STRATEGI PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar

ANALISIS STRATEGI UNTUK PEMBELAJARAN PAI

Metode Metode Instruksional Dina Amelia/

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK PENDIDIKAN VOKASI

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha

Kushardjono Persiapan guru dalam memilih metode instruksional

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

STRATEGI PEMBELAJARAN SEJARAH

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran dapat lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGELOLAAN PELATIHAN DALAM ORGANISASI (Tinjauan Teori Pembelajaran Orang Dewasa)

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

KONSEP DASAR SUMBER BELAJAR

METODOLOGI PEMBELAJARAN INOVATIF. blog: Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia

MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung menggunakan eksperimen. Belajar harus bersifat menyelidiki

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Slameto (2003:1) dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,

JENIS DAN PERENCANAAN EVALUASI P E R T E M U A N K E 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

II. TINJAUAN PUSTAKA

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

METODE STRATEGI PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

NaskahPJOK 2014 MATERI PENDAMPINGAN IMPLEMENTAS KURIKULUM 2013 DIKMEN

MODEL & PENDEKATAN PEMBELARAN. (A. Suherman)

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

PEMBELAJARAN KREATIF DAN BERMAKNA. Oleh. Dr. Dedi Koswara, M.Hum.

PROSES PENYUSUNAN SILABUS/GBPP

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

BAB II LANDASAN TEORI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

BAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. upaya membangun interaksi bermakna antara guru dengan peserta didik lewat

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan Gain yang signifikan antara keterampilan proses sains awal. dengan keterampilan proses sains setelah pembelajaran.

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A

REVITALISASI COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. Oleh: N U R D I N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

Transkripsi:

STRATEGI PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Mampu merancang strategi pembelajaran secara kreatif. KHUSUS: Menjelaskan arti strategi pembelajaran. Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran. Mengenali karakteristik metode pembelajaran. Menentukan media pembelajaran dengan tepat. Menentukan waktu pembelajaran dengan tepat. Menyusun kerangka strategi pembelajaran aktif.

STRATEGI PEMBELAJARAN Cara sistematis dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.

CAKUPAN STRATEGI PEMBELAJARAN Urutan kegiatan pembelajran: tahapan kegiatan penyampaian isi pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran: cara pengajar mengorganisasi materi dan siswa agar terjadi proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Media pembelajaran: peralatan dan bahan yang digunakan pengajar dan siswa dalam belajar. Waktu: lamanya aktivitas yang digunakan dari setiap aktivitas pembelajaran.

KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN ( Dick & Carey ) Kegiatan pra-instruksional. Penyajian informasi. Partisipasi siswa. Tes.

9 URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL ( Gagne & Briggs ) Memotiasi untuk menarik perhatian. Menjelaskan tujuan instruksional kepada siswa. Mengingatkan kompetensi prasyarat. Memberi stimulus (masalah, topik, konsep). Memberi petunjuk belajar. Mendorong siswa untuk tampil. Memberi balikan. Menilai tampilan siswa. Menyimpulkan.

KOMPONEN I: URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL Pendahuluan: (penjelasan singkat isi pelajaran, relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa, dan tujuan instruksional). Penyajian materi: (uraian contoh -latihan). Penutup: (tes formatif dan balikan, tindak lanjut).

KOMPONEN II: METODE INSTRUKSIONAL Berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Metode instruksional itu tidak ada yang berlaku umum, akan tetapi harus dipilih yang sesuai dengan TIK, bahan, siswa, dan guru.

METODE CARAMAH Tepat apabila: Keterbatasnya: Menyampaikan hal baru. Waktu terbatas sedangkan materi luas. Jml pengajar terbatas sedangkan siswa banyak. Partisipasi siswa rendah. Kemajuan belajar siswa sulit di pantau. Perhatian dan minat siswa sulit dipantau.

METODE DEMONTRASI Tapat apabila: Kegiatan bersifat formal: magang, latihan kerja. Ranah pembelajaran bersifat psikomotorik/keterampilan Menggantikan dan menyedarhanakan penjelasan dengan memberi contoh. Bermaksud menunjukan standar penampilan. Kesulitan: Mendapatkan orang yang ahli dalam mendemontrasikan keterampilan atau prosedur yang akan diajarkan, juga mampu menjelaskan setiap langkah yang didemontrasikan secara verbal.

METODE PENAMPILAN Tepat apabila: Telah mencapai tk. Lanjutan. Bersifat formal: magang, latihan kerja. Siswa mengung kankan dapat menerapkan ke dalam situasi sesungguhnya. Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja. Disediakan supervisi dan bimbingan selama praktik. Keterbatasnya: Membutuhkan waktu yang panjang untuk semua mahasiswa agar bisa praktik. Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mahal, sulit dirawat dan diperoleh. Memerlukan pengajar yang banyak untuk membimbing kelompok2 kecil yang praktik.

PRASYARAT PENGGUNAAN METODE DISKUSI Menyiapkan masalah, kasus, topik yang akan didiskusikan. Menyebutkan pokok permasalahan kasus yang akan dibahas. Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas. Sabar terhadap kelompok yang lambat dalam diskusi. Mengarahkan terhadap yang kebingungan.

METODE STUDI MANDIRI Tahapan: Prasyarat penggunaan metode: Memberi daftar bacaan sesuai kebutuhan. Menjelaskan hasil yang diharapkan dicapai pada akhir kegiatan. Mempersiapkan tes untuk menilai keberhasilan siswa. Pada tahap akhir proses belajar. Dapat digunakan pada semua mata pelajaran Menunjang metode yang lain. Meningkatkan kemampuan kerja siswa Mempersiapkan siswa untuk kenaikan tingkat/jabatan. Mengembangkan minat belajar siswa tanpa intervensi pihak lain.

METODE DISKUSI Tepat apabila: Tahap menengan /akhir proses belajar. Bersifat formal: magang, latihan kerja. Perluasan pemahaman yang telah dikuasai. Belajar mengidentifikasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Membiasakan siswa memanfaatkan beragam pendekatan, interpretasi, dan kepribadian. Menghadapi masalah secara kelompok Keterbatasnya: Membutuhkan waktu yang panjang dan siswa jangan terlalu banyak. Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup terhadap topik yang didiskusikan. Tidak tepat digunakan kepada siswa yang baru belajar.

METODE KEGIATAN TERPROGRAM Prasyarat Penggunaan Metode: Siswa harus memiliki bahan,alat, dan perlengkapan yang lengkap. Bahan yang disiapkan bukan untuk mengetes siswa. Terdapat sumber untuk membantu siswa bila menemui kesulitan. Harus dicek secara periodik.

TARGET PENGGUNAAN METODE Semua tahap belajar, permulaan-akhir belajar siswa. Formal, magang, dan belajar jarak jauh. Mengatasi kesulitan perbedaan individual. Mempermudah mahasiswa belajar sesuai waktu yang diinginkan.

KETERBATASAN METODE Bahan belajar dibuat seragam sehingga kurang fleksibel. Biaya pengembanggannya tinggi. Siswa kurang berinteraksi sosial.

METODE SIMULASI Diterapkan untuk: Semua tahap belajar. Formal/magang. Memberikan kejadian yang analogis. Memungkinkan praktik dan balikan dengan risiko kecil. Diprogramkan sebagai alat pelajaran mandiri. Kelemahan metode: Biaya tinggi dan perlu waktu lama. Memerlukan alat dan fasilitas khusus yang mungkin mahal dan sulit dicari, begitu juga perawatannya. Memiliki risiko tinggi: siswa maupun pengajar.

PRASYARAT PENGGUNAAN METODE SIMULASI Pada tahap awal tingkat realitas rendah, siswa hendaknya mampu mengidentifikasi lokasi tujuan, sifat benda, dan tindakan yang sesuai dengan dengan kondisi tertentu. Pada tahap pertengahan tingkat realitas sedang, mampu mempelajari sesuatu kaitannya dengan pengetahuan yang lebih luas dan mulai mengkoordinasikan berbagai keterampilan. Siswa diharapkan mampu melakukan pekerjaan seperti yang seharusnya.

METODE SUMBANG SARAN (BTAINSTRORMING) Proses menampung pendapat siswa tanpa evaluasi. Guru mendorong keberanian selama proses berlangsung. Guru mendorong partipasi aktif siswa untuk berpendapat tanpa rasa takut. Dapat digunakan sebagai alternatif memecahkan masalah.

METODE STUDI KASUS Membahas tentang masalah, kejadian, dan situasi tertentu untuk dipecahkan siswa. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis untuk memperoleh persepsi baru. Menyiapkan model kasus yang telas ditulis dengan baik sesuai dengan lingkungan siswa.

METODE COMPUTER ASSITED LEARNING. Berbentuk seri kegiatan belajar yang berstruktur dengan menggunakan komputer. Isi pelajajaran terdapat dalam program komputer dalam masalah. Para siswa menjawab atau memecahkan maslah melalui komputer juga, dan semua jawaban siswa diproses seketika untuk diketahuinya sebagai balikan. Perlu biaya tinggi untuk menyiapkan program CAL, begitu juga biaya pemeliharaannya.

12. METODE INSIDEN BENTUK METODE PEMBELAJARAN YANG MENITIKBERATKAN KEPADA AKTIVITAS SISWA UNTUK DAPAT BERFIKIR AKTIF DAN DINAMIS DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN TERHADAP TUGAS YANG DIBERIKAN OLEH GURU KELEBIHAN METODE INSIDEN ADALAH AGAR SISWA BELAJAR MENYUSUN DAN MENDALAMI PERMASALAHAN LEBIH DAHULU SEBELUM DICARI PEMECAHANNYA/JAWABANNYA GURU AGAR MEMPERSIAPKAN JAWABANNYA.

13. METODE PRAKTIKUM METODE YANG BERBENTUK PEMBE-RIAN TUGAS PADA SISWA UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS TERTENTU DENGAN MELAKUKAN PRAKTIK DAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN /ALAT TERTENTU

14. METODE PROYEK METODE PEMBELAJARAN YANG MENEKANKAN PADA PENYELESAI-AN TUGAS SECARA INDIVIDUAL, SISWA DIAJAK UNTUK BELAJAR MANDIRI.

20. METODE INDUKTIF METODE INI MENGAJARKAN PADA SISWA UNTUK MERUMUSKAN, MENEMUKAN DAN MENYIMPULKAN TENTANG KASUS, FAKTA PADA PELAJARAN TERTENTU METODE INI BERGUNA BILA, SISWA TELAH MENGENAL DAN BERPENGALAMAN PELAJARAN BERSIFAT KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTARA PRIBADI, SIKAP, PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN, PENGAJAR MEMPUNYAI KETERAMPILAN MENGAJAR YANG BAIK, FLEKSIBEL, TERAMPIL MENGAJUKAN PERTANYAAN, MENGULANG PERTANYAN DAN SABAR WAKTU YANG TERSEDIA CUKUP PANJANG

15. METODE BERMAIN PERAN METODE PEMBELAJARAN BERBENTUK INTERAKSI ANTARA DUA ATAU LEBIH SISWA TENTANG PELAJARAN TERTENTU YANG DIPERANKAN ATAU DIPRAKTIKKAN OLEH SISWA UNTUK MENEMUKAN KEMUNGKINAN YANG AKAN DIHADAPI SESUNGGUHNYA NANTI. METODE INI DIPERLUKAN PENGAMATAN DENGAN CERMAT UNTUK MENUNJUKKAN KEKURANGAN SETIAP PERAN YANG DILAKUKAN SISWA

16. METODE SEMINAR BENTUK KEGEIATAN BELAJAR SEKELOM-POK SISWA UNTUK MEMBAHAS TOPIK/ PELAJARAN TERTENTU. AGAR SISWA AKTIF BERPARTISIPASI DAN BERTANG-GUNG JAWAB THDP SEMINAR, GURU SE-BAGAI NARA SUMBER

17. METODE SIMPOSIUM METODE PEMBELAJARAN DENGAN MENYAMPAIKAN CERAMAH BERBAGAI MATERI PELAJARAN TERTENTU, YANG DIBERIKAN OLEH PARA AHLINYA.

18. METODE TUTORIAL METODE BELAJAR MANDIRI, DAN DILAKUKAN KONSULTASI SECARA PERIODIK PADA GURU TENTANG KEMAJUAN DAN MASALAH YANG DIALAMI.

19. METODE DEDUKTIF METODE PEMBELAJARAN DENGAN MENEKAN-KAN PADA PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN SECARA KRONOLOGIS/BERURUTAN (DARI TEORI HINGGA PELAKSANAAN DI LAPANGAN, DARI BERSIFAT UMUM KE SIFAT YANG KHUSUS) METODE INI TEPAT DIGUNAKAN BILA, 1. SISWA BELUM MENGENAL MATERI YANG DIPELAJARI 2. ISI PELAJARAN MELIPUTI TERMINLOGI, TEKNIS DAN BIDANG YANG KURANG MEMBUTUHKAN PROSES BERPIKIR KRITIS 3. PENGAJARAN TENTANG PELAJARAN TERSEBUT MEMPUNYAI PERSIAPAN YANG BAIK 4. WAKTU YANG TERSEDIA SINGKAT

HUB. ANTARA METODE DAN KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI No. 1 2 3 4 5 Metode Ceramah Demonstrasi Penampilan Diskusi Studi Mandiri Kemampuan Dalam TIK Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur Melakukan suatu keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu Melakukan suatu keterampilan Menganalisis dan memecahkan masalah Menjelaskan/menerapkan/menganali sis/mensintesis/mengevaluasi/melaku kan sesuatu, baik bersifat kognitif maupun psikomotor.

No. 6 7 8 9 10 11 Metode Kegiatan Instruksional Latihan dengan Teman Simulasi Sumbang Saran Studi Kasus Computer Assisted Learning Kemampuan Dalam TIK Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur terprogram Melakukan suatu keterampilan Menjelaskan, menerapkan dan menganalisis Menjelaskan/menerapkan/menganalisis konsep, prinsip, dan prosedur tertentu Menganalisis, memecahkan masalah Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/ mensintesis, mengevaluasi sesuatu

No Metode Kemampuan Dalam TIK 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Metode Insiden Metode Praktikum Metode Proyek Metode Bermain Peran Metode Seminar Mtd. Simposium Metode Tutorial Metode Deduktif Metode induktif Menganalisis, memecahkan masalah Melakukan suatu keterampilan Melakukan suatu/menyusun laporan suatu kegiatan Menerapkan suatu konsep, prinsip, atau prosedur Meneganalisis/memecahkan masalah Menganalisis masalah Menjelaskan/menerapkan/menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur Menjelaskan/menerapkan/menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur Mensintesis suatu konsep, prinsip dan prosedur

D. KOMPONEN MEDIA INSTRUKSIONAL MEDIA SEBAGAI ALAT PENYALUR/ PENGIRIM PESAN KEPADA ORANG/ LEMBAGA, APARATUR BERUPA: ALAT ELEKTRONIK GAMBAR BUKU DSB.

MEDIA DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN KARENA KEMAMPUANNYA SBB: 1. MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL BENDA 2. MENYAJIKAN BENDA ATAU PERISTIWA (VIDEO) 3. MENYAJIKAN PERISTIWA YANG KOMPLEKS, RUMIT, BERLANGSUNG SANGAT CEPAT DAN SEBALIKNYA (FILM, VIDEO) 4. ALAT PENYEJIAN DALAM SKALA BESAR DAN LUAS (TELEVISI, RADIO) 5. PENYAJIAN PERISTIWA YANG MEMBAHAYAKAN (TORNADO, BINATANG BUAS) 6. SEBAGAI DAYA TARIK BAGI SISWA (KEINDAHAN ALAM, CERITA FILM) DLL. 7. MENYUSUN SISTEMATIKA PENGAJARAN (TRANSPARANSI, KASET AUDIO, GRAFIK, DLL)

BEBERAPA MACAM JENIS BELAJAR DALAM TUJUAN PEMBELAJARAN BELAJAR MENGENAL VISUAL (MENGENAL, MENGAMATI BENTUK BERGERAK) BELAJAR KONSEP, PRINSIP, ATURAN (FISIKA, MATEMATIKAN, ATAU HUKUM SOSIAL) BELAJAR PROSEDUR, SEPERTI MEMPELAJARI CARA-CARA/ MENYUSUN RENCANA DALAM MEMBUAT SESUAU (ES MISALNYA) BELAJAR MENYAJIKAN KETERAMPILAN ATAU PERSEPSI GERAK. MIS. BELAJAR LOMPAT TINGGI, MENENDANG BOLA DLL BELAJAR MENGEMBANGKAN SIKAPP, OPINI DAN MOTIVASI. MIS. BELAJR MENGHARGAI ORANG LAIN, PENDAPAT ORANG,

LANGKAH-LANGKAH MEMILIH MEDIA BELAJAR, DG PERTIMBANGAN 1. BIAYA LEBIH MURAH 2. SESUAI DENGAN METODE INSTRUKSIONAL 3. SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK SISWA 4. PERTIMBANGAN PRAKTIS 5. ADA KETERSEDIAAN DAN ADANYA SUKU CADANG

E. KOMPONEN WAKTU WAKTU MENJADI SANGAT PENTING DIBU- TUHKAN OLEH GURU DAN SISWA UNTUK MENYELESAIKAN SETIAP LANGKAH KE-GIATAN INSTRUKSIONAL/ PEMBELAJARAN. JADWAL WAKTU INI ADALAH UNTUK MENGA-TUR PERTEMUAN MENGAJAR, SERTA TES-TES/ UJIAN- UJIAN YANG AKAN DILAKSANAKAN. SEBAGAI PEMBATASAN BAGI PENGAJAR DAN SISWA BAHWA TUJUAN PEMBELAJARAN AKAN DAPAT DICAPAI BILA WAKTU YANG DITENTUKAN DAPAT TERPENUHI. PENGGUNAAN WAKTU BIASANYA DALAM TRIWULAN, CATUR WULAN, SETENGAH SEMESTER, SATU SEMESTER.

F. MENYUSUN STRATEGI PEMBELAJARAN PENYUSUNAN STRATEGI DIDASARKAN ATAS: STANDAR KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI HAMBATAN YANG MUNGKIN DIHADAPI, MISALNYA, GURU, WAKTU, BIAYA DAN FASILITAS URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MISALNYA: D = DESKRIPTIF SINGKAT R = RELEVANSI KD = KOMPETENSI DASAR U = URAIAN C = CONTOH L = LATIHAN T = TES FORMATIF U = UMPAN BALIK T = TINDAK LANJUT

CONTOH MENYUSUN STRATEGI PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ekonomi TIK : Jika peristiwa belajar didalam kelas, siswa dapat menjelaskan pengertian kondisi belajar minimal 80% benar Waktu Uraian Kegiatan Pembelajaran Metode Media (Dalam Menit) Guru Siswa Jml. P E N D A H U L U A N Diskripsi Singkat Relevansi Tujuan Pembelaja ran Khusus Pentingnya pengetahuan tentang kondisi-kondidi belajar dalam pembuatan desain pembelajaran dan pengembangannya serta contoh jenis-jenis belajar Tanpa kondisi belajar yang kondusif pada masing-masing jenis belajar, maka keberhasilan belajar akan sulit tercapai secara optimal Jika ditujukan peristiwa belajar di dalam kls. Siswa yang menikuti pelajaran dapat menjelaskan pengertian kondisi beljar minimal 80% benar Cerama h Cerama h Cerama h OHP + Transparan OHP + Transparan OHP + Transparan 5-5 5-5 5-5

P E N Y A J I A N Uraian Materi Contoh Penjelasasn Tentang: Kondisi Belajar informasi Kondisi Belajar Konsep Kondisi Belajar Prinsip Kondisi belajar Keterampilan Kondisi Belajar Sikap Contoh-contoh penerapan dari masing-masing kondisi belajar dalam proses pembelajaran di kelas Ceramah bervaria si dengan Tanya Jawab Diskusi OHP + Transparan Terpimpin Modul OHP + Transparan 15 5 20 5 15 20 Latihan Siswa berlaatih merancang kegiatan belajar yang menggunakan salah satu kondisi belajar di atas Resitasi Lembar Kerja 5 20 25

P E N U T U P Tes Formatif dan Umpan Balik Tindak Lanjut Pelaksanaan dalam tes bentuk pilihan ganda 10 butir Penilaian terhadap jawaban siswa, menilai tingkat penguasaan siswa Mengidentifikasi kesulitan yang dirasakan oleh siswa sehubungan dengan uraian materi dan tugas/latihan Penjelasan kembali bagian-bagian yang belum dipahami oleh mahasiswa Melaksanakan tes dan diskusi Lembar Soal dalam Modul Ceramah Lembar kerja 5 10 20 5-5 Penugasan pembuatan satuan acara pengajaran (SAP) untuk 1 kali pertemuan atau 1 x 5 menit dengan memperhatikan kondisi khusus dalam proses pembelajaran 50 50 100

HANSISWANY KAMARGA

STRATEGI MENGAJAR Proses belajar adalah kegiatan utama dari suatu sistem pengajaran Secara mendasar dapat dikatakan bahwa semua komponen lain diadakan dan disiapkan untuk melakukan proses belajar. Proses belajar tersebut terdiri atas beberapa fase yang bersifat sekuensial tetapi juga memiliki lingkar balik. Secara mendasar fase tersebut adalah pembukaan, pengembangan proses belajar, dan penutup.

STRATEGI MENGAJAR DIAGRAM 1 PENENTUAN PROSES DAN METODE MENGAJAR MATER I SUMBE R TUJUAN CARA BELAJAR PERALATA N METOD E

STRATEGI MENGAJAR APERSEPSI Tanya jawab tentang pengetahuan dan pengalaman ALOKASI WAKTU 5 10 % EKSPLORASI Memperoleh/mencari informasi baru 25 30 % KONSOLIDASI PEMBELAJARAN Negosiasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru 35 40 % PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU Pengetahuan diproses menjadi nilai, sikap, dan perilaku 10 % PENILAIAN FORMATIF 10 %

Dalam setiap kegiatan terjadi proses: STRATEGI MENGAJAR Pemberian informasi Pemantapan pemahaman terhadap informasi Pengembangan wawasan Pelatihan ketrampilan/sikap Pemantapan wawasan/ketrampilan/sikap Penerapan wawasan/pemahaman/ketrampilan/sikap

STRATEGI MENGAJAR Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu proses belajar yang baik adalah: melibatkan aktivitas peserta didik yang tinggi (time engagement) sesuai dengan kualitas yang tercantum dalam tujuan sesuai dengan sifat bahan ajar menyenangkan bermakna (meaningful) dikembangkan dari kemampuan awal peserta didik

STRATEGI MENGAJAR prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar Berpusat pada siswa Belajar dengan melakukan Mengembangkan kemampuan sosial Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mengembangkan kreatvitas siswa mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik belajar sepanjang hayat perpaduan kompetisi, kerjasama, dan solidaritas.

STRATEGI MENGAJAR Variabel-variabel dalam memilih bentuk pembelajaran Sejumlah variabel sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika guru menyeleksi model pembelajaran, strategi, dan metode-metode yang akan digunakan. Variabel-variabel tersebut di antaranya : 1. hasil dan pengalaman belajar siswa yang diinginkan; 2. urutan pembelajaran (sequence) yang selaras : deduktif atau induktif; 3. tingkat pilihan dan tanggung jawab siswa (degree); 4. pola interaksi yang memungkinkan; 5. keterbatasan praktek pembelajaran yang ada.

STRATEGI MENGAJAR Model-model Pembelajaran 1. Model menggambarkan tingkat terluas dari praktek pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran. 2. Model digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran, metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten). 3. Joyce dan Weil (1986) mengidentifikasi empat model yakni (a) model proses informasi, (b) model personal, (c) model interaksi sosial, dan (d) model behavior. Strategi Pembelajaran 1. Dalam setiap model terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan. 2. Menurut arti secara leksikal, strategi adalah rencana atau kebijakan yang 3. dirancang untuk mencapai suatu tujuan. 4. Dengan demikian strategi mengacu kepada pendekatan yang dapat dipakai oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi tidak langsung (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui pengalaman (experiential), dan strategi mandiri (independent).

Metode-metode Pembelajaran 1. Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan menkhususkan aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. STRATEGI MENGAJAR Keterampilan-keterampilan pembelajaran 1. Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat spesifik. 2. Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan. 3. Dalam keterampilan-keterampilan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.

STRATEGI MENGAJAR

1. Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction) Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah STRATEGI MENGAJAR 2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction) Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahanbahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.

3. Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction) Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berpikir. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif. Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan kerjasama siswa secara berpasangan. STRATEGI MENGAJAR 4. Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential learning) Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas. Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.

5. Strategi Belajar Mandiri (independent study) Strategi belajar mandiri merujuk kepada penggunaan metode-metode pembelajaran yang tujuannya adalah mempercepat pengembangan inisiatif individu siswa, percaya diri, dan perbaikan diri. Fokus strategi belajar mandiri ini adalah merencanakan belajar mandiri siswa di bawah bimbingan atau supervisi guru. Belajar mandiri menuntut siswa untuk bertanggungjawab dalam merencanakan dan menentukan kecepatan belajarnya. STRATEGI MENGAJAR

STRATEGI MENGAJAR

EVALUASI HASIL BELAJAR Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan

Pengertian Tes, Pengukuran, Evaluasi EVALUASI HASIL BELAJAR EVALUASI TES PENGUKURAN Tes : alat pengumpul data yang dirancang secara khusus Pengukuran : set aturan mengenai pemberian angka terhadap hasil suatu kegiatan pengukuran Evaluasi : proses pemberian pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan

EVALUASI HASIL BELAJAR Tiga karakteristik penting dalam evaluasi : 1. Kriteria dan Standar Kriteria dapat menggunakan tujuan apa yang hendak dicapai; standar mengacu kepada kualitas yang seharusnya dicapai 2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Tujuan mengacu kepada untuk apa evaluasi itu dilakukan Fungsi formatif mengenal kelemahan dan keunggulan suatu proses; lebih kepada untuk memberi perbaikan / bantuan Fungsi sumatif menentukan tingkat keberhasilan yang telah dicapai 3. Keputusan Evaluasi Berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dan fungsi suatu evaluasi

Tujuan dan fungsi formatif keputusannya EVALUASI aspek apa HASIL yang masih BELAJAR harus diperbaiki dan aspek apa yang dianggap sudah memenuhi Tujuan dan fungsi sumatif keputusannya apakah siswa dianggap mampu menguasai kualitas yang dikehendaki oleh tujuan (bisa naik kelas atau tidak)

EVALUASI HASIL BELAJAR Norma yang digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan : Norm Referenced Penguasaan siswa dibandingkan dengan tingkat penguasaan kawan-kawannya dalam satu kelompok, bersifat relatif. Lebih cocok jika digunakan pada evaluasi sumatif (mengapa?) Criterion Referenced Penguasaan siswa diukur dengan menggunakan perbandingan terhadap suatu kriteria tertentu Lebih cocok jika digunakan pada evaluasi formatif (mengapa?)