PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Novi Susana*) Fitria Kasih**) Nofrita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ** Dosen Pembimbing ABSTRACT Problems study researchers phenomenon is found in the field of peer behavior on student s motivation at this time in school environment is less in line with what it should be. Study the researches raised concerns about how the behavior of peers to influence student motivation in the realm of SMPN 01 Ranah Batahan, West Pasaman. This study aimed to determine the influence of peers on student s motivation in SMPN 01 Ranah Batahan, West Pasaman aimed to describe the behavior of peers learners, student s motivation, influence of peer behavior with student s motivation. Research type the used descriptive correlation. The population in this study were students of SMPN 01 Ranah Batahan, West Pasaman. The sample in this study using stratified random sampling technique. From the calculations, as sample of go people the instrument used in this study was a questionnaire. To analyze the data used Pearson Product Moment Formula (PPM) in order to see the relationship between the influence of peer behavior and motivations of learners in SMPN 01 Ranah Batahan, West Pasaman.Results of this research indicate that there are behavior of peer reside in at high enough and to motivation learn to reside in at high frequency. Keyword: motivation, behavior, peer PENDAHULUAN Teman sebaya merupakan teman yang masih seumuran dan teman sepermainan. Teman sebaya menurut J.W Santrock (2003:219) teman sebaya ( peers) anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Sedangkan menurut Horton dan Hunt (Damsar, 2011:74) bahwa kelompok teman sebaya ( peer group) merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama dengan
siapa seseorang umumnya berhubungan atau bergaul. Hamzah B. Uno (2007:168) mengemukakan hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Apabila seorang peserta didik mengikuti teman yang mempunyai tingkah laku yang baik misalnya seorang peserta didik berteman dengan orang yang rajin maka sifat rajin itu juga akan berpengaruh pada teman. Peserta didik jika mengikuti teman sebaya yang mempunyai tingkah laku yang buruk maka akan berpengaruh juga pada sikap seorang peserta didik, misalnya: karena temannya merokok, suka bolos sekolah dan sering melanggar peraturan sekolah, maka seorang peserta didik itu juga akan mengikuti perilaku temannya sehingga peserta didik menjadi malas belajar, tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang mengakibatkan nilai belajarnya menurun karena motivasi dalam dirinya kurang. J.W Santrock (2003:127) fungsi utama dari teman sebaya memberikan sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar keluarga,sehingga hubungan dengan teman sebaya yang buruk dapat membawa anak keperilaku yang buruk dan begitu sebaliknya. Sedangkan teman sebaya dan lingkungan sekolah juga berpengaruh pada terhadap motivasi belajar peserta didik. Hasil observasi dan wawancara pada tanggal 20 Maret 2013 dengan salah seorang peserta didik di SMP Negeri 01 Ranah Batahan ditemukan peserta didik mengikuti teman yang malas belajar sehingga mendapatkan nilai yang rendah, Peserta didik mengikuti teman yang malas belajar sehingga mendapatkan nilai belajar yang rendah, Peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan teman daripada belajar
sehingga waktu belajarnya menjadi berkurang, Peserta didik melanggar peraturan sekolah sehingga dihukum oleh kepala sekolah, Peserta didik bolos sekolah dengan temannya sehingga tidak dapat menguasai mata pelajaran tertentu, Peserta didik ugalugalan di jalan raya, sehingga menggangu ketentraman orang lain, Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan rumah sehingga mendapat nilai belajar yang rendah. Berdasarkan penjelasan di atas maka batasan masalah adalah untuk mendeskripsikan: 1. Perilaku teman sebaya peserta didik 3. Pengaruh perilaku teman sebaya dengan motivasi belajar peserta didik. Sedangkan tujuan penelitian pada penelitian ini adalah : 1. Perilaku teman sebaya peserta 3. Pengaruh perilaku teman sebaya dengan motivasi belajar peserta didik. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistimatis, aktual, akurat, dan kemudian ditentukan hubungan antara variabel yang akan diteliti. penelitian ini: Adapun populasi dalam Tabel 1. Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1. VII.1 24 Orang VII.2 23 Orang VII.3 23 Orang 2. VIII.1 23 Orang VIII.2 22 Orang VIII.3 22 Orang VIII.4 23 Orang 3. IX.1 22 Orang IX.2 22 Orang IX.3 23 Orang Total 227 Orang Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 01 Ranah Batahan Tahun 2013 didik
Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan populasi di atas maka sampel yang di ambil adalah: Tabel 2. Sampel penelitian No Tingkat kelas Jumlah Sampel 1 Kelas VII.1 18 orang 2 Kelas VIII.1 24 orang 3 Kelas IX.1 18 orang Jumlah 60 orang Jenis data yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah data interval. Data interval pada peneliian ini melihat seberapa besar pengaruh perilaku teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 01 Ranah Batahan. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Data primer adalah peserta didik dan data dekunder berasal dari sekolah yaitu pegawai tata usaha untuk melihat berapa banyak jumlah peserta didik di SMP Negeri 01 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Alat yang di gunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik, peneliti menggunakan rumus persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan penelitian maka hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku teman sebaya cukup baik dengan persentase 81,67%, pada kategori melanggar peraturan sekolah dengan kriteria cukup baik pada persentase 76.67%, mengabaikan pekerjaan rumah pada kriteria cukup tinggi dengan persentase 46.67%. berada pada kategori tinggi dengan persentase 63.3%, pada kategori keinginan berhasil berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 56,67%, dorongan kebutuhan belajar pada kriteria tinggi dengan persentase 66.67%, harapan atau cita-cita pada kriteria tinggi dengan
persentase 58.33%, penghargaan pada kriteria tinggi dengan persentase 50.00%, kegiatan belajar dengan kriteria tinggi dengan persentase 51.67%, lingkungan belajar pada kriteria rendah pada kategori 56.67%. 3. Berdasarkan persentase di atas maka terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku teman sebaya terhadap motvasi belajar dengan r hitung sebesar 0,541 pada signifikan 0,05 dan r tabel sebesar 0,254. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Syamsu Yusuf (2009:60) mengemukakan peranan kelompok teman sebaya bagi remaja memberikan kesempatan: a. Bagaimana berinteraksi dengan orang lain b. Mengontrol tingkah laku sosial c. Mengembangkan keterampilan dan minat relevan dengan usianya d. Saling bertukar perasaan dan masalah. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:149) beberapa bentuk motivasi yang dapat digunakan untuk mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Bentuk-bentuk motivasi yang dimaksud adalah : a) memberi angka, b) hadiah, c) pujian, d) gerakan tubuh. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:48) mengemukakan setiap penguatan atau penghargaan tidak selalu menyenangkan, dan penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengahargaa diberikan untuk memberikan penguatan pada peserta didik untuk lebih bersemangat lagi dan suatu hukuman agar peserta didik mengetahui bahwa perbuatan yang salah akan mendapatkan hukuman. Oleh karena itu peserta didik harus memandang positif terhadap kemampuan yang dimilikinya maka peserta didik akan merasa yakin bahwa dirinya bisa dan mampu memungkinkan dirinya untuk termotivasi meraih prestasi. Sebaliknya apabila peserta didik memandang negatif pada kemampuan yang dimilikinya maka
peserta didik akan merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk mencapai suatu prestasi sehinggga kurang memotivasi dirinya sendiri. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai: 1. Perilaku teman sebaya peserta didik di SMP Negeri 01 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan bahwa peserta didik memiliki pengaruh perilaku teman sebaya yang cukup baik dengan persentase 81,7%, seperti melanggar peraturan sekolah sudah ditanamkan dengan baik di sekolah tersebut. SMP Negeri 01 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan bahwa peserta didik memiliki motivasi belajar peserta didik tinggi dengan persentase 63.3%, seperti dalam penghargaan dan harapan dan cita-cita. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku teman sebaya dengan motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 01 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dengan r hitung sebesar 0,541 pada signifikan 0,05 dan r tabel sebesar 0,254. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori perilaku teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, dimana apabila seorang peserta didik mengikuti teman yang baik akan mempengaruhi perilakunya ke arah yang lebih baik begitu juga dengan sebaliknya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran bagi: 1. Peserta didik untuk lebih meningkatkan motivasi belajar dan guru mata pelajaran hendaknya memberikan penguatan berupa penghargaan, pujian, serta hadiah kepada peserta didik dalam belajar serta memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk lebih kreatif. 2. Guru pembimbing, agar dapat memberikan layan informasi kepada peserta didik tentang cara berperilaku yang baik, agar peserta didik lebih tahu
bagaimana cara berperilaku yang baik tersebut. 3. Teman sebaya, agar lebih mampu melihat atau memilih teman mana yang baik dan mana yang buruk dalam bergaul dan bermain. 4. Pengelola program studi bimbingan dan konseling, agar dapat mempersiapkan mahasiswa bimbingan dan konseling serta mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pengaruh perilaku teman sebaya terhadap motivasi belajar 5. Peneliti, agar menambah wawasan dan pengetahuan penulis, khususnya mengenai masalah yang dibahas. 6. Peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan peneliti yang lebih dalam lagi pada aspek yang lain. Yusuf, A Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang. UNP Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta KEPUSTAKAAN Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Santraock, J.W. 2003. Adolescence Psikologi Remaja. Jakarta: Erlangga Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara