BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mencapai suatu tujuan dari penelitian, dan desain penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentu harus menggunakan metode yang tepat untuk mencapai hasil yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR ABSTRAK.. UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah..

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

(Arikunto, 2010: 124)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O₁ X O₂

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode penelitian Sugiyono (2013: 6) berpendapat bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun serta menganalisa data yang telah didapatkan sehingga diperoleh makna yang sebenarnya dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen dengan satu kelas penelitian tanpa kelas pembanding. Menurut Sugiyono (2013: 107) penelitian eksperimen dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik (tidak ada perlakuan). Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan media Pop-Up Book sebagai alat untuk membantu siswa dalam memahami teks atau wacana bahasa Perancis.

3.1.2 Desain Penelitian Sugiyono (2013: 111), menjelaskan terdapat tiga macam desain yang merupakan kategori Pre-Eksperimental Design, yaitu: One-Case Study, One-Group Pretest- Posttest Design, dan Intact-Group Comparison. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-Experimental- One-Group Pretest-Posttest Design dengan penggunaan media Pop-Up sebagai variabel independen dan kemampuan membaca pemahaman sebagai variabel dependen. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O1 X O2 Keterangan: X = Treatment yang diberikan berupa penggunaan media Pop-Up dalam pembelajaran bahasa Perancis. O1 = Nilai Pratest, sebelum diberikan perlakuan. O2 = Nilai Pascatest, setelah diberikan treatment. 3.2 Populasi dan Sampel Peneltian 3.2.1 Populasi Penelitian Sugiyono (2013: 117) memaparkan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari satuan objek/subjek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tersendiri yang nantinya dijadikan peneliti sebagai objek penelitian. Dalam hal ini, yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA 4 Cimahi. 3.2.2 Sampel Penelitian Sampel menurut Sugiyono (2013: 118) merupakan sebagian dari jumlah yang diambil dari populasi yang telah ditentukan. Sugiyono (2013:120) berpendapat bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh popilasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang hendak diteliti. Berdasarkan pendapat kedua ahli diatas, peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik acak. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan membaca pemahaman dalam pelajaran bahasa Perancis siswa kelas X semester II SMA Negeri 4 Cimahi tahun akademik 2014-2015. 3.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Cimahi yang beralamatkan di Jln. Kihapit Barat No. 323 Cimahi. 3.4 Variabel Penelitian Variabel merupakan objek penelitian atau segala sesuatu yang yang menjasi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Kuntjojo (2009: 22) juga menyatakan hal yang senada, bahwa variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek yang diteliti. Variabel bebas menurut Sugiyono (2013:60) bahwa variabel adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2013: 60) berpendapat bahwa secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau objek yang lain. Menurut Sugiyono (2013: 61), terdapat lima macam variabel, yaitu variabel independen atau variabel bebas, variabel dependen atau variabel terikat, variabel moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini, terdapat dua variable, yaitu: a. Variabel bebas (variabel X) yakni penggunaan media Pop-Up dalam pembelajaran bahasa Perancis. b. Variabel terikat (variabel Y) yakni kemampuan membaca pemahaman siswa. berikut: Adapun keterkaitan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai r X Y Keterangan: X: penggunaan media Pop-Up Y: kemampuan membaca pemahaman siswa. r: koefisien variabel X terhadap Y (hubungan antara penggunaan media Pop-Up dan kemampuan membaca pemahaman siswa).

3.5 Definisi Operasional Penelitian ini berjudul Penggunaan Media Pop-Up dalam Pembelajaran Bahasa Perancis untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman. Untuk meminimalisir kesalahpahaman terhadap istilah-istilah yang disebutkan dalam judul tersebut, peneliti perlu menjelaskan definisi-definisinya sebagai berikut: 3.5.1 Media Pembelajaran Media pembelajaran menurut Sadiman (2008: 7) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Rocheleau (1995) menyatakan: un media est le vehicule d un message de la source (qui peut etre une personne humaine ou un objet inanime) jusqu au recepteur d un message. Ces vehicules de l information interagissent avec l apprenant par les sens. (alat pengantar sebuah pesan dari sumber (yang bisa dari seseorang atau benda mati) sampai ke penerima pesan. Alat pengantar informasi ini digunakan oleh pembelajar dengan maksud tertentu. Oleh karena itu, peneliti berpendapat bahwa media memiliki peran penting dalam pembelajaran, dan mencoba menggunakan media pembelajaran dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media terhadap pembelajaran bahasa Perancis. 3.5.2 Media Pop-Up Dzuanda (2011) dalam skripsinya mengemukankan bahwa media Pop-Up adalah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau berunsur tiga dimensi. Pop-Up merupakan media semi tiga dimensi yang terbuat dari lipatan kertas bergambar menarik,

yang dapat mempresentasikan sebuah karakter atau ilustrasi sebuah cerita tertentu. Umumnya media ini memiliki unsur tiga dimensi dan gambar yang dapat bergerak menyesuaikan posisi ketika halaman Pop-Up itu dibuka. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan di setiap halamannya. Gambar dapat tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah ilustrasi gedung dapat berdiri megah di tengah-tengah halaman dengan sehingga kesan yang ingin ditampilkan dapat lebih tersampaikan. Jenis cerita yang disampaikan dalam buku Pop-Up bisa sangat beragam, mulai dari pengetahuan seperti pengenalan hewan, geografis suatu negara, kebudayaan, sejarah, kegiatan keagamaan, hingga cerita imaginer seperti dongeng, fabel, cerita rakyat, mitos, legenda. Pop-Up banyak diaplikasikan kedalam buku cerita anak-anak sebagai media pembelajaran membaca pemula. Namun, ada juga yang diaplikasikan sebagai media iklan atau media lainnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik menggunakan media Pop-Up sebagai media pembelajaran bahasa Perancis dan membuat penelitan terhadap pengaruh penggunaannya dalam pembelajaran membaca teks bahasa Perancis. 3.5.3 Membaca Tarigan (2008: 7) berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual dapat diketahui.

Adapun membaca yang dimaksud peneliti adalah membaca pemahaman untuk siswa kelas 10 tahun akademik 2014/2015. 3.5.4 Membaca Pemahaman Membaca pemahaman adalah sebuah proses kebahasaan yang dilakukan seseorang untuk memahami makna kata, guna mendapatkan pesan, informasi, gagasan, atau sudut pandang seorang penulis melalui tulisan. Menurut Aubeneau (Miller, 2007:3) membaca pemahaman adalah memahami makna yang tertulis dan menggabungkan setiap pesan yang tekandung didalamnya. Selain itu, membaca juga merupakan proses menerima dan memahami sudut pandang penulis mengenai teks atau dokumen yang dibaca. Dalam penelitian ini, membaca pemahaman yang dimaksud adalah membaca pemahaman siswa terhadap teks berbahasa Perancis. 3.6 Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2010: 101) instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti untuk kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan penelitian tersebut menjadi sistematis dan dipermudah berkat instrumen yang telah disediakan. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa instrumen yang digunakan, yaitu: 3.6.1 Tes F.L Goodenough dalam Sudijono (2007: 66) menyatakan bahwa tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau kelompok individu dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka satu dengan yang lain. Arikunto (2010: 53) memaparkan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes objektif, berupa serangkaian kalimat yang berhubungan dengan teks yang telah dibaca berbentuk soal pilihan ganda, menjodohkan dan benar atau salah. Adapun kisi-kisi tes yang diberikan sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Sebelum Treatment Jenis Soal Jumlah Soal Bobot nilai soal Alokasi Waktu Menjodohkan 5 1x5 3 menitx5 Benar/Salah 5 1x5 3 menitx5 Pilihan Ganda 5 1x5 3 menitx5 Total 15 15 45 menit Tabel 3.2 Aspek Kompetensi Soal Tes Jenis Soal % Jumlah Soal Menjodohkan 33,33 5 Benar/Salah 33,33 5 Pilihan Ganda 33,33 5 Total 100 15 Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes setelah treatment Jenis Soal Jumlah Soal Bobot nilai soal Alokasi

Waktu Menjodohkan 5 1x5 3 menitx5 Benar/Salah 5 1x5 3 menitx5 Pilihan Ganda 5 1x5 3 menitx5 Total 15 15 45 menit Tabel 3.4 Aspek Kompetensi Soal Tes Jenis Soal % Jumlah Soal Menjodohkan 33,33 5 Benar/Salah 33,33 5 Pilihan Ganda 33,33 5 Total 100 15 3.6.2 Angket Angket menurut Sudijono (2007:84) merupakan instrumen yang bersifat lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga untuk mengumpulkan data sebagai bahan penilaian hasil belajar, mengingat jumlah responden yang banyak. Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada responden atau siswa di SMA Negeri 4 Cimahi tahun akademik 2014/2015 setelah menyelesaikan tes yang diberikan. Pemberian angket ini bertujuan untuk memperoleh data menggenai kelebihan dan kekurangan media yang telahdigunakan dalam pembelajaran bahasa Perancis. 3.6.3 Lembar Observasi Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013: 203) mengemukakan bahwa, observasi adalah teknik pengumpulan data yang rumit di mana proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Teknik ini dapat digunakan untuk penelitian perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati terlalu besar. Adapun instrumen observasi dalam penelitian ini berbentuk lembar observasi aktifitas kegiatan belajar siswa dan observasi penilaian pengajar. 3.7 Validitas dan Realibilitas Validitas menurut Arikunto (2010: 211) adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sugiyono (2013:173) juga berpendapat bahwa instrumen yang valid berarti bahwa instrumen tersebut merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data dengan baik. Yang artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Realibilitas menurut Sutedi (2011:218) berarti ajeg atau suatu instrumen dapat menghasilkan data yang sama meskipun digunakan secara berulang. Arikunto (2010:221) menjelaskan realibilitas berarti suatu instrumen yang digunakan merupakan instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Bukan hanya instrumen yang diperhatikan, namun data yang dihasilkan apakah dapat dipercaya atau tidak. Dengan menggunakan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik untuk pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian valid dan reliabel pula. Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat mutlak dalam penelitian. Maka dari itu, peneliti sebelumnya mengkonsultasikan terlebih dahulu seluruh instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kepada dosen

penimbang ahli atau expert judgement. Sehingga, instrumen yang digunakan pun dapat dipercaya untuk diterapkan kepada siswa. 3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data 3.8.1.1 Daftar Pustaka Studi pustaka dilakukan peneliti untuk mendapatkan referensi-referensi dan sumbersumber yang yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Baik itu mengenai metode penelitkan, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dll. Hal ini dilakukan untuk menunjang pelaksanaan penelitian agar dapat berjalan dengan baik dan maksimal. 3.8.1.2 Penyusunan Instrumen Penelitian Peneliti menyusun serangkaian instrumen yang digunakan dalam penelitian baik itu berupa, kisi-kisi soal dan tes, lembar angket, lembar observasi, handout, RPP, dll. 3.8.1.3 Validitas dan Realibilitas Untuk mengetahui instrumen yang digunakan peneliti memiliki validitas dan realibilitas yang baik, peneliti mengkonsultasikan semua instrumen kepada dosen pembimbing dan dosen ahli. 3.8.2 Pelaksanaan Penelitian a. Melakukan test tanpa treatment.

b. Memberikan treatment atau perlakuan terhadap responden atau siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disusun. c. Memberikan tes untuk mendapatkan nilai hasil. d. Memberikan angket kepada responden atau siswa untuk mengetahui pendapat mengenai penggunaan media Pop-Up dalam pembelajaran bahasa Perancis. 3.9 Teknik Pengolahan Data 3.9.1 Tes Setelah pengumpulan data di lapangan, peneiliti akan mengolah data berupa nilai hasil tes yang telah dikerjakan responden di kelas. Adapun teknik penilaian yang dilakukan sebagai berikut: Nilai responden = Jumlah Benar x100% Jumlah Soal Nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan diatas, semua nilai responden dikategorikan menggunakan skala penilaian Nurgiyantoro (2010:339) seperti berikut: Tabel 3.5 Standar Skala Penilaian Skala Keterangan 85-100 Sangat Baik 75-84 Baik 60-74 Cukup 40-59 Kurang 0-39 Sangat Kurang Setelah mengolah semua data responden, langkah selanjutnya menerapkan statitik komparasi untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua variabel yang

sedang diteliti, yaitu nilai X (kelas eksperimen sebelum treatment) dan nilai Y (kelas eksperimen sesudah treatment). Lalu, langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata (mean) dari hasil tes (Arikunto, 2010:275) dengan rumusan sebagai berikut: Keterangan: X : Nilai rata-rata prates x : Jumlah total nilai tes n: Jumlah peserta tes X = x n Keterangan: Y : Nilai rata-rata paskates y : Jumlah total nilai tes n: Jumlah peserta tes Y = y n Setelah nilai mean X dan Y selesai, selanjutnya adalah mencari taraf signifikasi antara t hitung dan t tabel dalam keterampilan membaca pemahaman. Rumusnya adalah:

t = Md Σx2 d n(n 1) Keterangan: d: Y-X Md: Deviasi dari masing-masing subjek (d-md) x²d: Jumlah kuadrat deviasi N: Jumlah peserta tes d.b: derajat keabsahan yang ditentukan dengan (N-1) (Arikunto, 2010:306) Mean deviasi prates dan pascates: Md = Σd n Deviasi sujek: Xd = d Md Derajat kebebasan: d.b = n-1 Dengan melalukkan pengujian hipotesis menggunakan variabel yang berbeda dengan thitung > t tabel, dapat disimpulkan jika kedua variabel tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Namun jika t hitung < atau = dari t tabel, kedua variabel tersebut tidak memiliki perbedaan signifikan. 3.9.2 Angket Untuk mengolah data angket, dapat dilakukan teknik sebagai berikut:

(f/n) x 100% Keterangan: f: Frekuensi jawaban responden n: Jumlah responden 100%: Presentase tiap jawaban responden Setelah dilakukan perhitungan untuk setiap soal angket, langkah selanjutnya adalah mengkategorikan setiap soal angket dengan kategori sebagai berikut: Tabel 3.6 Presentasi Analisa Hasil Angket Presentase Penjelasan 0% Ditafsirkan tidak ada 1-25% Ditafsirkan sebagian kecil 26-49% Ditafsirkan hampir setengahnya 50% Ditafsirkan setengahnya 51-75% Ditafsirkan sebagian besar 76-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya 100% Ditafsirkan seluruhnya