Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah melalui bagian pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkatkan kebudayaan manusia. Keinginan manusia terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pengetahuan dan teknologi membawa perubahan dalam. dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

DAFTAR LAMPIRAN. Wawancara Terhadap Direktur PT. Sumber Parabola : Bapak Sandy Wiguna. PT. Sumber Parabola pada tahun 1993.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. Gaya Makmur Mobil yang bergerak dalam penjualan alat berat heavy

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. 1. Service quality signifikan mempengaruhi brand trust konsumen pada saat

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Kemudahan dalam memperoleh informasi bagi. dapat diadopsi dalam operasional dilingkungan usaha.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berganda dan path analysis adalah customer loyalty dijelaskan sebesar 26,2% oleh

Kuesioner Responden. Bapak / Ibu / Saudara /i yang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang berperan strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Nama : Tanggal isi : / / 1. Bagaimana pendapat Anda mengenai tampilan web secara keseluruhan?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. produk merchandise acap kali menjadi metode efektif untuk dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dituntut untuk melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan tabel gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden

BAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi gencarnya persaingan dalam bidang ritel, maka tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara perusahaan dengan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

RIWAYAT HIDUP. Nama : Tempat/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Agama : Alamat :

BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi

LAMPIRAN. Kuisioner Pengumpulan Informasi Untuk Mengevaluasi Website PT.Alumi Presisi. Teknologi

2015 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK RUMAH TANGGA MERK TUPPERWARE

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

I. RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL WAWANCARA. pemilik dan pimpinan dari CV. Balitaku Kusuma Kencana : Kapan perusahaan ini didirikan? produk-produk perlengkapan balita.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, manusia telah memasuki jaman yang mendunia,

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V PENUTUP. Kesimpulan mengenai empat variable tersebut adalah sebagai berikut :

ABSTRAK. Kata kunci : Citra Merek dan Loyalitas Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1. Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR TABEL dan GAMBAR...viii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER. Lampiran 3.1. Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama Anda untuk menjawab pertanyaan di bawah ini dengan lengkap.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis telekomunikasi di bidang layanan operator telpon seluler telah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Responden Dalam rangka pengumpulan data untuk penelitian ini, kami menyebarkan 92 lembar kuisioner. Jumlah sample tersebut didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan rumus slovin. Jumlah populasi industri konveksi dan jasa bordir di Jakarta tahun 24 adalah sebanyak 171 industri, dimana data tersebut didapatkan dari data yellow pages. Untuk menghitung jumlah sample kami menggunakan rumus slovin dibawah ini: n = N 2 ( 1 + e N ) Keterangan : n N = Jumlah sample = Jumlah populasi e = Persentase error, dimana standar yang dipakai adalah 1 % Wilayah penyebaran kuisioner adalah di seluruh Jakarta, meliputi Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. Adapun jenis usaha dari responden dibagi menjadi dua macam, yaitu responden yang berupa perusahaan dan responden yang berupa home industry, 4

41 sementara bidang usaha responden terdiri dari industri konveksi dan industri jasa bordir. Dari 92 lembar kuisioner tersebut semua hasil yang terkumpul valid untuk diproses yang berarti terdapat 92 responden sebagai sample untuk penelitian ini. 5.1.1 Analisis Ruang Lingkup Usaha Responden Dari data yang terkumpul, sebagian besar ruang lingkup usaha responden adalah berupa home industry. Sebanyak 67 responden atau 73 % ruang lingkup usaha dari responden adalah home industry dan hanya 25 responden atau sebesar 27 % yang ruang lingkup usahanya adalah perusahaan baik itu berupa PT, CV, dll. Adapun ruang lingkup usaha dari responden ditampilkan pada grafik di bawah ini: Grafik Ruang Lingkup Usaha Responden Responden 8 7 6 5 4 3 2 1 67 25 Perusahaan Home Industry Ruang Lingkup Usaha Gambar 5.1 Grafik Ruang lingkup usaha responden

42 Dari gambar 5.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden terdiri dari home industry. Hal tersebut dikarenakan oleh jumlah populasi home industry konveksi dan jasa bordir di Jakarta yang memang jauh lebih besar daripada industri yang berbentuk perusahaan. 5.1.2 Analisis Bidang Usaha Responden Disamping ruang lingkup usaha responden diatas, bidang usaha responden terdiri dari 2 macam, yaitu : konveksi dan jasa bordir. Secara garis besar bidang usaha dari responden ditampilkan pada grafik di bawah ini: Grafik Bidang Usaha Responden Jumlah responden 6 5 4 3 2 1 6 32 Konveksi Jasa Bordir Bidang usaha Gambar 5.2 Grafik Bidang Usaha Responden Grafik 5.2 menggambarkan bidang usaha dari responden, dimana 6 perusahaan atau sebesar 65 % terdiri dari industri konveksi, sementara sisanya sebesar 35 % terdiri dari industri jasa bordir.

43 Dari masing-masing bidang usaha tersebut ruang lingkup usaha responden terbagi menjadi 2, yaitu perusahaan dan home industry yang ditampilkan secara lebih jelas pada table dan grafik dibawah ini : Konveksi Jasa Bordir Total Perusahaan 24 1 25 Home Industry 44 23 67 Total 68 24 92 Tabel 5.1 Tabel Bidang Usaha Per Ruang Lingkup Usaha Grafik Bidang Usaha Per Ruang Lingkup Usaha Responden Jumlah Responden 5 4 3 2 1 24 Konveksi 1 Jasa bordir 44 Konveksi 23 Jasa bordir perusahaan Home Industry Ruang Lingkup Usaha Gambar 5.3 Grafik Bidang Usaha per Ruang Lingkup Usaha Dari gambar 5.3 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar industri bergerak di bidang konveksi. Untuk ruang lingkup usaha yang berupa perusahaan, perbandingan antara usaha konveksi dan jasa bordir cukup tinggi karena dari 25 perusahaan hanya terdapat 1 perusahaan jasa bordir. Sedangkan untuk ruang lingkup home industry, meskipun perbedaan jumlah tidak terlalu besar tapi

44 jumlah usaha jasa bordir tetap lebih sedikit jika dibandingkan konveksi. Dari informasi tersebut menunjukkan bahwa peluang untuk industri jasa bordir di Jakarta masih terbuka lebar karena pada dasarnya semua industri konveksi membutukan tehnik bordir, dan hal tersebut juga menggambarkan bahwa kebutuhan mesin bordir untuk masa mendatang masih cukup tinggi. 5.1.3 Analisis Lokasi Usaha Responden Dari total populasi yang tersebar di seluruh Jakarta, 212 industri atau 2 % terletak di Jakarta Barat, 317 industri atau 3 % terletak di Jakarta Timur, 283 industri atau 26 % terletak di Jakarta Pusat, 179 industri atau 17 % terletak di Jakarta Utara, sementara 8 industri atau 7 % terletak di Jakarta Selatan. Populasi Industri Konveksi dan Jasa Bordir di Jakarta Tahun 24 17% 7% Jak-Bar 2% Jak-Tim Jak-Pus 26% 3% Jak-Ut Jak-Sel Gambar 5.4 Grafik Populasi Industri Konveksi dan Jasa Bordir di Jakarta ( Sumber : Yellow Pages tahun 24 ) Dari perhitungan jumlah populasi industri konveksi dan jasa bordir di atas didapatkan jumlah sample sebagai berikut:.

45 Jak-Bar Jak-Tim Jak-Pus Jak-Ut Jak-Sel Total Populasi 212 317 283 179 8 171 Sample 18 27 24 16 7 92 Tabel 5.2 Tabel Jumlah Populasi dan Sample Berdasar Lokasi Usaha! Ditinjau dari Ruang Lingkup Usaha per Lokasi Usaha Dari ruang lingkup usaha responden di tiap wilayah didapatkan data sebagai berikut : Jak Bar Jak Tim Jak Pus Jak Ut Jak Sel Total Perusahaan 5 11 6 1 2 25 Home Industry 13 16 18 6 14 67 Total 18 27 24 7 16 92 Tabel 5.3 Tabel Perbandingan Ruang Lingkup Usaha Per Lokasi Usaha Grafik Ruang Lingkup Usaha per Lokasi Usaha Jumlah responden 2 15 1 5 5 13 Jak Bar 11 16 Jak Tim 6 18 Jak Pus 6 1 2 Jak Ut 14 Jak Sel Perusahaan Home Industry Lokasi Usaha Gambar 5.5 Grafik Ruang Lingkup Usaha per Lokasi Usaha Dari tabel 5.3 dan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa responden yang ruang lingkup usahanya adalah home industri memiliki komposisi yang lebih besar dibandingkan konveksi di seluruh wilayah Jakarta. Untuk ruang lingkup

46 usaha yang berupa perusahaan paling banyak tersebar di wilayah Jakarta Pusat sedangkan untuk home industry paling banyak tersebar di wilayah Jakarta Timur.! Ditinjau dari Bidang Usaha per Lokasi Usaha Dari tiap bidang usaha responden di masing-masing wilayah didapatkan data sebagai berikut : Jak Bar Jak Tim Jak Pus Jak Ut Jak Sel Total Konveksi 12 19 15 8 4 58 Jasa Bordir 6 8 9 8 3 34 Total 18 27 24 16 7 92 Tabel 5.4 Tabel Perbandingan Bidang Usaha per Lokasi Usaha Grafik Bidang Usaha per Lokasi Usaha 2 19 Jumlah responden 15 1 5 12 6 Jak Bar 8 Jak Tim 15 9 Jak Pus 8 8 Jak Ut 4 3 Jak Sel Konveksi Jasa Bordir Lokasi Usaha Gambar 5.6 Grafik Bidang Usaha per Lokasi Usaha

47 Dari tabel 5.4 dan gambar 5.6 dapat dilihat bahwa jumlah industri jasa bordir masih relatif sedikit di wilayah Jakarta ini. Jumlah industri konveksi terbesar berada di wilayah Jakarta Timur sedangkan untuk industri jasa bordir berada di wilayah Jakarta Pusat. 5.1.4 Analisis Ukuran ( Size ) Industri Responden Besarnya suatu industri sangat penting untuk menentukan target dari market di masa mendatang. Untuk mengetahui besar atau tidaknya suatu industri kami menganalisa berdasarkan jumlah karyawan dari perusahaan tersebut. Berikut ini merupakan data dari 92 responden industri konveksi dan jasa bordir di Jakarta : Jumlah Karyawan Jumlah Responden <1 17 1-5 32 51-1 21 11-5 15 >5 7 Total 92 Tabel 5.5 Tabel Jumlah Karyawan Untuk melihat data besarnya industri dari masing-masing bidang usaha dapat dilihat dari table dan grafik dibawah ini :

48 <1 11-5 51-1 1-5 >5 Total Konveksi 5 16 16 15 6 58 Jasa bordir 12 16 5 1 34 Total 17 32 21 15 7 92 Tabel 5.6 Tabel Jumlah Karyawan Industri Konveksi dan Jasa Bordir Grafik Jumlah Karyawan Industri Konveksi dan Jasa Bordir Jumlah Responden 16 14 12 1 8 6 4 2 <1 11-5 51-1 1-5 Jumlah Karyawan >5 Konveksi Jasa bordir Gambar 5.7 Grafik Jumlah Karyawan Industri Konveksi dan Jasa bordir Dari tabel 5.6 dan gambar 5.7 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan untuk industri konveksi sebagian besar industrinya memiliki 11-5 dan 51-1 karyawan, demikian juga untuk industri jasa bordir sebagian besar memiliki 11-5 karyawan. Dari keseluruhan data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk industri konveksi dan jasa bordir di Jakarta sebagian besar adalah usaha menengah ke bawah.

49 5.2 Analisis Umum Industri Mesin Bordir di Jakarta 5.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Mesin Bordir Dari 73 responden yang memiliki mesin bordir, berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan bagi responden dalam memilih mesin bordir Prioritas Dalam Menentukan Pilihan Total 1 2 3 4 5 6 Teknologi 7 8 6 4 44 4 73 Harga 6 4 7 1 5 5 73 Kualitas 48 7 6 3 7 2 73 Service 6 9 45 8 2 3 73 Jaminan Merk 3 5 8 42 8 7 73 Ref Teman 3 4 1 6 7 52 73 Total 73 73 73 73 73 73 Tabel 5.7 Tabel Faktor-Faktor yang Menentukan Pembelian Mesin Bordir Dari tabel 5.7 dapat dilihat faktor-faktor yang melatarbelakangi dalam pembelian mesin bordir secara urut adalah sebagai berikut : Prioritas Faktor 1 Kualitas 2 Harga 3 Service 4 Jaminan Merk 5 Teknologi 6 Ref. Teman Secara umum responden mengutamakan kualitas saat akan membeli mesin bordir. Selanjutnya faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah : harga, service, jaminan merk, teknologi dan referensi teman.

5 5.2.2 Analisis Penggunaan dan Rencana Penggunaan Mesin Bordir Berdasarkan hasil kuisioner, 73 industri memiliki mesin bordir sendiri, sedangkan 19 sisanya tidak memiliki mesin bordir dan memenuhi kebutuhan bordir pakaian dengan outsource. Konveksi Jasa Bordir Total Memiliki 41 32 73 Tidak memiliki 19 19 Total 6 32 92 Tabel 5.8 Tabel Status Penggunaan Mesin Bordir Grafik Status Kepemilikan Mesin Bordir Jumlah Responden 5 4 3 2 1 Konveksi Status Jasa Bordir Memiliki Tidak memiliki Gambar 5.8 Grafik Status Kepemilikan Mesin Bordir Dari tabel 5.8 dan gambar 5.8 diatas dapat dilihat bahwa seluruh industri jasa bordir memiliki mesin bordir sendiri tetapi untuk industri konveksi sebanyak 19 responden atau 32 % tidak memiliki mesin bordir sendiri dan lebih memilih outsource.

51 Dari 19 responden yang bergerak di bidang usaha konveksi dan tidak memiliki mesin bordir sendiri, 3 diantaranya berencana memiliki mesin bordir sebagai sarana bisnis, sementara sisanya tetap memilih untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan bordir dengan outsource ke perusahaan lain. Grafik Rencana Kepemilikan Mesin Bordir 2 Jumlah responde n 15 1 5 konveksi jasa bordir Tidak Memiliki Berencana Memiliki Bidang Usaha Gambar 5.9 Grafik Rencana Kepemilikan Mesin Bordir 5.2.3 Analisis Awareness Merk Mesin Bordir di Jakarta Untuk menganalisa awareness dari merk mesin bordir di Jakarta kami menganalisa 6 merk mesin bordir, yaitu : Tajima, Barudan, SWF, ZSK, Melco dan merk-merk lain dari China, seperti Feiya, Feiyue,Winko, Zhi Yi, Typical, Dahau, dan ReachPeace. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik di bawah ini.

52 Grafik Tingkat Awareness Merk Mesin Bordir di Jakarta Persentase 1% 5% % 96% 93% 41% 28% 26% 11% Tajima Barudan ZSK SWF Melco Merk Lain Gambar 5.1 Grafik Tingkat Awareness Merk Mesin Bordir di Jakarta Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tingkat awareness responden terhadap merk mesin bordir paling tinggi adalah terhadap merk Tajima karena hampir seluruh responden, yaitu sebesar 96 % pernah mendengar merk Tajima. Sedangkan tingkat awareness yang tinggi juga diperoleh atas merk Barudan, yaitu sebesar 93 %. Fakta tersebut membuktikan bahwa Tajima dan Barudan bersaing dengan ketat. Meskipun tingkat awareness responden terhadap merk ZSK dan SWF tidak cukup tinggi namun keduanya menduduki peringkat yang hampir sama. Dari informasi diatas juga dapat dilihat kecenderungan masyarakat saat ini untuk beralih ke merk-merk mesin bordir dari China karena penawaran harga mereka yang jauh lebih murah dibandingkan merk merk lain. Sedangkan merk mesin bordir yang memiliki tingkat awareness paling rendah adalah Melco, dimana mesin bordir Melco juga berasal dari Jepang namun Melco tidak memiliki distributor resmi di Indonesia, khususnya Jakarta.

53 5.3 Analisis 4-P Tajima Analisis dari 4P meliputi analisa Produk, Harga, Tempat ( Distribusi ) dan Promosi. Berikut ini adalah hasil analisis dari data yang telah terkumpul. 5.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian Tajima Dari 51 responden yang telah menggunakan produk Tajima, didapatkan factor-faktor yang melatarbelakangi dalam pembelian produk Tajima. Prioritas Dalam Menentukan Pilihan Total 1 2 3 4 5 6 Teknologi 1 4 4 4 33 5 51 Harga Kualitas 49 6 4 38 3 2 51 51 Service 4 1 4 8 34 51 Jaminan Merk 1 37 5 2 2 4 51 Ref Teman 37 3 5 6 51 Total 51 51 51 51 51 51 Tabel 5.9 Tabel Alasan Responden Menggunakan Mesin Bordir Tajima Prioritas Faktor 1 Kualitas 2 Jaminan Merk 3 Referensi Teman 4 Harga 5 Teknologi 6 Service 5.3.2 Faktor Produk # Kualitas Mesin Bordir Tajima Berikut ini merupakan data-data yang menggambarkan tingkat kualitas dari mesin bordir Tajima.

54 Bagus Kualitas Sedang Kurang Total Jumlah responden 37 1 4 51 Persentase 72% 2% 8% 1% Tabel 5.1 Tabel Status Kepuasan Terhadap Kualitas Produk Tajima Persentase Kepuasan Terhadap Kualitas Produk Tajima 2% 8% 73% Bagus Sedang Kurang Gambar 5.11 Grafik Tingkat Kepuasan Terhadap Kualitas Produk Tajima Dari tabel 5.1 dan gambar 5.11 diatas dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden atau sebesar 73 % berpendapat bahwa kualitas dari mesin bordir Tajima bagus, 2 % menjawab kualitasnya sedang, dan hanya 8 % berpendapat kualitas kurang bagus. Secara lebih detail, kualitas dari masing-masing jenis mesin bordir Tajima dipaparkan pada tabel dan grafik dibawah ini : # Service Mesin Bordir Tajima Berikut ini merupakan data-data yang menggambarkan tingkat service dari PT. TGM sampai saat ini.

55 Service Bagus Sedang Kurang Jumlah responden 11 33 7 Total 51 Persentase 22% 64% 14% 1% Tabel 5.11 Tabel Tingkat Service Mesin Bordir Tajima Tingkat Service Produk Tajima 14% 64% 22% Bagus Sedang Kurang Gambar 5.12 Grafik Tingkat Service Produk Tajima Dari tabel 5.11 dan gambar 5.12 diatas dapat dilihat bahwa service dari Tajima belum maksimal. Sebagian besar responden atau 64 % berpendapat bahwa tingkat service dari Tajima sedang, 22 % responden berpendapat bagus, tetapi 14 % berpendapat tingkat service kurang. Berdasarkan data-data di tabel 5.8 yang menggambarkan urutan prioritas faktor yang mendorong konsumen membeli mesin bordir, faktor service menduduki urutan no.3 sebagai faktor terpenting. Hal tersebut berarti service merupakan faktor penting yang perlu ditingkatkan lagi oleh PT. TGM untuk mendapatkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) di masa mendatang.

56 5.3.3 Faktor Harga # Harga Mesin Bordir Tajima Berikut ini merupakan data-data yang akan memberikan gambaran tentang harga dari mesin bordir Tajima Harga Mahal Sesuai Murah Total Jumlah responden 28 2 3 51 Persentase 55% 39% 6% 1% Tabel 5.12 Pendapat Responden Mengenai Harga dari Tajima Pendapat Responden Tentang Harga Tajima 39% 6% 55% Mahal Sesuai Murah Gambar 5.13 Grafik Pendapat Responden Tentang Harga Tajima Dari tabel 5.12 dan gambar 5.13 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata responden atau sebesar 55 % berpendapat bahwa harga dari mesin bordir Tajima mahal, 39 % responden berpendapat bahwa harga tersebut sesuai dengan kualitasnya dan ada 6 % responden yang berpendapat bahwa harga mesin bordir Tajima murah.

57 # Tingkat Perbandingan Harga dan Kualitas Produk Harga Kualitas Mahal Sesuai Murah Total Responden % Responden % Responden % Responden % Bagus 18 35% 17 33% 3 6% 38 74% Sedang 7 14% 2 4% % 9 18% Kurang 3 6% 1 2% % 4 8% Total 28 55% 2 39% 3 6% 51 1% Tabel 5.13 Tabel Perbandingan Harga dan Kualitas Produk Tajima Tingkat Perbandingan Harga dan Kualitas Produk Tajima Persentase 6% 5% 4% 3% 2% 1% % Mahal Sesuai Murah Kurang Sedang Bagus Harga Gambar 5.14 Grafik Perbandingan Harga dan Kualitas Produk Tajima Dari tabel 5.13 dan gambar 5.14 diatas dapat dilihat bahwa 55 % responden berpendapat harga dari mesin bordir Tajima mahal dan 39 % responden berpendapat bahwa harga sesuai. Namun jika ditinjau dari segi kualitas yang diberikan, sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa kualitas dari mesin bordir Tajima memang bagus.

58 5.3.4 Faktor Tempat ( Distribusi ) Untuk mengetahui seberapa tingkat kemudahan konsumen dalam mendapat mesin bordir Tajima dapat dilihat dari grafik berikut ini. Tingkat Kemudahan Dalam Mendapat Produk Tajima 27% 73% Mudah Sulit Gambar 5.15 Grafik Tingkat Kemudahan Dalam Mendapat Produk Tajima Dari gambar 5.15 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden, yaitu sebesar 73 % merasa bahwa mereka tidak mendapat kesulitan saat akan membeli mesin bordir Tajima. Hal tersebut sangat didukung dari jalur distribusi dari PT. TGM sendiri. PT. TGM memiliki kantor cabang yang berada di Jakarta, Bandung dan Surabaya dan dengan adanya kantor cabang tersebut sangat mendukung dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang sebagian besar menginginkan mendapat barang dalam waktu yang singkat. 5.3.5 Faktor Promosi Untuk mengetahui jalur promosi dari PT. TGM kita dapat melihat dari data-data di bawah ini.

59 Grafik Jalur Promosi Tajima 24% 2% 16% 7% Tradeshow Ref Teman Brosur 51% Yellow Pages Salesman Gambar 5.16 Grafik Jalur Promosi Tajima Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar dari responden atau sebesar 51 % mengetahui brand Tajima dari pameran (tradeshow) yang telah dilakukan. Sebelum dan pada saat mengadakan suatu tradeshow di kota-kota tertentu, PT. TGM melakukan pemasangan iklan di koran-koran sehingga mendukung efektifnya pameran yang diadakan. Disamping tradeshow jalur promosi yang efektif adalah melalui yellow pages, yaitu sebesar 24 % dimana PT. TGM memasang iklan di yellow pages setahun sekali yang wilayah penyebarannnya sangat luas, yaitu meliputi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogya, Solo, Semarang, Medan, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dll. Sedangkan tingkat kemudahan konsumen dalam mendapatkan informasi dapat dianalisa dari grafik dibawah ini :

6 Tingkat Kemudahan Dalam Mendapat Informasi 41% Mudah Sulit 59% Gambar 5.17 Grafik Tingkat Kemudahan Dalam Mendapat Informasi Dari gambar 5.15 diatas dapat dilihat bahwa tingkat kesulitan responden untuk mendapat informasi tentang mesin bordir Tajima masih cukup tinggi. Hal itu disebabkan karena terbatasnya informasi yang disediakan oleh PT. TGM tentang mesin bordir yang ada di website maupun yang disebarkan melalui brosur.