BAB II TINJAUAN TEORETIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan harapan pelanggan atas langganan yang mereka terima atau peroleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. dimedan pada tanggal 08 September Sebagai perusahaan daerah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jasa merupakan pemberian kinerja atau tindakan tidak kasat mata yang

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran sangat berperan penting terhadap penjualan produk. Pernyataan ini

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kualitas layanan jasa merupakansesuatu yang dipersepsikan oleh nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilakukan dengan memberikan harga yang relatif murah disertai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan handphone atau ponsel. Smartphone yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai kepuasan pelanggan pada layanan yang akan penulis lakukan bukanlah sebuah penelitian yang baru dilakukan, tetapi sebelumnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada layanan sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Tentunya terdapat perbedaan penelitian antara penulis dengan peneliti terdahulu. Untuk lebih rincinya, penulis telah memaparkan pada Tabel 2.1 sebagai berikut : Judul Penelitian Identifikasi Masalah Lussy Lussyana Analisa Kepuasan Pelanggan dengan Metode Servqual untuk Meningkatkan Pelayanan di PT. Bank Jabar Cabang Ciamis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tanggapan konsumen mengenai pelayanan yang diterima (persepsi) dan harapan pelanggan (ekspektasi), sehingga dapat melihat kesenjangan (gap) dari keduanya. Tabel 2.1 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu Cokorda Gde Dharma Putra Analisis Kepuasan Pelanggan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Jembrana Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pelanggan eksternal (konsumen), dan tingkat kepuasan pelanggan internal (karyawan) PDAM Kabupaten Jembrana, serta untuk mengetahui hubungan antara faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (eksternal dan internal) PDAM di Kabupaten Jembrana Ronald Eka Pranoto Analisis kepuasan pelanggan terhadap Kualitas dan Pelayanan pada Khansa T-Shirt dengan Menggunakan Analisa Faktor dan Metode Servqual. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan terhadap kualitas toko, baik itu kualitas produk maupun kualitas pelayanannya, dan untuk mengetahui variabel utama yang menjadi pilihan utama pelanggan memilih produk Toko. Estutryas Primatarani Kepuasan Pelanggan Pada Layanan Divisi Santunan atau Klaim PT. Jasa Raharja Cabang Bandung Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaiamana tingkat kepuasan yang diharapkan dan tingkat kepuasan pelayanan sebenarnya pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung menurut tetanggung, dan untuk mengetahui bagaimana jenis kinerja layanan pada layanan divisi santunan, serta untuk mengetahui nilai IKP atau nilai Index Kepuasan Pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung. 13

14 Metode Penelitian Hasil Penelitian Analisis Perbedaan Lussy Lussyana Metode yang digunakan adalah metode analisis faktor, dan ServQual. Perhitungan kualitas pelayanan dengan menggunakan metode ServQual terhadap tingkat pelayanan yang ada di PT. Bank Jabar Cabang Ciamis, diperoleh bahwa harapan/keinginan nasabah lebih tinggi, dibandingkan yang dirasakan, artinya kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Jabar Cabang Ciamis tidak memuaskan nasabah. Sehingga, hasil yang diperoleh menujukkan bahwa prioritas utama yang harus dilakukan. Perbedaan penelitian Lussy dengan penelitian penulis terdapat pada subjek penelitian. Perbedaan pada peenggunaan metode Fokus penelitiannya berbeda, bila penelitia Lussy berfokus pada meningkatkan mutu pelayanan yang Cokorda Gde Dharma Putra Penelitian ini menggunakan studi analisis deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mencari seberapa besar tingkat kepuasan konsumen (pelanggan eksternal PDAM) dan tingkat kepuasan karyawan (pelanggan internal PDAM) di Kabupaten Jembrana serta mengidentifikasi sejauhmana hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan eksternal (konsumen PDAM Tirta Amertha Jati di Kabupaten Jembrana) secara ke seluruhan berada pada kategori tidak puas, dan tingkat kepuasan pelanggan internal (pegawai PDAM Tirta Amertha Jati di Kabupaten Jembrana) secara keseluruhan berada pada kategori netral. Perbedaan penelitian Cokorda dengan penelitian penulis terdapat pada subjek penelitian. Perbedaan pada pendekatanya Fokus penelitiannya berbeda, bila penelitia Cokorda tidak hanya berfokus pada pengukuran kepuasan pelanggan pada masyarakat (eksternal) Ronald Eka Pranoto Penelitian ini menggunakan metode Analisis Faktor dan Service Quality berdasarkan perbedaan nilai persepsi dan ekspektasi pelanggan. Berdasarkan perhitungan Total Servqual Quality (TSQ) diperoleh nilai TSQ untuk semua faktor, nilai TSQ untuk semua dimensi dan nilai TSQ total adalah bernilai negatif atau lebih kecil dari nol (<0) maka hal ini menunjukkan bahwa konsumen kurang puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Khansa T- Shirt Bandung, terutama dalam hal faktor Reliability. Perbedaan penelitian Ronald dengan penelitian penulis terdapat pada subjek penelitian. Perbedaan pada penggunaan metode Perbedaan pada penggunaan perhitungan, Ronald menggunakan perhitungan Total Servqual Quality Estutryas Primatarani Pada penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan pada layanan divisi santunan dan klaim PT Jasa Raharja Cabang Bandung dengan mengunakan Serqual, cognitive disonance theory, dan Indeks Kepuasan Pelanggan Berdasarkan perhitungan terhadap tingkat kepuasan pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja Cabang Bandung diketahui bahwa rata-rata responden menyatakan puas terhadap layanan di divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja Cabang Bandung. Penggunaan teori cognitive dissonance bisa diterjemahkan kedalam konteks Kinerja layanan yang pada dasarnya dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Negative disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih buruk dari kinerja

15 Lussy Lussyana dilakukan oleh perbankan, yang merupakan suatu cara yang nyata dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan nasabah. Cokorda Gde Dharma Putra tetapi juga melakukan pengukuran kepuasan pelanggan kepada para pegawai (internal) yang bekerja di PDAM tersebut. Ronald Eka Pranoto Estutryas Primatarani layanan yang diharapkan (Expected Performance). 2. Simple confirmation, yaitu yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) sama dengan kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) 3. Positive disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih baik dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance). 2.2 Tinjauan Teori 2.2.1. Tinjauan Ilmu Komunikasi Komunikasi sering kita lakukan dalam sehari-hari, komunikasi merupakan kebutuhan yang paling mendasar untuk manusia. Dalam hidup bermasyarakat, komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialsisasikan norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar mengenal diri kita, siapa kita, dan bagaimana diri kita, melalui komunikasi kita dapat memenuhi kebutuhan emosial dan untuk meningkat kesehatan mental kita. Komunikasi dapat dilakukan baik verbal ataupun non-verbal, baik disadari maupun tidak disadari. Menurut Setiadi (2008) Komunikasi juga dapat digunakan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk yang ditawarkan. Peran komunikasi, yaitu untuk menginformasikan, dan membedakan

16 produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang memiliki produk sejenis. Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communicato, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2010 : 46). Kata sama disini maksudnya adalah sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. 2.2.2 Tinjauan Komunikasi Pemasaran Setiadi (2008) mengatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk atau merek berupa barang atau jasa yang ditawarkan atau dijual. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. (Setiadi, 2008) Komunikasi pemasaran menurut Tjiptono dan chandra, yaitu komunikasi yang menekankan interaksi dua arah. Komunikasi pemasaran terintegrasi lebih bersifat personal atau individu, istilah terintegrasi menunjukkan akan keselarasan atau kepaduan dalam hal tujuan dan fokus (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 343). Schifmann dan kanuk mengatakan bahwa :

17 Komunikasi adalah transmisi pesan dari pengirim ke penerima, dengan menggunakan suatu bentuk signal yang dikirim melalui suatu media tertentu. Komunikasi pemasaran berusaha untuk mentransmisikan pesan pemasaran dari perusahaan/produsen kepada konsumen sasaranya dengan menggunakan signal yang dikirim melalui media yang memiliki akses ke konsumen atau sasaran itu untuk dapat mempengaruhi perilakunya. (Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 126) Sedangkan Buchari (2011:10) mengatakan bahwa tujuan pemasaran yang utama ialah memberikan kepuasan kepada konsumen terutama pada lembaga-lembaga non-profit. 2.2.3 Tinjauan Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah salah satu bentuk perilaku manusia, perilaku konsumen muncul seiring berkembangnya konsep pemasaran yang merupakan cara pandang pasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Schifmann dan Kanuk mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditujukan dalam mencari, membeli, menggunakan, menilai, dan menentukan produk atau jasa atau gagasan (dalam Schiffman dan Kanuk, 2007: G-13). Kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya setelah membandingkan antara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa. Pelayanan yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung dari karyawan sebagai orang yang melayani konsumen. 2.2.4 Tinjauan Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan bagian dari perilaku konsumen yang merupakan penilaian suka atau tidak suka terhadap sesuatu, termasuk produk atau

18 jasa yang mereka jumpai dalam kehidupan mereka sebagai konsumen. Kepuasan pelanggan umumnya menyangkut harapan akan hal yang diterimanya bila membeli atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa, dan kinerja atau hasil yang dirasakannya terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan atau produk seseorang. Lovelock (2010), menjelaskan bahwa kepuasan adalah keadaan emosional, reaksi pasca pelayanan jasa, mereka dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan atau kesenangan. Rasa puas atau tidak puas, suka atau tidak suka dapat diketahui bila rasa tersebut diutarakan atau dinyatakan. Solomon dalam Prasetijo dan Ihalauw mengatakan bahwa persepsi merupakan proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan menjadi persepsi dan pendapat. Sensasi datang dan diterima oleh manusia melalui panca indera. (Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 67). Jadi sensasi bisa memberikan perasaan puas bila apa yang diharapkan sama atau lebih dengan apa yang diterima pada keadaan sesunguhnya dan perasaan tidak puas bila apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang diterima pada keadaan sesuguhnya Beberapa faktor yang memperngaruhi pembentukan persepsi menurut Prasetijo dan Ihalauw, (2005: 68), yaitu : Tabel 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi Faktor Internal Pengalaman Kebutuhan saat itu Nilai-nilai yang dianutnya Ekspektasi/ harapannya Faktor Eksternal Tampakan produk Sifat-sifat stimulus Situasi lingkungan (Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 68)

19 Schisffman dan Kanuk (2012), menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan merupakan perasaan seseorang terhadap kinerja dari suatu produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi dari definisi definisi diatas artinya, adalah jika perasaan seseorang tersebut memenuhi atau bahkan melebihi harapannya maka seseorang tersebut dapat dikatakan puas. Kotler mengatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (Realistic Performance) atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Expected). (dalam Nasution, 2004: 104) Untuk mengetahui kepuasan pelanggan akan kinerja (realistic performance), dan harapan (expected), pelanggan diperlukan penilaian dalam kualitas jasa lima dimensi atau service quality (serqual) seperti yang dikemukakan oleh Parasuranman, Zeithaml, dan Berry, yaitu : Assurance/jaminan: memcakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan. Tangibles/bukti fisik: meliputi fasilitas fisik, karyawan, dan sarana komunikasi. Responsiveness/ketanggapan: keinginan dan kesediaan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap. Emphaty/empati: kemudahan dalam menjalin hubungan, komunikasi yang efektif, perhatian personal, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan. Reliability/kehandalan: kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. (dalam Nasution, 2004: 119) 2.2.5 Teori Kepuasan Pelanggan Teori kepuasan pelanggan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cognitive dissonance theory untuk mengetahui kepuasan pelanggan akan kinerja sebenarnya dan harapan pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT.

20 Jasa Raharja, karena untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan akan kinerja sebenarnya atau relalistic performance dan kinerja yang diharapkan atau expected performance memerlukan teori cognitive dissonance guna menjelaskan tingkat kepuasan pelanggan dan IKP, kemudian peneliti menggunakan penilaian dalam kualitas jasa Service Quality atau Serqual. Teori kepuasan pelanggan menurut Leon Festinger (1957), terminologi yang dipakai dalam teori cognitive dissonance bisa diterjemahkan ke dalam konteks kepuasan pelanggan. Sebagai berikut: Kedua elemen kognitif ini bisa direpresentasikan dengan harapan atau ekspetasi terhadap produk sebelum produk tersebut dipakai, sedangkan dissonance adalah kesenjangan atau perbedaan antara harapan atau ekspektasi, dengan kenyataan kinerja produk sebenarnya. (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 61) Kinerja layanan pada dasarnya dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Negative disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih buruk dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance). 2. Simple confirmation, yaitu yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) sama dengan kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) 3. Positive disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih baik dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 61). Pengertian expected Performance adalah tingkat kepuasan layanan yang diharapkan oleh konsumen atau pelanggan, tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan realistic performance adalah kinerja yang dirasakan atau persepsi pelanggan terhadap apa yang telah ia terima (kinerja produk) (Nasution, 2004: 104).