Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai

dokumen-dokumen yang mirip
KERAJAAN HINDU-BUDDHA: KERAJAAN KUTAI MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH SITI MARFUAH

Berdirinya Kerajaan Kutai

BAB II KERAJAAN KUTAI DI KALIMANTAN TIMUR. Indonesia, yang muncul pada abad ke-5 Masehi atau ± 400 Masehi. Kerajaan ini

MUNCULNYA AGAMA HINDU

Kutai Tsabit Azinar Ahmad Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Semarang

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. alamnya yang melimpah ruah, maka pulau-pulau timur seperti Kalimantan,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 1 TAHUN 1997 TENTANG HARI JADI KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Materi : Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

INTERAKSI KEBUDAYAAN

MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009

BAB IV MAKNA LIMBE BAGI MASYARAKAT DENGKA MASA KINI. masyarakat Nusak Dengka telah menganut agama Kristen, namun dalam

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

KESULTANAN KUTAI KARTANEGARA: PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONEISA. Makalah Non-Seminar

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

Kerajaan Mataram Kuno

RANGKAIAN UPACARA ADAT KESULTANAN DALAM RANGKA PESTA ADAT ERAU.

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum wr.wb

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Menurut berita-berita Cina, pulau Bali dikenal dengan nama P oli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nias merupakan salah satu pulau yang kaya dengan peninggalan megalitik

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

BAB I PENDAHULUAN. hutan belantara merupakan kebanggaan pada usia muda. Di tengah perjalanannya rombongan

Bontang dari Cerita Menjadi Kebanggaan

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

Tugas Sejarah Seni Rupa. Budaya Mesir Kuno

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

5. (775 M) M M M 9. (832 M) 10. (842 M) 11. (850 M) 12. (856 M) 13. (863 M) 14. (880 M) 15. (907 M) 16.

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak objek pariwisata untuk

3. Kehidupan ekonomi kerajaan Kalingga :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

Arsitektur Dayak Kenyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA

KEBUDAYAAN SUKU BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

BAB III BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud

Tugas Antropologi Politik Review buku : Negara Teater : Clifford Geertz : Isnan Amaludin : 08/275209/PSA/1973

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN HARI JADI PEKANBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

Membekalkan hasil tempatan dan hasil kawasan takluk kepada pedagang antarabangsa.

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

Museum Mulawarman sebagai Pusat Konservasi Warisan Budaya

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

Transkripsi:

Kerajaan Kutai A. Berdirinya Kerajaan Kutai Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang disebut Yupa yang mana ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta tersebut diperkirakan berasal dari tahun 400 M (abad ke-5). Prasasti Yupa tersebut merupakan prasasti tertua yang menyatakan telah beridirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kerajaan Kutai. Tidak banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai. Hanya 7 buah prasasti Yupa terseubt lah sumbernya. Penggunaan nama Kerajaan Kutai sendiri ditentukan oleh para ahli sejarah dengan mengambil nama dari tempat ditemukannya prasasti Yupa tersebut. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Dituliskan bahwa Raja Mulawarman, Raja yang baik dan kuat yang merupakan anak dari Aswawarman dan merupakan cucu dari Raja Kudungga, telah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Dari prasati tersebut didapat bawah Kerajaan Kutai pertama kali didirikan oleh Kudungga kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aswawarman dan mencapai puncak kejayaan pada masa Mulawarman (Anak Aswawarman). Menurut para ahli sejarah nama Kudungga merupakan nama asli pribumi yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu. Namun anaknya, Aswawarman diduga telah memeluk agama Hindu atas dasar kata 'warman' pada namnya yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. B. Petunjuk Keberadaan Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai adalah kerajaan yang dikenal dengan kepercayaan yang dianutnya yaitu Hindu, kerajaan ini menjadi pusat pemerintah yang bertempat di Muara Kaman. Sebelum diketahui dan banyak yang mengenal kerajaan ini, sangat sulit untuk mencari sejarahnya.

Kerajaan yang diyakini sebagai kerajaan tertua di nusantara ini, dapat dilihat dari tugu yupa (tugu batu) dengan jumlah 7 yang dapat ditemukan pada Muara Kaman, menurut J.G. de Casparis yupa ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pada yupa tersebut terdapat tulisan prasasti yang ditulis dengan bahasa Sansekerta. Pemimpin yang pertama kerajaan Kutai adalah Maharaja Mulawarman Kandungan yang terus berlanjut kepada putranya yang bernama Aswawarman. Aswawarman mempunyai 3 orang putra tapi satu putra diantaranya adalah Sang Mulawarman yang meneruskan kepemimpinan ayahnya, yang mempunyai sifat baik, kuat dan kuasa(memiliki jiwa kepemimpinan yang baik). C. Wilayah Kekuasaan Diyakini dan dipercayai bahwa kerajaan Kutai mempunyai kekuasaan wilayang yang cukup luas, pasalnya untuk saat ini terdapat tiga kabupaten yang dulunya menjadi kekuasaan oleh kerajaan Kutai ini. Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur. Semua ini masuk kedalam satu Provinsi yaitu Provinsi Kalimantan Timur. Terdapat dua kerajaan yaitu Kerajaan Kutai Martapuran dan Kerajaan Kutai Kartanegara. D. Kejayaan Kerajaan Kutai dan Keruntuhan Kerajaan Kutai Pada salah satu yupa yang ditemukan di kawasan kerajaan Kutai, didapat sebuah informasi yang menyebutkan bahwa cikal bakal dari lahirnya kerajaan kutai adalah berkat seseorang yang bernama Kudungga lalu diteruskan oleh generasi selanjutnya yaitu Aswawarman. Kemudian pengganti dari Aswawarman adalah salah seorang dari 3 putranya yaitu Mulawarman. Pada era Mulawarman inilah Kerajaan Kutai mencapai masa kejayaannya. Ketika itu daerah teritorial Kutai diperluas lagi dan rakyatnya pun menjadi sejahtera.

Bukti lain yang memaparkan kejayaan bisa dilihat dari kegiatan ekonomi. Di dalam salah satu Yupa tersebut telah disebutkan bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan sebuah upacara korban emas dengan jumlah yang sangat banyak. Kemajuan dari Kerajaan Kutai ini juga terlihat dengan munculnya para golongan terdidik. Mereka semua terdiri dari para golongan ksatria dan brahmana yang diprediksi telah bepergian jauh sampai ke India atau menuju pusat-pusat penyebaran agama Hindu yang berada di kawasan Asia Tenggara. Kaum tersebut mendapatkan perilaku atau kedudukan yang begitu terhormat di dalam sistem pemerintahan Kerajaan Kutai. Walaupun Kerajaan Kutai lokasinya tidak terletak di dalam sebuah jalur perdagangan internasional, tetapi kerajaan ini telah memiliki hubungan perdagangan dengan negara India yang sudah berkembang dari sejak awal berdirinya Kerajaan kutai. Pada masa tersebut pengaruh agama Hindu dan Buddha sudah mulai tersebar ke seluruh daerah Nusantara. Salah satu dari sekian banyak bukti yang menerangkan bahwa Kerajaan Kutai telah dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha adalah dari beberapa peninggalan dan bahasa yang telah dipakai yaitu Bahasa Sansekerta. Sebagaimana kita tahu, Bahasa Sansekerta adalah bahasa asli agama Hindu. Aksara atau bentuk dari hurufnya dinamakan dengan Huruf Pallawa yaitu huruf yang digunakan di daerah Hindu di Asia Selatan seperti India sekitar tahun 400 masehi. Dengan menilik dari bentuk huruf dari prasasti yang telah diteliti, maka para ahli sejarah menyatakan bahwa yupa itu dibuat pada sekitar abad ke-5 masehi. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Kerajaan Kutai adalah Kerajaan berbasis agama hindu pertama dan tertua yang ada di Indonesia. Adapun mata pencaharian utama masyarakat kerajaan kutai adalah beternak sapi. Selain itu ada juga pekerjaan lain seperti bercocok tanam dan berdagang. Kondisi Kerajaan yang berada di tepian sungai Mahakam yang menjadikan tanah di daerah tersebut sangat subur untuk bercocok tanam.

Kerajaan Kutai yang berada di pinggir sungai mendorong warganya untuk bekerja di bidang pertanian. Selain di bidang pertanian, mereka kemudian banyak menjalankan kegiatan perdagangan. Bahkan diperkirakan telah terjadi hubungan dagang ke beberapa daerah yang berada di luar negeri seperti China dan India setelah berlayar melalui Selagt Makassar. Didalam pelayarannya tersebut kemungkinkan para pedagang dari berbagai negara tersebut akan singgah terlebih dahulu di daerah Kutai untuk menjalankan transaksi penjualan dan pembelian barang sekaligus menyiapkan beberapa perbekalan untuk pelayaran yang sangat jauh. Hal inilah yang membuat Kerajaan Kutai semakin sejahtera dan rakyat hidup makmur. Di dalam sebuah sejarah zaman dahulu disebutkan jika Kerajaan Hindu tertua di Indonesia yakni Kerajaan Kutai runtuh pada saat seorang raja terakhir dari Kerajaan Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dibunuh di tangan Raja dari kerajaan Kutai Kartanegara ke-13 yang bernama Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Setelah itu Kerajaan Kutai Kartanegara berevolusi menjadi sebuah Kerajaan Islam yang diberi nama Kesultanan Kutai Kartanegara. E. Raja-raja Kerajaan Kutai Berikut di bawah ini merupakan daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerjaan Kutai, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri) 2. Maharaja Aswawarman (anak Kundungga) 3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman) 4. Maharaja Marawijaya Warman 5. Maharaja Gajayana Warman 6. Maharaja Tungga Warman 7. Maharaja Jayanaga Warman 8. Maharaja Nalasinga Warman

9. Maharaja Nala Parana Tungga 10. Maharaja Gadingga Warman Dewa 11. Maharaja Indra Warman Dewa 12. Maharaja Sangga Warman Dewa 13. Maharaja Candrawarman 14. Maharaja Sri Langka Dewa 15. Maharaja Guna Parana Dewa 16. Maharaja Wijaya Warman 17. Maharaja Sri Aji Dewa 18. Maharaja Mulia Putera 19. Maharaja Nala Pandita 20. Maharaja Indra Paruta Dewa 21. Maharaja Dharma Setia F. Kehidupan Politik Kehidupan politik yang ada pada kerajaan Kutai ini memiliki turun temurun, artinya kepemimpinan akan terus berlanjut kepada anak, cucu hingga cicitnya. Sistem pemerintahan sendiri sudah ada dan sudah dijalankan sejak kepemimpinan Aswawarman. Meskipun begitu pemerintahan masih di atasi oleh orang-orang hindu yang berasal dan di datangkan langsung dari India. Walau begitu sistemnya pun berjalan dengan teratur dan sistematis, karena pada masa Aswawarman kerajaan Kutai menjadi bangkit dan mulai di kenal oleh banyak kerajaan lainnya. G. Kehidupan Sosial-Ekonomi, Budaya dan Agama Melihat bahwa letak Kerajaan Kutai pada jalur perdagangan dan pelayaran antara Barat dan Timur, maka aktivitas perdagangan menjadi mata pencaharian yang utama. Rakyat Kutai sudah aktif terlibat dalam perdagangan internasional, dan tentu saja mereka berdagang pula sampai ke perairan Laut Jawa dan Indonesia Timur untuk mencari barang-barang dagangan yang laku di pasaran Internasional.

Peradaban kehidupan yang bernuansa India, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Sansekerta dan dijadikan bahasa resmi untuk permasalahan agama. Terdapat beberapa golongan yang ada pada kerajaan Kutai. Diantaranya adalah golongan Brahmana dan Ksatria. Dimana golongan Ksatria adalah mereka yang ada hubungan kekerabatan atau orang yang dekat dengan raja. Ada golongan lain yang dimana golongan ini tidak terpengaruh akan budaya dan tradisi India. Yaitu adalah Kutai Purba yang masih memegang erat pada agama nenek moyang mereka. Raja mulawarman sendiri memiliki agama Siwa yang mempercayai akan keberadaan 3 Dewa Besar, yaitu, Brahma, Wisnu dan Siwa. Dalam hal kebudayaan sendiri ditemukan dalam salah satu prasasti Yupa menyebutkan suatu tempat suci dengan nama "Wapakeswara" (tempat pemujaan Dewa Siwa). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kutai memeluk agama Siwa. H. Raja Terbesar Kerajaan Kutai Kerajaan Martadipura merupakan salah satu kerajaan di Nusantara bercorak Hindu yang didirikan sekitar abad ke-4 SM. Lokasi kerajaan ini berada di Muara Kaman, Kalimantan Timur atau lebih tepatnya di hulu sungai Mahakam. Raja pertama dari kerajaan Kutai ialah Kudungga. Menurut para ahli sejarah, nama raja tersebut adalah nama asli orang Indonesia yang masih belum dipengaruhi budaya dari India. Aswawarman, yang merupakan nama dari putra sang raja dipercaya telah terpengaruh budaya Hindu. Hal tersebut disandarkan pada fakta bahwa kata warman berasal dari bahasa Sansekerta yang digunakan untuk akhiran nama penduduk India bagian selatan.

Bahasa Sansekerta sendiri merupakan bahasa rerumpun Indo-Eropa tertua yang masih dikenal saat ini dan juga memiliki runtutan sejarah yang sangat panjang. Pemberian nama Kutai, menurut para ahli diambil dari tempat ditemukannya prasasti yang memberitakan tentang keberadaan kerajaan tersebut. Akan tetapi, terdapat beberapa hipotesa tentang kata kutai itu sendiri. Sebagian ada yang menduga bahwa kata kutai dicocokkan dengan berita Cina, khothay yang mana kho berarti kerajaan dan thay berarti besar. Hipotesa ini cukup rasional mengingat saat itu banyak orang menduduki daerah tersebut dan menjalin hubungan dagang internasional termasuk dengan orang-orang Cina. Selain Cina, ada sebagian ahli yang berpendapat bahwa nama kutai berasal dari kata quettaire yang memiliki makna hutan belantara. Akan tetapi, para peneliti ternyata lebih condong ke India disebabkan pengaruh budaya India lebih tampak di banyak hal, misalnya saja huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Memang tidak terdapat prasasti yang menjelaskan secara detail mengenai hal tersebut di atas. Hingga sekarang, terlalu sedikit bukti yang telah ditemukan untuk menelusuri jejak kerajaan Kutai ini. Faktanya, kerajaan Kutai sendiri diketahui eksistensinya berkat ditemukannya prasasti yupa berjumlah tujuh buah. Salah satu dari yupa tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang menyebutkan bahwa kerajaan Kutai saat itu diperintah oleh Mulawarman. Mulawarman diabadikan dalam yupa berkat kedermawanannya menyedekahkan sebanyak 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahman saat itu. Ia diduga merupakan cucu Kudungga atau anak dari Aswawarman. Kedua nama keturunan Kudungga tersebut sangat terlihat dipengaruhi oleh budaya India.

Kudungga diduga merupakan raja pertama yang memerintah di kerajaan Kutai. Namun, jika dilihat dari nama sang raja yang masih bernuansa lokal, para ahli sejarah berasumsi bahwa pada masa ia berkuasa pengaruh Hindu baru saja masuk ke wilayah Nusantara. Pada awalnya, kemungkinan Kudungga merupakan seorang kepala suku yang mana pada saat pengaruh Hindu masuk, ia kemudian merombak sistem pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya sendiri menjadi raja. Raja Aswawarman Ia merupakan salah dari keturunan Kudungga yang dikenal dengan sebutan Dewa Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman juga dikenal sebagai pendiri kerajaan Kutai sehingga dijuluki dengan gelar wangsakerta, yang berarti pembentuk keluarga. Dalam yupa disebutkan bahwa Aswawarman merupakan raja yang kuat serta cakap dan pada saat ia berkuasa wilayah Kutai bisa diperluas. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya pelaksanaan upacara Asmawedha. Informasi mengenai upacara tersebut didapatkan dari India, ketika Raja Samudragupta berniat memperluas wilayah kekuasaannya. Dalam pelaksanaan upacara tersebut, dilakukan pelepasan kuda dengan tujuan menentukan batas yang menjadi kekuasaan kerajaan Kutai. Sampai sejauh manapun jika terdapat tapak kaki kuda, maka sampai situlah batas kerajaan. Acara pelepasan kuda-kuda tersebut juga diikuti oleh prajurit kerajaan. Tercatat bahwa Mulawarman merupakan raja yang paling berpengaruh dalam kerajaan Kutai dan hal ini terdapat di yupa. Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan ketika berada di tangan Mulawarman dimana hampir wilayah Kalimantan Timur dikuasai.

Kerajaan Kutai Martadipura diperkirakan berakhir ketika kerajaan Kutai Kartanegara berkuasa yang selanjutnya berubah menjadi kerajaan bercorak Islam, Kesultanan Kutai Kartanegara. Raja Mulawarman Mulawarman merupakan raja terbesar yang paling berpengaruh di kerajaan Kutai sekaligus cucu Kudungga dan anak dari Aswawarman. Ia bahkan menjadi ikon dari kerajaan tersebut. Pengaruh bahasa Sansekerta kental terasa di pemberian nama sang raja masyhur tersebut. Hubungan tiga generasi raja, yakni Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman dapat ditilik dari sebuah prasasti yupa. Transliterasi dari prasasti tersebut terdapat di dalam buku Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno buah karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto yang berbunyi: Sang maharaja Kudungga, yang amat mulia, memiliki putra masyhur, sang Aswawarman namanya, yang seperti angsuman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai tiga putra, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu adalah Sang Mulawarman, raja yang beradab baik, kuat, dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana. I. Peninggalan Kerajaan Kutai a. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang paling tua. Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan juga aksara/huruf Pallawa. Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan sejarah dari Kerajaan Hindu yang berada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial dan budaya Kerajaan Kutai. b. Ketopong Sultan Ketopong adalah mahkota yang biasa dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg dan saat ini masih tersimpan di Museum

Nasional Jakarta. Benda bersejarah yang satu ini ditemukan di Mura Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di Museum Mulawarman merupakan ketopong tiruan. c. Kalung Ciwa Peninggalan sejarah berikutnya adalah Kalung Ciwa yang ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan Muara Kaman pada tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan oleh sultan dan hanya dipakai ketika ada pesta penobatan sultan baru. d. Kura-kura Emas Bukti sejarah Kerajaan Kutai yang satu ini cukup unik, karena berwujud kura-kura emas. Benda bersejarah ini saat ini berada di Museum Mulawarman. Benda yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah

yang berada di hulu Sungai Mahakam. Dari riwayat yang diketahui benda ini merupakan persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini merupakan bukti dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri. e. Pedang Sultan Kutai Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. Pada gagang pedang terdapat ukiran gambar seekor harimau yang siap untuk menerkam mangsanya. Sedang pada bagian ujung pedang terdapat hiasan seekor buaya. Untuk melihat benda ini kamu harus berkunjung ke Museum Nasional di Jakarta. f. Keris Bukit Kang Kering Bukit Kang merupakan keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan cerita dari masyarakat menyebutkan bahwa putri ini merupakan putri yang ditemukan dalam

sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Di dalam gong tersebut terdapat bayi perempuan, telur ayam dan sebuah kering. Kering ini diyakini sebagai Keris Bukit Kang. g. Singgasana Sultan Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di Museum Mulawarman. Pada zaman dahulu Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman serta raja-raja Kutai sebelumnya. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan payung serta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai Keraton.