BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ping & Yue (2010) mendefinisikan leader-member exchange atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. paling penting dimiliki oleh suatuperusahaan, karena keberhasilan organisasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTION PADA CV. GITA KARYA PERSADA DENPASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperlakukan dengan baik oleh organisasi, mereka akan cenderung bersikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan terdapat orang-orang yang dapat berkomunikasi satu sama

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keadilan organisasi menurut Bakhshi et al, (2009) bisa didefinisikan yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menentukan kesuksesan suatu organisasi (Teck-Hong dan Waheed, 2011). Testa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. a. Bahwa Kepemimpinan Transformasional yang berlangsung pada. Kepala Madrasah menjadi pemimpin yang kharismatik.

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam empat aliran utama: traits, behavioural, contingency, dan visionary

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ataupun di dalam organisasi. Dibalik kemajuan jaman yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik mengenai kepuasan kerja pada karyawan operasional tempat billiard

1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB II LANDASAN TEORI

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

Ratya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya sumber daya manusia pada sebuah organisasi merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan keberadaan pemimpin yang sangat penting bagi keberlangsungan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Literatur. Robbins (2009). Teori Herzberg (1966) dalam Kanungo (1979) membedakan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. motif perilaku seseorang (Gibson et al., 1994). Teori atribusi mengacu pada

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. (Robbins, 2006 :

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja agar terus menghasilkan output yang diharapkan. Motivasi kerja merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan karyawan salah satu elemen penting untuk membangun kinerja suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Robbins dan Judge (2008:40) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rahayu S. Purnami, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka dan Hipotesis 2.1.1 Teori leader member exchange Ping & Yue (2010) mendefinisikan leader-member exchange atau pertukaran pemimpin-anggota (LMX) sebagai suatu hubungan pertukaran interpersonal antara bawahan dan pemimpinnya. Wijayanto dan Susanto(2013) menyatakan dalam teori LMX ditemukan perbedaan sikap yang diterima bawahan dari atasannya. Perbedaan itu membentuk kelompok terpisah yang menerangkan hubungan antara atasan dengan bawahan yang disebut dengan in-group dan outgroup. Pada in-group bawahan lebih dipercaya, mendapatkan perhatian yang lebih besar dariatasan, dan mendapatkan hak-hak khusus. Bawahan yang tergabung dalam out-group mendapatkan waktu yang terbatas dari atasannya dan hubungan antara atasan dan bawahan berdasarkan pada hubungan formal yang biasanya dapat dilihat dari penggunaan bahasa pada saat berkomunikasi (Robbins, 2007:368). Kelompok in-group memiliki banyak keuntungan seperti kepercayaan yang tinggi, interaksi, dukungan, dan reward formal/informal. Banyaknya keuntungan yang didapat dari kelompok in-group dapat berpengaruh positif pada perusahaan yang berkaitan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi, kinerja dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) sehingga dapat mengurangi turnover intention (Widiati, 2013). 8

2.1.2 Kepemimpinan transformasional Maulizar (2012) menyatakan bahwa pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memotivasi bawahannya untuk bekerja demi mencapai sasaran organisasi dan memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi. Hughes et al. (2012:542) mengemukakan bahwa pemimpin transformasional memiliki visi, keahlian retorika, dan pengelolaan kesan yang baik dan menggunakannya untuk mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan karyawannya, sehingga mendorong tergugahnya emosi karyawan serta kesediaan mereka untuk bekerja mewujudkan visi sang pemimpin. Yukl (2005: 305) mengatakan bahwa pemimpin yang transformasional dapat mengubah dan memotivasi para karyawannya dengan cara sebagai berikut. 1) Membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas 2) Membujuk pengikut untuk mementingkan kepentingan tim atau organisasi mereka dibanding dengan kepentingan pribadi. 3) Mengaktifkan kebutuhan pengikut yang lebih tinggi Pada dasarnya, konsep kepemimpinan transformasional terfokus pada adanya pemberian motivasi secara inspiratif, pemberian pengaruh seorang pemimpin pada karyawannya, pemberian stimulus intelektual, serta dilakukannya pertimbangan secara individual (Mahdi, 2012). Menurut Munir et al. (2012) Kepemimpinan transformasional memiliki empat komponen yaitu : 1) Kharismatik Pada komponen ini pemimpinakan berperan sebagai model yangdikagumi, dihormati dan dipercaya oleh bawahan sehingga bawahan tersebut akan berada 9

dipihak pimpinan bahkan ingin menjadi seperti pimpinannya. Komponen ini juga dikenalisebagai komponen Idealized Influence. 2) Inspirasional motivational Pemimpin mampu memberikan ide atau inspirasiyang sanggup memotivasi bawahannya. Pemimpin transformasional akan, membangkitkan semangat, rasaantusias dan optimisme karyawannya. 3) Stimulasi Intelektual Pemimpin transformasional menggunakan pendekatan terhadap bawahannya agar dapat berupaya kreatif dan inovatif untuk memecahkan permasalahan yang ada. Bawahan juga diberikesempatan untuk melakukan pendekatanpendekatan dengan cara yang baru terhadappermasalahan yang ada dan menemukan solusinya. 4) Petimbangan terhadap individu Memberikan perhatian individu, memperlakukan setiapbawahan sebagai pribadi yang utuh, melatih dan menasihati bawahan untuk mencapai prestasi pada tingkat potensial yang lebih tinggi. 2.1.3 Kepuasan kerja Kepuasan kerja adalah suatu respon umum yang ditunjukan oleh karyawan berupa perilaku positif, dimana perilaku tersebut mengacu pada persepsi dari berbagai hal yang diterima pekerja yang terkait dengan pekerjaannya (Sidharta et al., 2011). Job satisfaction atau kepuasan kerja merupakan faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi karena kepuasan kerja menentukan kesuksesan suatu organisasi tersebut (Hong -Teck dan Waheed, 10

2011). Karena hal tersebut, maka kepuasan kerja saat ini paling banyak diteliti dalam perilaku keorganisasian, manajemen sumber daya manusia dan manajemen organisasi (Taskinan,2009). Oganisasi atau perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi kepuasan dan ketidakpuasan karyawan, terdapat lima komponen kepuasan kerja yang dikonstruksikan oleh Azeem (2010), yaitu. 1) Pembayaran (Pay), yaitu sejumlah upah yang diterima bawahan dianggap pantas dan sesuai dengan beban kerja mereka. 2) Pekerjaan (Job), yaitu pekerjaan yang menarik dan memberikan kesempatan untuk pembelajaran bagi bawahan serta kesempatan untuk menerima tanggung jawab atas pekerjaan. 3) Kesempatan promosi (Promotion opportunities), yaitu adanya kesempatan bagi bawahan untuk maju dan berkembang dalam organisasi, seperti: kesempatan untuk mendapatkan promosi, kenaikan pangkat, penghargaan, serta pengembangan diri individu. 4) Atasan (Supervisor), yaitu kemampuan atasan untuk menunjukkan perhatian terhadap bawahan, memberikan bantuan teknis, serta memperlakukan bawahan secara baik. 5) Rekan kerja (Co-workers), yaitu rekan kerja yang pandai secara teknis, bersahabat, dan saling mendukung dalam lingkungan kerja. Menurut Rivai (2006:478) faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada dasarnya secara praktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu. 1) Faktor intrinsik ialah faktor yang berasal dari diri karyawan dan dibawa oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja ditempat pekerjaannya. 11

2) Faktor ekstrinsik ialah menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan, antara lain kondisi fisik, lingkungan kerja, interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan lain sebagainya. 2.1.4 Turnover intention Proses turnover pada dasarnya diawali oleh kondisi yang disebut turnover intention atau keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi (Widjaja et al., 2011). Turnover intentions adalah kecendrungan niat karyawan untuk meninggalkan organisasinya niat tersebut dimiliki sendiri oleh karyawan, keputusan karyawan atau niat karyawan inilah yang menjadi penelitian penting yang harus diketahui oleh organisasi atau perusahaan (Mahdi et al., 2012). Menurut Jimad (2011) keinginan untuk meninggalkan suatu organisasi umumnya didahului oleh niat karyawan yang dipicu antara lain oleh ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaan serta rendahnya komitmen karyawan untuk mengikatkan diri pada organisasi. Kumar etal.,(2012) menyatakan bahwa turnover intention mempunyai dua bagian yaitu turnover yang tidak dapat di cegah meliputi penyakit, masalah keluarga, dan pensiun namun turnover yang dapat dicegah meliputi (ketidakpuasan karyawan dalam pekerjaan dan dengan pemimpin). DeConinck (2009) menyarankan bahwa setiap organisasi perlu mengetahui dan mengerti penyebab turnover, karena turnover menimbulkan biaya bagi organisasi, biaya yang dikeluarkan meliputi biaya promosi, biaya perekrutan dan biaya pembinaan karyawan. Menurut Kadiman (2012) intensitas turnover yang tinggi dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh manfaat dan 12

keuntungan dari program peningkatan kinerja karyawan karena mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk program rekrutmen karyawan baru. 2.2 Hipotesis Penelitian 2.2.1 Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja Penelitian terdahulu oleh Rahmi (2014) menemukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Athanasios dan Belias (2014) juga mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan pada perawat di pusat pelayanan kesehatan menunjukkan adanya pengaruh yang negatif antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja (Wong, 2007). Emery dan Barker (2007) menyatakan bahwa kepemimpinan transfornasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Rehman dkk. (2012) mendapatkan bahwa secara statistik gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut. H1 : Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 2.2.2 Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention Penelitian terdahulu oleh Bawdy dan Manal (2014) me nemukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Sartika (2012) juga menyatakan bahwa kepemimpinan tranformasional memiliki hubungan yang negatif dan signikan terhadap turnover intention karyawan pada CV. Putra Tama Jaya. Caesary, dkk (2013) menyatakan bahwa kepemimpinan 13

transformasional berpengaruh secara negatif dan siginifikan terhadap turnover intentionpada agent outbound call PT.Infomedia Nusantara. Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut. H2 : Kepemimpinan transformasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention. 2.2.3 Pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention. Penelitian yang dilakukan olehucho et al. (2012) mendapatkan variabel kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention. Mahdi et al., (2012)mendefinisikan bahwa kepuasan kerja menjadi alasan utama karyawan untuk meninggalkan perusahaan.tamalerodkk. (2013) juga menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang negatif terhadap turnover intention.salleh et al., (2012) dalam penelitian menemukan bahwa adanya pengaruh negatif dan signifikan antara kepuasan kerja dan turnover intention. Warshawsky dan Donna (2014) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap turnover intenton. H3 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention 14

2.3 Model Konseptual H1 (+) Kepuasan Kerja (Y1) Kepemimpinan Transformasional (X) H3 (-) H2 (-) Turnover Intention (Y2) Gambar 2.1 Model Kerangka Konseptual 15