PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN TEPUNG SINGKONG PADA KUALITAS MIE SAYUR SKRIPSI

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI

PEMBUATAN TEMPE PROPORSI BIJI KEDELAI:LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK SKRIPSI. Oleh : FENNY COSTANTIA NPM :

PEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI TAWAR DENGAN PROPORSI TEPUNG BERAS HITAM : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PEMBUATAN MIE KERING DENGAN SUBTITUSI TEPUNG DAUN MANGGA (Kajian Penambahan Telur Terhadap Kualitas Mie Kering) SKRIPSI

PEMANFAATAN KEONG SAWAH DALAM PEMBUATAN KECAP SECARA ENZIMATIS (KAJIAN PENAMBAHAN HANCURAN BONGGOL NANAS DAN LAMA FERMENTASI) SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN NaHCO 3 PADA PEMBUATAN TORTILLA SUBTITUSI AMPAS TAHU SKRIPSI. Oleh : Eka Bagus Setiawan NPM

PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI LABU KUNING : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI LABU KUNING SKRIPSI

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK MINUMAN INSTAN DAGING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostina L.) SKRIPSI

FORMULASI EMULSIFIER KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG DAN KUNING TELUR PADA PEMBUATAN ROTI MANIS SKRIPSI. Oleh: TUTIK WINARTI NPM.

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

KAJIAN KUALITAS TAHU DARI KACANG TUNGGAK DAN KEDELAI SKRIPSI. Oleh : QOMARIAH HARDIYANTI NPM

PEMBUATAN KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN KAJIAN KONSENTRASI ENZIM LIMBAH KULIT NENAS DAN LAMA INKUBASI SKRIPSI

KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI

PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PEMBUATAN TAUWA KACANG HIJAU DENGAN PENGGUMPAL GLUCONO DELTA LACTONE (GDL)

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KUALITAS DAN DAYA AWET WINGKO JAGUNG SKRIPSI

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI. Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM.

PEMBUATAN MELLORINE DARI MENGKUDU DAN ROSELLA (Kajian Konsentrasi Na-CMC dan Susu Skim) SKRIPSI. Oleh : Dewi Octaviany

LEMBAR PENGESAHAN PEMBUATAN FRUIT LEATHER SIRSAK-ROSELLA HASIL PENELITIAN

PEMBUATAN COOKIES DARI TEPUNG KOMPOSIT (BERAS MERAH, KACANG MERAH, TERIGU) SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI TALAS : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NaHCO 3 TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI TALAS SKRIPSI

PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) DENGAN KAJIAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN NaCl SKRIPSI

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

EVALUASI DAMPAK PENGUKUSAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM LEMAK JENUH DAN TAK JENUH SOSIS JAMUR TIRAM SKRIPSI

PEMBUATAN PATTY BURGER IKAN PARI ( Dasyatidae ) (KAJIAN KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DAN LAMA PENGERINGAN) SKRIPSI

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PEMANFAATAN KULIT BUAH PEPAYA ( Carica Papaya L )SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

PROSES PRODUKSI INULIN DARI BEBERAPA JENIS UMBI UWI

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh: LIEA DWI RAHAYU NPM

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI SUWEG (Amorphophallus C) SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI

Oleh : Pramitta Eka Kurniawati NPM

PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI

Oleh : ERDIANTI NPM

PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS MANGROVE (Sonneratia caseolaris) DALAM PEMBUATAN COOKIES BERSERAT TINGGI SKRIPSI. Oleh : YUDDA ARIEF WIBOWO NPM :

PENGURANGAN KADAR SIANIDA DAN TANNIN DALAM PROSES PEMBUATAN TEPUNG MANGROVE Avicenna marinna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

PENGARUH PROPORSI SUSU SAPI DENGAN SUSU TEMPE SERTAKONSENTRASI ENZIM MIKROBIAL RENNET TERHADAP KUALITAS KEJU SKRIPSI. Okky Oktavia Syafitri

PEMBUATAN INULIN BUBUK DARI UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DENGAN METODE FOAM MAT DRYING SKRIPSI

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

PENGARUH KONSUMSI TEPUNG PRA MASAK PISANG TANDUK DAN PISANG RAJA NANGKA PADA SIFAT FISIK DAN KIMIA DIGESTA TIKUS PERCOBAAN SKRIPSI

STUDI PEMBUATAN GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU. MENGGUNAKAN Xanthomonas campestris (KAJIAN KONSENTRASI KULTUR DAN PENAMBAHAN GULA) SKRIPSI

SKRIPSI. PENGARUH KOMBINASI TEPUNG IKAN SIDAT (Anguilla marmorata(q.) Gaimard.) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KUALITAS BISCUIT CRACKERS

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUNGA ROSELA KERING

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

PABRIK AMMONIUM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI PRA RENCANA PABRIK

KARAKTERISTIK COOKIES SUMBER PROTEIN DAN ENERGI BERBAHAN BAKU CAMPURAN MOCAF, TEPUNG TEMPE TELUR, TEPUNG KACANG HIJAU, DAN TEPUNG IKAN LELE

KARAKTERISASI SIFAT-FISIKO KIMIA PATI JAGUNG TERMODIFIKASI DENGAN PROSES ACETILASI SKRIPSI

LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

KAJIAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR PUTIH PADA BROWNIES SEBAGAI PRODUK UNGGULAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA

SKRIPSI MONICA GUNAWAN NPM

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

PEMURNIAN SIRUP GLUKOSA MENGGUNAKAN MEMBRAN ULTRAFITRASI DENGAN BERBAGAI TEKANAN DAN WAKTU OPERASI SKRIPSI

FERMENTASI AMPAS TAHU DENGAN Rhizopus oligosporus UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PRODUKSI KERUPUK KULIT PISANG

SKRIPSI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG KACANG METE (Annacardium occidentale L.) DAN TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot esculenta)

PABRIK AMMONIUM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI PRA RENCANA PABRIK

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

PENGGUNAAN ALBUMIN UNTUK PENURUNAN KADAR TANIN DAN PENINGKATAN KUALITAS SERBUK MINUMAN INSTAN BIJI PETAI CINA

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian

PEMANFAATAN SUSU KAMBING (Capra aegagrus) DAN SUSU KEDELAI (Glycine max) PADA KEJU TRADISIONAL KHAS INDONESIA BERKADAR PROTEIN TINGGI SKRIPSI

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun Oleh: KUSNUL FATIMAH A

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI HOTEL: STUDI KASUS HOTEL X DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

TEKNOLOGI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN - PERIKANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KARAKTERISTIK BEBERAPA UMBI UWI (Dioscorea spp.) DAN KAJIAN POTENSI KADAR INULINNYA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI KARBON AKTIF

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

EKSTRAKSI POLISAKARIDA LARUT AIR KULIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) BERDASARKAN JUMLAH PELARUT DAN LAMA EKSTRAKSI

Recovery Logam Titanium Dioxide (TiO 2 ) dari Limbah Proses Pengambilan Pasir Besi

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI SKRIPSI. Oleh : SITA ARIDEWI

UJI STABILITAS PROSES HOMOGENISASI SALAD DRESSING DARI MINYAK JAGUNG DAN AIR JERUK NIPIS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS

PERBANDINGAN BERAT KACANG KEDELAI TERGERMINASI DAN BIJI NANGKA DAN KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN TEMPE SKRIPSI. Oleh:

Transkripsi:

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI Oleh : Nur Apriliyanti Fikni NPM 0933010025 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucochephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pangan Program Studi Teknologi Pangan Oleh : Nur Apriliyanti Fikni NPM. 0933010025 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI Disusun oleh: Nur Apriliyanti Fikni NPM. 0933010025 Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji pada tanggal 04 Oktober 2013 Tim Penguji 1. Dosen Pembimbing 1. 2. Dr. Dedin F. Rosida, STP, MKes NPT. 3 7012 97 0159 1 Dr. Dedin F. Rosida, STP, MKes NPT. 3 7012 97 0159 1 2. Ir.Sudaryati HP, MP NIP. 195211031988032001 Ir.Sudaryati HP, MP NIP. 195211031988032001 Mengetahui, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Ir. Sutiyono, MT NIP. 19600713 198703 1001

iv UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini: Nama : Nur Apriliyanti Fikni NPM : 0933010025 Program Studi : Teknologi Pangan Telah mengerjakan (revisi/tidak revisi)laporan penelitian dengan judul: PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI Surabaya,27 Maret 2014 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi: 1. Dr. Dedin F. Rosida, STP, M.Kes (..) 2. Ir. Sudaryati, HP, MP (.. ) Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr. Dedin F. Rosida, STP, MKes NPT. 3 7012 97 0159 1 Ir.Sudaryati HP, MP NIP. 195211031988032001 Mengetahui, Sekretaris Program Studi Teknologi Pangan Dr. Dedin F. Rosida, STP, M.Kes NPT. 3 7012 97 0159 1

v

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya selama penyusunan skripsi dengan judul Pembuatan Tauco Lamtoro Gung (Leucaena leucochepahala) Angkak dengan Kajian Proporsi Kedelai Lamtoro Gung dan Lama Fermentasi hingga terselasaikannya pembuatan laporan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Kemudahan dan kelancaran pelaksanaan skripsi serta penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat dan rendah hati, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jatim. 2. Ibu (Almh) Ir. Latifah, MS Ketua Program Studi Teknologi Pangan UPN Veteran Jatim dan Dosen Penguji Lisan yang telah memberikan banyak pengarahan, dan bimbingan serta memberikan saran dalam penulisan skripsi ini. 3. Ibu Dr. Dedin F. Rosida, STP. M.Kes Sekretaris Program Studi Teknologi Pangan UPN Veteran Jatim dan selaku Dosen Pembimbing I dan juga selaku Dosen Penguji Lisan yang telah banyak memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan serta saran dalam penulisan skripsi ini. 4. Ibu Ir. Sudaryati HP, MP selaku Dosen pembimbing II dan Dosen Penguji Lisan yang telah banyak memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan serta saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Ibu Drh. Ratna Yulistiani, MP dan ibu Ir. Sri Djajati, MPd selaku dosen penguji seminar proposal dan hasil penelitian, yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak Dr. Ir. Zainal Abidin, M.Si selaku Ketua LP2D 7. Bapak Ir. Mulyanto, MP selaku Pembina LP2D i

8. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Teknologi Pangan di Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jatim. 9. Ibu Dedin dan Ibu Sudaryati, terima kasih banyak atas bantuan yang sungguh luar biasa dan kesabaran dalam membimbing saya. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan semoga kebaikan ibu mendapat balasan dari Allah SWT. 10. Ayah dan Ibu tercinta terima kasih telah menjadi orang tua hebat bagi saya, terimakasih atas doa, dukungan, serta semangat sehingga saya bisa menyelesaikan studi ini. 11. Adik-adikku tercinta Pipit, Emil, Nada terima kasih telah menjadi salah satu sumber penyemangat saya untuk terus berjuang,semoga saya bisa menjadi kakak yang baik untuk kalian. 12. Keluarga besarku, terimakasih atas segala dukungan material dan spiritual dalam penyelesaian studi ini. 13. Eko Jamil, terimakasih atas kesabaran dan kesetiaannya dalam menemani perjuangan hidup saya, semoga kita tetap bisa berjuang bersama. Thank you for Your Love. 14. Mbakku Dian Islamiyati, terima kasih sudah menjadi kakak yang baik dan sabar menghadapi saya yang terkadang menyebalkan. 15. Sahabat sahabatku di IKIP (Suci, Ika, Dyah, Ida, Ina) terima kasih karena selalu memberikan semangat dan telah mewarnai hari-hari saya. 16. Teman teman Teknologi Pangan Angkatan 2009, Adit, Demy, Novan, ipung, halili, mail, tari, fida, rosi, ima, yeye, april, santi, cicin, ulfa, cece, angel, vita, fitri dan semuanya. Terimakasih telah memberikan warna baru dalam hidup saya. 17. Sahabat-sahabatku di pulau garam Anna, Dewi, Hayla, Lely, Ririn terimakasih telah menjadi sahabat yang baik bagi saya. 18. Mas taufik, mbak Rani, mbak Lupy, mbah Jan, terima kasih telah membantu saya di laboratorium. ii

Semoga skripsi ini dapat bermafaat bagi rekan rekan mahasiswa di Jurusan Teknologi Pangan pada khususnya dan pihak pihak yang memerlukan pada umumnya. Skripsi ini masih jauh dari sempurna serta banyak kekurangannya untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat objektif dan membangun guna kesempurnaan skripsi ini. Penulis iii

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... viii Intisari... ix BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Manfaat... 3 BAB II. Tinjauan Pustaka A. Lamtoro Gung... 4 B. Kedelai... 5 C. Angkak... 6 D. Tauco... 8 E. Laru... 9 F. Proses Pembuatan Tauco... 10 G. Bahan-bahan Pembantu Pembuatan Tauco... 14 1. Tepung Beras... 14 2. Tepung Ketan... 14 3. Garam... 15 4. Gula Merah... 16 5. Air... 17 H. Perubahan Kimia Selama Fermentasi... 17 1. Fermentasi Kapang... 17 2. Fermentasi Garam... 18 I. Analisa Keputusan... 21 J. Analisa Finansial... 22 1. Penentuan Break Even Point (BEP)... 22 2. Net Present Value... 24 3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C Ratio)... 24 4. Payback Period... 24 iv

5. Internal Rate of Return (IRR)... 25 K. Landasan teori... 25 L. Hipotesis... 27 BAB III. Bahan dan Metode A. Tempat dan waktu... 28 B. Bahan Penelitian... 28 C. Alat... 28 D. Metode Penelitian... 28 1. Rancangan Percobaan... 28 2. Peubah yang digunakan... 29 3. Parameter yang diamati... 30 4. Prosedur penelitian... 31 BAB IV. Hasil dan Pembahasan A. Hasil Analisis Produk Tauco... 35 1. Kadar Air... 36 2. Kadar abu... 35 3. Kadar Lemak... 38 4. Kadar Protein Terlarut... 40 5. Kadar Total Asam... 42 6. Kadar Padatan Terlarut... 44 B. Uji Organoleptik... 46 1. Uji Kesukaan Warna... 46 2. Uji Kesukaan Aroma... 48 3. Uji Kesukaan Rasa... 49 C. Analisis Keputusan... 51 D. Hasil Analisa Produk Terbaik... 52 1. Kadar Total Fenol... 52 2. Kadar Aktivitas Antioksidan... 53 E. Analisis Finansial... 54 BAB V. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan... 58 B. Saran... 58 Daftar Pustaka... 59 Lampiran... 64 v

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Komposisi Kimiawi Lamtoro Gung per 100 gr... 5 Tabel 2.2. Komposisi Kimiawi Kedelai per 100 gr... 5 Tabel 2.3. Komposisi Kimiawi Angkak... 7 Tabel 2.4. Bahan dan Mikroba yang Berperan dalam Fermentasi... 10 Tabel 2.5. Komposisi Kimia Tepung Beras... 14 Tabel 4.1. Nilai rata rata kadar air tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung... 35 Tabel 4.2. Nilai rata rata kadar air tauco dari perlakuan lama fermentasi. 36 Tabel 4.3. Nilai rata rata kadar abu tauco dari perlakuan proporsi kedelai lamtor:gung... 37 Tabel 4.4. Nilai rata rata kadar abu tauco dari perlakuan lama fermentasi... 37 Tabel 4.5. Nilai rata rata kadar lemak tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 38 Tabel 4.6. Nilai rata rata kadar protein terlarut tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 40 Tabel 4.7. Nilai rata rata kadar total asam tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 42 Tabel 4.8. Nilai rata rata kadar total padatan terlarut tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 44 Tabel 4.9. Nilai rata rata uji organoleptik warna tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 47 Tabel 4.10. Nilai rata rata uji organoleptik aroma tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 48 Tabel 4.11. Nilai rata rata uji organoleptik rasa tauco dari perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi... 50 Tabel 4.12 Hasil Analisis Keseluruhan Pada Produk Tauco... 51 Tabel 4.13 Kadar Total Fenol dari perlakuan tauco terbaik... 52 Tabel 4.14 Kadar Aktivitas Antioksidan dari perlakuan tauco terbaik... 53 vi

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Reaksi terbentuknya MSG... 13 Gambar 2.2. Skema Proses Pembuatan Tauco... 13 Gambar 2.3. Reaksi Pembentukan Aroma pada Tauco... 20 Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Fermentasi Koji... 33 Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Pemasakan Tauco... 34 Gambar 4.1. Hubungan antara proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi terhadap kadar lemak tauco... 39 Gambar 4.2. Hubungan antara proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi terhadap kadarprotein terlarut tauco... 41 Gambar 4.3. Hubungan antara proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi terhadap kadar total asam tauco... 43 Gambar 4.4. Hubungan antara proporsi kedelai:lamtoro gung dan lama fermentasi terhadap kadar total padatan terlarut tauco... 45 vii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Prosedur Analisa... 64 Lampiran 2. Lembar Kuisioner Organoleptik... 68 Lampiran 3. Kadar Air... 69 Lampiran 4. Kadar Abu... 71 Lampiran 5. Kadar Lemak... 73 Lampiran 6. Kadar Protein Terlarut... 75 Lampiran 7. Kadar Total Asam... 77 Lampiran 8. Total Padatan Terlarut... 79 Lampiran 9. Uji Organoleptik Warna... 81 Lampiran 10. Uji Organoleptik Aroma... 83 Lampiran 11. Uji Organoleptik Rasa... 85 Lampiran 12. Hasil Analisis Keseluruhan Pada Produk Tauco... 87 Lampiran 13. Asumsi-asumsi yang digunakan... 88 Lampiran 14. Kebutuhan dan Biaya... 89 Lampiran 15. Perhitungan Modal Perusahaan Tauco... 94 Lampiran 16. Perhitungan Biaya Produksi Tauco... 96 Lampiran 17. Perhitungan Keuntungan Produksi Tauco... 96 Lampiran 18. Perhitungan Break Event Point Produksi Tauco... 98 Lampiran 19. Perhitungan Payback Period... 99 Lampiran 20. Grafik Break Event Point (BEP)... 100 Lampiran 21. Laju Pengembalian Modal... 101 Lampiran 22. Tabel Perhitungan Kriteria Investasi NPV dan Gross B/C... 102 viii

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI NUR APRILIYANTI FIKNI Npm : 09330100025 INTISARI Tauco yang terbuat dari kedelai, tergolong makanan bergizi dan sehat. Namun sayangnya, produksi kedelai tidak dapat memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sehingga masih perlu mengimpor kedelai dari negara lain. Untuk mengurangi ketergantungan pada kedelai maka dapat digunakan bahan pengganti, salah satunya adalah lamtoro gung. Hal ini karena biji lamtoro gung mengandung protein tinggi. Kadar nutrisi biji lamtoro gung dan biji kedelai tidak banyak berbeda,sehingga kemungkinan besar dapat diolah menjadi produk fermentasi yang serupa dengan produk fermentasi kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kedelai:lamtoro gung dengan lama fermentasi terhadap kualitas tauco lamtoro gung-angkak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan, Faktor 1 proporsi kedelai:lamtoro gung 70%:30%,50%:50%,30%:70%. Faktor II lama fermentasi 3 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah pada perlakuan proporsi kedelai:lamtoro gung (70:30) dan lama fermentasi 5 minggu yang menghasilkan tauco dengan kriteria lama fermentasi 5 minggu yang memiliki kadar air 24,952%, kadar abu 5,081%, protein terlarut 79250 µg/ml, lemak 4,075%, total asam 7,620%, total padatan 18,167% brix, Fenol 2781,25 ppm,aktivitas antioksidan 45,68%,dan tingkat kesukaan warna 76 (agak suka), kesukaan rasa 76 (agak suka), dan kesukaan aroma 71 (agak suka). Hasil analisis finansial diperoleh Break Even Point (BEP) dicapai 29,40% atau sebesar Rp.141.370.340,28 dengan kapasitas titik impas 19.263,03 kg/th, Payback Period (PP) dicapai selama 4 tahun 3 bulan, Benefit Cost Ratio 1,0830, NPV Rp. 85.231.813,- dan IRR mencapai 20,377%. ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tauco merupakan salah satu makanan tradisional warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Tauco ini cukup populer di daerah Jawa Barat. Tauco adalah produk berbentuk pasta yang berwarna kekuning kuningan dan mempunyai rasa yang agak asin. Proses pembuatan tauco dilakukan dengan cara fermentasi. Tauco digunakan sebagai penyedap masakan alami karena bau dan rasanya yang khas (Anonymous, 2011) Tauco merupakan produk hasil fermentasi yang terbuat dari kedelai yang proses pembuatannya mirip pembuatan kecap. Fermentasi merupakan istilah yang mengacu pada sebuah proses dengan menggunakan mikroba yang ditambahkan pada bahan baku untuk menghasilkan jenis produk baru dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, tergantung jenis mikroba yang ditambahkan. Selama fermentasi akan terjadi perubahan fisika (bentuk) dan kimawi (Anonymous, 2013). Tauco yang terbuat dari kedelai, tergolong makanan bergizi dan sehat. Namun sayangnya, produksi kedelai di Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sehingga Indonesia masih perlu mengimpor kedelai dari negara lain. Menurut data statistik Departemen Pertanian tahun 2009, kebutuhan nasional untuk kedelai mencapai 2,2 juta ton per tahun, namun demikian, baru 20-30% saja dari kebutuhan tersebut yang dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Sementara kekurangannya, bergantung pada impor. Ketergantungan terhadap impor ini membuat instansi terkait sulit untuk mengontrol harga kedelai sehingga harga kedelai di Indonesia terus merangkak naik dan imbasnya membuat harga tauco kedelai pun mengalami peningkatan. Untuk itu diperlukan upaya untuk mencari bahan baku pembuatan tauco dengan harga yang lebih murah, ketersediannya melimpah dan mempunyai rasa yang disukai oleh masyarakat (Anonymous, 2010). 1

2 Bahan pangan berprotein nabati yang banyak dipergunakan sebagai bahan dasar fermentasi pangan adalah kedelai atau jenis kacang-kacangan lain, seperti kacang tanah, kara benguk, dan kacang gude. Diantara bahan-bahan tersebut, kedelai paling sering digunakan sebagai bahan dasar makanan fermentasi di beberapa Negara, karena kadar proteinnya yang tinggi (Kasmidjo, 1990). Salah satu bahan pengganti kedelai adalah biji lamtoro gung. Biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) merupakan kelompok kacang polong, yang biasa dikonsumsi saat biji muda ataupun biji kering. Biji lamtoro gung mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan golongan bijibijian yang lain, yaitu berkisar antara 30-40% (Slamet, 1982). Di Indonesia biji lamtoro gung yang muda bisa dibuat botok dan lalapan, sedangkan biji lamtoro gung yang sudah kering bisa dibuat tempe dan kecap. Biji lamtoro gung juga mengandung beberapa zat penting lain, diantaranya: kalori, hidrat arang, kalsium, fosfor,zat besi dan vitamin A, B1, C (Slamet, 1982). Pada penelitian sebelumnya, Lamtoro gung yang sudah dimanfaatkan sebagai produk pangan yaitu dengan dibuat sebagai tempe. Hasil penelitian dari Feny (2012) didapatkan kadar protein tempe lamtoro gung dengan proporsi yang paling disukai adalah pada proporsi kedelai lamtoro gung 70:30, dan pada penelitian ini dillakukan penelitian lanjutan yaitu pembuatan tauco dari proporsi kedelai dan lamtoro gung. Dan pada penelitian tauco yang dilakukan oleh Soetoyo (1988) dengan lama fermentasi 0;15;30;45; dan 65 hari. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan tauco dari proporsi kedelai dan lamtoro gung (70:30%; 50:50%; 30:70%) dan lama fermentasi (3; 4; 5; minggu). Penelitian ini dianalisis secara fisik, kimia dan organoleptik serta finansial. Diharapkan melalui pembuatan tauco lamtoro gung ini akan diperoleh suatu produk tauco dengan kandungan gizi tinggi serta sifat organoleptik yang disukai konsumen. B. Tujuan 1. Untuk mempelajari pengaruh proporsi lamtoro gung : kedelai dan lama inkubasi terhadap kualitas tauco yang dihasilkan. 2. Menentukan kombinasi perlakuan terbaik antara proporsi lamtoro gung : kedelai dan lama inkubasi sehingga menghasilkan tauco dengan kualitas yang baik serta disukai oleh konsumen.

3 C. Manfaat 1. Diversifikasi produk tauco. 2. Usaha mengurangi ketergantungan terhadap kedelai sehingga dapat mengurangi impor kedelai. 3. Meningkatkan nilai ekonomis lamtoro-gung.