUMUMAN

REKAPITULASI JUMLAH PPID

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 03 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

Pariwisata. Sentra DAK REGULER. dan Pertanian. dan. Kawasan. Kedaulatan Berencana Pariwisata Pariwisata. Pariwisata.

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

Prof. Ganefri, Ph.D. Tembusan: NIP Ketua PSG Rayon 106 UNP

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 22 Agustus 2009

2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85,

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

INDIKASI KAWASAN HUTAN DAN LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

Berdasarkan angka 1 dan 2 diatas dan dengan pertimbangan hal-hal, antara lain: 1. Azas peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

Transkripsi:

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Jakarta, Oktober 997 Nomor : B-8/E../Epl./0/997 Sifat : Biasa Lampiran : (satu) berkas Perihal : Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan KEPADA YTH. SDR KEPALA KEJAKSAAN TINGGI Di SELURUH INDONESIA Sebagai bahan untuk mengadakan koordinasi dengan Gubernur Kepala Daerah setempat. kami sampaikan copy surat Merited Negara Lingkungan Hidup/Kepala BAPEDAL tanggal Agustus 997 Nomor : B-7/08/997 perihal seperti tersebut pada pokok surat yang ditujukan kepada para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur serta tembusannya dikirimkan kepada Jaksa Agung RI. Demikian untuk dimaklumi. A.n. JAKSA AGUNG MUDA TINDAK PIDANA UMUM DIREKTUR TINDAK PIDANA UMUM LAIN ttd R.W I Y 0 N 0, SH Jaksa Utama Madya Nip.0005565 TEMBUSAN :. YTH. SAW JAKSA AGUNG MUDA tindak PIDANA UMUM (Sebagai laporan). ARSIP

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL) Jakarta, Agustus 997 Nomor : B-7/08/997 Lampiran : (satu) berkas Perihal : Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan KEPADA YTH.. Sdr. Gubernur KDH Tk.I Riau. Sdr. Gubernur KDH Tk.I Jambi. Sdr. Gubernur KDH Tk.I Sumsel. Sdr. Gubernur KDH Tk.I Kalteng 5. Sdr. Gubernur KDH Tk.I Kaltim Di SELURUH INDONESIA Kebakaran hutan dan lahan musim kemarau tahun ini terjadi sejak bulan Mei 997 sampai kini informasi dini kebakaran hutan dan lahan ini didapat dari pembacaan titik-titk panas atau hot spots (seperti gambar terlampir) yang ditindak lanajuti dengan indentifikasi di lapangan. Jumlah dan lokasi titik-titik panas sampai dengan Agustus 997 seperti tabel terlampir. Daerah yang terbanyak titik panasnya adalah daerah Propinsi Riau. Jambi. Sumsel Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur. Penyebab utama kebakaran hutan dan lahan adalah kegiatan penyiapan lahan untuk Perkebunan, Hutan Tanaman Industri, dan Tranmigrasi. Kebakaran di lahan tersebut telah menimbulkan gangguan asap yang mengurangi jarak pandang di beberapa daerah serta beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang menimbulkan antara lain penundaan jadwal penerbangan. Secara khusus kami dua hari yang lalu telah menerima Menteri Penerangan Malaysia yang merangkap sebagai Ketua Dewan Keamanan (Security Council) serta menangani bencana, untuk membahas masalah kebakaran dan gangguan asap serta kemungkinan kerjasama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dalam jangka pendek dan tiga tahun mendatang. Dengan melihat perkembangan permasalahan tersebut. isu kebakaran hutan dan lahan secara nasional menjadi sensitif yang akan bekembang menjadi masalah politik yang menyangkut citra Indonesia di luar negeri. Terus berlangsungnya praktek pembakaran biomasa dalam penyiapan lahan, disebabkan masih rendahnya tingkat ketaatan para pengelola, lahan dalam mengikuti peraturan atau petunjuk teknis penyiapan lahan tanpa bakar. Untuk itu langkah penegakan hukum seperti yang sedang diproses di Propinsi Riau perlu dilanjutkan di beberapa daerah lainnya kepada para pengelola yang tidak mentaati berbagai peraturan yang ada. Agar langkah penanggulangan tersebut dapat terencana dan terkoordinasi antar berbagai pihak yang terkait. kiranya dapat dikemukakan kepada kami rencana aksi dilapangan sampai dengan akhir musim kemarau yang diperkirakan berakhir pada bulan November-Desember 997. Rencana aksi tersebut agar dapat dikirimkan kepada kami, sebagai bahan untuk laporan kepada Bapak Presiden. Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih. Menteri Negara Ungkungan Hidup Kepala BAPEDAL ttd Sarwono Kusumaatmaja

Tembusan Yth. Menteri Dalam Negeri. Menteri Pertanian. Menteri Kehutanan. Menteri Transmigrasi dan PPH 5. Jaksa Agung RI 6. Kapolri

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL) Jakarta, Agustus 997 Nomor : B-8/08/997 Lampiran : (satu) berkas Perihal : Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan KEPADA YTH. MENTERI PERTANIAN Di JAKARTA Surat ini dibuat sebagai bahan bagi kebijakan teknis Saudara Menteri, dalam rangka mengatasi praktek kebakaran lahan untuk "Land Clearing" perkebunan, yang merupakan salah satu penyebab utama kebakaran lahan musim kemarau ini. Kebakaran hutan dan lahan musim kemarau tahun ini terjadi sejak bulan Mei 997 sampai kini, informasi dini kebakaran hutan dan lahan ini didapat dari pembacaan titik-titik panas atau hot spots (seperti gambar terlampir) yang ditindak lanjuti dengan identifikasi di lapangan. Jumlah dan lokasi titik-titik panas sampai dengan 6 Agustus 997 seperti Tabel I terlampir. Perlu kami kemukakan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi bulan September yang akan datang, sehingga resiko menebal dan meluasnya asap akan makin tinggi. Berdasarkan informasi dari BMG, tingkat kekeringan tahun 997 diperkirakan sama dengan tahun 98 dimana telah terjadi kebakaran hutan seluas,6 juta he di Kalimantan Timur, sehingga dikhawatirkan kebakaran pada tahun ini akan meluas menjadi kebakaran yang tidak terkendali. Penyebab utama kebakaran hutan dan lahan adalah kegiatan penyiapan lahan dan Perkebunan Hutan Tanaman Industri, dan Transmigrasi. Sebagian besar penyebab kebakaran tersebut berada pada areal perkebunan seperti di Prop-Riau yang tertera pada tabel. Kebakaran di lahan tersebut telah menimbulkan gangguan asap yang mengurangi jarak pandang di beberapa daerah serta beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang menimbulkan antara lain penundaan jadwal penerbangan. Secara khusus kami dua hari yang lalu telah menerima Menteri Penerangan Malaysia yang merangkap sebagai Ketua Dewan Keamanan (Security Council) serta menangani bencana. untuk membahas masalah kebakaran dan gangguan asap serta kemungkinan kerjasama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dalam jangka pendek dan tiga tahun mendatang. Dengan melihat perkembangan permasalahan tersebut, isu kebakaran hutan dan lahan secara nasional menjadi sensitif yang akan berkembang menjadi masalah politik yang menyangkut citra Indonesia diluar negeri. Terus berlangsungnya, praktek pembakaran biomasa dalam penyiapan lahan, disebabkan masih rendahnya tingkat ketaatan para pengelola lahan dalam mengikuti peraturan atau petunjuk teknis penyiapan lahan tanpa bakar. Untuk itu langkah penegakan hukum seperti yang sedang diproses di Propinsi Riau perlu dilanjutkan di beberapa daerah lainnya kepada para pengelola yang tidak mentaati berbagai peraturan dalam pnyiapan lahan. Demikian pula kami mengharapkan Saudara Menteri mengambil langkah yang perlu untuk mengatasi hal ini, termasuk mempertimbangkan untuk sama sekali melarang kegiatan "Land Clearing" sehubungan dengan rendahnya pentaatan serta besarnya resiko kebakaran pada puncak musim kemarau tahun ini. Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal. Ttd Sarwono Kusumaatmadja Tembusan Yth. Jaksa Agung RI. Kepala Kepolisian RI. Pertinggal.

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL) Jakarta, Agustus 997 Nomor : B-8/08/997 Lampiran : (satu) berkas Perihal : Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan KEPADA YTH. MENTERI DALAM NEGERI Di JAKARTA Kebakaran hutan dan lahan musim kemarau tahun ini terjadi sejak bulan Mei 997 sampai kini, informasi dini kebakaran hutan dan lahan ini didapat dari pembacaan titik-titik panas atau hot spots (seperti gambar terlampir) yang ditindak lanjuti dengan indentifikasi di lapangan. Jumlah dan lokasi titik-titik panas sampai dengan 6 Agustus 997 seperti Tabel terlampir. Perlu kami kemukakan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi bulan September yang akan datang, sehingga resiko menebal dan meluasnya asap akan makin tinggi. Berdasarkan informasi dari BMG, tingkat kekeringan tahun 997 diperkirakan sama dengan tahun 98 dimana telah terjadi kebakaran hutan seluas,6 juta ha di Kalimantan Timur, sehingga dikhawatirkan kebakaran pada tahun ini akan meluas menjadi kebakaran yang tidak terkendali. Penyebab utama kebakaran hutan dan lahan adalah kegiatan penyiapan lahan untuk Perkebunan, Hutan Tanaman Industri, dan Transmigrasi. Kebakaran dilahan tersebut telah menimbulkan gangguan asap yang mengurangi jarak pandang di beberapa daerah serta beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang menimbulkan antara lain penundaan jadwal penerbangan. Secara khusus kami dua hari yang lalu telah menerima Menteri Penerangan Malaysia merangkap sebagai Ketua Dewan Keamanan (Security Council) serta menangani bencana, untuk membahas masalah kebakaran dan gangguan asap serta jangka pendek dan tiga tahun mendatang. Dengan melihat perkembangan permasalahan tersebut, isu kebakaran hutan dan lahan secara nasional menjadi sensitif yang akan berkembang menjadi masalah politik yang menyangkut citra Indonesia diluar negeri. Terus berlangsungnya praktek pembakaran biomasa dalam penyiapan lahan, disebabkan masih rendahnya tingkat ketaatan para pengelola lahan dalam mengikuti peraturan atau petunjuk teknis penyiapan lahan tanpa bakar. Untuk itu langkah penegakan hukum seperti yang sedang diproses di Propinsi Riau perlu dilanjutkan di beberapa daerah lainnya kepada para pengelola yang tidak mentaati berbagai peraturan dalam penyiapan lahan. Kami mengharapkan jasa baik Saudara Menteri agar dapat menggerakkan kelembagaan di daerah dalam mengatasi kebakaran lahan dan hutan. Dalam kelembagaan tersebut, Gubernur berkedudukan sebagai penanggung jawab Pusdalkar hutan (Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan) sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri No. 6.55/098/ PUOD tanggal 9 April 996

Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih. Tembusan Yth. Jaksa Agung RI. Kepala Kepolisian RI. Pertinggal. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal. Ttd Sarwono Kusumaatmadja

Gambar. Garis Angin pada tanggal. 8 97

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL) Gambar : I Keterangan gambar Citra Satelit NOAA pemantauan tanggal 9 Agustus 997, pukul.00 wib. Hot spot ditunjukkan dengan titik merah.

TABEL : REKAPITULASI TITIK PANAS (HOT SPOTS) UNTUK WILAYAH SUMTRA DAN KALIMANTAN PERIODE BULAN FEBRUARI, AGUSTUS 997 No Propinsi Kabupaten Jumlah Hot Spot pada Bulan Jumlah Feb Maret April Mei Juni Juli Agust DI Aceh Aceh Barat Aceh Besar 8 Aceh Selatan 0 8 Aceh Tengah Aceh Timur Aceh Utara Pidie Aceh Tenggara 5 Sumatra Utara Dain Labuhanbatu Langkat Tapanuli Selatan Tapanuli Utara Karo Deli Serdang Asahan Sumatra Barat Pasaman Sawah Lunto Solok Pesisir Selatan Ju ml ah 7 5 7 Jumlah 5 Jumlah

No Propinsi Kabupaten Jumlah Hot Spot pada Bulan Jumlah Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Riau Bengkalis 7 9 5 8 Indragin Hulu Indragin Hilir Kampar 5 7 0 6 9 7 7 9 6 55 5 5 Jambi Batanghari Bungotebo Sarolangan Tanjunglabung Kennci Kodya Jambi 6 Sumatra Selatan Lahat Musibanyuasin Musirawas Ogan Komering Ilir Ogan Komering Ulu Lematang ilir Bangka Jumlah 65 9 8 9 8 9 9 5 5 6 Jumlah 9 0 9 8 0 7 5 5 Jumlah 5 7 Bengkulu Bengkulu Utara 7 Bengkulu Selatan Rejalebong Jumlah 9 8 Lampung Lampung Utara Lampung Tengah 9 Jumlah 7 No Propinsi Kabupaten Jumlah Hot Spot pada Bulan Jumlah Feb Maret April Mei Juni Juli Agust

9 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Ketapang Pontianak Sanggau Sintang Sambas 0 Kalimantan Tengah Banto selatan Banto utara Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Katingan Seruyan Kapuas Palangkaraya Gunung Mas 6 Kalimantan Selatan Bantokulala Kotabaru Tapin Tanah Laut Banjar tabalong Ju ml ah 8 8 8 5 7 7 5 9 9 9 5 9 5 8 8 5 Jumlah 5 Jumlah 9 5 5 0 9 7 6 0 No Propinsi Kabupaten Jumlah Hot Spot pada Bulan Jumlah Feb Maret April Mei Juni Juli Agust 9 KalimantanTimu Barau

Bulungan Kotau Tenggarong Pasir Kodya Samarinda Ju 8 ml ah 65 Total 8 9 7 88 605 0 057 0 8 BAPEDAL TIM KOORDINASI NASIONAL PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN Jakarta, 6 Agustus 997