IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

Warna bulu sayap. Warna bulu paha. Warna bulu punggung. Coklat putih Coklat putih Coklat putih. Hitam. Hitam putih. Hitam putih. Coklat hitam putih

Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun... Fauzy Eka Ferianto

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra

Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-ukuran Tubuh Itik Bali...Herbert Jumli Tarigan

IDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF PUYUH MALON BETINA DEWASA

PENDAHULUAN. cara diburu di hutan-hutan pedalaman. Puyuh liar biasanya hidup di semak-semak

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase

Sifat Sifat Kualitatif Burung Puyuh Tegalan Loreng Chrisna Mardhani Anugrah

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA ITIK LOKAL (Anas platyrhyncos), ENTOK (Cairina moschata) DAN TIKTOK JANTAN SKRIPSI. Oleh M.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. yang sebenarnya telah dikonsumsi sehari-hari suku indian. Dalam klasifikasinya

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

Karakteristik Morfologi Rusa Timor (Rusa timorensis) di Balai Penelitian Ternak Ciawi

KERAGAMAN SIFAT KUALITATIF ITIK LOKAL DI USAHA PEMBIBITAN ER DI KOTO BARU PAYOBASUNG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR KOTA PAYAKUMBUH SKRIPSI

PENGAMATAN PENYEBARAN DAN SIFAT KUALITATIF PADA TERNAK KUDA (Equuscaballus) DI SUMATERA UTARA

I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur

I PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring

CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK

STUDI FREKUENSI SIFAT KUALITATIF AYAM KAMPUNG DI DESA MENAMING KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF KELINCI FLEMISH GIANT, ENGLISH SPOT, DAN REX DI KABUPATEN MAGELANG

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN

PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

PENDUGAAN UMUR BERDASARKAN PERGANTIAN BULU PADA ITIK BETINA LOKAL PERIODE INDUKAN SKRIPSI NOVI GIANTI LOKOLLO

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

Oleh: Suhardi, SPt.,MP

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Jantan...Rina Ratna Dewi.

Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan... Wahyu Darisna

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

METRI. arcuata) DAN javanica) SKRIPSI. Universitas Sumatera Utara

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016 PERBEDAAN KARAKTERISTIK TUBUH MERPATI TINGGI JANTAN DAN MERPATI BALAP JANTAN LOKAL

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Ayam

Pengukuran Sifat Kuantitatif...Fachri Bachrul Ichsan.

PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari muda

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

DAMPAK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN DAN KOMPOSISI KARKAS ITIK LOKAL JANTAN

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH

KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN UKURAN-UKURAN TUBUH AYAM WARENG TANGERANG

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH FRIES HOLLAND LAKTASI DI KAWASAN USAHA PETERNAKAN BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Arab

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

PENAMPILAN REPRODUKSI AYAM KAMPUNG DI DESA KOTO PERAMBAHAN KECAMATAN KAMPAR TIMUR KABUPATEN KAMPAR

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

STUDI KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN LASALIMU KABUPATEN BUTON

KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN ITIK BALI SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK (GROWTH CHARACTERISTICS OF BALI DUCK AS A SOURCE OF GERMPLASM) ABSTRACT

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan

PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG

KARAKTERISTIK HASIL TETAS TELUR ITIK RAMBON DAN CIHATEUP PADA LAMA PENCAMPURAN JANTAN DAN BETINA YANG BERBEDA

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

KARAKTERISTIK FENOTIP SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF KAMBING KACANG DI KABUPATEN MUNA BARAT. ABSTRAK

MORFOMETRIK ANAK SAPI BALI HASIL PERKAWINAN ALAMI DAN INSEMINASI BUATAN YANG DIPELIHARA SECARA SEMI INTENSIF DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS UKURAN-UKURAN TUBUH DOMBA LOKAL DI KOTA PADANG PADA JENIS KELAMIN BERBEDA

Kemampuan Peternak dalam Memahami Sifat Kualitatif Itik Kerinci

Bibit induk (parent stock) itik Alabio meri

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala karena atas

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

KERAGAMAN POLA WARNA TUBUH, TIPE TELINGA DAN TANDUK DOMBA KURBAN DI BOGOR

Ukuran Populasi Efektif, Ukuran Populasi Aktual dan Laju Inbreeding Per Generasi Itik Lokal di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam ABSTRACT

ANALISIS MORFOMETRIK DAN SIFAT KUALITATIF WARNA BULU PADA PUYUH LIAR

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

ACARA PENGAJARAN (SAP) IV A.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di

HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH

PROPORSI KARKAS DAN KOMPONEN-KOMPONEN NONKARKAS SAPI JAWA DI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES

Hasil Tetas Puyuh Petelur Silangan Bulu Coklat dan Hitam...Sarah S.

BOBOT DAN PERSENTASE BAGIAN-BAGIAN KARKAS ITIK MOJOSARI AFKIR BERDASARKAN SISTEM DAN LOKASI PEMELIHARAAN

Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatif Burung Puyuh...Listiana

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

IDENTIFIKASI KETURUNAN ENTOK BETINA YANG KAWIN DENGAN ITIK JANTAN PADA PETERNAKAN RAKYAT DI KABUPATEN SEMARANG DAN BREBES SKRIPSI.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang

Karakteristik Fenotipe Itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36.

I. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH BETINA DEWASA DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI. Oleh

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

ClRl - CIRI FlSlK TELUR TETAS ltlk MANDALUNG DAN RASE0 JANTAN DENGAN BETINA

KAJIAN KARAKTERISTIK BIOLOGIS ITIK CIHATEUP DARI KABUPATEN TASIKMALAYA DAN GARUT

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

FREKUENSI FENOTIPIK SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM KEDU DEWASA. (Fenotype Frequency of The Qualitative Traits at Adult Kedu Chicken)

POLA PERTUMBUHAN DAN KORELASI UKURAN-UKURAN TUBUH DOMBA LOKAL KOTA PADANG SUMATERA BARAT PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

KARAKTERISTIK SAPI PERAH LAKTASI FRIES HOLLAND (Kasus di Wilayah Kerja Koperasi Peternak Garut Selatan, Garut)

KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM WALIK DI SUMEDANG DAN BOGOR SKRIPSI

Transkripsi:

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA IDENTIFICATION OF QUALITATIVE CHARACTERISTICS ON MALE AND FEMALE ADULT TURKEY (Meleagris gallopavo sp.) Rinaldy Noor*, Iwan Setiawan**, Wiwin Tanwiriah** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Tahun 2015 **Staff pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail : rinaldy.noor28@gmail.com ABSTRAK Penelitian mengenai identifikasi sifat-sifat kualitatif pada kalkun (Meleagris gallopavo) jantan dan betina dewasa telah dilakukan di peternakan kalkun Mitra Alam yang berlokasi di Desa Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada tanggal 20-28 Februari 2015. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik sifat kualitatif kalkun (Meleagris gallopavo) jantan dan betina. Jumlah ternak yang diamati adalah 7 ekor kalkun jantan dewasa dan 24 ekor kalkun betina dewasa. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kalkun jantan dan betina 32.26% memiliki warna keseluruhan hitam, dengan warna bulu dada hitam-putih dan putih 32.26%, warna bulu ekor hitam-putih 32.26%, warna bulu punggung hitam 45.16%, warna bulu sayap coklat-putih 29.03%, warna bulu paha putih 77.42%, warna paruh kuning 100%, warna kepala merah 100%, warna mata hitam 100%, warna shank kuning 100%, warna crauncles merah 100%, warna snood merah 70.96%, dan warna pial merah 100%. Varietas kalkun yang dominan di budidayakan adalah black spanish. Kata Kunci : kalkun, sifat kualitatif, jantan dan betina dewasa ABSTRACT Research on the identification of qualitative characteristics of male and female adult turkey (meleagris gallopavo) has been conducted at Mitra Alam Farm, located at the village of Sukoharjo I, District Sukoharjo, Pringsewu Regency, Lampung province on February 20-28, 2015. Purpose of this study was to determine the qualitative characteristics of turkey (meleagris gallopavo). Livestock observed consisted of 7 males and 24 females adult. Data were collected by purposive sampling method. Base on the result it can be concluded that male and female adult turkeys had the black color (32.26%), black-white and white chest hair color (32.26%), black and white tail feathers color (32.26%), black back fur color (45.16%), brown and white wing feathers color (29.03%), white thigh color (77.42%), yellow back color (100%), red head color (100%), black eye color (100%), yellow shank color (100 %), red crauncles color (100%), red snood color (70.96%), and red wattles color (100%). The dominant turkey varieties cultivated is black spanish. Keywords: turkey, qualitative, characteeristics, male and female adult Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1

Pendahuluan Ternak unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba. Unggas yang banyak dipilih sebagai sumber daging pada umumnya ayam, itik, dan entog. Seiring berkembang dan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan konsumen terhadap produk hasil ternak juga meningkat, sehingga konsumsi ternak unggas sekarang lebih beragam lagi yaitu sudah banyak dikonsumsi daging puyuh dan kalkun. Budidaya kalkun di Indonesia masih belum populer karena belum banyak disosialisasikan dan masyarakat umumnya masih banyak mengkonsumsi daging unggas yang lain. Hal ini karena selain harganya tinggi, kalkun masih jarang diternakan sebagai penghasil daging. Biasanya dipelihara sebagai ternak hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kalkun memiliki beberapa spesies sesuai bentuk tubuh warna bulu dan beberapa karakter yang membedakan antara spesies yang satu dengan yang lain. Seperti diketahui ada beberapa jenis kalkun di Indonesia dan mungkin juga terjadi persilangan dari jenis kalkun tersebut. Penelitian tentang kalkun di Indonesia masih relatif terbatas, oleh karena itu pengkajian sifat-sifat dasar baik sifat kuantitatif dan kualitatif menjadi sangat penting. Bahan dan Metode Penelitian Objek ternak yang digunakan adalah kalkun jantan dan betina dewasa yang berumur diatas 33 minggu yang terdiri dari berbagai varietas yang terdapat di peternakan Kalkun Mitra Alam yang berlokasi di Desa Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 50% dari populasi kalkun jantan dewasa sebanyak 7 ekor dan 50% dari populasi kalkun betina dewasa sebanyak 24 ekor yang ada pada peternakan tersebut. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2

Penelitian dilakukan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling, mengambil 50% dari populasi kalkun jantan dewasa sebanyak 7 ekor dan 50% dari populasi kalkun betina dewasa sebanyak 24 ekor sehingga didapatkan jumlah sampel yang akan diamati, selanjutnya dari jumlah sampel tersebut dikelompokkan berdasarkan varietasnya dan dilakukan pengamatan sifat-sifat kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan memotret bagian tubuh kalkun secara teliti. Hasil dan Pembahasan Sifat Kualitatif Bagian Badan Dan Shank Proporsi sifat kualitatif bagian badan dan shank kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Sifat Kualitatif Bagian Badan Dan Shank Kalkun Jantan dan Betina Frekuensi Frekuensi Jantan Betina Relatif Relatif No Sifat Kualitatif N Jantan Betina (%) (%) 1 Warna Keseluruhan Frekuensi Relatif Total (%) -Coklat 3 6 42.84 25.00 29.03 -Hitam 2 8 28.56 33.33 32.26 -Coklat-Hitam -Putih 1 5 14.3 20.84 19.35 -Putih _ 2 _ 8.33 6.45 -Hitam Coklat 1 3 14.3 12.5 12.91 2 Warna Bulu Dada -Hitam putih 2 8 28.58 33.33 32.26 -Putih _ 10 _ 41.67 32.26 -Coklat 3 6 42.86 25 29.02 -Hitam 1 _ 14.28 _ 3.23 -Hitam coklatputih 1 _ 14.28 _ 3.23 Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3

Lanjutan Tabel 1. Sifat Kualitatif Bagian Badan Dan Shank Kalkun Jantan dan Betina Frekuensi Frekuensi Frekuensi Jantan Betina Relatif Relatif Relatif No Sifat Kualitatif N Jantan Betina Total (%) (%) (%) Warna Bulu 3 Ekor -Coklat 3 6 42.86 25 29.03 -Hitam Putih 2 8 28.56 33.33 32.26 -Hitam coklat 1 3 14.29 12.5 12.9 Putih _ 2 _ 8.33 6.45 -Coklat hitam putih 1 5 14.29 20.83 19.35 4 5 Warna Bulu Punggung -Coklat 3 6 42.85 25 29.03 -Hitam 3 11 42.85 45.83 45.16 -Coklat-hitamputih 1 5 14.28 20.83 19.35 -Putih _ 2 _ 8.33 6.45 Warna Bulu Sayap -Coklat putih 3 6 42.86 25 29.03 -Hitam putih 2 _ 28.57 _ 6.45 -Hitam coklat putih 1 5 14.28 20.83 19.35 -Hitam coklat 1 3 14.28 12.5 12.90 -Hitam _ 8 _ 33.33 25.81 -Putih _ 2 _ 8.33 6.45 6 Shank Kuning 7 24 100 100 100 Warna Keseluruhan yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna Hitam dengan frekuensi relatif total 32.26%. Warna bulu terkait dengan pigmen melanin yang terbagi menjadi dua tipe, yaitu eumelanin yang membentuk warna hitam dan biru pada bulu, dan pheomelanin yang membentuk warna merah-cokelat, salmon, dan kuning tua (Brumbaugh dan Moore, 1968). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4

Apabila mengacu kepada The American Standard Perfection (1910), kalkun ini termasuk jenis Black Spanish. Warna Bulu dada yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam putih dan putih dengan frekuensi relatif 32.26%. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On Pasture (2007) warna bulu dada coklat merupakan kalkun Bourbon Red. Warna bulu ekor yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam putih dengan frekuensi relatif total 32.26%. Apabila mengacu kepada The American Standard Perfection (1910), kalkun ini termasuk jenis Black Spanish. Warna bulu punggung yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam dengan frekuensi relatif total 45.16%. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On Pasture (2007), kalkun ini termasuk jenis Black Spanish. Warna bulu sayap yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna coklat putih dengan frekuensi relatif total 29.03%. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On Pasture (2007), kalkun yang memiliki sayap warna putih kalkun ini termasuk jenis Broad Breasted White. Warna shank yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna kuning dengan frekuensi relatif total 100%. Warna kuning shank pada unggas disebabkan oleh sentofil dari tumbuhan yang dikonsumsi oleh unggas tersebut. Warna kuning pada shank dipengaruhi juga oleh melanin yang menyebabkan warna hitam pada shank (Kuswari, 2002). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5

Sifat Kualitatif Bagian Kepala Dan Paha Proporsi sifat kualitatif bagian kepala dan paha kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat Kualitatif Bagian kepala Kalkun Jantan dan Betina Frekuensi No Sifat Kualitatif N (%) Jantan Betina Relatif Jantan 1 Warna Paha -Putih Frekuensi Relatif Betina (%) Frekuensi Relatif Total (%) 7 17 100 70.83 77.42 -Hitam putih _ 7 _ 29.17 22.58 2 Warna Paruh -Kuning 7 24 100 100 100 3 Warna Kepala -Merah 7 24 100 100 100 4 Warna Mata -Hitam 7 24 100 100 100 5 Warna Crauncles -Merah 7 24 100 100 100 6 Warna Snood -Merah 7 15 100 62.5% 70.97% 7 Warna Pial -Merah 7 24 100 100 100 Warna bulu paha yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna putih dengan frekuensi relatif total 77.42%. Warna paruh yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna kuning dengan frekuensi relatif total 100%. Warna paruh pada unggas berwarna kuning disebabkan oleh pigmen karoten (lipokrom) yang terdapat pada epidermis, tetapi tidak ada pigmen melanin (Yuwanta, 2004). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6

Warna kepala yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Warna mata yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam dengan frekuensi relatif total 100%. Warna crauncles yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Warna snood yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Warna pial yang dominan di Peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah dengan frekuensi relatif total 100%. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kalkun yang dikembangkan oleh Peternakan Mitra Alam memiliki sifat kualitatif warna yang kemunculannya dominan adalah sebagai berikut: warna bulu keseluruhan hitam (32.26%), warna bulu dada hitam-putih dan putih (32.26%), warna bulu ekor hitamputih (32.26%), warna bulu punggung hitam (45.16%), warna bulu sayap coklat-putih (29.03%), warna bulu paha putih (77.42%), warna paruh kuning (100%), warna kepala merah (100%), warna mata hitam (100%), warna shank kuning (100%), warna crauncles merah (100%), warna snood merah (70.96%), dan warna pial merah (100%). Membedakan kalkun jantan dan betina dapat dilihat snood pada jantan tumbuh memanjang di bagian kepala sampai paruh sedangkan pada betina tumbuh dibagian atas kepala. Varietas kalkun yang dominan dipelihara dan dibudidayakan di Peternakan Mitra Alam adalah varietas black spanish. Saran Penelitian sejenis perlu dilakukan di peternakan kalkun lainnya untuk memperoleh data base sifat kualitatif yang lebih komprehensif. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Dr. Ir. Iwan Setiawan, DEA, Dr. Ir. Hj. Wiwin Tanwiriah, M.P. yang telah membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ir. Jan Alex Siwi, DES, Ir. Dani Garnida, M.S., dan Andi Mushawwir S.Pt., M.P. atas segala kritik dan saran yang menyempurnakan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Peternakan Kalkun Mitra Alam dan Fery Fauzi S S.Pt atas segala bantuan dan kemudahan yang telah diberikan selama penelitian. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dihaturkan kepada Ayahanda Darsono dan Ibunda Eli Aningsih serta adikku Lutfi Aditya N yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang untuk penulis. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8

DAFTAR PUSTAKA American Poultry Association. 1910 The American Standard Of Perfection, Illustrated. A Complete Description Of All Recognized Varieties Of Fowls. University of California Libraries. Boston, Mass, America. Brumbaugh, J. A. dan J. W. Moore. 1968. The Effects of E Allels Upon Melanocytes Differentiation. In: Crawford. R. D. (Ed). Poultry Breeding and Genetics. Departement of Animal and Poultry Science. University of Saskatchewen, Saskatoon. Hawes, R.O. 2007. How To Raise Heritage Turkeys On Pasture. American Livestock. Pittsuboro. USA Kuswari, 2002. Perbandingan Karekteristik Fenotip Kualitatif Pada Itik Mojosari, Itik Manila, Dan Mandulung. Skripsi : Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9