BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Komitmen itu diperbaharui

BAB I PENDAHULUAN. yang berbunyi : Pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA. Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BAB II PENDEKATAN TEORITIS. mengkaji program-program yang berbasis masyarakat untuk meningkatkan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR POSDAYA Dusun Pokoh, Desa Giripurno, Kec. Borobudur, Kab. Magelang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM KEMANDIRIAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014

KKN Posdaya MDGs Universitas PGRI Semarang sebagai Model Penanggulangan Kemiskinan di Kota Semarang

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

POSDAYA BERSERI DUSUN I

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

Mengelola Keorganisasian Posdaya. Oleh: Afid Burhanuddin, M.Pd. STKIP PGRI PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

RANCANGBANGUN KURIKULUM PELATIHAN KETAHANAN KELUARGA BERWAWASAN GENDER BAGI FASILITATOR (TOT)

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

BAB I P E N D A H U L U A N

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Menurut peraturan perundang-undangan, UU NO 32/2004 dan PP No. 72/2005,

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Oleh Dwi Prasetyo Hadi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

EFEKTIVITAS POSDAYA KKN TEMATIK DI PEKON MARGA MULYA KECAMATAN KELUMBAYAN BARAT KABUPATEN TANGGAMUS PERIODE JANUARI Oleh

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan. Maksudnya agar tercipta hubungan-hubungan personal dan. kemampuan-kemampuan mereka seluas-luasnya dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

KEPPRES 49/2001, PENATAAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jembrana 23 September 2010

SARESEHAN POSDAYA CIGODEG JAYADESA MEKAR MUKTI KECAMATAN WALURAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KONSULTASI TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan berkembangnya program Keluarga Berencana (KB) merupakan kunci utama pengembangan pemberdayaan masyarakat saat itu. Ditopang dengan berbagai program lain yang sejalan, KB menjadi faktor penting menurunnya angka kemiskinan secara nyata. Program lain yang berkembang adalah adanya pengembangan SD Inpres di bidang pendidikan, Posyandu dan Puskesmas di bidang kesehatan, Koperasi Unit Desa serta Bimas Pertanian di bidang ekonomi, juga infrastruktur Listrik Masuk Desa. Kegiatan Pemberdayaan yang selama ini banyak dilaksanakan adalah pemberdayaan untuk bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sedangkan untuk bidang keagamaan, budaya, dan reproduksi dilaksanakan pada bimbingan yang dilakukan oleh ulama-ulama dan para pemuka agama. Peran keluarga perlu ditingkatkan dengan cara membuat program yang bertujuan untuk memberdayakan keluarga. Program ini harus mampu untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan ide sendiri dengan meningkatkan mutu program masa lalu yang berasal dari pemerintah. Masyarakat diharapkan mampu untuk mengelola dan memahami tujuan dari program-program yang dibuatnya sebagai sebuah hak dan kewajiban serta regenerasi supaya masa depan menjadi lebih baik. Masyarakat harus tetap memberikan dukungan terhadap pemberdayaan yang dilakukan pemerintah pada bidang pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini adalah dalam rangka untuk memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium. MDGs ini merupakan sebuah deklarasi kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu, menanggulangi kemiskinan dan

2 kelaparan, menciptakan pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan. Pemerintah membuat sebuah kebijakan yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia No 3 Tahun 2010 tentang program pembangunan yang berkeadilan yang berbunyi: Pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan meliputi program pro rakyat, keadilan untuk semua (justice for all) dan pencapaian tujuan milenium (Millennium Development Goals-MDGs). Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) merupakan lembaga yang dirancang untuk keperluan tersebut, terutama pada program-program pro rakyat seperti, program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat dan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Suyono (2011, hlm.7) menjelaskan perngertian posdaya yaitu: Posdaya adalah forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang utamanya agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan lingkungan hidup, sehingga keluarga secara harmonis bisa tumbuh mandiri di desanya. Posdaya ini dapat dikembangkan dari lembaga yang sudah ada di masyarakat seperti Posyandu, kelompok arisan, kelompok lansia, kelompok pengajian maupun kelompok tani hingga menjadi lembaga yang efektif dalam pemberdayaan masyarakat oleh sendiri. Posdaya berupa program-program yang mendukung penyegaran hidup gotong royong, mampu memberikan tambahan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan serta mendorong dalam pemantapan fungsi-fungsi keluarga.. Penguatan fungsi-fungsi keluarga tersebut diharapkan memungkinkan setiap keluarga makin mampu membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera, keluarga yang mandiri, dan keluarga yang sanggup menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.

3 Dalam melaksanakan fungsinya, Posdaya merancang kegiatan sesuai dengan kemampuan masyarakat dan anggotanya sehingga pelaksanaan kegiatan itu bisa dilakukan oleh, dari dan untuk keluarga dan masyarakat setempat. Atau dengan pengertian lain, kegiatan tersebut dilaksanakan atas kemampuan dan swadaya masyarakat sebagai upaya memberdayakan keluarga sejahtera dan membangun kesejahteraan rakyat secara luas. Suyono (2011, hlm.11) menjelaskan bahwa: Posdaya juga bisa dikembangkan oleh kelompok Koperasi atau pengusaha yang mempunyai kegiatan usaha di kampungnya. Pengusaha atau pengurus Koperasi bisa menjadikan Koperasi atau pusat usaha dari pengusaha itu sebagai pos untuk kegiatan kemasyarakatan.pos ini mengajak keluarga lain yang belum menjadi anggotanya, atau tidak terlibat dalam usahanya. Menurut Suyono (2011, hlm.12) pengembangan Posdaya ditujukan untuk tercapainya hal-hal sebagai berikut: 1. Dihidupkannya dukungan sosial budaya atau social capital seperti budaya hidup gotong royong dalam masyarakat untuk saling peduli sesama anak bangsa, saling tolong menolong antar keluarga dengan keluarga lain, saling mengulurkan bantuan pemberdayaan secara terpadu atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan yang komplek, melalui wadah atau forum yang memberi kesempatan setiap keluarga untuk saling asah, asih, dan asuh, dalam memenuhi kebutuhan membangun keluarga bahagia dan sejahtera. 2. Terpeliharanya infrastruktur sosial kemasyarakatan yang terkecil dan solid, yaitu keluarga, yang dapat menjadi perekat atau kohesi sosial, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika yang tinggi. 3. Terbentuknya lembaga sosial dengan keanggotaan dan partisipasi keluarga di desa atau kelurahan yang dinamis dan menjadi wadah atau wahana partisipasi sosial, dimana setiap keluarga dapat memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pembangunan. Posdaya dalam mencapai keberhasilan seperti yang disebutkan di atas memerlukan beberapa faktor yaitu, komitmen pengurus dan anggota yang tinggi, program yang menarik, bervariasi dan menguntungkan anggotanya, berkelanjutan, dan adanya partisipasi masyarakat. Komitmen merupakan salah satu faktor untuk melihat kinerja seseorang ketika sedang bekerja melaksanakan suatu kegiatan. Adanya suatu komitmen ini menjadi suatu acuan dan dorongan agar seseorang lebih bertanggung jawab terhadap tugas, fungsi dan kewajibannya. Dalam posdaya komitmen antara

4 pengurus dan anggota dapat meningkatkan partisipasi dalam setiap kegiatan Posdaya. Karena, pengurus dan anggota Posdaya yang memiliki komitmen akan menunjukan keinginan untuk terus bekerja dan berkontribusi bagi keberhasilan Posdaya. Sehingga, komitmen menjadi salah satu kunci bagi seseorang dalam memberikan sumbangan bagi keberhasilan Posdaya. Program yang dimiliki oleh posdaya juga menjadi salah satu faktor keberhasilan posdaya. Program yang menarik, dan menguntungkan anggota membuat motivasi dari masyarakat untuk mengikuti program menjadi lebih tinggi dan bersemangat dalam mengikuti program. Program yang bervariasi tidak akan membuat masyarakat merasa jenuh ketika bergabung dengan posdaya, sehingga program posdaya dapat terus berkembang dan posdaya mampu mencapai keberhasilan. Penelitian ini, akan lebih memfokuskan pada partisipasi masyarakat daripada faktor-faktor lain yang disebutkan di atas. Sehingga, diduga bahwa keberhasilan Posdaya lebih banyak ditentukan oleh partisipasi masyarakat daripada faktor lainnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai partisipasi masyarakat dalam mendukung keberhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat disebutkan identifikasi masalah seperti dibawah ini: 1. Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Flamboyan merupakan posdaya yang terbentuk atas keinginan masyarakat Kampung Sukamaju Desa Kayuambon bersama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 2009. 2. Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan sering memenangkan perlombaan baik tingkat daerah maupun tingkat Nasional seperti juara 2 Posdaya Terbaik Damandiri Awards 2014. 3. Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan selalu menjadi tempat untuk studi banding Pos Pemberdayaan Keluarga di wilayah lain seperti Sumedang, Garut dan Kabupaten Bandung Barat.

5 4. Masyarakat Kampung Sukamaju Desa Sukamaju selalu hadir dalam setiap acara yang diadakan oleh Posdaya Flamboyan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah partisipasi masyarakat Desa Kayuambon dalam mendukung keberhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan?. Untuk membantu dalam menjawab rumusan penelitian dibuatlah beberapa pertanyaan penelitian seperti di bawah ini: 1. Bagaimana gambaran keberhasilan Pos Pemberdayaaan Keluarga Flamboyan? 2. Bagaimana partisipasi masyarakat Desa Kayuambon dalam mendukung keberhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan? 3. Apa faktor pendorong partisipasi masyarakat Desa Kayuambon dalam mendukung keberhasilan Pos pemberdayaan Keluarga Flamboyan? 4. Bagaimana dampak Pos Pemberdayaan Keluarga Terhadap masyarakat Desa Kayuambon? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan gambaran keberhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan. 2. Untuk mendeskrisikan bentuk partisipasi masyarakat Desa Kayuambon dalam mendukung keberhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan. 3. Untuk mengetahui faktor pendorong partisipasi masyarakat Desa Kayuambon dalam mendukung keberhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga Flamboyan. 4. Untuk mengetahui dampak Pos Pemberdayaan Keluarga terhadap masyarakat Desa Kayuambon. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini baik secara teoritis dan praktis khususnya untuk peneliti adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Manfaat bagi peneliti yaitu memperkaya pengetahuan tentang konsep partisipasi masyarakat dalam mendukung keberhasilan Posdaya dan menambah pengetahuan mengenai konsep pemberdayaan masyarakat.

6 2. Secara Praktis a. Menjadi bahan informasi dan keilmuan mengenai partisipasi masyarakat Desa Kayu Ambon dalam keberhasilan kegiatan dan Program Posdaya Flamboyan. b. Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian kualitatif kepada masyarakat E. Struktur Organisasi Skripsi Menurut pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2014) penelitian ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Pada Bab I Pendahuluan terdapat latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. Pada Bab II Kajian Pustaka berisi tentang konsep pemberdayaan masyarakat, konsep partisipasi, hakekat keluarga dan hakekat masyarakat. 3. Pada Bab III Metode Penelitian berisi tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 4. Pada Bab IV Temuan dan Pembahasan berisi temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, serta pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian. 5. Pada Bab V Simpulan dan Saran berisi tentang simpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dan mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.