berbahasa yang harus di ajarkan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA yaitu: Höerverstehen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

I. PENDAHULUAN. pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. ditandai dengan adanya perubahan seperti di atas.

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA TEKNOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE PAIRED STORYTELLING DALAM KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 11 MAKASSAR

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

BAB 1 PENDAHULUAN. materi maupun kegunaannya. Dalam dunia pendidikan matematika sangat

Oleh: Tita Yulianti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemampuan bertanya menjadi hal yang penting bagi siswa, karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama. dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. undang-undang No.20 pasal 1 tahun 2003 tentang sisdiknas dikatakan bahwa. lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

3 BAB III METODE PENELITIAN

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Jurnal Apotema Vol.2 No. 2 Juli

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

Transkripsi:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENULIS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION PADA SISWA KELAS XI MA MA ARIF BULUKUMBA Sulva Risna Jurusan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar Abstrak Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan dengan dua siklus pada semester pertama tahun ajaran 2011/2012 di MA Ma Arif Bulukumba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar keterampilan menulis siswa kelas XI MA Ma Arif Bulukumba melalui pembelajaran kooperatif tipe Tiem Assisted Individualisation. Data penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui hasil tes pada siklus pertama dan siklus kedua. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa pada siklus pertama mencapai 62,22% dan pada siklus dua mencapai 76,22%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Tiem Assisted Individualisation dapat meningkatkan keterampilan menulis bahasa Jerman siswa kelas XI MA Ma Arif Bulukumba. Kata Kunci: Keteramplan Menulis, Prestasi Belajar dan Team Assisted Indivudualisation PENDAHULUAN Aktifitas berbahasa awalnya hanya sebagai kegiatan sehari-hari yang biasa saja dan hanya merupakan alat komunukasi yang bisa menghubungkan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa bersifat universal dan bermacam-macam, sehingga sering disebut sebagai bahasa asing. Bahasa Jerman adalah bahasa asing yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Ada empat keterampilan berbahasa yang harus di ajarkan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA yaitu: Höerverstehen (keterampilan Sprechfertigkeit berbicara), mendengar), (keterampilan Leseverstehen (keterampilan membaca memahami), dan Screibfertigkeit (keterampilan menulis). Keterampilan menulis (Schreibfertigkeit) tidak kalah penting dari keterampilan lainnya, sebab menulis sebagai sarana menuangkan ide-ide ataupun pikiran dalam bentuk tulisan. Namun dari hasil observasi Halaman [193]

terhadap proses pembelajaran Bahasa Jerman di Kelas XI MA Ma Arif Bulukumba menunjukkan rendahnya minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Jerman. Sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu alternatif pembelajaran Bahasa Jerman yang mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe TAI (team assisted individualization). Pembelajaran kooperatif tipe TAI (team Assisted Individualisation). Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu [1]. Perubahan dalam diri seseorang yang mengarah kepada perubahan pemahaman, sikap dan keterampilan dari tidak tau menjadi tau. Salah satu keterampilan dalam pembalajaran bahasa adalah menulis. Menulis adalah sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, dan menghibur [2]. Proses pembelajaran menulis akan lebih efektif jika menggunakan model pembelajaran, salah satu model pembelajaran yaitu kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerja sama dalam kelompok kecil saling membantu untuk mempelajari suatu materi [3]. Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama-sama [4]. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team Assisted Individualisation dilakukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Schreibfertigkeit (menulis) Siswa kelas XI IPS 2 SMAN I Bulukumba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran keterampilan Schreibfertigkeit (menulis) dengan metode team assisted individualization siswa kelas XI MA Ma Arif Bulukumba dan untuk mengetahui hasil peningkatannya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas. Data tersebut kemudian dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus tindakan. Subjek dalam penelitian ini adalah Halaman [194]

guru bahasa Jerman dan siswa kelas XI MA Ma Arif Bulukumba dengan jumlah siswa 36 orang pada semester genap tahun ajaran 2011/2012, dengan fokus penelitian adalah keterampilan (Schreibfertigkeit) menulis bahasa Jerman siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I selama 4 kali pertemuan dan siklus II selama 4 kali pertemuan. Tiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran. Evaluasi tes hasil belajar dilakukan setiap akhir siklus sehingga kegiatan belajar mengajar keseluruhan sebanyak 8 kali pertemuan Prosedur penelitiannya meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi dan evaluasi) dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa, wawancara untuk mendapatkan data mengenai kondisi proses pembelajaran siswa dan guru di kelas, tes untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi setiap siklus. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes menulis karangan sederhana bahasa Jerman akan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase, sebagai berikut [5] : Skor rata-rata = Peneliti bersama guru bahasa Jerman sebagai kolabolator menganalisis temuan-temuan yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan kemudian meyimpulkan hasilnya. HASIL PENELITIAN Pertemuan siklus I berlangsung selama empat kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2x45 menit. Pertemuan pertama pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualisation belum berjalan dengan baik. Hal ini terjadi karena masih banyak siswa yang kurang aktif pada saat kegiatan dilaksanakan, terlihat beberapa siswa hanya bergantung dengan teman yang mereka anggap mampu dalam pelajaran bahasa asing Jerman. Selain itu kosakata yang sangat terbatas dan pemahaman struktur merupakan kendala utama dalam memahami sebuah teks. Pada pertemuan kedua siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 21 juli 2011 pada pukul 07.30 09.15 Wita. Halaman [195]

Proses pembelajaran pertemuan kedua ini masih ditemukan siswa yang kurang berperan aktif dalam diskusi kelompoknya. Siswa masih kurang antusias dalam berbagi pengetahuan ataupun menanyakan hal-hal yang kurang diketahui dengan teman kelompoknya. Guru dalam hal ini masih nampak kurang dalam pemberian motivasi dan semangat kepada siswa. Masih banyak juga ditemui beberapa kesalahan dalam penyampaian kalimat yang kurang komunikatif, beberapa siswa masih kurang mampu mengembangkan kata kunci yang telah diberikan. Pada pertemuan ketiga siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 28 juli 2011 pada pukul 07.30 09.15 Wita. Peneliti mengamati Siswa sudah memperlihatkan perubahan aktifitas belajar dalam kelas, misalnya banyaknya siswa yang terlihat aktif baik dalam mengerjakan tugas individu maupun berdiskusi dengan teman kolompoknya, Suasana kelas sudah tidak lagi gaduh. Siswa sudah terlihat antusias dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran juga sudah cukup baik, penggunaan huruf kapital dan tanda baca serta penggunaan struktur kalimat sudah cukup baik. Untuk mencari skor rata-rata keterampilan menulis karangan siswa maka digunakan rumus sebagai berikut: = = 5.6 Untuk hasil persentase sebagai berikut: = = 62.22% Skor-skor yang dicapai siswa dapat dikonversi ke dalam rentang skor 10-100 sesuai cara penilaian di SMA: X = X = Skor yang dicapai siswa setelah dikonversi. Tabel 1.2. Skor yang dicapai siswa 1 X = 9/9x100 = 100 2 X = 8/9x100 = 88.89 3 X = 7/9x100 = 77.78 4 X = 6/9x100 = 66.67 5 X = 5/9x100 = 55.55 6 X = 4/9x100 = 44.44 7 X = 3/9x100 = 33.33 8 X = 2/9x100 = 22.22 9 X = 1/9x100 = 11.11 Siswa yang memiliki peningkatan prestasi belajar bahasa Jerman melalui pembelajaran Halaman [196]

kooperatif tipe Team assisted individualisation pada siklus satu ini dengan tingkat persentase 5.6% dengan nilai SMA 100 adalah sebanyak 2 orang dan 2 orang siswa (5.6%) dengan nilai SMA 88.89 berada pada kategori baik, sedangkan siswa dengan nilai SMA 77.78 adalah sebanyak 1 orang siswa (28%) dan 14 orang siswa (38.9%) dengan nilai SMA 66.67 berada pada kategori cukup, dan 11 orang siswa (37.5%) dengan nilai SMA 55.55 berada pada kategori cukup.siswa dengan nilai SMA 44.44 terdapat 5 orang siswa (11%), berada pada kategori kurang dan 2 orang siswa (5.6%) juga berada pada kategori cukup. Histogram Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Menulis kalimat sederhanabahasa Jerman Siswa Kelas XI Siklus 1 dapat dilihat pada gambar berikut : Pada siklus kedua, pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran koopeatif kooperatif tipe Team assisted invidualisation dapat berlangsung dengan lancar. Pemahaman materi yang dibahas selama siklus 2 cukup baik. Selain itu, perhatian siswa pada proses pembelajaran juga mengalami peningkatan, hal tersebut dibuktikan dengan tidak ada lagi siswa yang bolos pada mata pelajaran tersebut, semakin banyaknya siswa yang memperhatikan penekanan suatu materi, juga aktif berpartisipasi dalam diskusi, serta adanya kesadaran pada diri siswa untuk mengerjakan PR yang diberikan. Hal tersebut dapat terjadi juga disebabkan oleh perhatian dan bimbingan guru yang lebih intensif, khususya pada siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis kalimat bahasa Jerman, serta adanya pemberian motivasi yang lebih baik kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah mengamati secara keseluruhan proses pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode kooperatif Team assisted individualisation, peneliti kemudian Halaman [197]

menyimpulkan adanya peningkatan dalam keterampilan menulis bahasa Jerman siswa. Untuk mencari skor rata-rata keterampilan menulis siswa maka digunakan rumus sebagai berikut: = = 6.86 Untuk mencari persentase digunakan rumus berikut: % = = 76.22% Skor-skor yang dicapai siswa dapat dikonversi ke dalam rentang skor 10-100 sesuai cara penilaian di SMA: X = Skor yang dicapai siswa setelah dikonversi ke dalam skala penilaian yang digunakan di SMA. Siswa yang memiliki keterampilan menulis bahasa Jerman melalui pembelajaran kooperatif tipe Team assisted individualization pada siklus satu ini dengan tingkat persentase 11,11% dengan nilai SMA 100 adalah sebanyak 4 orang dan 9 orang siswa (25%) dengan nilai SMA 88.89 berada pada kategori baik, sedangkan siswa dengan nilai SMA 77.78 adalah sebanyak 5 orang siswa (13,89%) dan 14 orang siswa (38,89%) dengan nilai SMA 66.67 berada pada kategori cukup, dan 4 orang siswa (11.11%) dengan nilai SMA 55.55. Pada siklus kedua ini tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai dibawah 55,55 atau tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai kurang dan sangat kurang. Histogram Frekuensi dan Persentase Hasil BelajarMenulis Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Siklus 2 100% 0% KESIMPULAN 11% 38.89 50% % 0% 0% 4 14 18 0 0 Sangat Kurang (0-10) Kurang (11-39) Cukup (40-69) Baik (70-89) Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team assisted invidualisation dapat meningkatkan hasil belajar menulis bahasa Jerman siswa kelas XI MA Ma Arif Bulukumba. Hal ini dapat dibuktikan dari data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Pada siklus I, skor rata-rata yang diperoleh para siswa adalah 5,6 Halaman [198]

dengan nilai persentase 62.22% termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II, skor rata-rata yang diperoleh para siswa adalah 6.86 dengan nilai persentase 76.22% termasuk dalam kategori baik. Sehingga terjadi peningkatan sebanyak 1.26 atau 14%. DAFTAR PUSTAKA [1]. Santoso, Slamet. 2003. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. [2]. Nurjamal, Daeng. 2010. Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta. [3]. Ratumanan, T. G. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: University Press. [4].Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana. [5]. Power, Brend Miller & Ruth Hubbard, 1991. Literacy in Process.USA: Heinimann Edukational Book Halaman [199]