BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

EFISIENSI PASAR EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam berbagai sektor usaha. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

Efisiensi Pasar Modal.

Kondisi sbg syarat terpenuhi pasar efisien (Tandelilin, 2001) :

BAB I PENDAHULUAN dalam bidang keuangan telah mengizinkan pemodal asing untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, berapa lama kenaikan tersebut bertahan, hingga nilai akhir dari

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hanafi (2008), pasar modal adalah pasar keuangan di mana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

Kondisi Pasar yang Efisien

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a) Pengertian Pasar Modal

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

PENGUJIAN WEEK-FOUR, MONDAY, FRIDAY DAN EARNINGS MANAGEMENT EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

PENGARUH MONDAY, WEEK-FOUR,

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian yang dilakukan Dwi Cahyaningdyah membahas beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB 2 STUDI LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini berisi tentang pengertian investasi, saham, return, pasar modal, anomali pasar,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pula minat masyarakat untuk berinvestasi, pasar modal menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (Jogiyanto, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengarah pada penelitian tentang hipotesis pasar efisien (efficient market

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

PENGUJIAN MONDAY EFFECT PADA BURSA EFEK INDONESIA DAN BURSA EFEK SINGAPURA

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

Jurnal Dinamika Manajemen

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di bidang keuangan, banyak peneliti yang memberikan bukti empiris yang mendukung konsep pasar yang efisien, namun di lain pihak muncul sejumlah penelitian yang menyatakan adanya anomaly pasar (Size Effect, Low P/E Ratio, Winner Loser Anomaly, earningannoucement, January Effect, dan The Day of the Week Pattern), yang merupakan penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien (efficient market hypothesis). Menurut fenomena anomaly pasar return harian rata-rata tidak sama untuk semua hari dalam satu Minggu, sedangkan menurut teori pasar yang efisien return saham tidak berbeda berdasar perbedaan hari perdagangan. Selain sifatnya yang masih pro dan kontra, konsep efisiensi pasar menarik diteliti karena bisa membantu memahami mekanisme harga yang terjadi dipasar, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah anomaly pasar seperti Monday effect, week-four effect, dan rogalski effect juga terjadi pada perusahaan LQ45. Aktivitas perdagangan saham dari hari ke hari mengalami perubahan yang disebabkan oleh perubahan perilaku investor dalam melakukan aktivitas perdagangan seperti, investor cenderung tidak melakukan aktivitas perdagangan pada hari Senin karena investor masih menjajaki dan menentukan setrategi yang tepat agar dapat memperoleh abnormal return. Selain itu, perbedaan karakteristik informasi yang masuk ke pasar juga dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan seperti, adanya

informasi buruk (bad news) yang diumumkan oleh perusahaan emiten mengakibatkan tekanan jual dari investor lebih tinggi, sebaliknya jika informasi yang masuk kepasar merupakan informasi yang baik (good news) maka permintaan akan saham relatif lebih tinggi. Akibat dari perubahan pola perilaku dan karakteristik informasi yang masuk ke pasar akan mempengaruhi aktivitas perdagangan yang membuat hari perdagangan berbeda dalam satu Minggu, dan akhirnya berdampak pada return saham harian. Pasar modal yang efisien (Efficient Capital Market) yaitu pasar dimana semua harga sekuritas yang telah di perdagangkan sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Baik informasi dimasa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan divident tahun ini), maupun informasi yang bersifat pendapat atau opini rasional yang beredar di pasar yang dapat mempengaruhi perubahan harga (Tandelilin, 2001). Alasan suatu pasar dikatakan efisien adalah: 1) Karena pada saat yang sama semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi yang sama, dengan cara yang mudah dan murah. 2) investor tidak dapat mempengaruhi harga sekuritas seorang diri. 3) investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut. 4) informasi yang terjadi bersifat random. Belum semua praktisi pasar modal menerima konsep pasar yang efisien, sebagian investor percaya bahwa pasar dalam keadan tidak efisien (in efficient) sehingga mereka dapat memanfaatkan ketidakefisienan pasar tersebut untuk memperoleh abnormal return. Investor yang percaya bahwa pasar dalam keadaan

tidak efisien (in efficient) akan menerapkan strategi perdagangan aktif, dimana investor secara aktif melakukan perdagangan di pasar agar mendapatkan return yang lebih besar dari pada return pasar. Investor yang percaya adanya suatu pola tertentu dalam pergerakan harga yang dapat digunakan untuk memperoleh return akan melakukan analisis teknikal untuk menentukan nilai sekuritas, mereka berusaha mencari saham-saham yang tidak mencerminkan nila intrinsik yang sebenarnya, kemudian melakukan pembelian atau penjualan saham tersebut untuk memperoleh abnormal return (Umi dan Agung, 2007). Investor yang percaya pasar dalam keadaan efisien cenderung menerapkan strategi pasif, dengan membentuk portofolio yang bisa mereplikasi indek pasar, karena investor percaya bahwa pada kondisi pasar yang efisien tidak ada satu investor pun yang dapat memperoleh return yang lebih besar dari pada return pasar. Investor yang percaya pasar dalam keadan efisien akan menerapkan analisis teknikal dan analisis fundamental dalam menilai dan memilih saham. Bagi investor yang menerapkan analisis teknikal percaya bahwa pergerakan saham dimasa yang akan datang bisa di prediksi dari data pergerakan harga saham masa lampau, sehingga investor yang menerapkan analisis teknikal bergantung pada informasi (data historis) tentang harga dan volume perdagangan saham. Sedangkan analisis fundamental merupaka analisis saham yang dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasarkan informasi fundamental yang telah dipublikasikan oleh perusahaan (Umi dan Agung, 2007).

Fama (1970) mengklasifikasikan pasar efisien kedalam tiga bentuk (efficient market hypothesis) antara lain: 1) pasar efisien bentuk lemah (weak form) yaitu, pasar yang harga-harga dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan informasi masa lampau. Jika pasar efisien dalam bentuk lemah, maka investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan abnormal return. 2) pasar efisien bentuk setengah kuat (semi strong form) yaitu, pasar yang harga-harga sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada satu investor pun yang dapat mengunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan abnormal return dalam jangka waktu yang lama. 3) pasar efisien bentuk kuat (strong form) yaitu, pasar yang harga-harga dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi (termasuk informasi privat). Jika pasar efisien dalam bentuk kuat, maka tidak ada satu investor pun yang dapat memperoleh abnormal return dengan mengunakan informasi privat (Jogiyanto, 2003). Dalam bentuk pasar setengah kuat (semi strong form), penyebaran informasi yang tidak simetris dipasar menyebabkan terjadinya abnormal return pada kondisi seperti saat pengumuman divident, penerbitan saham baru, merger dan atau akuisisi, penerbitan obligasi, pengumuman stok split. Sedangkan pada efisiensi pasar bentuk lemah ditemukan adanya bukti anomali pasar. Anomali pasar berupa abnormal return pada bulan Januari (January effect), return negatif terjadi pada hari Selasa (Tuesday Effect), return Jumat yang negatif (Bad Friday), dan perbedaan return antara hari Senin dengan hari-hari yang lainya dalam seminggu secara signifikan (The Day of The Week Effect).

Hasil dari penelitian-penelitian terdahulu memberikan kesimpulan yang beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Lakonishok dan Maberly (1996) menyimpulkan bahwa, hasrat investor individual untuk melakukan transaksi perdagangan pada hari Senin relatif lebih tinggi dibanding dengan hari-hari lainya, namun tingginya transaksi pada hari Senin disebabkan oleh hasrat investor untuk menjual sahamnya dari pada hasrat untuk membeli saham (Umi dan Agung, 2007). Terjadi tingkat pengembalian atau return yang tinggi pada hari Jumat, dan return yang rendah pada hari Senin (Monday effect), seperti diungkap dan pertama kali didokumentasikan Gibbson dan Hess (1981) (Tandelilin, 1999, dalan Nur, 2005). Return Senin yang negatif terkonsentrasi pada Minggu keempat setiap bulan yaitu antara tanggal 18-26, hal ini berkaitan dengan tuntutan likuiditas investor individu (Sun dan Tong, 2002, dalam Dwi, 2005). Monday Eeffect signifikan terjadi pada Minggu keempat dalam setiap bulan, sedangkan Senin Minggu pertama sampai ketiga secara statistik tidak berbeda dengan nol (Wang, et. Al, 1997, dalam Iramani, 2006). Hubungan yang menarik antara Day of the week effect dengan January effect, rata-rata return pada hari Senin bulan Januari positif sedang return Senin di bulan lainya negatif. Ini menunjukan fenomena Monday Effect menghilang pada bulan Januari, dengan kata lain terjadi Rogalski Effect (Rogalski, 1984, dalam Dwi, 2005). Diduga Monday Effect menghilang pada bulan April (April effect), berkaitan dengan earning management yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan publik yang menyampaikan laporan keuangan mereka pada bulan April, sehinga January Effect tidak terjadi di BEJ (Wong & Yuanto, 1999 dan Puspita, 2002, dalam Dwi, 2005).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Umi Murtini dan Agung Isaac Halomoan (2007). Yang meneliti tentang pengaruh hari perdagangan terhadap return saham pengujian Monday Effect, Week Four Eeffect, dan Rogalski Eeffect di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitihan mereka yang pertama yaitu return hari Senin negatif dan tidak signifikan, yang menunjukan bahwa hari perdagangan Senin tidak mempengaruhi hari perdagangan di BEJ. Kedua yaitu hari perdagangan Senin pada Minggu pertama tidak mempengaruhi returns saham di BEJ. Selain itu pada periode penelitian juga ditemukan terjadinya efek Minggu keempat dan Minggu kelima di BEJ. Ketiga yaitu tidak ada perbedaan antara return hari Jumat yang negatif dengan return hari Jumat yang positif, dalam mengerakan terjadinya Monday Effect (Return hari Senin yang negatif). Dan hasil dari pengujian mereka yang keempat adalah tidak ditemukanya Monday Effect pada bulan April (Fenomena Rogalski Effect), karena return hari Senin pada bulan April signifikan positif. Dan mereka menemukan return hari Senin pada bulan Januari adalah negatif, hal ini mengindikasikan bahwa Monday Effect terjadi pada bulan Januari. Berdasarkan uraian latar belakan penelitian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Monday Effect, Week-Four Effect, dan Rogalski Effect, pada Perusahaan LQ45 yang Listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan mengunakan variabel-variabel yang sesuai dengan karakteristik dan

ketersediaan data, yaitu perusahaan LQ45 pada periode bulan Februari 2005 sampai periode bulan Agustus 2006. Meskipun penelitian tentang konsep pasar efisien sudah banyak dilakukan oleh para peneliti-peneliti terdahulu (Rogalski, Lakonishok & Maberly, Gibbson, Sun & Tong, Iramani, Dwi, Umi & Agung). Namun penelitian tentang pasar efisien masih layak untuk dilakukan penelitian karena bisa membantu memahami mekanisme harga yang terjadi di pasar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah 1) dalam penelitian ini penulis mengunakan sampel perusahaan LQ45, karena saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45 mempunyai tingkat kapabilitas dan likuiditas yang tinggi. 2) dalam penelitian ini penulis ingin meneliti fenomena Rogalski effect yang mana masih terbatasnya penelitian tentang Rogalski effect ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terjadi Monday Effect, Week Four Effect, dan Rogalski Effect, pada perusahaan LQ45 yang listed di BEJ? 2. Apakah return negatif yang terjadi pada hari Senin didahului oleh return negatif pada hari Jumat Minggu sebelumnya?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji apakah terjadi Monday Effect, Week Four Effect, dan Rogalski Effect, pada rusahaan LQ45 yang listed di BEJ. 2. Untuk menguji apakah return negatif yang terjadi pada hari Senin didahului oleh return negatif pada hari Jumat Minggu sebelumnya. D. Manfaat Penelitian Hasil dari setudi empiris yang dilakukan oleh penelitian ini diharapkan dapat memberikan setidaknya manfat sebagai berikut: 3. Bagi lingkungan akademis: diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan tentang bursa saham, khususnya tentang konsep pasar modal yang efisien. 4. Sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan bagi para investor dalam menyusun strategi membeli maupun menjual saham di BEJ berkaitan dengan fenomena Monday Effect, Week-Ffour Eeffek, dan Rogalski Eeffect. 5. Bagi pengamat dan peneliti pasar modal: diharapkan dapat membantu dalam melakukan pengamatan atas pasar modal dan juga bisa menjadi masukan atau landasan penelitian selanjutnya. 6. Bagi penulis: penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian pasar efisien. Dari berbagai teori yang menjelaskan tentang pasar modal yang efisien, secara umum pasar modal yang efisien akan dikaitkan dengan bagaimana pasar modal akan bereaksi dengan cepat dan tepat berkaitan dengan informasi yang ada. Semakin cepat informasi baru tercermin dalam harga sekuritas, maka semakin efisien pasar modal tersebut, namun kecepatan suatu pasar dalam merespon informasi baru tersebut menjadi tidak berarti ketika pasar tidak mampu merespon informasi secara akurat. Pasar dikatakan efisien jika harga mencerminkan semua informasi yang relevan, implikasi teori tersebut adalah investor tidak bisa memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten, jika investor ingin memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten maka investor harus mengunakan informasi yang belum tercermin dalam harga. Dengan kata lain jika investor ingin mendapatkan keuntungan abnormal yang konsisten maka investor harus mengunakan informasi yang orang lain belum tahu (Mamduh, 2004). Pasar dikatakan efisien apabila pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan (equilibrium) baru, yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2003). Menurut Jogiyanto (2003) bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari dua segi yaitu, 1) ditinjau dari segi ketersediaan informasi atau yang biasa disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market), 2) ditinjau dari