SINERGI KEGIATAN PENYULUHAN. KPPN Bandung,

dokumen-dokumen yang mirip
MENGEMBANGKAN ETOS KERJA PENYULUH PERIKANAN. SUMARDI S dan ANDIN H. TARYOTO KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAKL

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

Struktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015

TELAAHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHAN PERIKANAN: TUGAS PUSAT ATAU TUGAS DAERAH?

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

PENGERTIAN PENYULUHAN

2014/05/04 10:09 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan GERAKAN BANGGA PENYULUH PERIKANAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

STANDAR ISI PENELITIAN

MENYONGSONG REGULASI PEDOMAN PENULISAN DAN PELAKSANAAN PRESENTASI KARYA TULIS ILMIAH PENYULUH PERIKANAN, SINTESIS DAN EKSPEKTASINYA

PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS INOVASI PENYULUH PERIKANAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT

DOKUMEN KURIKULUM FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA H a l a m a n

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karyawan

KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS BLUE ECONOMY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Masalah. Konsep merupakan dasar pembangun kemampuan berpikir siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

Pendampingan Teknis Dalam Implementasi UU Desa Potensi dan Tantangan. Village Law PASA BBL Series 29 November 2017

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

INOVASI METODE PEMBELAJARAN AGAMA Oleh: H. M. Hamdar Arraiyyah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP

PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,

Profesionalisme POPT dan Tantangan Pembangunan Pertanian

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te

-2- tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA UNISSULA SEMARANG

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. dilakukan di Centro de Formação da Polícia, yang merupakan salah satu lembaga

PENYULUH PERIKANAN BANTU KABUPATEN BEKASI DAMPINGI KOPERASI NELAYAN MENYUSUN RENCANA BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2016

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Daftar Isi. iii TINJAUAN MATA KULIAH...

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KONGRES II IKATAN PENYULUH PERIKANAN INDONESIA,

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI

MATERI KKNM PPMD INTEGRATIF WAWASAN KKNM

MASUKAN PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BPSDMKP TERHADAP PROGRAM ICCTF-PIKUL DALAM TRANSFORMASI TRANSFORMASI SISTEM INFORMASI IKLIM DAN CUACA

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap

PENDAHULUAN Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu upaya untuk membantu kelancaran pembangunan pertanian yaitu

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 07/TAP/BPM FEB UI/IV/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

KISI-KISI KUISIONER PENELITIAN. Definisi Konsep Definisi Operasional Pertanyaan/Pernyataan Istrumen Skala Data

BAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Penghayatan hidup tak bermakna yang menyertai pengalaman derita di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1

BAB I PENDAHULUAN. ada. Fenomena ini tidak bisa lepas dari sistem pendidikan kita yang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, dan penilai pembelajaran maka guru harus senantiasa berusaha

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL (Studi Kasus: Perempuan dalam Industri Batik di Kabupaten Banyumas) TUGAS AKHIR

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

SINERGI KEGIATAN PENYULUHAN KPPN Bandung, 05032014

HAKIKAT PENYULUHAN Voorlichting - Penerangan Aufklarung Pencerahan Forderung - menggiring seseorang kearah yang diinginkan Vulgarization - menekankan pentingnya penyederhanaan pesan bagi orang awam. Capacitacion - pelatihan.

Penerangan yang dilakukan terus menerus, sampai segala sesuatu yang diterangkan benar-benar dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh masyarakat. (Mardikanto, 1993)

Penyuluhan yang dilakukan untuk memperkenalkan atau "memasarkan" inovasi sampai dengan inovasi tersebut diadopsi oleh masyarakat, bukanlah pekerjaan yang sederhana. Dalam implementasinya di lapangan, kegiatan penyuluhan menuntut kerja keras, kesabaran, memerlukan curahan waktu yang tidak sedikit, serta dapat sangat melelahkan.

DIMENSI PENYULUHAN Dimensi ONTOLOGIS Dimensi EPISTEMOLOGIS Dimensi RETORIK Dimensi METODOLOGIS (http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_sekolah/197301282005012- YANTI_SHANTINI/media_edit.pdf)

Dimensi ONTOLOGIS yaitu apa sebenarnya hakikat penyuluhan selama ini ditinjau sebagai ilmu; mengapa kita melakukan penyuluhan; bagaimana hubungan sumberdaya alam/manusia dengan sistem nilai penyuluhan dan sistem nilai suatu kebijakan pembangunan; bagaimana posisi bidang Kelautan dan Perikanan di Indonesia dalam ekonomi nasional, dsb.

Dimensi EPISTEMOLOGIS - apa sebenarnya hakikat hubungan Penyuluhan dengan obyek penyuluhan; bagaimana prosedur penyuluhan yang baik; aspek pengetahuan apa saja yang terdapat dalam ilmu penyuluhan; model, metode dan pendekatan apa dilakukan untuk menempatkan penyuluhan sebagai suatu bidang ilmu.

Dimensi AKSIOLOGIS - seberapa jauh peran sistem nilai dalam suatu analisis tentang penyuluhan; untuk apa mengetahui kegiatan penyuluhan; bagaimana menentukan obyek dan teknik prosedural suatu telaahan penyuluhan dengan mempertimbangkan kaidah moral atau profesionalisme.

Dimensi RETORIK - apa bahasa yang digunakan dalam penyuluhan untuk meningkatkan adopsi teknologi; bahasa apa yang dipakai sebagai alat berpikir dan sekaligus menjadi alat komunikasi; Bahasa yang digunakan harus merupakan sarana ilmiah yang obyektif, namun menafikan kecenderungan sifat emosional dan afektif;

Dimensi METODOLOGIS - bagaimana cara atau metodologi yang dipakai dalam menemukan kebenaran penyuluhan kaitannya dengan fenomena adopsi teknologi misalnya; apakah deduktif atau induktif; monodisiplin, multidisiplin dan interdisiplin; kuantitatif atau kualitatif atau kombinasi keduanya.

ISU-ISU STRATEGIS

PENYULUHAN DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI Sudahkah kita berorientasi kepada Penyuluhan yang sensitif terhadap kebutuhan teknologi Pelaku Utama? Sudahkah teknologi KP berorientasi juga kepada kebutuhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha? Sudahkah SIMLUH memberi ruang untuk menampung masukan kebutuhan teknologi Pelaku Utama dan meneruskannya kepada institusi terkait? Sudahkah teknologi baru temuan Pelaku Utama diapresiasi secara proporsional?

PENYULUHAN DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN SDM Sudahkah sistem penyuluhan yang ada menyentuh sebanyak-banyaknya Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang memerlukannya? Sudahkah tercipta mekanisme yang menjamin berkembangnya kapasitas Penyuluh dalam menjalankan tugasnya? Sudahkah tercipta mekanisme yang menjamin adanya proporsi ideal antara jumlah penyuluh dengan jumlah Pelaku Utama dan Pelaku Usaha?

PENYULUHAN DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN USAHA Meningkatkah motivasi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk mengembangkan usahanya? Tersediakah fasilitasi memadai terhadap Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk mengembangkan usahanya setelah meningkat kemampuannya sebagai hasil kegiatan penyuluhan? Mampukah Penyuluh memberi contoh nyata dalam melakukan pengembangan usaha?

SINERGI PUSAT DAN DAERAH Sudahkah masing2 pihak terkait penyuluhan menjalankan TU.SI nya secara baik, benar, dan sesuai regulasi yang ada? Sudahkah TRI SINERGI UTAMA (internal Pusat, Internal Daerah, dan Pusat-Daerah) pihak-pihak yang terkait dengan penyuluhan telah berjalan sesuai harapan? Positifkah dampak sinergi di bidang penyuluhan kepada Pelaku Utama, Pelaku Usaha, dan masyarakat luas?

PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM PUSAT Apakah program-program KKP selama ini telah mendapat dukungan yang proporsional dari para penyuluh? Apakah terdapat kejelasan tugas dalam hal penyuluh mendukung program-program Pusat tersebut dan apakah Penyuluh tidak mengalami hambatan untuk melaksanakannya? Apakah terdapat pelimpahan wewenang ke Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Pendampingan?

PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM DAERAH Apakah program-program Daerah selama ini telah mendapat dukungan yang proporsional dari para penyuluh? Apakah terdapat kejelasan tugas dalam hal penyuluh mendukung program-program Daerah tersebut dan apakah Penyuluh tidak mengalami hambatan untuk melaksanakannya? Apakah terdapat mekanisme Evaluasi baku di Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Pendampingan oleh Penyuluh?

Penyuluhan Masa Depan: PARTICIPATIVE EXTENSIONS Pelaku Utama dan Pelaku Usaha terpacu secara aktif melakukan upaya mandiri untuk memampukan diri dan meningkatkan kapasitas dirinya Sistem Penyuluhan secara proaktif mempersiapkan diri apabila mendapat permintaan asistensi maupun konsultasi dari Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Media digital menjadi sarana utama kegiatan penyuluhan.