MATERI SEKOLAH DASAR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

dokumen-dokumen yang mirip
ANTI ILLUMINATI DALAM LUKISAN

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

PENUTUP. Dasar membuka kemungkinan-kemungkinan untuk diolah dengan pendekatan kreatif

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

PERSOALAN DALAM KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

EKSPLORASI BENTUK NON-FIGURATIF DALAM SENI LUKIS

PERWUJUDAN RUANG WAKTU DI DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Yusuf Ferdinan Yudhistira NIM : PROGRAM STUDI SENI MURNI

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

SPIRIT KAUM DIFABEL DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

JADWAL TES PRAKTIK GELOMBANG II

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

GARIS EKSPRESI DI DALAM MONOPRINT

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

KISAH ASMARA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

TEMA KELUARGA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

IMAJINASI BENTUK AIR DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh. Untung Yuli Prastiawan NIM:

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

PENCIPTAAN KARYA SENI

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

KARNAVAL VESPA DI WONOGIRI SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM MENCIPTAKAN KARYA SENI GRAFIS

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

MENGANYAM RUPA PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : ARIF FIDIATMOKO NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

DUNIA ANAK SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN LUKISAN

PEREMPUAN DAN SELENDANG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PERANCANGAN ILUSTRASI CERITA ANAK JANGAN JAJAN SEMBARANGAN OLEH PENERBIT ANAK KITA

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

GEBOGAN SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

KEMUNAFIKAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA

PARADOKS VISUAL DALAM SENI LUKIS

MONSTER DAN MAKHLUK HALUS SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

VISUALISASI ANTI GRAVITASI DALAM SENI PATUNG

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

CATATAN HARIAN DALAM LUKISAN

PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SENI RUPA BERDASARKAN KTSP DI SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI KOTA SEMARANG

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

DESAIN DAN ILUSTRASI BUKU TOI.LET

PERANCANGAN BUKU PANDUAN EKOWISATA SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

KELUARGA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Dwi Febri Sariyanto NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS)

JADWAL TES PRAKTIK GELOMBANG I

ZAMAN EDAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni

EKSPRESI WAJAH ANAK - ANAK SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

KERUSAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

MITOLOGI SEBAGAI TEMA DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

TUGAS AKHIR TUTORIAL PEMBUATAN HURUF TIMBUL. Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

LEBAH MADU SEBAGAI TEMA DALAM KARYA LUKIS

KEKERASAN TERHADAP ANAK

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

PENGEMBANGAN DESAIN KERANJANG SAYURAN PADA SEPEDA MOTOR

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, POOL AREA DAN MEETING ROOM HOTEL TARA, YOGYAKARTA

HERO DAN VILLAIN DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Fito Anugrah NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

INTERPRETASI ZAMAN KALABENDHU SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Prima Yoga Artika PROGRAM STUDI SENI MURNI

OBSESI BIOLA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

EVALUASI KENYAMANAN RUANG TIDUR PENUMPANG DI KM. DOBONSOLO PT. PELNI DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI SKRIPSI

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

KONSEP KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN VIDEO PROFIL PESAWAT KERTAS ART MELALUI MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BENTUK JAMUR SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAL RAJA-RAJA KASUNANAN SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh

PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS SEBAGAI REFLEKSI KEGELISAHAN PRIBADI

SKRIPSI. untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

FENOMENA KEHIDUPAN ANAK PEKERJA OJEK PAYUNG DI MALIOBORO SKRIPSI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU CERITA RAKYAT ANAK SI BENER. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu (S1)

SKRIPSI. Oleh Trias Meiertanti NIM

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

TUMBUHAN PAKU SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PEMBUATAN FILM PENDEK ASA

PERANCANGAN INTERIOR CIP AIRPORT LOUNGE DI BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

Transkripsi:

MATERI SEKOLAH DASAR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: Arief Budiyarta NIM 0811895021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTAA 2015 i

MATERI SEKOLAH DASAR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS Arief Budiyarta NIM 0811895021 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 dalam bidang Seni Rupa Murni 2015 ii

Proposal Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni berjudul : MATERI SEKOLAH DASAR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS diajukan oleh Arief Budiyarta, NIM 0811895021, Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui Tim Pembina Tugas Akhir pada tanggal 18 Juni 2015. Pembimbing I/Anggota Amir Hamzah, S.Sn.,M.A. NIP: 197004271999031001 Pembimbing II/Anggota Deni Junaedi, S.Sn., M.A. NIP: 197306212006041001 Cognate/Anggota Dr. Suwarno, M. Hum. NIP: 196204291989021001 Ketua Jurusan Seni Murni / Ketua / Anggota Wiwik Sri Wulandari,S.Sn,M.Sn NIP: 19760510 200112 2 001 Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Dr. Suastiwi, M.Des NIP 195908021988032001 iii

Karya serta penulisan laporan ini saya persembahkan untuk kedua orang tua, bapak Suparto dan Ibu Mujiyiah serta kakaku Nur Yuni Lestari dan adikku Kurnia Agustin. Arief Budiyarta iv

KATA PENGANTAR Alhamdulilahhirabbilalamin, penulis bersyukur serta menyampaikan terimakasih setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, kesehatan, dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan, hingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir penciptaan karya seni ini. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan tanggung jawab berupa laporan yang dibuat untuk menyelesaikan studi S-1 di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini tentu banyak sekali kekurangan baik dalam penulisan maupun dari karya yang disajikan. Sehubungan dengan hal tersebut penulis selalu meminta bimbingan kepada dosen pembimbing, doa dari orang tua beserta keluarga dan peran serta dari teman-teman yang memberikan masukan sangat berharga. Untuk itu maka perlu mengucapkan terimakasih kepada pihak yang diantaranya adalah : 1. Amir Hamzah, S.Sn., M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam Tugas Akhir ini. 2. Deni Junaedi, S. Sn., M.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan kepada penulis pada sistematika penulisan. 3. Dr. Suwarno, M.Hum., selaku Cognate, yang memberikan saran dan penajaman konsep sebagai pengetahuan untuk penciptaan karya seni lukis berikutnya. 4. Wiwik Sri Wulandari. S. Sn, M. Sn selaku Ketua Jurusan Seni Murni. v

5. YS. Nurjoko, S.Sn., M.Si., selaku dosen wali yang telah memberikan motivasi dan kelancaran administratif. 6. Dr. Suastiwi, M. Des. selaku Dekan Seni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. 7. Dr. M. Agus Burhan, M, Hum. selaku Rektor ISI Yogyakarta. 8. Dosen Jurusan Seni Murni: Subroto M. Hum, Drs. Sudarisman, Drs. Wardoyo Sugianto, Drs. Agus Kamal, Dra. Nunung Nurdjanti, Dr. M. Agus Burhan, M. Hum., Drs. Andang Suprihadi P., M.S., Drs. Titoes Libert, M. Sn., Drs. Ign. Hening Swasono, M.Sn., Dr. Suwarno, M.Hum, Mikke Susanto, S Sn., M.A., Setyo Priyo Nugroho, M.Sn, Wiyono, S.Sn., M.Sn, Sumaryanto Nurjoko, S.Sn., M.Si, I Gede Arya Sucitra, S.Sn., M.A., Dr. Edi Sunaryo, M.S., Drs. Soewardi M.Sn, Drs. AB. Dwiantoro, M.S., Drs. Anusapati, MFA, M. Rain Rosidi, S. Sn, Warsono, S.Sn., M.A., Bambang Witjaksono, M. Sn., Dr. Miftakhul Munir, Agus Yulianto, S.Sn., AC. Andre Tanama, M.Sn dan seluruh staf dosen seni murni yang telah memberikan banyak pelajaran dan berbagi pengalaman kepada penulis baik mata kuliah teori maupun praktik. 9. Terima kasih teramat sangat penulis persembahkan kepada kedua orang tua Bapak Suparto (almarhum) dan Ibu Mujiyah yang sangat penulis hormati berkat doa dan ijin yang diberikan kepada penulis serta dukungan sangat berarti. 10. Pak Bardi, Pak Karman dan seluruh staf karyawan Seni Murni. 11. Staf karyawan Rektorat, Akmawa, maupun staf karyawan perpustakaan ISI Yogyakarta yang telah membantu penulis untuk mendapatkan beberapa data. vi

12. Teman-teman Seni Lukis angkatan 2008, Patung angkatan 2008, Grafis 2008, dan semua teman-teman Seni Murni dan Fakultas Seni Rupa.. 13. Lingga Ami Lisdianto dan Ristianto Cahyo Wibowo, untuk semua nilai persahabatan yang memberikan banyak arti bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada siapapun yang belum penulis sebutkan. Motivasi, serta pengalaman - pengalaman yang berharga tersebut menjadi bekal penulis untuk menyelesaikan tugas berikutnya. Mohon maaf sedalam-dalamnya jika ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan ini. vii

DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Judul... ii Halaman Pengesahan... iii Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan... 6 D. Manfaat... 6 E. Makna Judul... 7 viii

BAB II KONSEP A. Konsep Penciptaan... 10 B. Konsep Perwujudan... 18 BAB III PROSES PEMBENTUKAN A. Bahan... 28 B. Alat... 32 C. Teknik... 34 D. Tahapan Pembentukan... 35 BAB IV TINJAUAN KARYA... 46 BAB V PENUTUP... 87 DAFTAR PUSTAKA... 90 LAMPIRAN... 93 A. Data Diri dan Foto... 93 B. Poster dan Katalog... 95 C. Dokumentasi Pameran... 98 ix

x

DAFTAR GAMBAR A. Gambar Acuan Gambar 01. Kreatifitas guru menjadi faktor utama pembuatan alat peraga... 12 Gambar 02. Seorang guru sedang mengajar dengan medium alat peraga... 14 Gambar 03. Alat peraga tanpa proyeksi dalam bentuk 2 dimensi... 15 Gambar 04. Ilustrasi pada buku pelajaran IPA... 22 Gambar 05. Jean d Orleans, Mater of the Parement de Narbonne, 1375 78... 25 Gambar 06. Paradise and the Peri (1860)... 25 Gambar 07. Michelangelo Buonarroti, Virgin with Child and St John the Baptist as a Child (Tondo Pitti), 1504-1505... 27 xi

B. Foto Proses Pembuatan Karya dan Persiapan Bahan Gambar 08. Cat poster dan tinta bak... 30 Gambar 09. Cat Air... 30 Gambar 10. Pensil berwarna... 32 Gambar 11. Kuas berbagai macam ukuran... 33 Gambar 12. Persiapan Alat... 35 Gambar 13. Buku-buku Pelajaran Sekolah Dasar... 36 Gambar 14. Model berbahan tanah liat yang masih basah... 38 Gambar 15. Model berbahan tanah liat yang sudah kering... 38 Gambar 16. Gambar ilustrasi buku pelajaran... 39 Gambar 17. Foto penggunaan model perkakas... 40 Gambar 18. Gambar rancangan awal... 40 Gambar 19. Hasil print setelah difotokopi A3... 41 Gambar 20. Proses menjiplak gambar dengan menggunakan meja lampu... 43 Gambar 21. Gambar yang finis dan siap untuk digabungkan antar latar xii

belakang dan objek utama... 44 C. Karya Tugas Akhir Gambar 22. Arief Budiyarta, 2014, Bilal Bin Rabbah, Cat Air pada kertas, 54 cm x 54 cm... 47 Gambar 23. Arief Budiyarta, 2014, Complete the Sentences, Cat air pada kertas, 54 cm x 54 cm... 49 Gambar 24. Arief Budiyarta, 2014, Rantai Makanan, Cat Air, Drawing pen pada kertas, 51 cm x 51 cm... 51 Gambar 25. Arief Budiyarta, 2015, Al Ikhlas Cat Air, Pensil Pada Kertas, 51 cm x 50 cm... 53 Gambar 26. Arief Budiyarta, 2015, Pahlawan Revolusi, Cat Poster, Pensil, pada kertas, 54,5 cm x 54,5 cm... 55 Gambar 27. Arief Budiyarta, 2015, Gerhana Bulan, Cat air, cat poster, Pensil, Drawing pen pada kertas, 50 cm x 50 cm... 57 Gambar 28. Arief Budiyarta, 2015, Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan, Pensil pada kertas, 53,5 cm x 53,5 cm... 59 Gambar 29. Arief Budiyarta, 2015, Pengaruh Pembiasaan Cahaya. Pensil warna pada kertas, 54 cm x 54 cm... 61 Gambar 30. Arief Budiyarta, 2015, Perawatan Kerangka Tubuh, Manusia, Cat Poster pada kertas, 52 cm x 52 cm... 63 Gambar 31. Arief Budiyarta, 2015, Merawat Lingkungan, Cat air, pensil xiii

pada kertas, 50 cm x 50 cm... 65 Gambar 32. Arief Budiyarta, 2015, Konveksi Dalam Udara, Cat Poster, Drawing pen pada kertas, 50 cm x 50 cm... 67 Gambar 33. Arief Budiyarta, 2015, Kisah Keteladanan Masyitah, Pensil warna pada kertas, 50 cm x 50 cm... 69 Gambar 34. Arief Budiyarta, 2015, Lilin Padam Kehabisan Oksigen, Pensil warna pada kertas 53,5 cm x 53,5 cm... 71 Gambar 35. Arief Budiyarta, 2015, Penyerbukan, Cat Poster, Drawing pen, pensil pada kertas 54,5 cm x 53,5 cm... 73 Gambar 36. Arief Budiyarta, 2015, Perbandingan dan Skala, Cat air pada kertas, 54 cm x 54 cm... 75 Gambar 37. Arief Budiyarta, 2015, Aklamasi Cat poster, cat air pada kertas, 51 cm x 50 cm... 77 Gambar 38. Arief Budiyarta, 2015, Magnet, Cat air, cat poster pada kertas 53,5 cm x 53,5 cm... 79 Gambar 37. Arief Budiyarta, 2015, Wicara, Cat air, cat poster, pensil pada kertas, 50 cm x 50 cm... 81 Gambar 39. Arief Budiyarta, 2015, Pasangan Benda dan Cari Persamaannya, Cat air pada kertas, 54 cm x 54,5 cm... 83 Gambar 40. Arief Budiyarta, 2015, Energi Gerak Akibat Pengaruh Udara, Pensil, Drawing pen pada kertas, 54 cm x 54 cm... 85 xiv

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ide penciptaan seni lukis dalam tugas akhir ini bertolak dari pengalaman pribadi selama menempuh pendidikan formal Sekolah Dasar tahun 1994 sampai 1999. Selama Sekolah Dasar penulis selalu memperoleh hasil evaluasi yang kurang memuaskan, padahal terhitung sebagai anak dari orang tua yang berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar. Dalam jenjang pendidikan terutama Sekolah Dasar, kemampuan seorang siswa akan diukur dari nilai ulangan atau THB (Tes Hasil Belajar) pada tahap evaluasi akhir pendidikan. Nilai ulangan merupakan vonis dari suatu proses siswa melewati masa pendidikan. Lebih jauh lagi, vonis itu juga berdampak pada cibiran dari sebagian besar masyarakat terkait hasil ulangan yang rendah. Nilai ulangan atau THB menjadi ukuran keberhasilan bagi orang tua dalam mendidik anak. Orangtua akan bangga jika anaknya dapat nilai baik di sekolah, sebaliknya seorang anak dianggap nakal jika nilai sekolah rendah. Penyebab utama dari tidak mendapat nilai yang memuaskan pada tahap akhir pelajaran biasanya adalah akibat motivasi belajar yang kurang, dan tentu perlu dilakukan pendekatan dan cara yang berbeda pada tiap siswa untuk

2 memecahkan hal tersebut. Kondisi keluarga dapat menentukan motivasi belajar, ironisnya dalam pendidikan motivasi belajar dalam keluarga kebanyakan berupa ancaman, dalam pandangan masyarakat umum nilai ulangan atau ujian dianggap menentukan nama baik keluarga. Walaupun orangtua dari penulis pernah melakukan cara ekstrim agar mendapat nilai ulangan baik dengan membawakan soal THB yang sama persis sehari sebelum pelaksanaan ujian THB di sekolah, ternyata itu pun tidak banyak membantu mencapai nilai yang membanggakan. Kesadaran untuk giat belajar tetap kurang disadari penulis saat masih SD. Kesadaran akan hal tersebut kemudian muncul ketika dewasa, menurut analisa penulis penyebabnya saat itu karena materi pelajaran dan aktivitas belajar di kelas bukan merupakan pengalaman menarik yang harus mendapat perhatian lebih. Pada pelajaran tertentu kadang juga guru menghadirkan situasi yang membuat murid merasa tertekan di dalam kelas, kehadiran guru terasa menjadi tokoh antagonis dalam kelas. Secara subjektif penulis menilai kondisi tersebut sangat tidak memungkinkan untuk proses aktivitas belajar yang menyenangkan, sehingga penulis merasakan buku komik yang dibuat Jan Mintaraga jauh lebih menarik dibandingkan buku-buku pendidikan untuk sekolah. Setelah masa pendidikan Sekolah Dasar kemudian lepas dari jenjang Sekolah Menengah Pertama, penulis masuk dalam pendidikan di Sekolah Menengah Seni Rupa hingga dilanjutkan kuliah di Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan seni rupa baik tingkat

3 menengah maupun tingkat perguruan tinggi, banyak ilmu seni rupa khususnya seni lukis yang bisa diperoleh selama mengikuti kuliah maupun mengikuti berbagai aktivitas seni rupa di luar kampus, namun hal yang paling penting adalah keakraban dengan dunia seni rupa yang kaya akan aspek visual. Tahapan pembelajaran seni rupa begitu menyenangkan bagi penulis, pendidikan akademis di dalamnya memiliki proses skema alur yang terstruktur bertahap tidak sekedar pengetahuan teori, mulai dari pengenalan bahan, pelatihan teknis sampai tahap implementasi penciptaan karya seni lukis. Beberapa mata kuliah praktek seperti sketsa, gambar bentuk, anatomi, ilustrasi, dan mata kuliah utama seni lukis, dengan penggunaan medium pensil, pensil warna, tinta bak, cat air, cat poster, pastel, spidol, dan drawing pen memberikan pengalaman dalam kemampuan penggunaan medium sebagai dasar-dasar melatih teknik dalam seni lukis. Ketika memasuki masa akhir perkuliahan seorang mahasiswa seni rupa diberi tanggung jawab untuk menentukan ide dalam berkarya. Ide karya yang sangat memungkinkan bersifat individual didapat dari pengalaman atau persoalan di luar maupun persoalan seni itu sendiri. Penulis menggunakan prinsip sederhana dalam menentukan ide karya, bahwa sesuatu yang paling akrab dan dikenal adalah sesuatu yang tidak jauh dari individu yang bersangkutan. Berawal dari pemahaman terkait mencari ide dari sesuatu yang paling dekat dan dikenal, penulis menentukan pengalaman masa Sekolah Dasar sebagai

4 konsep karya. Pengalaman masa Sekolah Dasar baik secara emosional maupun konseptual menjadi motivasi sekaligus gagasan penciptaan karya seni lukis. Pengalaman secara emosional telah diuraikan sebelumnya pada awal tulisan ini. Sedangkan ide konseptual berupa terapan praktek seni lukis pada pemahaman kembali materi pelajaran Sekolah Dasar. Mengapa buku komik lebih menarik perhatian penulis saat SD dari pada buku pelajaran SD? Secara fungsi dan tujuan kedua buku tersebut jelas berbeda, tetapi persoalan mendasarnya terletak pada unsur visual yang membuat seorang anak tertarik dan hingga bersedia memahami konten yang ingin disampaikan kedua buku tersebut. Secara umum seorang anak SD ketika melihat buku terutama buku pelajaran yang pertama dilihat adalah gambar, baik ilustrasi atau foto. Materi pelajaran terdapat pada buku pelajaran yang dapat menentukan minat dari proses belajar dalam pendidikan anak. Hingga kini gambar dan teks menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam buku anak-anak. Ilustrasi atau gambar pada buku anakanak membuat buku menjadi indah dan menyenangkan, menarik perhatian, memaparkan cerita, mengajarkan konsep dan untuk mengembangkan apresiasi dan kesadaran akan seni pada anak-anak. Ilustrasi merupakan bentuk komunikasi dalam wilayah rupa (gambar), meliputi serangkaian gambar pada buku pelajaran berupa objek manusia, binatang, tumbuhan, benda, aktivitas manusia, gambar diagram dan lainya. Dalam seni lukis, objek-objek tersebut sebenarnya menjadi unsur-unsur objek utama yang sering dipakai pada lukisan, hanya penggunaan jenis material dan

5 teknik yang berbeda. Sedangkan ilustrasi pada buku pelajaran berfungsi sebagai semata-mata pendukung materi teks pelajaran. Hal sebaliknya justru terjadi pada karya seni lukis, penciptaan karya lukis lebih mementingkan fungsi karya seni sebagai wujud ekspresi dalam pengungkapan visual. Dua persoalan di atas yang menurut penulis menjadi ide yang menarik ketika digabungkan menjadi lukisan. Menghadirkan materi pelajaran dalam lukisan menjadi wujud ekspresi dalam mengungkapkan pengalaman dalam memahami materi pelajaran Sekolah Dasar sebagai ide penciptaan karya. Karya yang akan dibuat merupakan pemilihan beberapa materi pelajaran Sekolah Dasar sebagai konsep tekstual dan penggunaan elemen alat peraga berupa ilustrasi pada buku pelajaran SD sebagai objek visual yang akan diolah pada lukisan. Bentuk atau objek yang dihadirkan pada lukisan mengacu pada ilustrasi buku pelajaran dengan pendekatan atau penafsiran personal disesuaikan dengan pengalaman penulis selama mengikuti pendidikan seni rupa, baik dari teknik dalam penggunaan medium, maupun format karya yang akan dihadirkan. Karena karya seni lukis merupakan wujud ekspresi, penulis akan menggungkapkan apa saja penafsiran unsur bentuk-bentuk yang ideal dan menarik untuk menghadirkan kembali materi pelajaran Sekolah Dasar dari perspektif penulis dalam penciptaan karya seni lukis.

6 B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan materi pelajaran sebagai ide penciptaan dalam seni lukis? 2. Bagaimana intepretasi penulis terhadap materi pelajaran Sekolah Dasar dalam kontribusi kreatif dalam seni rupa? 3. Bagaimana visualisasi materi pelajaran dalam seni lukis? C. Tujuan 1. Menghadirkan kembali materi pelajaran Sekolah Dasar 2. Memvisualisasikan materi pelajaran dalam karya seni lukis. 3. Menciptakan karya seni lukis sebagai karya bernilai estetik sekaligus sebagai tema pendidikan Sekolah Dasar. D. Manfaat 1. Penciptaan karya seni lukis dengan tema materi pelajaran Sekolah Dasar untuk memperluas wawasan dan pemahaman mengenai bahasa rupa dalam buku pelajaran. 2. Penciptaan karya seni lukis ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi positif bentuk visual pada materi pelajaran Sekolah Dasar dari perspektif keilmuan bahasa bentuk dalam seni rupa.

7 E. Makna Judul Agar tidak terjadi salah penafsiran makna pada tugas akhir ini, maka penulis memberikan batasan pengertian tentang kata kata yang dipergunakan dalam judul secara definitif, yaitu: 1. Materi Pelajaran Satu atau sekumpulan bahan kajian dan bahan pelajaran yang memperkenalkan konsep, pokok bahasan, tema, dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan disiplin pengetahuan (ilmu pengetahuan) 1 2. Sekolah Dasar Sekolah Dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. 2 3. Sebagai Sebagai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi ke Empat adalah : Jadi (menjadi) 3 1 Udin S.Winataputra, Strategi Belajar Mengajar-Materi Pokok PGSD 2210/Modul 1-12, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2000), p.1.20 2 http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/peserta-didik-sekolah-dasar, diakses pada 12,Mei 2015, 07:15.WIB 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke empat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), p.113

8 4. Ide Ide dalam buku diksi rupa memiliki arti pokok isi yang dibicarakan oleh perupa melalui karya-karyanya. 4 5. Penciptaan Penciptaan menurut Kamus Bahasa Indonesia Edisi ke Empat adalah Proses, atau cara, perbuatan menciptakan. 5 6. Seni Lukis Membubuhkan cat pada permukaan yang datar (kanvas, papan, tembok, atau kertas) untuk menyampaikan kesan, mengekspresikan makna secara subjektif. 6 Dari definisi rangkuman berdasarkan kutipan di atas maka yang dimaksud pada judul Materi Sekolah Dasar sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis adalah: satu atau sekumpulan bahan kajian dan bahan pelajaran yang memperkenalkan konsep, pokok bahasan, tema, dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan disiplin pengetahuan Sekolah Dasar (disingkat SD) sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 menjadi pokok isi yang dibicarakan melalui menciptakan karya-karya seni lukis oleh seorang seniman untuk menyampaikan kesan, 4 Mikke Susanto, Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa, (Yogyakarta: DictiArt Lab & Djagad Art House, 2011), p.187 5 Op.cit. KBBI, p.286 6 Humar Sahman, Mengenali Dunia Seni Rupa: Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1993), p.55

9 mengekspresikan makna bahan kajian dan bahan pelajaran Sekolah dasar dengan pendekatan pewujudan bentuk secara subjektif. Maka, pengertian Materi Sekolah Dasar sebagai ide Penciptaan Seni Lukis adalah perwujudan karya seni lukis sebagai media mengekspresikan pengalaman-pengalaman personal terkait makna bahan pelajaran Sekolah Dasar, dengan membawa gagasan konsep ilmu pengetahuan yang diajarkan di Sekolah Dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 sebagai tema dalam lukisan.