TINJAUAN YURIDIS TENTANG KASUS WANPRESTASI ANTARA DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK MILIK ATAS

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

Analisis Yuridis Kasus Gugatan Wanprestasi Jual Beli Rumah melalui Peralihan Hak Atas tanah. (Studi Kasus Putusan Nomor 73/Pdt.

PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA PT BPR. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

P U T U S A N NO : 453/PDT/2017/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

TINJAUAN HUKUM MENGENAI JUAL BELI RUMAH DENGAN OPER KREDIT (Studi Kasus Putusan Nomor : 71/Pdt.G/2012/PN.Skh) Oleh : NOVICHA RAHMAWATI NIM.

PENGADILAN TINGGI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

PUTUSAN Nomor 596/PDT/2017/PT.BDG.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA KREDIT MACET. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Klaten) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KUASA JUAL SEBAGAI JAMINAN EKSEKUSI TERHADAP AKTA PENGAKUAN HUTANG

PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS TANAH YANG DIJADIKAN SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK

P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oetarid Sadino, Pengatar Ilmu Hukum, PT Pradnya Paramita, Jakarta 2005, hlm. 52.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg.

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN UTANG PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KOPERASI SERBA USAHA SARI JAYA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sukoharjo)

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada masyarakat. Mengingat

PENGADILAN TINGGI MEDAN

MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

P U T U S A N NOMOR 286/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya,

: KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

P U T U S A N Nomor : 145/PDT/2012/PT-MDN

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

PUTUSAN. Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PROSES PENYELESAIAN PERKARA UTANG- PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KREDITUR (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN

P U T U S A N Nomor : 362/PDT/2013/PT-MDN.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

P U T U S A N. Nomor 26/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 377/PID/2011/PT-MDN.

CARA PENYELESAIAN PERKARA DEBITOR WANPRESTASI DALAM SENGKETA EKONOMI SYARIAH oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H.(Hakim PTA Mataram)

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

P U T U S A N. No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

P U T U S A N. Nomor 264/Pdt/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan

P U T U S A N. Melawan :

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini :

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada

BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum. selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan dalam hal

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH SECARA KREDIT. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

Disusun dan. Oleh : SEPTIAN C

P U T U S A N Nomor : 256/PDT/2013/PT-MDN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri, ia memerlukan tangan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

P U T U S A N. Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

P U T U S A N NOMOR 324/PDT/2014/PT.BDG.

P U T U S A N. Nomor : 127/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN KASUS. Nomor 81/ Pdt.G/2012/PN.Pbr, yang pada pokoknya sebagai berikut:

KEDUDUKAN HAK RETENSI BENDA GADAI OLEH PT. PEGADAIAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

SURAT JAWABAN DAN REKONVENSI

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS TENTANG KASUS WANPRESTASI ANTARA DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK MILIK ATAS TANAH (Studi kasus putusan No. 16/ Pdt.G/2012/PN Kra) Oleh : Vindy Herina 11100056 Fakultas Hukum Program Study Ilmu Hukum (Perdata) Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK : In the loan agreement No. 7720 / XI / SPK / 2010 creditors, namely PT. BPR Arta Mas Surakarta gives loans to borrowers Rp. 100,000,000 ( one hundred million dollars ) to be paid 6 months after both parties agreed what was agreed. To ensure that the debtor to repay the loan to the lender, the debtor menyerahka certificate of title for the land as collateral object, which if the debtor waprestasi the object of the guarantee will be sold or auctioned as repayment. Basic filing a lawsuit to court because of the debtor's creditors do not run what has been agreed in the credit agreement. And the judge granted judgment No. 16 / Pdt.G / 2012 / PN Kra because in addition to the strong evidence that the debtor does not appeal those decisions verstek Keywords : breach of the loan agreement

LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarka Undang-Undang No. 10 tahun 1998 fungsi perbankan dibagi menjadi tiga yaitu menghimpin dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Menyalurkan dana dengan pemberian kredit merupaka aktiva terbesar dari perbankan oleh karena itu sebelum melakukan pemberian kredit kepada masyarakat kreditur harus mempunyai keyakinan atas kesanggupan debitur dalam melunasi pinjaman kredit. Untuk itu sebelum melakukan perjanjian debitur harus menyerahkan jaminan kepada kreditur baik benda bergerak maupun tidak bergerak, sehingga apabila debitur wanprestasi maka objek jaminannya dapat dijual ataupun dilelang untuk pelunasan pinjaman yang telah diberikan kreditur kepada debitur. (Usman Rachmadi.2008.) Dalam perjanjian kredit No 7720/XI/SPK/2010 kreditur yaitu PT. Bpr Arta Mas Surakarta memberika pinjaman kepada debitur sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) dengan jaminan berupa sertifikat hak milik atas tanah, dan harus dibayar 6 bulan setelah kedua belah pihak menyetujui apa yang diperjanjikan. Tetapi sampai jatuh tempo atau sampai batas waktu pelunasan debitur tidak atau belum melakukan perlunasan. Debitur hanya melakukan tiga kali pembayaran yang tiap bulannya dibayar Rp. 2.500.0000. Guna mendapatkan kekuatan hukum yang tetap maka kreditur mengajukan gugatan kepengadilan Negeri Karanganyar atas kasus wanprestasi atau ingkar janji yang dilakukan debitur. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana dasar diajukannya suatu gugatan? 2. Bagaimana keputusan hakim / pertimbangan hakim atas gugatan tersebut?

TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui bagaimana dasar diajukannya suatu gugatan? 2. Mengetahui bagaimana keputusan hakim / pertimbangan hakim atas gugatan tersebut? METODE PENELITIAN 1. Lokasi penelitian dipengadilan Negeri Karanganyar 2. Jenis penelitiaannya adalah Penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Jadi penelitian ini penelitian yang mendekati masalah dan norma hukum yang berlaku. (Abdulkadir Muhammad, 2004, 5) 3. Jenis dan sumber data Jenis data dalam penelitian ini yaitu Data sekunder, data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada atau sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dan Sumber data dalam penelitian ini data Primer, data sekunder dan data tersier. 4. Teknik pengumpulan data dan analisis data a. Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data studi dokumen. yaitu suatu alat pengumpulan data melalui data tertulis, peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mengkaji dan mempelajari isi dari bahan pustaka baik berupa Peraturan Perundang-undangan, Putusan Pengadilan Negeri Karanganyar, artikel internet, jurnal dan dokumen

b. Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif kualitatif yaitu suatu cara mengukur dan menguji data dengan menganalisis teori hukum dan perundang-undangan yang bersifat umum yang digunakan dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Abstraksi kasus Putusan pengadilan karanganyar No.16 / PDT.G / 2012 / PN. KRA 1. Subyek dan Obyek Perkara a. Subyek perkara Menurut pengadilan Negeri Karanganyar, berdasarkan Putusan Hakim Nomor: 16 / Pdt.G / 2012 / PN.Kray adalah penggugat dan tergugat. Identitas penggugat : Nama Alamat Pekerjaan : ARTANTO SULISTIYO : Desa Ngasem kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar : Direktur Utama PT. BPR ARTA MAS SURAKARTA Identitas tergugat Nama : Dewi Puspitasari Alamat : Jalan afandi Gg. Bakung Rt 09, Depok, sleman Yogyakarta Pekerjaan : Wiraswasta Identitas terggugat II Nama Alamat Pekerjaan : FERRYANTHO SAADA : Perumahan Nadya Kav. B2 Pusung Utara Sinduharjo Ngaglik, sleman, Yogyakarta : Wiraswasta

b. Obyek perkara Dalam perjanjian kredit debitur mendapatkan fasilitas kredit (pinjaman) sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana yang disebutkan dalam surat perjanjian kredit Nomor : 7720/ SPK/ XI/ 2010. Guna menjamin agar peminjam membayar kredit tersebut kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta debitur menyerahkan jaminan berupa sebidang tanah perkarangan dan yang ada diatasnya dengan bukti sertifikat hak milik (SHM) obyek tanah tersebut terletak didesa Palbapang kec. Bantul Yogyakarta. 2. Duduk perkara Berdasarkan surat gugatan tanggal 27 februari 2012 yang terdaftar dikepaniteraan Pengadilan Negeri Karanganyar dibawah register Nomor : 16/ Pdt.G/ 2012/PN.Kray Penggugat adalah direktur utama PT Bank perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta atau sebagai kreditur sedangkan tergugat sebagai debitur yang telah mendapatkan fasilitas kredit (pinjaman) sebesar Rp 100. 000. 000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana yang tercantum dalam surat perjanjian kredit (SPK) Nomor: 7720/SPK/XI/2010. Guna manjamin agar peminjam membayar kredit tersebut kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta, peminjam atau yang disebut sebagai debitur sepakat menyerahkan jaminan kepada kreditur berupa sebidang tanah perkarangan dan yang ada diatasnya dengan bukti sertifikat hak milik (SHM) : Sertifikat No. 04020 terletak didesa Palbapang dengan luas 610 M2, Atas Nama FERRYANTHO SAADA yang beralamat Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduarjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

Peminjam atau yang disebut debitur wajib mengosongkan atau menyerahkan secara nyata apa yang diserahkan sebagai jaminan tersebut dalam penguasan PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta selambat lambatnya waktu satu minggu setelah diminta oleh pihak PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta jika peminjam melalaikan kewajiban tersebut maka untuk setiap hari kelalaian peminjam dikenai denda atau ganti rugi dan (dwangsoom) uang paksa Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), dan selanjutnya peminjam diwajibkan membayar ganti rugi denda, bunga dan biayabiaya yang timbul disebabkan karena perbuatan peminjam terhadap penggugat (kreditur). Sampai gugatan ini telah jadi sebelum didaftarkan dikantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Karanganyar, penggugat masih memberikan toleransi kepada tergugat yaitu meminta jasa konsultan hukum untuk upaya pendekatan serta penagihan telah dilakukan oleh penggugat agar tergugat melunasi kewajibannya, baik dengan cara memberikan teguran (somasi) maupun mendatangi (surat peringatan) hingga 3x (tiga kali) berturut- turut dan mendatangi secara langsung, namun semua upaya tersebut tidak mendapat tanggapan yang positif dari tergugat, oleh karena itu tergugat telah melanggar apa yang termuat dan tertuang dalam perjanjian kredit yang telah disepakat atau debitur telah ingkar janji (WANPRESTASI), sehingga tindakan tergugat tersebut sangat merugikan kreditur. Tetapi sampai dengan gugatan ini diajukan kepada Pengadilan Negeri Karanganyar tergugat belum juga menunjukan etikat baiknya untuk melaksanakan kewajiban yaitu menyelesaikan dan melunasi hutang- hutangnya kepada pengugat

Berdasarkan alasan- alasan dan fakta diatas pemohon atau pengguat memohon pengadilan negeri Karanganyar untuk berkenan memutuskan : a. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya b. Menghukum tergugat agar menyerahkan tanah perkarangan beserta bangunannya yang berdiri diatasnya kepada penggugat dengan suka rela untuk dijual melalui lelang Negara untuk melunasi semua hutang-hutangnya. c. Menghukum tergugat agar membayar semua hutangnya, pokok hutang maupun bunga dan denda yang telah disepakati serta biaya yang timbul dalam perkara ini d. Menyatakan sah melawan hukum dikarenakan tergugat (beditur) ingkar janji (wanprestasi) untuk menyerahkan obyek sengketa tanah perkarangan beserta bangunannya yang terdiri diatasnya dan menyatakan sah menurut hukum. Penggugat memohon agar supaya pelaksanaan eksekusi yang dilakukan oleh pengadilan Negeri Karanganyar delegasinya ada hambatan maupun tidak dimudahkan oleh tergugat maka Pengadilan perlu bantuan aparat hukum. e. Mengukum tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dari gugatan ini yang dikarenakan perbuatan tergugat. B. Pertimbangan Hakim Menimbang bahwa setelah majelis mendengarkan keterangan saksi-saksi dan melihat bukti surat ternyata dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar tergugat pernah mendapatkan kredit dari penggugat sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), kredit yang diperoleh tergugat tersebut telah dibuat atau tertuang dalam perjanjian kredit yang ditanda tangani oleh penggugat

dan tergugat sebagaimana tertuang dalam surat bukti perjanjian kredit No. 7720/SPK/XI/2010 tertanggal 27 November 2010 b. Bahwa benar tergugat telah diperingatkan atau ditegur oleh penggugat agar segera melunasi hutangnya sesuai dengan ketentuan yang telah diperjanjikan tersebut akan tetapi tergugat tidak pernah menghiraukan atau tidak peduli terhadap apa yang telah diperjanjikan tersebut. Menimbang bahwa setelah pinjaman atau kredit yang disetujui oleh penggugat tersebut direalisasi dan telah diterima oleh tergugat, kemudian setiap tanggal jatuh tempo untuk mengangsurnya tergugat hanya mengangsur beberapa kali saja dan selanjutnya tergugat menunggak atau tidak melakukan pembayaran angsuran/ cicilan sebagaimana yang telah diharuskan sesuai dengan surat perjanjian kredit yang telah disepakati antara penggugat dan tergugat. Atas kelalaian tergugat tersebut menurut hukum adalah merupakan wanprestasi atau cidera janji maka sisa hutang + bunga + denda yang harus dibayar oleh tergugat menurut perjanjian yang telah disepakati tersebut adalah sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah) ; Menimbang bahwa terhadap surat perjanjian kredit yang telah disepakati tersebut apakah dapat dibenarkan menurut hukum yaitu syarat syanya suatu perjanjian dan apakah sudah memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu : a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan c. Suatu hal tertentu d. Suatu sebab yang halal

Menimbang bahwa melihat surat perjanjian kredit yang ditanda tangani oleh penggugat dan tergugat Majelis Hakim menilai telah memenuhi syarat syahnya suatu perjanjian maka oleh karena itu apa yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut berlaku sebagai Undang-undang bagi yang membuatnya (Pasal 1338 KUHPerdata), maka kepada penggugat dan tergugat harus mentaati apa isi yang terkandung dalam perjanjian kredit yang telah disepakati tersebut ; Menimbang bahwa untuk dapat dikategorikan telah terjadi suatu perbuatan ingkar janji atau wanprestasi, maka haruslah memenuhi salah satu syarat, yaitu : a. Sama sekali tidak memenuhi seluruh atau semua prestasi/ kewajibannya b. Hanya memenuhi sebagian prestasi/ kewajibannya c. Terlambat memenuhi prestasi/ kewajibannya d. Memenuhi prestasinya/ kewajibannya, tetapi tidak sesuai dengan yang diperjanjikan atau salah berprestasi Menimbang bahwa oleh karena tergugat terbukti lalai atau terbukti tidak menepati isi perjanjian tersebut yaitu tidak mengangsur, atau mencicil, atau membayar hutangnya kepada penggugat sebagaimana diharuskan oleh perjanjian kredit tersebut maka kepada tergugat harus segera membayar sisa hutangnya kepada penggugat setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang pasti, dan apabila tergugat tidak mampu atau tidak bersedia membayar sisa hutangnya kepada maka tanah dan bangunan yang ada diatasnya yang bersertifikat atas nama tergugat yang dijadikan jaminan tersebut agar segera dijual lelang oleh pejabat / instansi yang berwenang dihadapan umum dan hasil penjualan

lelangnya segera dibayarkan atau diserahkan kepada penggugat untuk melunasi sisa hutang tergugat ; Menimbang bahwa dalam posita maupun Petitum gugatan memohon pada pengadilan agar tergugat membayar sisa hutangnya sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah). Dan oleh karena para tergugat adalah sebagai pihak yang lalai memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang atau sebagai orang yang telah melakukan wanprestasi maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini termasuk biaya lelang adalah menjadi tanggung jawab para tergugat ; Mengingat, Pasal 125 H.I.R, KUHPerdata dan peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan. a. Menyatakan para tergugat yang telah dipanggil dengan patut tidak hadir dan mengabulkan gugatan penggugat sebagian dengan Verstek ; b. Menyatakan Surat Perjanjian Kredit No.7720/SPK/XI/2010 adalah syah menurut hukum ; c. Menyatakan bahwa sisa hutang + bunga + denda yang harus dibayar para tergugat kepada penggugat sebesar Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dan Menghukum tergugat untuk membayar hutangnya kepada penggugat sebesar Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) ; d. Menetapkan bahwa apabila para tergugat tidak mampu untuk membayar hutangnya sebesar Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) maka tanah yang menjadi jaminan kredit tersebut tercatat dalam sertipikat atas nama Ferryantho Saasa, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav

B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngalik, Sleman, Yogyakarta, untuk dijual lelang didepan umum dan hasil lelang diserahkan kepada penggugat sebesar Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) ; e. Menetapkan bahwa biaya lelang dan biaya perkara dibebankan kepada para tergugat; f. Menghukum para tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai saat ini sebesar Rp.549.000,- (lima ratus empat puluh sembiln ribu rupiah) ; ANALISA Mengabulkan gugatan Pengugat Hakim dalam mengabulkan suatu gugatan membutuhkan bukti-bukti yang cukup dari pengugat. Majelis Hakim tetap berpedoman pada ketentuan Pasal 163 HIR/ 283 Rbg yang menentukan siapa yang mendalilkan sesuatu harus membuktikan, maka dalam perkara ini penggugat diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya. Berdasarkan perjanjian kredit atau perjanjian hutang- piutang peminjam selaku debitur atau yang disebut tergugat meminjam uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jaminan sertifikat hak milik atas tanah atas nama Ferryanto Saada, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Dengan batas waktu atau jangka waktu 6 bulan sejak surat perjanjian kredit disepakati atau disetujui dan ditanda tanggani kedua belah pihak peminjam atau tergugat diwajibkan untuk melakukan pembayaran setiap bulannya Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan debitur atau tergugat telah melakukan 3x pembayaran atau senilai Rp. 7.500.000,-(tujuh juta lima ratus ribu rupiah) setelah itu tergugat tidak lagi melakukan pembayaran atau pelunasan sampai saat waktu yang telah

ditentukan. Akibat keterlambatan pembayaran dan pelunasan pinjaman belum dilakukan tergugat dikenai biaya denda sebesar Rp. 17.250.000,- (tujuh belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan bunga pinjaman sebesar Rp. 15.000.000 ( lima belas juta rupiah ). Berdasarkan bukti- bukti yaitu gugatan dan bukti- bukti serta keterangan saksi mendorong hakim mengabulkan gugatan yang dibuat oleh pengugat. 1. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara untuk mengabulkan gugatan penggugat ialah karena tidak adanya kasasi atau banding yang dibuat oleh tergugat bahkan tergugat tidak menghadiri sidang setelah Pengadilan Negeri Karanganyar memanggil tergugat secara patut sehingga hakim mengabulkan gugatan penggugat sebagian dengan verstek. Pasal 125 HIR ayat (1) menyatakan apabila pada hari yang ditentukan, tergugat tidak hadir dan pula ia tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya, padahal ia telah dipanggl secara patut maka gugatannya itu diterima dengan putusan tidak hadir(verstek) kecuali apabila kalau ternyata bagi Pengadilan Negeri bahwa gugatan tersebut melawan hak atau tidak beralasan. Tetapi disini gugatan yang diajukan pengugat sangat beralasan karena tergugat telah melanggar apa yang telah diperjanjikan dan tergugat telah dipanggil 3X (tiga kali) tetapi tergugat tidak memberikan alasan apapun. 2. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara menyatakan bahwa perjanjian kredit dengan jaminan sertifikat hak milik atas tanah dengan pinjaman sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang baru dibayar 3x (tiga kali) Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu) atau sebesar Rp. 7.500.000,- ( tujuh juta lima ratus ribu) dan telah melewati batas waktu pelunasan, sampai gugatan diajukan kepengadilan belum mendapat tindak lanjut untuk pembayaran maupun pelunasan. Untuk menguatkan dalil gugatan tersebut penggugat mengajukan bukti surat bertanda P-2 (perjanjian hutang piutang), P-4 (surat pernyataan Dw

Puspitasari tergugat I dan Artanto Sulistya), P-9 (foto copy surat kwitansi perjanjian kredit) dan keterangan saksi Andri tryanto yang bekerja sebagai marketing di PT. BPR Arta Mas Surakarta dan tergugat merupakan nasabahnya. Hal yang harus dilaksanakan dalam suatu perjanjian dsebut dengan prestasi. Menurut Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata semua perjanjian harus dilaksanakan dengan baik. Maksud dari itikad baik dari arti subyektif yaitu bahwa suatu perjanjian harus berjalan dengan mengindahkan norma- norma dan kepatuhan dan kesusilaan. Hakim dalam memutuskan perkara menyatakan bahwa debitur telah melakukan wanprestasi karena debitur telah melanggar apa yang menjadi kewajibannya dan debitur tidak menjalankan apa yang telah dia buat, disepakati, disetujui dan ditanda tangani sendiri dalam perjanjian hutang piutang. 3. Apabila tergugat tidak melunasi sisa pembayaran serta denda dan bunga pinjaman yang berdasarkan putusan hakim sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) secara tunai maka tanah yang menjadi jaminan kredit tersebut tercatat dalam sertifikat atas nama Ferryanto Saada, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta dapat dijual lelang didepan umum dan hasil lelang diserahkan kepada penggugat sebesar Rp. 125.000.000,- ( seratus dua pulu lima juta rupiah) pelelangan dilakukan untuk membayar sisa pinjaman, denda serta bunga pinjaman debitur selaku tergugat. Jika hasil penjualan atau pelelangan melebihi kewajiban yang harus dibayar tergugat maka hasil pelelangan tersebut menjadi milik tergugat, tetap jika pelelangan kurang dari kewajiban yang arus dibayar tergugat maka tergugat wajib membayar secara tunai kekurangan hasil lelang tersebut, 4. Dan akhirnya hakim juga menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai gugatan ini diputuskan sebesar Rp. 549.000,- (lima ratus empat puluh Sembilan ribu rupiah)

KESIMPULAN 1. Dasar Gugatan Wanprestasi Nomor 16/ PDT.G/ 2013/ PN. KRAY Tergugat telah melakukan wanprestasi karena tergugat telah mengingkari janji yang telah disetujui kedua belah pihak didalam perjanjian kredit atau dalam perjanjian utang piutang yaitu membayar pinjaman tergugat atau pinjaman debitur sebesar Rp.100.000.000,- ( seratus juta rupiah ) yang baru dibayar sebesar 3X Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam waktu 6 bulan atau pada tanggal 27 Mei 2011 sejak surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani pada tanggal 27 November 2010. Tetapi pada kenyataannya setelah lewatnya waktu yang telah diperjanjikan dan sanpai gugatan ini terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Karanganyar 27 februari 2012 tergugat atau yang disebut debitur belum juga melunasinya. 2. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Gugatan Wanprestasi Putusan Nomor 16/ PDT.G/ 2012/ PN. KRAY Hakim dalam memutus mendalilkan dan membenarkan gugatan dari penggugat. Dikarenakan tergugat yang dipanggil dengan patut tidak hadir maka Tergugat dinyatakan telah melakukan wanprestasi terhadap perjanjian hutang piutang yang telah dibuat dan disepakati antara kedua belah pihak yaitu kreditur (BPR Arta Mas Surakarta) selaku penggugat dengan debitur atau yang disebut tergugat yaitu untuk melunasi sisa pinjaman, denda serta bunga yang telah diperjajikan dikarenakan sampe waktu pinjiman yang telah ditentukan pengugat belum melunasi pinjaman sehingga penggugat dinyatakan wanprestasi serta menghukum terggugat untuk membayar sisa hutang + bunga pinjaman + denda sebesar Rp. 125.000.000 ( seratus dua puluh lima juta rupiah) dan apabila tergugat tidak mampu untuk membayar hutangnya sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah)

maka tanah yang menjadi jaminan kredit tersebut tercatat dalam sertifikat atas nama Ferryanto Saada, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, untuk dijual lelang dan hasil lelang diserahkan kepada penggugat sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) serta untuk membayar biaya lelang dan biaya perkara sebesar Rp. 549.000,- (lima ratus Empat puluhsembilan ribu rupiah). DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 52 Rachmadi Usman.2008.Hukum Jaminan keperdataan. Jakarta : Seminar grafika Sumber Perdata Undang Undang Perbankan No.10 tahun 1998 tentang Perbankan KUHPerdata Sumber Lain http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/