BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Blibli.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada Sumber: (diakses pada 10 September 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Situs Belanja Online di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar.1.1 Logo Lazada Indonesia Sumber: (diakses tanggal 16 Oktober 2014)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

Gambar 1.1 Logo PT. Tokopedia (Sumber: Tokopedia, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

Gambar 1. 1 Logo BukaLapak

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

Perkembangan Jenis E-Commerce

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan. Jika dahulu komunikasi dan arus

BAB I PENDAHULUAN. Agustus Marketplace yang fokus menjual mobil - Peringkat 424 di Indonesia per Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

1.1.2 Logo Perusahaan Logo perusahaan Lazada Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.2

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

Salah satu permasalahan UMKM adalah PEMASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Ouval Research Sumber: Ouval Research, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambar 1.1 Situs Zalora

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

Prinsip e-marketplace

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Sumber

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat

ANALISIS SISTEM E-COMMERCE PADA PERUSAHAN JUAL-BELI ONLINE LAZADA INDONESIA

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut disebabkan oleh perusahaan salah satu kegiatan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. beralih dari manual dan pindah menggunakan internet untuk membuat usahanya

Affiliate Marketing Modal Dengkul

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak.com Sumber : (diakses 21 September 2015)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

Model Bisnis E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Prediksi Pengguna Ponsel Populasi Global Sumber: E-Marketer (2014)

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

3 Sumber: pada 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Lazada.co.id merupakan bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara. Lazada Group beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Melalui pionir di bidang e- commerce, Lazada menghadirkan layanan berbelanja yang mudah bagi konsumen dan akses langsung pada database konsumen terbesar di Asia Tenggara. Jaringan Lazada Asia Tenggara merupakan cabang anak perusahaan jaringan internet di Berlin, Jerman, yaitu: Rocket Internet. Rocket Internet merupakan perusahaan online inkubator yang sukses menciptakan perusahaan-perusahaan online inovatif di berbagai belahan dunia (Lazada, 2015) Lazada Indonesia adalah pusat belanja online yang menawarkan berbagai macam jenis produk mulai dari elektronik, buku, mainan anak dan perlengkapan bayi, alat kesehatan dan produk kecantikan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan travelling dan olahraga. Lazada Indonesia didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang dari jaringan retail online Lazada Asia Tenggara.. Situs yang memiliki sekitar 300-an karyawan ini, memberikan pengalaman berbelanja online seperti di mall, online shopping mall. Lazada.co.id juga memberikan kemudahan seperti garansi uang kembali, pengiriman gratis, serta COD (Cash on Delivery) ke lebih dari 100 kota (Lazada, 2015) 1

Lazada yang menggunakan nuansa biru dan orange ini, memiliki logo pada gambar 1.1 sebagai berikut: Gambar 1.1 Logo Lazada Indonesia (Sumber: Lazada,2015) Website resmi Lazada sendiri adalah www.lazada.co.id. Selain online, Lazada juga memiliki kantor offline dan warehouse yang beralamatkan di Menara Bidakara 1 Lt. 16 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 2 Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Saat ini terdapat 13 jenis kategori produk yang dijual di website Lazada Indonesia, yaitu : handphone dan tablet, kesehatan dan kecantikan, fashion, mainan dan bayi, kamera, komputer dan laptop, elektronik rumah tangga, jam tangan, kacamata dan perhiasan, peralatan rumah tangga, tas dan koper, voucher, peralatan elektronik, otomotif, groceries, buku, games dan musik, olahraga dan outdoor. Jika dibandingkan dengan pesaingnya, seperti elevenia, elevenia hanya memiliki 8 jenis kategori produk yang dijual di websitenya. Dengan begitu, berdasarkan jumlah jenis kategori produk yang dijual, Lazada lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Lazada merupakan pelaku e-commerce yang beroperasi menggunakan model bisnis B2C (Business to Consumer), agar dapat bersaing dengan pesaingnya seperti Elevenia dan Bhinneka, Lazada akan mengembangkan bisnis menjadi market 2

place (Consumer to Consumer-C2C). Pengembangan bisnis ke arah market place merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan pertumbuhan Lazada Indonesia yang selama enam bulan terakhir berhasil tumbuh 20% per bulan. Selain itu, Indonesia juga merupakan pasar yag menyumbang pendapatan paling besar terhadap pendapatan Lazada Asia Tenggara, dengan kontribusi sebesar 30% (Mix.com, 2015) Lazada Indonesia juga terdaftar di id.techinasia.com dan menduduki peringkat pertama sebagai website B2C terpopuler di Indonesia. Lazada Indonesia juga melaporkan bahwa mereka menerima ribuan pesanan per jam (Lukman, 2014) Berdasarkan Alexa Traffic Ranks, tingkat popularitas Lazada berada di peringkat 15 di Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa Lazada Indonesia sudah dikenal banyak orang. Berikut ini adalah gambar tingkat popularitas Lazada Indonesia : Gambar 1.2 Tingkat Popularitas Lazada Indonesia (Sumber: Alexa, 2014) 3

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Teknologi Informasi saat ini sudah semakin pesat. Ditandai dengan semakin banyaknya produk Teknologi Informasi yang diciptakan di seluruh dunia. Dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi ini akan membuat kehidupan manusia semakin terbantu, sehingga kita patut mengapresiasinya. Beberapa dampak positif adanya perkembangan Teknologi Informasi adalah semakin mudah dan cepat dalam mengakses informasi, transaksi yang semakin mudah oleh perusahaan atau perseorangan untuk kepentingan bisnis serta membantu perusahaan menjalankan kegiatan operasional perusahaan dalam aspek pemasaran, pengolahan data pelanggan, dan kegiatan lainnya. Hampir rata-rata perusahaan di Indonesia saat ini telah menggunakan jaringan internet sebagai kebutuhan dalam operasional bisnis, karena internet untuk saat ini sudah menjadi kebutuhan penting dalam bisnis (Desnet, 2015) Menurut Ketua Umum APJII Semuel A Pangerapan, selama tahun 2014 menunjukkan pengguna internet naik menjadi 88,1 juta atau dengan kata lain penetrasi sebesar 34,9 %. Dengan kata lain, pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan 16,2 juta pengguna, yaitu dari 71,9 juta pengguna menjadi 88,1 juta pengguna. Dari total pengguna tersebut, 49% pengguna berusia 18-25 tahun. Berikut merupakan grafik pengguna internet di Indonesia : 4

Gambar 1.3 Grafik Pengguna Internet di Indonesia (Sumber: Desnet, 2015) Berdasarkan survei APJII mengenai penggunaan internet di Indonesia diperoleh hasil bahwa, Diposisi pertama hampir 95,75% pengguna memanfaatkan internet untuk surat elektronik, menggeser posisi akses layanan media sosial yang mencapai 61,23%. Pada peringkat selanjutnya pemanfaatan tertinggi internet adalah untuk mencari berita/informasi (78,49%), mencari barang/jasa (77,81%), informasi lembaga pemerintahan (65,07%), sosial media (61,23%). Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memanfaatkan Internet untuk mencari informasi dan mencari barang/jasa yang diinginkan. Dimana informasi tersebut menjadi pertimbangan masyarakat Indonesia untuk melakukan pembelian produk atau jasa. Berikut ini adalah gambar pola penggunaan internet di Indonesia : 5

Gambar 1.4 Pola Penggunaan Internet di Indonesia Tahun 2014 (Sumber: Harianti, 2014) Menurut riset Nilsen, Konsumen digital Indonesia menikmati online shopping, khususnya membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa secara online karena mereka memandang internet sebagai sarana untuk mengecek produk/jasa dan memberikan informasi sebelum mereka melakukan pembelian. 6

Gambar 1.5 Faktor Berbelanja Online diasia Tenggara (Sumber: Lubis, 2014) Seiring dengan perkembangaan internet, sekarang internet tidak hanya untuk digunakan sebagai sarana berkomunikasi,mencari informasi, namun sekarang internet mulai digunakan sebagai media untuk berjualan. Berkembangnya internet sebagai media untuk berjualan online menyebabkan e-commerce sebagai market place yang menjanjikan. Berdasarkan hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi e- commerce Indonesia (idea), google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar ( Rp 94,5 Triliun) dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun). Techinasia, pada tahun 2014 menjelaskan bahwa terdapat 5 model e-commerce yang ada di Indonesia, (Lukman, 2014) diantaranya: 1. Classifieds/ listing/ iklan baris Model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di negara-negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini: a. Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online b. Penjual individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis Contoh : Toko Bagus, Berniaga, OLX, Kaskus 7

2. Marketplace C2C (Customer to Customer), Model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Berikut ialah indikator utama bagi sebuah website marketplace: a. Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan b. Bisa digunakan oleh penjual individual Contoh : Tokopedia, Bukalapak, Lamido, Elevenia, dan Blanja 3. Shopping mall Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat Contoh : Blibli 4. Toko online B2C (Business to Consumer) Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli Contoh : Bhinneka, Lazada Indonesia, BerryBenka, Bilna dan Tiket.com 5. Toko online di media social Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Contoh : Onigi, Lakubgt Salah satu situs e-commerce yang populer di Indonesia adalah Lazada. Lazada merupakan e-commerce dengan model B2C (Business to Consumer). 8

Gambar 1.6 Tampilan Website Lazada Indonesia (Sumber: Lazada, 2015) Lazada memberikan informasi mengenai produk, tata cara pembelian, sistem keamanan, metode pembayaran, promosi sera informasi lainnya yang dibutuhkan para pelanggan. Hal tersebut merupakan bukti ketransparanan Lazada terhadap para konsumennya. 9

Gambar 1.7 Contoh Informasi Produk pada situs Lazada Indonesia (Sumber : Lazada, 2016) Gambar 1.8 Keamanan Berbelanja Pada Situs Lazada Indonesia (Sumber: Lazada, 2016) Lazada menangani keamanan sistem informasi dengan sangat serius dan memperbaiki celah keamanan pada sistem dengan cepat dan tepat. Dengan melakukan pendekatan dalam menghadapi kemungkinan celah keamanan sistem di segala aspek layanan, serta menyelidiki setiap laporan mengenai celah keamanan sistem secara cepat, tepat, dan menyeluruh. 10

Gambar 1.9 Layanan pelanggan Lazada Indonesia (Sumber : Lazada,2016) Dalam dunia bisnis e-commerce, tidak hanya layanan saja yang berpengaruh kepada kepuasan pelanggan, melainkan juga bagaimana sistem dan informasi dapat membantu pelanggan dalam melakukan keputusan pembelian. Karena internet dan website lah yang menjadi platform dimana penjual dan pelanggan bertemu dalam suatu transaksi e-commerce. Apabila pelaku e- commerce dapat mengatasi kekhawatiran para konsumen untuk berbelanja online, maka dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggan dan mendorong pelanggan untuk selalu menggunakan suatu pemain e-commerce. Selain itu juga dapat mendorong masyarakat lainnya untuk mencoba berbelanja online. Lazada Indonesia yang selama enam bulan terakhir berhasil tumbuh 20% per bulan. Selain itu, Indonesia juga merupakan pasar yag menyumbang pendapatan paling besar terhadap pendapatan Lazada Asia Tenggara, dengan kontribusi sebesar 30%. Total transaksi tahun 2014 menunjukkan pertumbuhan yang kuat dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, Lazada memperoleh jumlah transaksi USD 89 juta (Rp 1,2 triliun), dan menerima lebih dari USD 350 juta (Rp 4 triliun) transaksi di tahun 2014. (Millward,2015). Menurut riset W & S Group, Lazada menduduki peringkat pertama kategori website paling populer (29,2%), website paling dikenal(40,7%), website dengan persentase pengunjung paling tinggi (23,7%). (Wijaya, 2014) 11

Namun dibalik kepopuleran Lazada, masih terdapat beberapa permasalah yang dialami oleh konsumen Lazada. Ada beberapa konsumen yang mengalami permasalahan kartu kredit yang didaftarkan di Lazada dibobol oleh orang lain dan disalahgunakan. (Iskandar,2016). Hal ini membuktikan bahwa sistem keamanan website Lazada masih rentan, sehingga membuat konsumen Lazada merasa khawatir ketika akan berbelanja lagi. Masih ada keluhan yang lain mengenai kualitas informasi Lazada, seperti informasi produk yang tersedia dalam website Lazada.co.id tidak sesuai dengan yang pelanggan terima. Sebagai salah satu contoh, pelanggan ada yang mengeluh bahwa warna barang yang ditampilkan dalam halaman website Lazada.co.id tidak sesuai dengan warna yang sebenarnya pada barang tersebut. Beberapa pelanggan juga ada yang mengalami kendala dalam penggunaan konten yang disediakan oleh website Lazada.co.id Selain itu juga terdapat permasalahan mengenai kualitas layanan yang diberikan Lazada, seperti keluhan konsumen yang kurang ditanggapi serius oleh pihak Lazada tanpa memberikan solusi kepada konsumen. (Indra,2015). Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan penelitian apakah ada keterhubungan antara sistem, informasi dan layanan terhadap kepuasan pelanggan pada situs e-commerce Lazada, dengan judul Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Situs E-Commerce Lazada. 12

1.3 Rumusan Masalah E-commerce di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat pesat. Online shopping dapat dijumpai di berbagai sosial media atau di situs resmi yang dikelola oleh perusahaan. Saat ini masyarakat Indonesia mulai menyukai tren berbelanja online walaupun banyak permasalah yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam berbelanja online seperti cara dalam menggunakan sistem situs web, informasi tentang suatu produk, kualitas sale support serta customer service yang dimiliki tiap perusahaan e-commerce. Lazada merupakan e-commerce yang menyediakan sarana penjualan online bagi konsumen menggunakan website sebagai platform untuk memasarkan produknya. Lazada menunjukkan bisnisnya yang berkembang secara positif, dibuktikan dengan Lazada menduduki peringkat pertama kategori website paling populer (29,2%), website paling dikenal(40,7%), website dengan persentase pengunjung paling tinggi (23,7%). Selain itu Lazada juga mengalami peningkatan jumlah penjualan. Namun Konsumen Lazada masih mengalami permasalahan mengenai keamanan kartu kredit yang rentan dibobol dan disalahgunakan, informasi yang tersedia dalam website Lazada.co.id tidak sesuai dengan yang pelanggan terima dan keluhan konsumen yang kurang ditanggapi serius oleh pihak Lazada tanpa memberikan solusi kepada konsumen. Permasalahan ini menjadi tantangan untuk Lazada, agar memberikan sistem yang aman dan mudah diakses, informasi yang lengkap, dan layanan yang dapat membantu konsumen sehingga nantinya konsumen merasa puas. Setelah melakukan studi literatur, belum ada jurnal terpublikasi yang membahas tentang pengaruh Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Lazada khususnya konsumen Lazada di Indonesia 13

1.4 Pertanyaan Penelitian 1. Seberapa besar pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan konsumen Lazada? 2. Seberapa besar pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan konsumen Lazada? 3. Seberapa besar pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Lazada? 4. Seberapa besar pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasaan konsumen Lazada? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengukur seberapa besar pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan konsumen Lazada 2. Mengukur seberapa besar pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan konsumen Lazada. 3. Mengukur seberapa besar pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Lazada. 4. Mengukur seberapa besar pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasaan konsumen Lazada 14

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah yang pertama, dilihat dari aspek teoritis, yaitu dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya kepuasan konsumen dengan menganalisis faktor-faktor yang mepengaruhi kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan situs e-commerce Lazada 1.6.2 Aspek Praktis Kedua, aspek praktis, yaitu diharapkan dapat menjadi masukan untuk perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang e-commerce atau perdagangan online sehingga dapat menentukan faktor yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen, serta mengetahui strategi yang sebaiknya dilakukan di masa depan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah tentang kepuasan pelanggan situs jual beli online pada situs e-commerce di Indonesia. Penelitian ini dikhususkan untuk meneliti pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Lazada. Penelitian ini menggunakan sampel dari konsumen yang pernah melakukan pembelian secara online melalui situs e-commerce 1.7.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini berlokasi di Indonesia. Obyek penelitian ini dilakukan secara online terhadap para pengguna situs forum jual beli online Lazada di Indonesia. 1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian Berdasarkan waktu yang digunakan, penelitian ini merupakan jenis penelitian Cross Sectional Time, karena penelitian hanya dilakukan satu waktu dan tidak membutuhkan waktu yang lama 15

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir disusun untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang akan dilakukan, sistematika penulisan disusun sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini berisikan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka dan Ruang Lingkup Penelitian Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan masalah. BAB II Metodologi Penelitian Bab ini berisikan penjelasan mengenai jenis penelitian, operasional variabel, dan metode anaslisi serta pengumpulan data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menjeaskan secara rinci tentang hasil penelitian, dimulai dari analisis data, kemudian perbandngan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan landasan teori yang relevan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan akhir dari analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. 16