KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER PADA KARAKTERISASI KIMIA VIRGIN COCONUT OIL YANG BERBAHAN DASAR KELAPA (Cocos nucifera)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau santan dalam sayur-sayuran. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN

III. METODE PENELITIAN

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comocus) PADA PENINGKATAN NILAI MUTU MINYAK KELAPA (Coconus nucifera)

Pra-Standarisasi: Produksi dan Analisis Minyak Virgin Coconut Oil (VCO)

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009

Kajian Mutu Fisik dan Kimia Virgin Coconut Cooking Oil (VCCO) Dari Beberapa Varietas Kelapa (Cocos nucifera L.)

KAJIAN SIFAT FISIKO KIMIA EKSTRAK MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL, VCO) YANG DIBUAT DENGAN METODE PEMBEKUAN KRIM SANTAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN DAN WAKTU PENDIAMAN TERHADAP RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI (VCO)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN BERAT BONGGOL NANAS PADA PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

Pengaruh Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus undatus) terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

Biochemical Analysis Of Free Fatty Acid Levels And Cholesterol Of Coconut Oil Were Made At Biology Education Program Fkip University Siliwangi

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering.

Deskripsi ASAM LAURAT DARI BUAH KELAPA SEBAGAI ANTI BAKTERI HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MENGGUNAKAN LIPASE

OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

Bab IV Hasil dan Pembahasan

OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN PENAMBAHAN RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) DAN LAMA FERMENTASI DENGAN VCO PANCINGAN

PEMANFAATAN SANTAN INSTAN KADALUARSA UNTUK PRODUKSI MINYAK SECARA FERMENTASI

VCO. Indonesia mempunyai potensi penghasil kelapa nomer 2 di dunia. Kebutuhan VCO. (Gunstone, 2001) Sumber : Trubus, Inggris. Denmark.

PENGAMBILAN MINYAK KELAPA SECARA FERMENTASI BERULANG DENGAN MENGGUNAKAN SEL AMOBIL SACCHAROMYCES CEREVICEAE

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

Pemurnian Virgin Coconut Oil Menggunakan Zeolit 3A Sebagai Bahan Baku Obat Kulit

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanah pekarangan (tanah pategalan). Sedangkan daerah yang jarang. dibuat perkebunan kelapa (Warisno, 2003).

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

Judul PEMBUATAN MINYAK DARI SANTAN KELAPA DENGAN FERMENTASI. Kelompok B Pembimbing

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN CARA EKSTRAKSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP MUTU MINYAK YANG DIHASILKAN SELAMA PENYIMPANAN

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE

PENGARUH TEMPERATUR DAN F/S TERHADAP EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KEMIRI SISA PENEKANAN MEKANIK

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN DARI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

BAB IV PROSEDUR KERJA

METODOLOGI PENELITIAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

KOMPOSISI ASAM LEMAK MINYAK KELAPA PADA BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK TOMAT, SUHU PEMANASAN DAN WAKTU PENYIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( )

PEMBUATAN BIODIESEL DARI ASAM LEMAK JENUH MINYAK BIJI KARET

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA (THE MAKING OF PALM OIL WITH YOUNG FRUIT PINEAPPLE ADDITION)

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) Sebagai Minyak Goreng yang Dibuat dengan Metode Pengadukan dengan Adanya Penambahan Kemangi (Ocimum sanctum L.

ANGKA PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA HASIL OLAHAN TRADISIONAL DAN HASIL OLAHAN DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA

Transkripsi:

MAKALAH PENDAMPING KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) ISBN : 978-979-1533-85-0 STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus Sadiah Djajasoepena Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia Telp/fax: (022)7794391 e-mail: sadiah@unpad.ac.id Abstrak Dalam penelitian ini, pembuatan VCO dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus sebagai penghasil enzim protease dengan variasi inokulum (dengan penambahan sukrosa dan tanpa penambahan sukrosa). Selain itu dilihat pula pengaruh penambahan volume inokulum sebesar 10%, 15% dan 20% ke dalam terhadap kualitas dan kuantitas VCO yang dihasilkan. Komposisi asam lemak VCO dianalisis dengan gas chromatography-mass spectrometry (GCMS). Dari penelitian ini diketahui bahwa pembuatan VCO menggunakan inokulum tanpa penambahan sukrosa dengan volume penambahan inokulum sebesar 15% terhadap memiliki perolehan kembali yang tinggi dan sesuai standar mutunya. Pada kondisi ini, dari 1500 g kelapa parut diperoleh 1000 ml yang menghasilkan 344 ml VCO dengan perolehan kembali sebesar 70,08%. Analisis terhadap VCO tersebut menghasilkan densitas 0,919 g/ml; kadar air 0,11%; bilangan penyabunan 259,19; bilangan iodium 8,14; bilangan asam 0,35; asam lemak bebas (FFA) 0,13% dan bilangan peroksida 1,89 meq/kg minyak. Komposisi asam lemak VCO terdiri atas asam kaproat (C6:0) 0,06%; asam kaprilat (C8:0) 5,99%; asam kaprat (C10:0) 7,49%; asam laurat (C12:0) 45,83%; asam miristat (C14:0) 18,89%; asam palmitat (C16:0) 11,94%; asam oleat (C18:1 ω-9) 7,02% dan asam stearat (C18:0) 2,77%. Kata Kunci : vco, fermentasi, Rhizopus oligosporus PENDAHULUAN Kelapa (Cocos nucifera) adalah tumbuhan dengan banyak kegunaan, pohon kelapa tumbuh sangat baik dihampir semua daerah di Indonesia. Kelapa juga sering disebut sebagai pohon kehidupan (tree of life) dan pohon surga (a heavenly tree) karena hampir semua komponen yang terdapat dalam kelapa dapat dimanfaatkan dengan baik mulai dari daging buah, tempurung, air kelapa, serabut, sampai pada hasil-hasil samping dari pengolahan kelapa seperti ampas dan blondo. Minyak kelapa masih merupakan produk utama dari pengolahan buah kelapa. Minyak kelapa yang saat ini banyak dibicarakan adalah minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO), yaitu minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar dan pembuatannya dilakukan tanpa melalui proses pemanasan suhu tinggi dan tanpa penambahan bahan kimia. Kelebihan virgin coconut oil terletak pada tingginya kandungan asam lemak jenuh rantai sedang, terutama asam laurat. Dalam tubuh asam laurat akan berubah menjadi energi dan jarang tersimpan sebagai lemak [9]. Penelitian mengenai pembuatan minyak kelapa pernah dilakukan oleh Hera Listianawati [5] dengan menggunakan enzim papain, hasilnya didapatkan minyak kelapa dengan kandungan asam laurat sebesar 41,18%. Dalam penelitian yang akan dilakukan, bahan baku yang digunakan untuk membuat virgin coconut oil merupakan kelapa tua yang masih segar (non kopra) serta Rhizopus oligosporus sebagai jamur penghasil enzim Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 581

protease [4,6] yang dapat membantu proses pembentukan minyak. Rhizopus oligosporus sendiri biasa digunakan dalam fermentasi makanan dan dianggap tidak berbahaya. Diharapkan perlakuan ini akan menghasilkan virgin coconut oil yang berkualitas dan memiliki kandungan asam lemak yang sesuai standar mutunya. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Kurva Pertumbuhan Peremajaan biakan Rhizopus oligosporus Biakan Rhizopus oligosporus ditumbuhkan pada media agar (air kelapa 100 ml, sukrosa 6%, agar bakto 1,5%) dengan cara digores menggunakan ose steril dan diinkubasi selama 5 hari pada suhu kamar (27-30 0 C). Pembuatan kurva pertumbuhan Sebanyak 200 ml air kelapa dipasteurisasi sampai mencapai suhu ±90 0 C, kemudian ditambah dengan 1,5% agar bakto dan 6% sukrosa sampai larut. Ke dalam beberapa tabung reaksi dimasukkan masing-masing 5 ml larutan, tabung reaksi disumbat dengan kapas lemak dan disterilkan dalam autoclave 121 0 C selama 15 menit, setelah selesai tabung reaksi dimiringkan sampai beku. Biakan Rhizopus oligosporus dari biakan sediaan diinokulasikan pada media agar miring menggunakan jarum ose secara aseptik, inkubasi media pada suhu kamar (27-30 0 C) untuk dilakukan penghitungan spora. Penghitungan spora dilakukan dengan menambahkan 3 ml natrium klorida 0,9% ke dalam biakan hingga terbentuk suspensi. Setelah suspensi spora didapatkan, spora dihitung dengan menggunakan bilik hitung improved Neubauer. Pembuatan virgin coconut oil Kelapa dikupas, dibersihkan kulitnya dan diparut. Sebanyak 1 kg hasil parutan kelapa ditimbang kemudian ditambah dengan 2 liter air matang dan disantankan secara bertahap (setiap 1 kg kelapa parut disantankan dengan 2 liter air matang), jumlah santan yang didapat diukur volumenya. Santan didiamkan selama 3 jam hingga didapatkan 2 lapisan, berada pada lapisan atas dan skim berada pada lapisan bawah. Krim dan skim dipisahkan secara hati-hati kemudian volume diukur. Sebanyak 1-2 ose biakan Rhizopus oligosporus dimasukkan ke dalam substrat yang terdiri dari 6% sukrosa dalam air kelapa dan air kelapa saja. Biakan diinkubasi selama 84 jam pada suhu kamar (27-30 0 C) dengan pengocokan 150 rpm. Media inokulum yang berumur 84 jam dimasukan ke dalam media fermentasi ( santan) dengan variasi penambahan 10%, 15% dan 20% volume media inokulum terhadap media fermentasi, setelah itu campuran tersebut dikocok selama 15 menit dengan menggunakan mixer. Campuran difermentasikan selama 48 jam pada suhu kamar (27-30 0 C) sampai terbentuk 3 lapisan, minyak pada lapisan kesatu, blondo pada lapisan kedua, dan air serta endapan pada lapisan ketiga. Lapisan minyak dipisahkan secara hati-hati, minyak yang diperoleh diukur volumenya. 2. Analisis Karakteristik Identitas Virgin Coconut Oil Penentuan densitas, kadar air, bilangan iodium (cara Hanus), bilangan asam 3. Analisis Karakteristik Kualitas Virgin Coconut Oil Warna, Asam lemak bebas atau free faty acid (FFA), Bilangan peroksida Analisis Komposisi Asam Lemak Sebanyak 5 g sampel virgin coconut oil dimasukkan ke dalam labu alas bulat, ditambahkan 15 g kalium hidroksida dan 40 ml Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 582

etanol p.a. Campuran direfluks selama 2-3 jam, kemudian dituangkan ke dalam corong pisah dan dibiarkan dingin. Setelah dingin ke dalam larutan tersebut ditambahkan 20 ml larutan asam klorida 18% kemudian dikocok dan tunggu sampai terbentuk dua lapisan, lapisan bawah dibuang. Ke dalam corong pisah ditambahkan kembali larutan asam klorida 18% sampai lapisan bawah hampir jernih (penambahan larutan asam klorida 18% dilakukan berulang kali sampai larutan hampir jernih). Lapisan atas yang mengandung minyak dipisahkan dan ditampung. Sampel siap untuk dianalisis menggunakan gas chromatographymass spectrometry (GCMS). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembuatan Kurva Pertumbuhan Pada pembuatan kurva pertumbuhan Rhizopus oligosporus dengan cara penghitungan spora, media pertumbuhan yang digunakan adalah air kelapa dan agar bakto. Penggunaan air kelapa untuk memudahkan Rhizopus oligosporus beradaptasi saat proses fermentasi santan kelapa berlangsung, selain itu air kelapa juga kaya akan gizi seperti karbohidrat dan protein yang dapat digunakan sebagai sumber makanan [9], apalagi sifat air kelapa yang memiliki ph asam [3] merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan Rhizopus oligosporus. Terhadap media pertumbuah air kelapa dilakukan variasi penambahan sukrosa sebagai sumber karbon, hal ini untuk memenuhi kebutuhan Rhizopus oligosporus dan melihat pengaruhnya pada pertumbuhan. Perhitungan spora Rhizopus oligosporus dilakukan dengan metoda improved Neubauer. Terlebih dahulu spora dilarutkan dalam natrium klorida 0,9% agar membentuk suspensi, penambahan natrium klorida 0,9% berfungsi untuk menghindari lisisnya spora. Setelah itu spora dihitung menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x. Fase eksponensial media pertumbuhan tanpa penambahan sukrosa berada pada jam ke 60 sampai jam ke 114 dan fase eksponensial media pertumbuhan dengan penambahan sukrosa berada pada jam ke 60 sampai jam ke 108. Melewati jam tersebut media pertumbuhan memasuki fase stasioner dengan pertumbuhan relatif tetap. Dalam penelitian ini penanaman media pertumbuhan terhadap media fermentasi dilakukan pada fase eksponensial yaitu pada jam ke 84. 2. Pembuatan dan Analisis Karakteristik Virgin Coconut Oil dengan Variasi Inokulum dan Variasi Penambahan Volume Inokulum Terhadap Krim Pembuatan VCO dilakukan dengan variasi penambahan sukrosa terhadap inokulum dan variasi penambahan volume inokulum sebesar 10%, 15% dan 20% terhadap. Jumlah kelapa parut yang digunakan sebanyak 5 kg dan disantankan dengan 10 liter air secara bertahap, didapatkan volume santan sebanyak 11,2 liter yang terdiri dari 3,3 liter dan 7,9 liter skim. Krim santan yang diperoleh dibagi menjadi 6 variasi sehingga untuk setiap variasi digunakan 0,5 liter atau 500 ml. Pada pembuatan VCO dengan cara fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus, perolehan minyak terjadi karena Rhizopus oligosporus merupakan jamur penghasil protease asam yang dapat memutus ikatan protein dan minyak pada santan sehingga minyak memisah [8]. Pemisahannya sendiri terlihat dari adanya minyak, blondo dan air. Jumlah minyak yang diperoleh dari proses fermentasi dapat dilihat pada Tabel 1. Pengambilan VCO dilakukan sampai jam ke 48, walaupun jika diperhatikan di dalam blondo masih terdapat minyak, namun menurut Alamsyah, pada metode fermentasi semakin lama Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 583

inkubasi akan meningkatkan asam lemak bebasnya, sehingga dikhawatirkan kualitasnya akan menurun. Untuk mengetahui jumlah minyak yang masih terikat, blondo yang tersisa disentrifuge 3000 rpm selama 15 menit. Jumlah VCO hasil sentrifugasi dari blondo diperlihatkan pada Tabel.1. Peningkatan hasil VCO yang sebanding dengan penambahan volume inokulum terhadap dan penambahan sukrosa terhadap inokulum. Namun perbedaannya tidak terlalu besar sehingga dapat dikatakan jumlah VCO yang dihasilkan dari berbagai variasi relatif sama. Untuk mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan dari setiap variasi, dilakukan pengujian karakteristik identitas dan karakteristik kualitas dengan hasil analisis seperti pada Tabel 2. Analisis karakteristik identitas dan karakteristik kualitas VCO hasil fermentasi dengan perlakuan manapun hasilnya memenuhi standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity karena itu aplikasi pembuatan VCO akan lebih efisien jika menggunakan inokulum tanpa penambahan sukrosa untuk menekan biaya produksi. Maka untuk selanjutnya inokulum yang digunakan dalam penelitian ini merupakan inokulum tanpa penambahan sukrosa. 3. Produksi Dan Analisis Virgin Coconut Oil Dengan Meningkatkan Volume Krim Dua Kali Dari Sebelumnya Untuk lebih mempertegas hasil perolehan minyak, serta mengetahui pengaruh penambahan jumlah terhadap produksi VCO, maka dilakukan peningkatan produksi VCO dengan menaikkan volume santan sebanyak dua kali lipat. Jumlah kelapa parut, santan dan yang digunakan dalam peningkatan produksi VCO diperlihatkan pada Tabel 3.. Pembuatan minyak dilakukan dengan inokulum tanpa penambahan sukrosa dalam tiga variasi penambahan volume inokulum yaitu 10%, 15% dan 20% volume inokulum terhadap volume. Pengambilan VCO dilakukan sampai jam ke 48. Untuk melepaskan minyak yang masih terikat pada blondo, dilakukan pemanasan dengan api kecil (<50 0 C) agar diperoleh hasil samping berupa minyak keletik. Pemanasan dilakukan sampai blondo berwarna coklat dan minyak yang dihasilkan maksimal. Jumlah VCO dan minyak keletik yang didapatkan dari peningkatan produksi VCO dapat dilihat pada Tabel 4. jumlah minyak keletik yang didapatkan sebesar 42-48 ml, jumlah tersebut cukup tinggi namun sayangnya secara fisik minyak keletik berwarna kuning tidak jernih seperti VCO. Berdasarkan data perolehan kembali pada Tabel 4. terlihat bahwa hasil peningkatan produksi VCO pada setiap variasi cukup baik karena lebih dari 50% lemak yang terdapat dalam kelapa parut dapat dimanfaatkan menjadi minyak. Untuk mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan, dilakukan analisis karakteristik identitas dan analisis karakteristik kualitas VCO, dengan hasil analisis seperti pada Tabel 5.. Densitas hasil fermentasi untuk semua variasi sama yaitu 0,919 g/ml, hal ini menunjukkan bahwa nilai densitas tidak mengalami banyak perubahan dengan adanya perbedaan perlakuan penambahan volume inokulum. Tingginya kadar air mengakibatkan minyak mudah mengalami ketengikan hidrolisis. Menurut standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity nilai kadar air dalam VCO adalah 0,1-0,5%. Pada VCO hasil fermentasi nilai kadar airnya berkisar antara 0,1-0,2%, angka tersebut cukup kecil sehingga diharapkan VCO hasil fermentasi tidak mudah mengalami ketengikan hidrolisis. Besar kecilnya nilai bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau berat molekul dari lemak tersebut. Makin pendek rantai karbon asam lemak maka bilangan penyabunannya akan semakin tinggi [4]. Dari Tabel 5. nilai bilangan penyabunan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 584

untuk setiap variasi sama yaitu 259. Nilai tersebut cukup besar, hal ini menunjukkan bahwa kandungan asam lemak VCO hasil fermentasi didominasi oleh asam lemak berantai pendek dan sedang, hal ini sesuai dengan analisis asam lemak menggunakan gas chromatography-mass spectrometry yang didominasi oleh asam lemak rantai sedang. Menurut standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity nilai bilangan penyabunan adalah 250-260 sehingga VCO hasil fermentasi memenuhi standar mutunya. Bilangan iodium digunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan dan ketengikan pada minyak. Bilangan iodium yang besar menunjukkan jumlah ikatan rangkap asam lemaknya semakin banyak atau dapat dikatakan kandungan asam lemak tidak jenuhnya tinggi (Ketaren, 1986). Menurut standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity, bilangan iodium untuk VCO adalah 4,1-11, berdasarkan Tabel 5. nilai bilangan iodium cukup rendah yaitu 8,14-9,28, maka VCO hasil fermentasi memenuhi standar mutu dan diharapkan tidak mudah tengik. Bilangan asam pada VCO berhubungan dengan kandungan asam lemak bebasnya. Asam lemak bebas dapat berasal dari hidrolisis minyak baik oleh air atau udara ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik [1]. Semakin tinggi bilangan asam maka kualitasnya akan semakin rendah. Pada Tabel 4.5 bilangan asam dari VCO hasil fermentasi adalah 0,35 dan nilainya sama untuk semua variasi, sementara nilai asam lemak bebas adalah 0,13%. Menurut standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity, nilai bilangan asam maks yaitu 0,5 dan asam lemak bebas yaitu 0,5%, dengan demikian VCO hasil fermentasi telah memenuhi standar mutu yang ada. Pada Tabel 5. bilangan peroksida VCO hasil fermentasi adalah 1,89-1,90 meq/kg minyak. Nilai bilangan peroksida yang rendah menunjukkan bahwa VCO hasil fermentasi tahan terhadap ketengikan karena jumlah peroksida yang terbentuk dari oksigen dan asam lemak tidak jenuh sedikit [4]. Sementara menurut standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity nilai bilangan peroksida yaitu < 3 meq/kg minyak, ini berarti VCO hasil fermentasi telah memenuhi standar mutu yang ada. 4. Analisis Komposisi Asam Lemak Virgin Coconut Oil Analisis kandungan asam lemak VCO hasil fermentasi dilakukan dengan gas chromatography-mass spectrometry (GCMS). Sampel yang digunakan merupakan campuran VCO hasil peningkatan produksi dua kali volume dari produksi sebelumnya sampai waktu sampling 24 jam, hasil analisisnya berupa kromatogram dengan menggunakan gas chromatography dan penentuan jenis asam lemak dari VCO dengan menggunakan mass spectrometry. Data komposisi asam lemak VCO hasil fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus dapat dilihat pada Tabel 6. Dapat diketahui bahwa kandungan asam lemak jenuh yang terdapat dalam VCO yang dihasilkan dari proses fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus sebanyak 92,97% dan asam lemak tidak jenuh sebanyak 7,02%. Kandungan asam lemak jenuh tertinggi dari VCO adalah asam laurat sebanyak 45,83 % dan asam lemak tidak jenuh tertinggi adalah asam oleat sebanyak 7,02%. Menurut standar mutu Asian and Fasific Coconut Comunity jumlah asam laurat dalam VCO 43,0%-53,0% dan asam oleat 5,0%- 10,0%, maka berdasarkan data tersebut kandungan asam lemak dari VCO telah memenuhi standar mutunya. KESIMPULAN 1. Variasi pembuatan VCO terbaik diperoleh pada inokulum tanpa penambahan sukrosa Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 585

dengan variasi penambahan 15% volume inokulum terhadap volume. Dengan menggunakan 1500 g kelapa parut diperoleh 1000 ml dan menghasilkan 344 ml VCO dengan perolehan kembali sebesar 70,08%. 2. Karakteristik identitas pada variasi terbaik terdiri atas densitas 0,919 g/ml; kadar air 0,11%; bilangan penyabunan 259,19; bilangan iod 8,14; bilangan asam 0,35, dan analisis karakteristik kualitas terdiri dari asam lemak bebas 0,13%, bilangan peroksida 1,89 meq/kg minyak dan warna minyak jernih. 3. Analisis komposisi asam lemak VCO dilakukan dengan gas chromatography-mass spectrometry (GCMS), hasilnya terdiri atas asam kaproat (C6:0) 0,06%; asam kaprilat (C8:0) 5,99%; asam kaprat (C10:0) 7,49%; asam laurat (C12:0) 45,83%; asam miristat (C14:0) 18,89%; asam palmitat (C16:0) 11,94%; asam oleat (C18: ω-9 ) 7,02%; dan asam stearat (C18:0) 2,77%. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. O. Suprijana, M.Sc. sebagai kepala Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia FMIPA unpad yang telah memberikan fasilitas dan dorongannya. Terimakasih juga kepada Wilda Nayli yang telah membantu dalam penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN [1] Alamsyah, A.N., 2005, Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit, Bogor, PT Agromedia Pustaka. [5] Listianawati, H., 1999, Pembuatan Minyak Kelapa Secara Ekstraksi Enzimatik Dengan Menggunakan Enzim Papain, Bandung, Skripsi F-Mipa Universitas Padjadjaran. [6] Rachman, A., 1989, Pengantar Teknologi Fermentasi, Bogor, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat antara Universitas Pangan dan Gizi IPB. [7] Rindengan, Barlina; Novarianto Hengki, 2005, Virgin Coconut Oil Pembuat Dan Pemanfaatan Minyak Kelapa Murni, Jakarta, Penebar Swadaya. [8] Setiaji, Bambang; Surip Prayogo, 2006, Membuat VCO Berkualitas, Jakarta, Penebar Swadaya. [9] Sutarmi; Hartin Rozaline, 2005, Taklukan Penyakit Dengan VCO, Jakarta, Penebar Swadaya. TANYA JAWAB Nama Penanya Nama Pemakalah Pertanyaan : : Haryoto : Sadiah Djajasoepama 1. Mengapa dipilih Rhizopus Oligoporus? 2. VCO dikategorikan ke dalam asam lemak panjang, sedang atau pendek? Jawaban : 1. Rhizopus Oligoporus merupakam yang baik digunakan untuk, jadi mudah dan dapat diaplikasikan pada produksi VCO. 2. Komposisi asam lemaknya terdiri atas Asam lemak tingga [2] Fardiaz, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. [3] Hasbullah, 2005, Teknologi Tepat Guna Pengolahan Pangan, www.iptek.net/ind/warintek/pengolah an_pangan_idx.php?doc=607 (diakses januari 2006) [4] Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Jakarta, UI-Press. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 586

LAMPIRAN Tabel 1. Data hasil pembuatan VCO secara fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus dengan variasi inokulum dan variasi penambahan volume inokulum terhadap Inokulum Variasi penambahan volume inokulum Total VCO VCO Sentrifugasi Total Blondo Total Air Perolehan kembali total VCO (%) Tanpa 10 % 175 24 23 328 64,18 Penambahan 15 % 178,5 26 20 350,5 65,46 Sukrosa 20 % 186 21 18 375 68,22 Dengan 10 % 174,5 25,5 20 330 64,00 Penambahan 15 % 183 19 22 351 67,11 Sukrosa 20 % 186,5 23 21 369,5 68,39 Tabel 2. Data Analisis VCO hasil fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus dengan variasi inokulum dan variasi penambahan volume inokulum terhadap. Karakteristik VCO dari inokulum tanpa penambahan sukrosa dengan variasi penambahan volume inokulum 10% 15% 20% VCO dari inokulum dengan penambahan sukrosa dengan variasi penambahan volume inokulum 10% 15% 20% Karakteristik identitas 1 Densitas (g/ml) 0,919 0,919 0,919 0,919 0,919 0,919 2 Kadar Air (%) 0,13 0,19 0,14 0,17 0,12 0,12 3 Bilangan Penyabunan 259,12 258,98 258,01 259,39 257,42 258,91 4 Bilangan Iodium 10,12 9,05 9,77 9,39 9,44 9,77 5 Bilangan Asam 0,35 0,35 0,47 0,35 0,24 0,35 Karakteristik kualitas 1 Warna Jernih Jernih Jernih Jernih Jernih Jernih 2 Asam Lemak Bebas (%) 0,13 0,13 0,17 0,13 0,09 0,13 Bilangan Peroksida (meq/kg minyak) 1,89 1,86 1,90 1,89 1,90 1,89 Tabel 3. Data hasil perolehan santan untuk peningkatan produksi VCO dengan variasi penambahan volume inokulum terhadap Krim. Variasi penambahan volume inokulum Kelapa parut (kg) Santan Krim Skim 10 % 1,5 3450 1005 2445 15 % 1,5 3580 1015 2565 20 % 1,5 3500 1000 2500 Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 587

Tabel 4. Data hasil peningkatan produksi VCO dengan variasi penambahan volume inokulum terhadap. Variasi penambahan volume inokulum Minyak keletik Total Blondo Perolehan kembali total VCO (%) Total VCO Total Air 10 % 336 42,5 189 575 68,46 15 % 344 44 170 636 70,08 20 % 345 48 165 690 70,29 Tabel 5. Data hasil uji karakteristik peningkatan produksi VCO dengan variasi penambahan volume inokulum terhadap. Variasi penambahan volume inokulum Karakteristik 10% 15% 20% Karakteristik identitas 1 Densitas (g/ml) 0,919 0,919 0,919 2 Kadar Air (%) 0,17 0,11 0,20 3 Bilangan Penyabunan 259,22 259,19 259,02 4 Bilangan Iodium 8,19 8,14 9,28 5 Bilangan Asam 0,35 0,35 0,35 Karakteristik kualitas 1 Warna Jernih Jernih Jernih 2 Asam Lemak Bebas (%) 0,13 0,13 0,13 3 Bilangan Peroksida (meq/kg minyak) 1,90 1,89 1,90 Tabel 6. Data komposisi asam lemak VCO dengan cara fermentasi menggunakan Rhizopus Oligosporus. Nama senyawa % FAEE Asam Kaproat 0,06 Asam Kaprilat 5,99 Asam Kaprat 7,49 Asam Laurat 45,83 Asam Miristat 18,89 Asam palmitat 11,94 Asam Oleat 7,02 Asam Stearat 2,77 Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 588