BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN

Juknis Operasional SPM

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 46

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS BERDASARKAN KEPMENKES RI NO.828/MENKES/SK/IX/2008 DI KABUPATEN BOJONEGORO

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

D I N A S K E S E H A T A N

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI TINGKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Akses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN. Sebuah Panduan Formulasi di Tingkat Puskesmas/Kecamatan

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2014

BAB II PELAYANAN PUBLIK BIDANG PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan sistem kesehatan (nasional) adalah meningkatkan dan memelihara status kesehatan penduduk, responsif

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

PEMERTNTAH KOTA PRABUMULIH. I}INAS KE,SEHATAN Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Pangkul Pratrumulih TENTANG

d. Sumber Data Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

PENGANTAR PRINSIP KERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan publik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan

LAPORAN TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

PENYEMPURNAAN. INDIKATOR TUJUAN DAN SASARAN dalam RENCANA STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

KEPUTUSAN BUPATI ACEH SINGKIlL NOMOR 256 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGANPEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

MUSLIM, MPH 5/8/2010. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

Transkripsi:

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Deskripsi : Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, di mulai pada pemahaman hirarkhi peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 yang materi muatannya sebagai dasar unuk penyusunan Standar Pelayanan Minimal. Kemudian pada bab 4 ini akan dibahas Langkah Langkah Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan mulai tingkat desa sampai dengan kabupaten/kota. Pokok Bahasan Waktu Tujuan Metode : Pelayanan Publik Bidang Kesehatan : 3 (tiga) kali tatap muka pelatihan (selama 270 menit). : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai Tata cara Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. : Praktek (Diskusi, dan tugas terstruktur). Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 60

4.1. Tahapan Pemberian Pelayanan Publik dalam Bentuk Program Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan. Bentuk program pelayanan dasar melalui standar pelayanan minimal berupa target Standar Pelayanan Minimal yang telah ditentukan oleh kementerian terkait yang ditetapkan melalui peraturan menteri atau keputusan menteri. Standar pelayanan minimal dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Mengacu atau berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) Menyusun Instrumen; 3) Mengumpulkan Data; 4) Mengolah dan Menganalisis Data; 5) Membuat Kesimpulan; 6) Menyusun Kebijakan; 7) Implementasi dan Monitoring ; Tahapan-tahapan pelayanan dasar melalui standar pelayanan minimal berupa target Standar Pelayanan Minimal tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 4.1.1. Kebijakan Kementerian Kesehatan Penyelenggarakan pelayanan bidang pendidikan berdasarkan SPM merupakan tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Daerah. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan berdasarkan SPM Bidang Kesehatan dilakukan oleh aparatur satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 Tahun 2008 meliputi: Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 61

Indikator, Nilai dan Batas Waktu Bidang Kesehatan ( Kepmenkes No 741/Menkes/Per/II/2008) Batas Standar Pelayanan Minimal Waktu Jenis Pelayanan Dasar No Pencapaian Indikator Nilai (Tahun) 1 2 3 4 5 I Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4. 95% 2015 2. Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi 80% 2015 yang ditangani. 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 90 % 2015 II III IV Pelayanan Kesehatan Rujukan Penyelidikan epidemiologi dan Penanggulangan KLB Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 4. Cakupan pelayanan Ibu Nifas 90% 2015 5. Cakupan neonatal dengan komplikasi 80% 2010 yang ditangani. 6. Cakupan kunjungan bayi. 90% 2010 7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal 100% 2010 Child Immunization (UCI). 8. Cakupan pelayanan anak balita. 90% 2010 9. Cakupan pemberian makanan 100% 2010 pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. 10. Cakupan Balita gizi buruk mendapat 100% 2010 perawatan. 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. 100% 2010 12. Cakupan peserta KB Aktif. 70% 2010 13. Cakupan Penemuan dan penanganan 100% 2010 penderita penyakit. 14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. 100% 2015 15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100% 2015 pasien masyarakat miskin. 16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 100 % 2015 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. 17. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami 100% 2015 KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. 18. Cakupan Desa Siaga Aktif. 80 % 2015 Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 62

4.1.2. Penyusunan Instrumen Pelayanan dasar berbasis Standar Pelayanan Minimal diawali dengan penyusunan instrument setelah berdasarkan peraturan perundangundangan, hal ini karena untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi sebenarnya Standar Pelayanan Minimal yang merupakan awal dari pelayanan dasar. Instrumen merupakan alat ukur yang baik dan digunakan untuk mengukur pelayanan dasar sebagai bahan kebijakan dalam menentukan standar pelayanan minimal. Penyusunan instrumen pelayanan dasar melalui standar pelayanan minimal berupa target Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan berdasarkan varibel dan indikator Keputusan Menteri Kesehatan, sebagai berikut : NO Jenis Cakupan Jumlah Total Realisasi/ Cakupan Yang Terlayani 1 2 3 4 5 Cakupan kunjungan ibu hamil 1 K-4 Cakupan komplikasi kebidanan 2 yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan 3 oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4 Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatal dengan 5 komplikasi yang ditangani 6 Cakupan kunjungan bayi Cakupan Desa/Kelurahan 7 Universal Child Immunization (UCI) 8 Cakupan Pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan 9 pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk 10 mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan 11 siswa SD dan setingkat % Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 63

1 2 3 4 5 12 Cakupan peserta KB aktif 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin Cakupan pelayanan Gawat Darurat 16 level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/kota Cakupan desa/kelurahan mengalami 17 KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi < 24 jam 18 Cakupan desa siaga aktif Instrumen di atas merupakan program SPM bidang kesehatan yang dalam pelaksanaannya ada yang dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dalam peningkatan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatn. Hal ini dikarenakan, hasil yang dicapai Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan belum optimal terpenuhi dan cenderung Pemerntah Desa, Kelurahan sering diabaikan atau tidak dilibatkan untuk berperan akatif dalam bidang kesehatan. Upaya pelayanan dasar melalui pendekatan SPM dengan melibatkan pemerintah desa, diharapkan dapat membantu ketertinggalan desa dibidang kesehatan melalui SPM bidang kesehatan. 4.1.3. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang diperlukan pemberian pelayanan publik kepada masyarakat melalui pendekatan Standar Pelayanan Minimal berupa : berupa catatan, laporan peraturan-peraturan maupun data sekunder lainnya yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa perundang-undangan, catatan, laporan arsip dan buku-buku, profil desa, kelurahan kecamatan, buku kabupaten/kota dalam angka dan media-media lain yang dapat dipergunakan untuk keabsahan data. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 64

4.1.4. Mengolah dan Menganalisis Data Dalam pelaksanaan Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota sampai pemerintah desa, maka Pemerintah Kabupaten perlu melakukan perencanaan program yang matang sesuai dengan kebutuhan bidang kesehatan di Kabupaten dan menyusun sebuah manajemen strategi untuk mengelola sumber daya yang ada saat ini dalam mewujudkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di bidang kesehatan. Untuk menentukan pencapaian SPM bidang kesehatan berdasarakan Keputusan Menteri Kesehatan digunakan alat ukur sebagaimana daftar tabel berikut : Tabel Penentuan Nilai SPM Bidang Kesehatan No INDIKATOR RUMUS 1 2 3 a. Cakupan Ibu Hamil K-4 Cakupan : Jml Ibu Hamil yg memperoleh pelayanan-pelayanan antenatal K4 disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu -------------------------------------------- X 100% Jml Sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama b. Cakupan komplikasi kebidanan Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ------------------------------------------ X 100% Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama c. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Jml ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga jesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ---------------------------------------------- X100% Jml Seluruh sasaran di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama d. Cakupan pelayanan Ibu Nifas Jml ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu --------------------------------------------- X100% Seluruh ibu nifas dalam kurun waktu yang sama Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 65

1 2 3 e. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani. Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani ------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada f. Jml bayi memperoleh pelayanan Cakupan kunjungan bayi. kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ------------------------------------------- X100% Jml seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama g. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Jml Desa/kelurahan UCI ---------------------------------- X 100 % Seluruh desa/kelurahan h. Cakupan pelayanan anak balita. Jml anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu --------------------------------------------- X100% Jml seluruh bayai lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. j. Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan. k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. Jml anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI -------------------------------------------- X 100% Jml seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Jml balita gizi buruk yang dirawat ---------------------------------------------- X 100% Jml balita gizi buruk yang ditemukan Jml murid SD dan setingkat yg diperiksa Kesehatan oleh tenaga terlatih di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu -------------------------------------------- X100% Jml murid SD dan setingkat di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama l. Cakupan peserta KB Aktif. Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu --------------------------------------------- X100% Seluruh pasangan usia subur di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 66

1 2 3 m. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit. Jml kasus AFP non polio yg dilaporkan -------------------------------------------- X 100% Jml pnduduk < 15 tahun n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. o. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. p. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. q. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Jml kunjungan pasien miskin di sarker strata I -------------------------------------------- X 100% Jml seluruh miskin di kab Poso Jml kunjungan pasien miskin di sarker strata 2 dan strata 3 -------------------------------------------- X 100% Jml seluruh miskin di kab Poso Pelayanan gawat darurat level 1 -------------------------------------------- X 100% Jml RS Kab. Poso Jml KLB di desa/kel yg ditangani <24 jam Dalam periode tertentu ----------------------------------------------------- X100% Jml KLB di desa/kel yg terjadi pd periode Yg sama r. Cakupan Desa Siaga Aktif. Jml Desa Siaga Aktif. ------------------------------------ X 100% Jml Desa Siaga yg dibentuk Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 67

4.1.5. Kesimpulan dan menyusun kebijakan Berdasarkan ketentuan di atas dan analisa dapat diketahui pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/kota (Kecamatan, Desa/Kelurahan) sementara, bidang pendidikan sebagai bahan kebijakan yang akan diambil seperti tabel berikut : 1. Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan Indikator SPM Standar Nasional Waktu Keterangan Capai SPM ybs 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar 1) Cakupan Ibu Hamil K-4 95% 2015 Kurang/ lebih 2) Cakupan komplikasi kebidanan 3) Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 4) Cakupan pelayanan Ibu Nifas 5) Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani. 6) Cakupan kunjungan bayi. 7) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). 8) Cakupan pelayanan anak balita. 9) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. 10) Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan. 11) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. 12) Cakupan peserta KB Aktif. 80% 2015 90 % 2015 90% 2015 80% 2010 90% 2010 100% 2010 90% 2010 100% 2010 100% 2010 100% 2010 70% 2010 Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 68

1 2 3 4 5 6 7 8 13) Cakupan Penemuan 100% 2010 dan penanganan penderita penyakit. 14) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. 100% 2015 15) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat 100% 2015 miskin. II. Pelayanan 16) Cakupan pelayanan Kesehatan Rujukan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. 100 % 2015 17) Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100% 2015 III. Penyelidikan Epidemiologi dan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Penanggulan KLB 18) Cakupan Desa Siaga Aktif. 80 % 2015 Keterangan : Kolom 7 : diisi data yang telah dianalisis berdasarkan rumus yang tersedia pada Tabel Penentuan Nilai SPM Bidang Kesehatan; Kolom 8 : diisi perbandingan antara kolom 5 dengan kolom 7, atau jumlah selisih antara kolom 5 dan kolom 7 untuk mengetahui hasil yang telah dicapai jika dibandingkan dengan nilai standar nasional. Kebijakan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal pada prinsipnya ditentukan oleh Pemerintah Pusat melalui kementerian masing-masing. Stantar Pelayanan Minimal bidang kesehatan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan berupa Keputusan Menteri Kesehatan, kemudian ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau tertuang secara khusus dalam Peraturan Daerah tentang Stantar Pelayanan Minimal. Kecamatan, Kelurahan dan Pemerintah Desa dalam penyusunan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal membantu dalam pengumpulan data yang instrumennya sudah dijelaskan di atas, sebagai bahan kebijakan pemerintah kabupaten/kota, sehingga dalam penentuan Stantar Pelayanan Minimal dapat ditentukan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 69

sesuai dengan potensi dan karakteristik kabupaten/kota yang bersangkutan dengan basis pada tingkat pemerintahan yang paling bawah. 4.1.6. Implementasi dan Monitoring Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan dalam dalam implementasinnya dapat dimulai dari desa/kelurahan, hal ini untuk melibatkan semua unsur yang ada serta untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal secara bertahap, mulai dari desa/kelurahan sampai kabupaten/kota. Selain itu untuk memudahkan pengawasan dan mengetahui secara rinci perkembangan hasil pelaksanaan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal setiap bulan dengan jelas lokasinya. Berdasarkan penjelasan dimaksud dapat diketahui kinerja pelaksana pelayanan publik secara jelas dan rinci. Untuk memudahkan pemahaman implementasi dan monitoring secara rinci dalam Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal dapat dilakukan dengan cara seperti tabel berikut : Penerapan SPM Kab/Kota : No. Kab/Kota, Kelurahan/Desa Data Bulan :... Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Keterangan Daftar isian dan tabel Implementasi SPM secara keseluruhan : a) Penerapan. (diisi penerapana SPM sesuai kebutuhan mulai dari Desa s.d. Kab/Kota); b) Bulan : ( diisi nama bulan mulai sesuai kebutuhan dari bulan Januari s.d. Desember dalam waktu periode tahun yang bersangkutan); c) Kolom 1 : disii nomor urut; d) Kolom 2 : diisi nama lokasi sesuai tingkatan masing-masing; e) Kolom 3, 4 : diisi keperluan data yang dibutuhkan sesuaikan dengan jenis data yang diperlukan masing-masing tingkatan mulai desa s.d. kabupaten/kota; Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 70

f) Kolom 5 : diisi hasil nilai perbulan berdasarkan tata cara perhitungan yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008; g) Kolom 7 : diisi sesuai kebutuhan, misal untuk mengetahui perbandingan antara kolom 5 dengan kolom 6. 4.2. Peran Pemerintahan Desa dalam SPM Bidang Kesehatan Pelayanan dasar melalui pendekatan standar pelayanan minimal bidang kesehatan, peran pemerintah desa/kelurahan dapat melakukan, hal-hal sebagai berikut : a) membantu pendataan dan memberi informasi mengenai kondisi kesehatan di desa/kelurahan; b) memberikan masukan dan pengawasan untuk implementasi standar pelayanan minimal kesehatan; c) membantu mensosialisasikan pelaksanaan program standar pelayanan minimal bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan; c). melaporkan permasalahan-permasalahan bidang kesehatan lingkup desa/kelurahan; Peran serta pemerintah desa dan kelurahan dalam bidang kesehatan diharapkan dapat mengatasi kekurangan-kukurangan dan permasalahan dasar yang terjadi di desa, seperti : kekurangan gizi, tidak dapat berobat, kekurangan kesehatan, dan sebagainyan. Peran pemerintah desa cukup besar sekali jika dilibatkan didalam pemberian pelayanan kesehatan lingkup desa/kelurahan, tidak seperti sekarang pemerintah desa cenderung diabaikan, sehingga permasalahan kesehatan di desa selalu tertinggal atau terjadi kesenjangan yang cukup besar antara desa dan kota. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 71

Pertemuan VIII 1. Jelaskan dan diskusikan Jenis dan materi muatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008! 2. Praktek Menyusun Penyempurnaan Instrumen Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan! 3. Praktek Pengisian Data berdasarkan Instrumen yang ada; Pertemuan ke IX & X 1. Praktek Menganalisis Data berdasarkan rumus yang telah ditentukan! 2. Praktek Implementasi Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan a. Kelompok 1 Tingkat Kabupaten b. Kelompok 2 Tingkat Kecamatan c. Kelompok 3 Tingkat Desa Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 72