BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Penelitian ini dimulai sejak Juni sampai Agustus 2016. 2. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi ini, penulis memilih tempat penelitian di Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat yang ditunjukan kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang pernah melakukan pembelian produk online dari Tokopedia. B. Desain Penelitian Setiap penelitian sangat perlu dilakukan adanya perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian merupakan sebuah rencana prosedural yang menjadi panduan peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti secara valid, objektif, akurat dan ekonomis. Dengan kata lain desain penelitian sangat diperlukan oleh peneliti untuk mengarahkan kerja penelitian agar lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian verifikatif, atau sama dengan penelitian kausal. Verifikatif atau kausal ini adalah jenis penelitian dengan tujuan mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis. Kata kausal berasal dari kata kerja bahasa Inggris to cause yang berarti menyebabkan atau mempengaruhi. Oleh karena itu, riset kausal 38
39 merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Dalam pelaksanaannya, penelitian kausal dilakukan lazimnya dengan eksperimen. Ada satu hal yang dicoba diterapkan (treatment, diperlakukan sebagai variabel independen yang disimbolkan X) untuk diuji apakah menyebabkan terjadi sesuatu (akibat, efek, diperlakukan sebagai variabel dependen, disimbolkan Y). Jadi, apakah X menyebabkan atau mempengaruhi Y. Penelitian dengan desain ini dilakukan dengan menghitung koefisien regresi yang selanjutnya diolah dengan menggunakan SPSS. C. Definisi dan Operasionalisasi Variable Menurut Sugiyono (2012: 31), definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi sebuah variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik. 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2009:59) variabel bebas (Independent Variable) adalah: Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Variable dependent). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Citra Merek (X1) Menurut Susanto (dalam Farid Yuniar Nugroho, 2011:11) citra merek adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen mengenai sebuah merek. Sikap Konsumen (X2) Menurut Fishbein dan Ajzen (Engel, et al.) dalam Marhaini (2008) sikap konsumen adalah organisasi yang relatif menetap dari perasaan, keyakinan, dan kecenderungan perilaku terhadap orang lain, kelompok ide, ataupun objek tertentu.
40 Pengambilan Keputusan Pembelian (Y) Pengambilan keputusan pembelian suatu produk dalam diri konsumen tidak terjadi begitu saja, tetapi membutuhkan suatu proses. Proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap beberapa alternatif, yang selanjutnya akan tercipta suatu keputusan pembelian serta terbentuknya perilaku pasca pembelian (Kotler, 2005). 2. Variable Terikat Menurut Sugiyono (2009:59), variabel terikat (dependent variable) adalah: Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah Keputusan Pengambilan Pembelian (Y). Pengambilan Keputusan Pembelian (Y) Pengambilan keputusan pembelian suatu produk dalam diri konsumen tidak terjadi begitu saja, tetapi membutuhkan suatu proses. Proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap beberapa alternatif, yang selanjutnya akan tercipta suatu keputusan pembelian serta terbentuknya perilaku pasca pembelian (Kotler, 2005).
41 Table 3.1 Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian Citra Merek Variabel Dimensi Indikator Skala Citra Merek 1.Kualitas dan Mutu 1. Kualitas produk barang Ordinal yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu 2. Dapat dipercaya atau dapat diandalkan 2. Berkaitan dengan pendapatan atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi 3.Kegunaan atau manfaat 3. Yang terkait dengan fungsi dari suatu produk yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen 4.Pelayanan 4. Yang terkait dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya 5. Resiko 5. Terkait dengan besar kecilnya akibat untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen 6. Harga 6. Yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan oleh
42 konsumen untuk mempengaruhi citra jangka panjang 7. Citra 7. Yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu yang berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu Sumber : Schiffman dan Kanuk (2006 : 135) Table 3.2 Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian Sikap Konsumen Variabel Dimensi Indikator Skala Sikap Konsumen 1.Komponen 1.Keyakinan Ordinal kognitif 2. Pengetahuan tentang produk 3. Pengalaman individu 4. Informasi 2.Komponen Afektif 1.Rasa nyaman saat menggunakan 2. Pengetahuan 3.Komponen Konatif 1.Tindakan sebagai wujud dari keyakinan 2. Keinginan Sumber : Sumarwan (2012 : 229)
43 Table 3.3 Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian Pengambilan Keputusan Pembelian Variabel Dimensi Indikator Skala Pengambilan 1. Pengenalan 1.Proses membeli Ordinal Keputusan Pembelian Kebutuhan dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan 2. Pencarian Informasi 2.Tahap dalam proses pembelian dimana konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan 3. Evaluasi Alternatif 3.Konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam himpunan pilihan 4. Keputusan 4.Tahap dimana Pembelian konsumen secara aktual membeli produk
44 5. Perilaku Pasca Pembelian Sumber : Kotler dan Keller (2012) 5.Konsumen melakukan tindakan lanjutan setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan merek Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung, pengumpulan data yang digunakan itu dengan teknik survei dan kuisioner sebagai alat. Menurut Suwartono (2006), survei adalah jenis penelitian yang terbilang paling populer dalam bidang sosial kemasyarakatan. Biasanya survei melibatkan subyek atau responden yang banyak, bisa sebagian, bisa pula seluruh populasi (sensus). Survei mencakup penelitian-penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi faktual guna mendeskripsikan fenomena yang ada. Ia mencakup penelitian-penelitian yang menjelaskan hubungan-hubungan, membuat prediksi, komparasi, dan evaluasi. Penulis juga memberikan skala untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti melalui anggapan responden dengan menggunakan skala Ordinal dan skala Likert. - Skala Ordinal Skala ordinal adalah data yang berasal dari kategori yang disusun secara berjenjang mulai dari tingkat terendah sampai ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal setiap jenjang memiliki sifat yang berbeda. Data jenis ini berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi berbeda > atau <.
45 - Skala Likert Skala likert adalah metode yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi score 5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi score 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala likert terdiri dari sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dan dari indikator dijabarkan menjadi sub-indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub-indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Menurut Sugiyono (2013:131) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuranakan menghasilkan data kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala Likert untuk kuisioner yang memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Skala likert adalah metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86). Instrumen skala likert dapat dilihat seperti tabel berikut:
46 Tabel 3.4 Skor Jawaban Responden PERNYATAAN KODE SCORE Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Ragu-Ragu R 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2013:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan hal yang sangat berkaitan erat dengan objek dalam sebuah penelitian. Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, bendabenda dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau sekumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian. Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2004). Populasi pada penelitian ini adalah pada jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2013 : 149) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Roscoe dalam Research Method For Business yang dikutip oleh Sugiyono (2013 : 164) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
47 Pada penelitian ini peneliti menggunakan Teknik Non-Probability Sampling. Non-Probability Sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan, menggunakan Purposive Sampling dikarenakan suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau seleksi khusus. Penelitian ini menggunakan responden yang telah memakai Toko Online Shop Tokopedia yang berada di Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat. Maka jumlah sample yaitu semua populasi dijadikan sampel yaitu 150 responden yang digunakan sebagai sampel. E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013:199) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti pertanyaan atau pernyataan yang diajukan bedasarkan tentang Pengaruh Citra Merek dan Sikap Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Pada Media Online dikalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta Barat. Untuk mendapatkan analisa dan interpretasi data yang valid dan reliable, maka pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Daftar pertanyaan yang diajukan tersebut berdasarkan dimensi dari masing-masing variabel yang sedang dikembangkan oleh peneliti. Daftar pertanyaan seharusnya dapat menghasilkan data kuantitatif serta informasi kualitatif yang mengkonfirmasi data kuantitatif tersebut. Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang bersifat bebas dan digunakan untuk menyatakan alasan dan tanggapan atas pertanyaan tertutup sebelumnya. Sedangkan pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dari setiap pertanyaan. Dalam penelitian ini pertanyaan tertutup dibuat dengan skala 1-5,
48 dimana skala 1 mempunyai skor Sangat Tidak Setuju sampai dengan skala 5 yaitu Sangat Setuju. F. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Maka penyelesainnya dilakukan dengan dengan menggunakan program SPSS 22. Uji Validitas bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen (5%) degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel penelitian. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2006). 2. Uji Reliabilitas Menurut (Ghozali, 2006), uji reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali. Pengujian reabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Cronbach s Alpha. Suatu kuisioner dikatakan reliable (handal) apabila jawaban responden terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner adaah konsisten atau stabil waktu ke waktu. Apabila nilai Cronbach s Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,60 maka butir pertanyaan dalam instrumen tersebut dianggap reliable atau dapat diandalkan. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika Cronbach s alpha < 0,60 maka tidak reliable. 2. Jika Cronbach s alpha > 0,60 maka reliable.
49 3. Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian ini digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b1.x1 + b2.x2 + e Keterangan: Y a b1 b2 x1 x2 e = Variabelterikat/dependen yaitu Pengambilan Keputusan Pembelian = Konstanta = Koefisienregresi variable bebas/independen ke-1 = Koefisien regresi variable bebas/independen ke-2 = Citra Merek = Sikap Konsumen = Standar error A. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Analisis yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan metode grafik, yaitu dengan menggunakan grafik normal probability flot. Grafik normal probability flot berfungsi membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2011). Deteksi normalitas dilihat melalui penyebaran data (flot) pada sumbu diagonal, dengan kriteria : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
50 b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. B. Uji Multikolinearitas Menurut (Sulistyo, 2011), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolonieritas didalam model regresi terdapat tiga pilihan cara, yaitu sebagai berikut : a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada kolerasi yang cukup tingi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini mempengaruhi indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari : (1) nilai tolerance dan lawannya. (2) variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. C. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2010:144) adalah keadaan di mana terjadi ketidaksaman varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian pada model regresi. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat sifat dari variance eror. Model regresi yang baik adalah variannya bersifat homoskedastis atau equal variance. Adapun metode yang digunakan mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitasnya itu metode grafik. Metode ini dilakukan dengan melihat grafik flot antara nilai prediksi variabel dependent (ZPRED) dengan
51 residualnya (ZRESID). Dasar penentuan ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu : a. Jika ada pola tertentu (flot) yang teratur (bergelombang melebar lalu menyempit), maka terjadi Heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas atau flot menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y secara acak maka tidak terjadi Heteroskedastisitas atau model bersifat Homoskedastis. G. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Koefisien Determinasi (KD). Menurut Priyono (2011) analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil analisis determinasi dpat dilihat pada output Model Summary dari hasil regresi linier sederhana. Untuk pengukuran digunakan Adjusted R 2 sebagai koefisien determinasi. Nilai yang mendekati satu berarti dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi, teori tersebut dikemukakan oleh Ghozali (2011:46). Untuk mengetahui besarnya variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R Square (R 2 ). Nilai R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. H. Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan model regresi linier berganda (multiple linier regression) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah variabel independen (X) lebih dari satu dan bersifat kuantitatif (metrix), sedangkan jumlah variabel
52 dependen (Y) terdiri dari satu variabel dan juga bersifat kuantitatif (metrix). Tahapan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji F (Ketepatan) Menurut (Priyatno, 2010), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. a) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. b) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. 2. Uji T (Parsial) Menurut (Priyatno, 2010), uji statistik T menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual secara nyata atau tidak. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh melihat probabilitasnya, yaitu: a) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. b) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.