IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA IDENTIFICATION OF QUALITATIVE CHARACTERISTICS ON MALE AND FEMALE ADULT TURKEY (Meleagris gallopavo sp.) Rinaldy Noor*, Iwan Setiawan**, Wiwin Tanwiriah** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Tahun 2015 **Staff pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail : rinaldy.noor28@gmail.com ABSTRAK Penelitian mengenai identifikasi sifat-sifat kualitatif pada kalkun (Meleagris gallopavo) jantan dan betina dewasa telah dilakukan di peternakan kalkun Mitra Alam yang berlokasi di Desa Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada tanggal 20-28 Februari 2015. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik sifat kualitatif kalkun (Meleagris gallopavo) jantan dan betina. Jumlah ternak yang diamati adalah 7 ekor kalkun jantan dewasa dan 24 ekor kalkun betina dewasa. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kalkun jantan dan betina 32.26% memiliki warna keseluruhan hitam, dengan warna bulu dada hitam-putih dan putih 32.26%, warna bulu ekor hitam-putih 32.26%, warna bulu punggung hitam 45.16%, warna bulu sayap coklat-putih 29.03%, warna bulu paha putih 77.42%, warna paruh kuning 100%, warna kepala merah 100%, warna mata hitam 100%, warna shank kuning 100%, warna crauncles merah 100%, warna snood merah 70.96%, dan warna pial merah 100%. Varietas kalkun yang dominan di budidayakan adalah black spanish. Kata Kunci : kalkun, sifat kualitatif, jantan dan betina dewasa ABSTRACT Research on the identification of qualitative characteristics of male and female adult turkey (meleagris gallopavo) has been conducted at Mitra Alam Farm, located at the village of Sukoharjo I, District Sukoharjo, Pringsewu Regency, Lampung province on February 20-28, 2015. Purpose of this study was to determine the qualitative characteristics of turkey (meleagris gallopavo). Livestock observed consisted of 7 males and 24 females adult. Data were collected by purposive sampling method. Base on the result it can be concluded that male and female adult turkeys had the black color (32.26%), black-white and white chest hair color (32.26%), black and white tail feathers color (32.26%), black back fur color (45.16%), brown and white wing feathers color (29.03%), white thigh color (77.42%), yellow back color (100%), red head color (100%), black eye color (100%), yellow shank color (100 %), red crauncles color (100%), red snood color (70.96%), and red wattles color (100%). The dominant turkey varieties cultivated is black spanish. Keywords: turkey, qualitative, characteeristics, male and female adult Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1
Pendahuluan Ternak unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba. Unggas yang banyak dipilih sebagai sumber daging pada umumnya ayam, itik, dan entog. Seiring berkembang dan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan konsumen terhadap produk hasil ternak juga meningkat, sehingga konsumsi ternak unggas sekarang lebih beragam lagi yaitu sudah banyak dikonsumsi daging puyuh dan kalkun. Budidaya kalkun di Indonesia masih belum populer karena belum banyak disosialisasikan dan masyarakat umumnya masih banyak mengkonsumsi daging unggas yang lain. Hal ini karena selain harganya tinggi, kalkun masih jarang diternakan sebagai penghasil daging. Biasanya dipelihara sebagai ternak hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kalkun memiliki beberapa spesies sesuai bentuk tubuh warna bulu dan beberapa karakter yang membedakan antara spesies yang satu dengan yang lain. Seperti diketahui ada beberapa jenis kalkun di Indonesia dan mungkin juga terjadi persilangan dari jenis kalkun tersebut. Penelitian tentang kalkun di Indonesia masih relatif terbatas, oleh karena itu pengkajian sifat-sifat dasar baik sifat kuantitatif dan kualitatif menjadi sangat penting. Bahan dan Metode Penelitian Objek ternak yang digunakan adalah kalkun jantan dan betina dewasa yang berumur diatas 33 minggu yang terdiri dari berbagai varietas yang terdapat di peternakan Kalkun Mitra Alam yang berlokasi di Desa Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 50% dari populasi kalkun jantan dewasa sebanyak 7 ekor dan 50% dari populasi kalkun betina dewasa sebanyak 24 ekor yang ada pada peternakan tersebut. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2
Penelitian dilakukan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling, mengambil 50% dari populasi kalkun jantan dewasa sebanyak 7 ekor dan 50% dari populasi kalkun betina dewasa sebanyak 24 ekor sehingga didapatkan jumlah sampel yang akan diamati, selanjutnya dari jumlah sampel tersebut dikelompokkan berdasarkan varietasnya dan dilakukan pengamatan sifat-sifat kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan memotret bagian tubuh kalkun secara teliti. Hasil dan Pembahasan Sifat Kualitatif Bagian Badan Dan Shank Proporsi sifat kualitatif bagian badan dan shank kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Sifat Kualitatif Bagian Badan Dan Shank Kalkun Jantan dan Betina Frekuensi Frekuensi Jantan Betina Relatif Relatif No Sifat Kualitatif N Jantan Betina (%) (%) 1 Warna Keseluruhan Frekuensi Relatif Total (%) -Coklat 3 6 42.84 25.00 29.03 -Hitam 2 8 28.56 33.33 32.26 -Coklat-Hitam -Putih 1 5 14.3 20.84 19.35 -Putih _ 2 _ 8.33 6.45 -Hitam Coklat 1 3 14.3 12.5 12.91 2 Warna Bulu Dada -Hitam putih 2 8 28.58 33.33 32.26 -Putih _ 10 _ 41.67 32.26 -Coklat 3 6 42.86 25 29.02 -Hitam 1 _ 14.28 _ 3.23 -Hitam coklatputih 1 _ 14.28 _ 3.23 Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3
Lanjutan Tabel 1. Sifat Kualitatif Bagian Badan Dan Shank Kalkun Jantan dan Betina Frekuensi Frekuensi Frekuensi Jantan Betina Relatif Relatif Relatif No Sifat Kualitatif N Jantan Betina Total (%) (%) (%) Warna Bulu 3 Ekor -Coklat 3 6 42.86 25 29.03 -Hitam Putih 2 8 28.56 33.33 32.26 -Hitam coklat 1 3 14.29 12.5 12.9 Putih _ 2 _ 8.33 6.45 -Coklat hitam putih 1 5 14.29 20.83 19.35 4 5 Warna Bulu Punggung -Coklat 3 6 42.85 25 29.03 -Hitam 3 11 42.85 45.83 45.16 -Coklat-hitamputih 1 5 14.28 20.83 19.35 -Putih _ 2 _ 8.33 6.45 Warna Bulu Sayap -Coklat putih 3 6 42.86 25 29.03 -Hitam putih 2 _ 28.57 _ 6.45 -Hitam coklat putih 1 5 14.28 20.83 19.35 -Hitam coklat 1 3 14.28 12.5 12.90 -Hitam _ 8 _ 33.33 25.81 -Putih _ 2 _ 8.33 6.45 6 Shank Kuning 7 24 100 100 100 Warna Keseluruhan yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna Hitam dengan frekuensi relatif total 32.26%. Warna bulu terkait dengan pigmen melanin yang terbagi menjadi dua tipe, yaitu eumelanin yang membentuk warna hitam dan biru pada bulu, dan pheomelanin yang membentuk warna merah-cokelat, salmon, dan kuning tua (Brumbaugh dan Moore, 1968). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4
Apabila mengacu kepada The American Standard Perfection (1910), kalkun ini termasuk jenis Black Spanish. Warna Bulu dada yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam putih dan putih dengan frekuensi relatif 32.26%. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On Pasture (2007) warna bulu dada coklat merupakan kalkun Bourbon Red. Warna bulu ekor yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam putih dengan frekuensi relatif total 32.26%. Apabila mengacu kepada The American Standard Perfection (1910), kalkun ini termasuk jenis Black Spanish. Warna bulu punggung yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam dengan frekuensi relatif total 45.16%. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On Pasture (2007), kalkun ini termasuk jenis Black Spanish. Warna bulu sayap yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna coklat putih dengan frekuensi relatif total 29.03%. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On Pasture (2007), kalkun yang memiliki sayap warna putih kalkun ini termasuk jenis Broad Breasted White. Warna shank yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna kuning dengan frekuensi relatif total 100%. Warna kuning shank pada unggas disebabkan oleh sentofil dari tumbuhan yang dikonsumsi oleh unggas tersebut. Warna kuning pada shank dipengaruhi juga oleh melanin yang menyebabkan warna hitam pada shank (Kuswari, 2002). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5
Sifat Kualitatif Bagian Kepala Dan Paha Proporsi sifat kualitatif bagian kepala dan paha kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat Kualitatif Bagian kepala Kalkun Jantan dan Betina Frekuensi No Sifat Kualitatif N (%) Jantan Betina Relatif Jantan 1 Warna Paha -Putih Frekuensi Relatif Betina (%) Frekuensi Relatif Total (%) 7 17 100 70.83 77.42 -Hitam putih _ 7 _ 29.17 22.58 2 Warna Paruh -Kuning 7 24 100 100 100 3 Warna Kepala -Merah 7 24 100 100 100 4 Warna Mata -Hitam 7 24 100 100 100 5 Warna Crauncles -Merah 7 24 100 100 100 6 Warna Snood -Merah 7 15 100 62.5% 70.97% 7 Warna Pial -Merah 7 24 100 100 100 Warna bulu paha yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna putih dengan frekuensi relatif total 77.42%. Warna paruh yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna kuning dengan frekuensi relatif total 100%. Warna paruh pada unggas berwarna kuning disebabkan oleh pigmen karoten (lipokrom) yang terdapat pada epidermis, tetapi tidak ada pigmen melanin (Yuwanta, 2004). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6
Warna kepala yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Warna mata yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam dengan frekuensi relatif total 100%. Warna crauncles yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Warna snood yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Warna pial yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kalkun yang dikembangkan oleh Peternakan Mitra Alam memiliki sifat kualitatif warna yang kemunculannya dominan adalah sebagai berikut: warna bulu keseluruhan hitam (32.26%), warna bulu dada hitam-putih dan putih (32.26%), warna bulu ekor hitamputih (32.26%), warna bulu punggung hitam (45.16%), warna bulu sayap coklat-putih (29.03%), warna bulu paha putih (77.42%), warna paruh kuning (100%), warna kepala merah (100%), warna mata hitam (100%), warna shank kuning (100%), warna crauncles merah (100%), warna snood merah (70.96%), dan warna pial merah (100%). Membedakan kalkun jantan dan betina dapat dilihat snood pada jantan tumbuh memanjang di bagian kepala sampai paruh sedangkan pada betina tumbuh dibagian atas kepala. Varietas kalkun yang dominan dipelihara dan dibudidayakan di Peternakan Mitra Alam adalah varietas black spanish. Saran Penelitian sejenis perlu dilakukan di peternakan kalkun lainnya untuk memperoleh data base sifat kualitatif yang lebih komprehensif. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Dr. Ir. Iwan Setiawan, DEA, Dr. Ir. Hj. Wiwin Tanwiriah, M.P. yang telah membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ir. Jan Alex Siwi, DES, Ir. Dani Garnida, M.S., dan Andi Mushawwir S.Pt., M.P. atas segala kritik dan saran yang menyempurnakan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Peternakan Kalkun Mitra Alam dan Fery Fauzi S S.Pt atas segala bantuan dan kemudahan yang telah diberikan selama penelitian. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dihaturkan kepada Ayahanda Darsono dan Ibunda Eli Aningsih serta adikku Lutfi Aditya N yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang untuk penulis. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8
DAFTAR PUSTAKA American Poultry Association. 1910 The American Standard Of Perfection, Illustrated. A Complete Description Of All Recognized Varieties Of Fowls. University of California Libraries. Boston, Mass, America. Brumbaugh, J. A. dan J. W. Moore. 1968. The Effects of E Allels Upon Melanocytes Differentiation. In: Crawford. R. D. (Ed). Poultry Breeding and Genetics. Departement of Animal and Poultry Science. University of Saskatchewen, Saskatoon. Hawes, R.O. 2007. How To Raise Heritage Turkeys On Pasture. American Livestock. Pittsuboro. USA Kuswari, 2002. Perbandingan Karekteristik Fenotip Kualitatif Pada Itik Mojosari, Itik Manila, Dan Mandulung. Skripsi : Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9