III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

PENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Raden Febrianto Christi, Abu Bakar Hakim, Lesha Inggriani, Atun Budiman Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

Pengumpulan daun apu-apu

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

HASIL DAN PEMBAHASAN. perendam daging ayam broiler terhadap awal kebusukan disajikan pada Tabel 6.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

Transkripsi:

1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg sebanyak 20 ekor. 2. Daun salam yang digunakan berumur 60 hari sebanyak 500 gram berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 3.1.2. Bahan Kimia Bahan kimia yang digunakan berasal dari laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Adapun bahan kimia yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Nutrien agar untuk media pertumbuhan bakteri 2. NaCl fisiologis, untuk pengenceran 3. Buffer ph 7, untuk standarisasi alat uji ph 4. Larutan Pb asetat 10%, untuk uji awal kebusukan 5. Aquades, untuk membilas batang elektroda setelah melakukan uji ph 3.1.3. Peralatan Penelitian Peralatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,001 gram dan timbangan 10 kg dengan ketelitian 0,005 kg, untuk menimbang daun salam dan daging. 2. Kain kasa, untuk menyaring daun salam yang sudah dicampur air. 3. Pisau dan talenan untuk memotong karkas

2 4. Kertas sampul, tali dan kapas untuk membungkus cawan petri agar tetap steril. 5. Petridish garis tengah 100 mm, digunakan untuk uji awal kebusukan dan pengujian total bakteri. 6. Kertas saring Whatman 41, digunakan untuk uji awal kebusukan 7. Pipet tetes untuk uji awal kebusukan 8. Gelas kimia untuk uji ph 9. Mortal dan mortil digunakan dalam pelumatan daging ayam untuk pengujian total bakteri dan ph 10. Mikro pipet, digunakan dalam pengujian total bakteri 11. Tabung reaksi, labu Erlenmeyer dan batang kaca untuk pengujian total bakteri. 12. Pembakar bunsen untuk sterilisasi pipet saat akan digunakan 13. Inkubator merek Jeio Tech, sebagai alat bantu pembiakan bakteri. 14. Autoclave merek Trade Raypa untuk proses sterilisasi alat 15. ph meter merek Jenway digunakan untuk menentukan derajat keasaman sampel bahan. 16. Oven merek Binder untuk sterilisasi alat uji awal kebusukan dan total bakteri 17. Baskom plastik, digunakan sebagai tempat perendaman karkas daging ayam broiler. 18. Kertas label, untuk memberi tanda pada setiap perlakuan. 19. Colony counter merek Funke Gerber sebagai alat untuk menghitung bakteri 20. Erlenmeyer, untuk menyimpan media agar cair.

3 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian pengaruh penggunaan berbagai konsentrasi daun salam terhadap daya awet dan akseptabilitas karkas ayam broiler, dibagi menjadi 2 tahap. Tahap 1 adalah pembuatan ekstrak daun salam (Ilustrasi 5) dan tahap 2 adalah prosedur kerja penelitian pengaruh berbagai konsentrasi daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap daya awet dan akseptabilitas karkas ayam broiler (Ilustrasi 6): Daun salam dihancurkan dengan blender sampai halus dan langsung dicampur dengan air perbandingan antara 1:2 (b/v). Campuran air dan daun salam dipanaskan sampai suhu 100 o C (waktu pendidihan 15 menit). Lalu dilakukan penyaringan. Ekstrak Daun Salam Ilustrasi 5. Diagram Alir Pembuatan Ekstrak Daun Salam (Modifikasi Melanie, dkk., 2005)

4 Karkas ayam broiler Perendaman karkas ayam broiler selama 20 menit dalam berbagai konsentrasi ektrak daun salam: Konsentrasi 10% = 150 ml ekstrak daun salam + aquades 1350 ml. Konsentrasi 15% = 225 ml ekstrak daun salam + aquades sebanyak 1275 ml. Konsentrasi 20% = 300 ml ekstrak daun salam + aquades sebanyak 1200 ml konsentrasi ekstrak daun salam 25% = 375 ml ekstrak daun salam + aquades 1125 ml. Pengujian awal kebusukan Pengujian ph Pengujian jumlah total bakteri Tingkat kesukaan (warna, rasa, aroma, dan total penerimaan) Ilustrasi 6. Diagram Alir Prosedur Kerja Penelitian Pengaruh Berbagai Konsentrasi Daun Salam ( Syzygium polyanthum) Terhadap Daya Awet dan Akseptabilitas Karkas Ayam Broiler (Modifikasi Melanie, dkk., 2005) 3.2.2. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah: a. Daya Awet (awal kebusukan, ph, total bakteri (cfu/gram)), b. Akseptabilitas (warna, rasa, aroma, dan total penerimaan)

5 3.2.3. Prosedur Analisis 1. Awal Kebusukan Penentuan awal kebusukan daging ayam dilakukan dengan menggunakan Pb asetat. Prinsip kerja dari Pb asetat adalah H 2 S yang terbentuk dari daging ayam yang telah direndam dengan larutan ekstrak daun salam kemudian ditangkap oleh timbal asetat yang ada pada kertas saring dengan reaksi: H 2 S + (Pb[C 2 H 2 O 3 ]) 2 PbS + C 2 H 4 O 2 Sehingga terbentuk timbal sulfida (PbS) yang menimbulkan noda pada kertas saring. Prosedur kerja uji awal kebusukan adalah sebagai berikut (Denny dan Trioso, 2009): 2. ph 1. Sampel daging ayam broiler sebanyak 5 gram bagian dada yang telah direndam dalam ekstrak daun salamdimasukan kedalam cawan petri. 2. Cawan petri ditutup dengan kertas saring lalu teteskan 1-2 tetes timbal asetat 10% ditengah-tengah kertas saring. 3. Cawan petri ditutup dengan penutupnya, hingga kertas saring berada diantara daging dan tutup cawan petri. 4. Amati perubahan warnanya setiap menit, bila terjadi awal kebusukan H 2 S bebas maka akan berikatan dengan timbal asetat menjadi timbal sulfida (P bs) dan timbul warna atau bercak coklat atau hitam. Pengukuran derajat keasaman (ph) pada daging ayam broiler menggunakan alat ph meter. Prosedur pengkurannya sebagai berikut (Denny dan Trioso, 2009):

6 1. Sebelum pengukuran, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan standar (buffer ph 7). 2. Daging ayam yang telah direndam dalam ekstrak daun salam diambil sebanyak 5 gram bagian dada kemudian ditumbuk dengan menggunakan mortal dan ditambah aquades 50 ml. 3. Dimasukan elektroda ph meter ke dalam sampel daging ayam yang telah direndam ekstrak daun salam dan ditumbuk, biarkan beberapa waktu sampai ph terbaca konstan. 3. Total Bakteri (cfu/gram) Proses perhitungan jumlah total bakteri dilakukan dengan metode Total Plate Count menggunakan pengenceran sampai 10-5 (Denny dan Trioso, 2009): 1. Sampel disiapkan secara aseptik 2. Sampel sebanyak 10 gram dimasukkan kedalam tabung Erlenmeyer berisi 9 ml NaCl fisiologis (pengenceran 10-1 ). 3. Melakukan pengenceran hingga pengenceran 10-5. 4. Penanaman bakteri dalam cawan petri yang diambil dari sampel pengenceran 10-5. 5. Inkubasi pada suhu 35 selama 24-48 jam. 6. Pembacaan hasil dilakukan dengan mengitung jumlah koloni bakteri yang terbentuk dengan alat colony counter merek Funke Gerber. 7. Setelah itu dihitung dengan menggunakan rumus : total bakteri (CFU/gram) = jumlah koloni/ cawan x

7 4. Tingkat Kesukaan Uji kesukaan berhubungan dengan penilaian seseorang akan sesuatu atau kualitas bahan yang menyebabkan orang menyukainya. Kesukaan diukur menggunakan skala hedonik. Panelis dimintai pendapat mengenai warna, rasa, aroma dan total penerimaan dari daging ayam broiler yang telah direbus dari setiap perlakuan perendaman dalam ekstrak daun salam. Digunakan 7 skala hedonik untuk masing-masing kriteria dengan uraian tercantum pada Tabel 3: Tabel 3. Skala Hedonik dan Numerik Warna, Rasa, Aroma dan Total Penerimaan pada Karkas Ayam Broiler Skala Hedonik Skala Numerik Sangat Suka 1 Suka 2 Agak Suka 3 Netral 4 Agak Tidak Suka 5 Tidak Suka 6 Sangat Tidak Suka 7 Sumber: Dwi Setyaningsih, dkk., (2010). Panelis yang digunakan adalah panelis agak terlatih mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, berjumlah 20 orang. Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Sampel daging ayam yang telah direndam daun salam siap santap diletakkan pada wadah yang telah diberi kode tiga digit, yang berbeda untuk masing-masing perlakuan. 2. Wadah berisi 5 sampel, segelas air mineral dan lembar kuesioner disajikan untuk panelis.

8 3. Data sifat organoleptik dianalisis dengan analisis non parametrik analisis ragam dan dilakukan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan yang nyata. 3.2.4. Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan secara eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 4 kali. Perlakuan dilakukan dengan tingkat penggunaan ekstrak daun salam sebagai berikut: P0 : Perendaman 0% daun salam dalam ekstrak daun salam P 1 : Perendaman dengan ekstrak daun salam 10% P 2 : Perendaman dengan ekstrak daun salam 15% P 3 : Perendaman dengan ekstrak daun salam 20% P 4 : Perendaman dengan ekstrak daun salam 25% Model matematika dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: Y ij = µ +α i + Ԑ ij Keterangan : Y ij : Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ : Nilai tengah umum (rata-rata) : Pengaruh perlakuan ke-i α i Ԑ ij : Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i : Percobaan ke-i (1,2,3,4,5) j : Ulangan ke-j (1,2,3,4) Asumsi: 1. Nilai Ԑ ij menyebar normal dan bebas satu sama lain. 2. Nilai harapan Ԑ ij = 0 atau Ʃ(Ԑ ij ) = 0

9 3. Ragam Ԑ ij = ϭ 2, maka Ԑ ij ~ NID(0, ϭ 2 ) artinya Ԑ ij menyebar secara normal dengan nilai tengah 0 dan ragam sebesar ϭ 2. 4. Pengaruh perlakuan bersifat tetap. Hipotesis yang diuji : H 0 : P 3 P 0, P 1, P 2, P 3, perlakuan perendaman P 3 tidak lebih baik dari perlakuan P 0, P 1, P 2, P 4 H 1 : P 3 > P 0, P 1, P 2, P 4, perlakuan perendaman P 3 lebih baik dari perlakuan P 0, P 1, P 2, P 4 Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan Tabel sidik ragam seperti yang tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Sidik Ragam Daya Awet (Awal Kebusukan, ph, Total Bakteri) Sumber Db JK KT F hit F 0,05 Keragaman Perlakuan P 1 = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat P(U-1) = 15 JKG KTG Total PU 1 = 19 JKT Tabel 5. Sidik Ragam Akseptabilitas Sumber Db JK KT F hit F 0,05 Keragaman Perlakuan P 1 = 4 JKP KTP KTP/KTG Panelis r 1 = 19 JKPanelis KTPanelis Galat t(r - 1) = 95 JKG KTG Total (tr 1) = 99 JKT Keterangan: Db = Derajat bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah G = Galat P = Perlakuan U = Ulangan

10 Kaidah keputusan : 1. Bila F hit F 0,05, Terima H 0, berarti nilai rata-rata standar antar perlakuan tidak berbeda nyata (non signifikan). 2. Bila F hit > F 0,05, Tolak H 0, berarti nilai rata-rata antar perlakuan berbeda nyata (signifikan). Selanjutnya untuk mengetahui tingkat perbedaan setiap perlakuan penggunaan konsentrasi ekstrak daun salam, diuji dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan dengan rumus sebagai berikut (Gaspersz, 2006). LSR α = SSR α.s Keterangan: S KT Galat U LSR α SSR α d : Standar error (simpangan baku) : Kuadrat tengah galat : Ulangan : Least Significant Range : Studentized Significant Range : Selisih antar perlakuan Kaidah keputusan : Bila ; d LSR α, maka tidak berbeda nyata d > LSR α, maka berbeda nyata Pengacakan urutan tata letak percobaan di gambarkan pada Ilustrasi 7.

11 Ilustrasi 7. Tata Letak Percobaan 1. P 4 2. P 3 3. P 1 4. P 2 5. P 0 6. P 2 7. P 0 8. P 1 9. P 4 10. P 3 11. P 0 12. P 3 13. P 2 14. P 1 15. P 2 16. 17. 18. 19. 20. P 1 P 4 P 0 Keterangan : P0 : Perendaman 0% daun salam P 1 : Perendaman 10% ekstrak daun salam P 2 : Perendaman 15% ekstrak daun salam P 3 : Perendaman 20% ekstrak daun salam P 4 : Perendaman 25% ekstrak daun salam P 3 P 4