ANALISA SISTEM PEMBANGKIT BERBASIS THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN SERI PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA TIPE 4K

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink

PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR

POTENSI PEMBANGKIT DAYA TERMOELEKTRIK UNTUK KENDARAAN HIBRID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISI DINGIN MENGGUNAKAN AIR BERTEMPERATUR 10 ºC

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

ANALISIS PERFORMANSI (COP) TERMOELECTRIC COOLER DENGAN PERANGKAIAN SERI DAN PARALEL

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

PENDINGIN TERMOELEKTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Assalamuaalaikum Wr. Wb

ANALISIS HASIL PENGUJIAN EFEK SEEBECK TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER PANAS UBLIK DAN VARIASI PENDINGIN OLI, AIR ES, UDARA

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

PEMANFAATAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK

ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR

AGUS PUTRA PRASETYA

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

POTENSI PEMANFAATAN SUMBER PANAS PADA COMBUSTION CHAMBER TURBIN GAS DENGAN MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK GENERATOR

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Apakah itu Neptunuss

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TEC dilakukan pada tanggal 20 Maret April 2017 bertempat di

LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL

PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan

BAB II LANDASAN TEORI

OLEH : DEDDY REZA DWI P DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES

KONVERSI ENERGI PANAS PENGGERAK UTAMA KAPAL BERBASIS THERMOELECTRIC

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL

STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL

BAB III. METODE PENELITIAN

DAN TEGANGAN LISTRIK

Termoelektrik (Energi Panas menjadi Listrik)

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC)

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP SA DAN TEC DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC

Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

ANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Tujuan Instruksional

Tabel 4.1 Perbandingan desain

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RANGKAIAN LISTRIK I KODE / SKS :

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Teori Dasar

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK

MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

BAB II TEORI DASAR. pendingin masih berada di atas titik beku bahan (-2 sampai -10 C). Sedangkan

Gambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik

Transkripsi:

ANALISA SISTEM PEMBANGKIT BERBASIS THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN SERI PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA TIPE 4K Ahmad Farid, Lagiyono, Yanu ivayana ABSTRACT Thermoelectric technology is themain alternative source for ansver theneed of energy. Thermoelectric can produce hot or cool. The sape is slim, size 4 x 4 cm and thickness just 4 mm. This research aim to detected the use of heat sink Toyota machine type 4K with thermoelectric modul and the application from energy that is producted by series of thermoelectric modul. Method that is used in this research is method research, the object of this research thermoelectric modul that is used for using heat sink in machine and continued by the application economizing on fuel. Based on the result of research from 8 thermoelectric modul series produced electric tension (voltase) 6,6 Volt with 1 Ampere electric current but after applicated for electrolysis, tension become 2,5 Volt with electric current 0,1. Electric power that is applicated 6,6 watt and after applicate in electrolysis become 0,22 watt. The use application electric energy from thermoelectric with electrolysis method get satisfying result. The use of fuel in 50 minute without electrolysis fuel that need in 50 minute is 910 mililiter. it means in 50 minute using electrolysis we can economize fuel 130 mililiter. Key words: thermoelectric, electrolysis, econo mizing in fuel. A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah Pada tahun 2020 diperkirakan kebutuhan energi akan bertambah sekitar 40% dari kebutuhan saat ini. Teknologi thermoelektrik merupakan sumber alternative utama dalam menjawab kebutuhan energi tersebut. Thermoelektrik dapat menghasilkan panas maupun dingin. Bentuknya tipis, berukuran 4 x 4cm dengan tebal hanya 4mm. Thermoelektrik umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang bismuth telluride didalamnya Ketika dialiri tegangan DC 12volt salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin. Untuk bisa bekerja optimal thermoelektrik ini harus di aliri arus 5-7amper. Cara kerja thermoelektrik, dengan membuat panas disatu sisi, kemudian disisi lain, panas akan terserap hingga terasa dingin. Beda suhu antara sisi panas dan dingin bisa mencapai 65 C. Kode yang tercetak pada thermoelektrik ini, ada angka 12706, yang artinya tegangan masukan 12volt, arus optimal yang diminta 6ampere ( www. Saft7.com ). Kerja pendingin thermoelektrikpun tidak jauh berbeda. Jika material thermoelektrik dialiri listrik, panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan demikian, untuk mendinginkan udara, tidak diperlukan kompresor pendingin seperti halnya di mesin-mesin pendingin konvensional. Seperti kita ketahui, dari 100 persen bahan bakar yang dipakai, hanya sekitar 30 persen yang dipergunakan untuk menggerakkan mobil. Sebagian besar energi terbuang dalam bentuk panas di radiator dan gas buangan. Di antara kedua panas tersebut, gas buangan memiliki perbedaan panas lebih tinggi, yakni sekitar 300-700

derajat Celsius sehingga lebih baik untuk dikonversikan menjadi penggerak mobil. Dengan memanfaatkan gas buangan ini, mobil-mobil produksi Nissan mampu menghemat bahan bakar 10 %. Contoh menarik lainnya adalah yang dilakukan oleh Seiko Co Ltd. Seiko memasarkan jam termoelektrik sejak tahun 1998 dengan nama Seiko Thermic. Jam tangan ini memanfaatkan perbedaan suhu tubuh dan suhu sekitarnya. Bahan yang digunakan, bismut-tellurium, mampu menghasilkan listrik sebesar 0,2 mv/ C. Jika 1.000 buah material tersebut dipasang seri, tentu akan menghasilkan tegangan listrik 0,2 V dalam setiap perbedaan 1 C. Untuk itu, Seiko membuat unit pembangkit listrik, terdiri atas 10 buah modul thermoelektrik yang masingmasing berisi 100 kawat mikro. Dari setiap unit inilah dihasilkan energi listrik sebesar 0,15 V untuk mengisi baterai litium pada jam tersebut. 2. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi pembebanan pada pemanfaatan energi gas buang Toyota tipe 4K dengan modul thermoelektrik dengan rangkaian seri. 3. Perumusan Masalah a. Bagaimana cara memanfaatkan energi gas buang pada mesin TOYOTA tipe 4K menjadi energi yang bermanfaat dengan sistem thermoelektrik? b. Bagaimana pengaruh rangkaian seri komponen thermoelektrik terhadap energi listrik serta arus listrik yang di hasilkan? 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Untuk mengetahui bagaiman cara pemanfaatan energi gas buang pada mesin TOYOTA tipe 4K dengan mengguankan modul thermoelektrik. b. Untuk mengetahui pengaruh rangkaian seri thermoelektrik terhadap enegi serta kuat arus yang dihasilkan. B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Suhu Materi atau benda baik itu padat, cair maupun gas dibangun dari sekumpulan atom-atom. Dari 92 unsur alam diwakili oleh tipe partikel atom. Materi khas yang disekitar kita bukan unsur murni, tetapi kombinasi dari beberapa unsur yang kemudian disebut molekul. Helium adalah unsur alam yang terdiri dari partikel atom. Air terdiri dari kombinasi dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Secara fisik energi panas merupakan hubungan fisik atau interaksi elemen dan molekul dalam partikel sebagai padat, cair, atau gas. a. Padat Dalam materi padat, atom atom atau molekul sangat kuat tarikan dan ikatan satu sama lain, jadi tidak ada atom yang bergerak jauh dari lokasi partikelnya atau equilbrium position. Kita dapat mengenalkan konsep energi panas dengan mempertimbangkan gerakan molekul. Sebuah benda padat mempunyai molekul yang tidak bergerak, ini berarti, molekul dalam keadaan bebas. Sehingga materi dikatakan mempunyai energi panas nol (WTH = 0). Jika kita sekarang menambahkan energi pada materi dengan memanaskannya dapat dikatakan materi mempunyai energi panas terbatas,wth >0. b. Cair Apabila energi diperbesar pada benda padat maka akan terjadi gerakan yang semakin besar pada molekulmolekul sehingga akan dicapai titik dimana benda akan mencair tetapi masih terjadi ikatan antara molekul yang satu dengan molekul lainnya. c. Gas Penambahan energi panas akan mempercepat gerakan molekul yang pada akhirnya akan lepas ikatan molekul didalam materi. Ketika molekul sudah

tidak saling terikat maka materi akan menjadi gas. 2. Karakteristik Thermoelektrik Modul thermoelektrik adalah sirkuit terintegrasi dalam bentuk solid yang menggunakan tiga prinsip, thermodinamika yang di kenal sebagai efek seebeck, peltier dan thompson. Konsturksinya terdiri dari pasangan semi konduktor tipe-p dan tipe-n yang membentuk thermokopel, yang memiliki bentuk seperti sandwich antara dua wafer keramik tipis. Modul ini dapat digunakan untuk menghasilkan panas dan dingin di masing-masing sisinya jika arus listrik digunakan. Ketika panas dan dingin sebagai perbedaan temperaturnya. Heat sink digunakan untuk membantu meningkatkan pelepasan kalor pada sisi dingin dan sebaliknya, sehingga meningkatkan efisiensi dari modul tersebut. potensi pembangkit daya dari modul thermoelektrik tunggal akan berbeda bergantung pada ukuran, konstruksi dan perbedaan temperaturnya. Perbedaan temperatur yang makin besar antara sisi panas dan sisi dingin modul akan menghasilkan tegangan dan arus yang lebih besar. Modul-modul thermoelektrik dapat juga disambungkan bersama baik secara seri maupun pararel seperti batrai untuk menghasilkan tegangan dan arus listrik. Tiap modul mampu menghasilkan tegangan rata-rata 1-2 V DC, dan bahkan sampai 5V DC, bergantung pada variasi delta temperaturnya. Tetapi umumnya satu modul thermoelektrik menghasilkan 1,5 V sampai 2V DC. Thermoelektrik ini mampu bekerja pada suhu panas hingga 300 C. Tegangan yang dihasilkan oleh thermoelektrik sangat bergantung pada perbedaan temperaturnya yang di dapatkan. 3. Rangkaian Sederhana Dalam rangkaian sederhana ini sebuah muatan positif Q, bergerak mengelilingi rangkaian. Dalam sumber muatan positif Q memperoleh energi sebesar Qε, dan arus listrik i memperoleh daya sebesar P = εi. Jika arus listrik i ini bertemu resistor R, akan kehilangan daya dalam bentuk panas sebesar P = i2r, karena energi merupakan besaran yang kekal, maka dalam rangkaian tertutup atau loop, berlaku εi = i2 r + i2 R atau ε = I (r + R) sehingga i = ε/r + R Rangkaian seri dapat dilihat pada gambar 9. Dalam hubungan seri ini berlaku: V = V1 + V2 + V3 = ir1 + ir2 + ir3 = (R1 + R2 + R3) Menurut hokum Ohm V = ir = i (R1 + R2 + R3) Atau tahanan seri: Rs = R1 + R2 + R3 C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini, variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan 2. Alur Penelitian Urutan penelitian ini dimulai dari membuat sirip penjepit 10 cm x 8 cm, kemudian sirip dan knalpot tersebut di lubangi tiap sisiny dengan menggunakan bor tangan, setelah itu pemasangan knalpot kotak ke mesin Toyota tipe 4k, selanjutnya yaitu pengecekan thermoelektrik menggunakan ampermeter dengan tujuan agar kita menggetahui sambungan yang ada pada thermoelektrik tersebut tidak ada kerusakan, pengecekan thermoelektrik yang ke dua di lakukan menggunakan konverter dengan tujuan agar kita mengetahui sisi mana yang

menghasilkan panas, kemudian dilanjutkan pemasangan thermoelektrik ke kenalpot yang telah terpasang di mesin, setelah semua thermoelektrik terpasang di sisi-sisi kenalpot kotak di lanjutkan dengan menyambungkan semua thermoelektrik dengan rangkaian seri sebagai penghasil energi gas buang yang nantinya akan diubah menjadi listrik oleh rangkaian modul thermoelektrik. Dan dilanjutkan pengukuran arus yang dihasilkan rangkaian seri dengan ampermeter. 3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung pada Laboratorium Otomotif Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal. dan tanya jawab langsung pada Dosen Fakultas Teknik. c. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data dengan cara membaca buku yang berhubungan dengan panas gas buang pada mesin kendaraan. d. Penelitian Merupakan mengumpulkan data dengan cara memasukan angkaangka hasil penelitian dalam tabel dan melakukan penelitian langsung pada Laboratorium Otomotif Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal. b. Interview Merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Tabel 1. Hasil Penelitian Thermoelektrik Tanpa Elektrolisis No Waktu Variabel Thermoelektrik Sisa Keterangan Bensin (menit) 1 2 3 4 (mililiter) 1 10 Temperatur TA 46 55 65 54 1250 Tanpa elektrolisis TB 95 94 87 114 Volt 5,8 2 20 Temperatur TA 44 48 61 42 1050 Tanpa elektrolisis TB 160 93 80 88 Volt 6 3 30 Temperatur TA 43 52 49 40 870 Tanpa elektrolisis TB 98 96 94 93 Volt 6,3 4 40 Temperatur TA 52 52 53 45 680 Tanpa elektrolisis TB 96 104 73 85 Volt 6,5

5 50 Temperatur TA 53 51 50 49 460 Tanpa elektrolisis TB 91 90 80 83 Volt 6,6 No Waktu Tabel 2. Hasil Penelitian Thermoelektrik Dengan Elektrolisis Variabel Thermoelektrik Sisa Bensin Keterangan (menit) 1 2 3 4 (mililiter) 1 10 Temperatur TA 50 51 51 56 1300 Dengan elektrolisis TB 80 84 82 93 2 20 Temperatur TA 48 44 42 50 1130 Dengan elektrolisis TB 83 82 88 81 3 30 Temperatur TA 46 43 45 40 910 Dengan elektrolisis TB 88 85 79 90 4 40 Temperatur TA 42 39 50 51 830 Dengan elektrolisis TB 87 80 82 86 5 50 Temperatur TA 56 45 46 54 590 Dengan elektrolisis TB 83 91 76 96 Gambar 1. Grafik Perbandingan Suhu Rata-rata

S is a B ahan B akar ( ml ) Gambar memperlihatkan grafik perbandingan suhu rata-rata antara temperatur suhu atas dan temperatur suhu bawah dengan perpandingan tanpa dan dengan menggunakan elektrolisis menghasilkan data. Grafik Perbandingan Bahan Bakar 1400 1200 1000 800 600 400 1250 1300 1050 1130 870 910 680 830 460 590 non elektrolisis elektrolis is 200 0 0 10 20 30 40 50 60 Wa ktu ( menit ) Gambar 2. Grafik Perbandingan Bahan Bakar 2. Pembahasan Dalam waktu 10 menit tanpa menggunakan elektrolisis menghasilkan tegangan sebesar 5,8 volt, kuat arus 1 ampere, suhu ratarata temperatur atas 55 C, temperatur bawah 97 C, kemudian bahan bakar yang terpakai 250 1,5 liter. 10 menit menggunakan rata temperatur atas 52 C, temperatur bawah 84 C, bahan bakar yg terpakai 200 mililiter. 20 sebesar 6 volt, kuat arus 1 ampere, suhu rata-rata temperatur atas 48 C, temperatur bawah 105 C, kemudian bahan bakar yang terpakai 450 1,5 liter. 20 menit menggunakan rata temperatur atas 46 C, temperatur bawah 83 C, bahan bakar yg terpakai 370 mililiter. 30 sebesar 6,3 volt, kuat arus 1 ampere, suhu rata-rata temperatur atas 46 C, temperatur bawah 95 C, kemudian bahan bakar yang terpakai 630 1,5 liter. 30 menit menggunakan rata temperatur atas 43 C, temperatur bawah 85 C, bahan bakar yg terpakai 590 mililiter. 40 sebesar 6,5 volt, kuat arus 1 ampere, suhu rata-rata temperatur atas 50 C, temperatur bawah 86 C, kemudian bahan bakar yang terpakai 820 1,5 liter. 40 menit menggunakan rata temperatur atas 50 C, temperatur bawah 89 C, bahan bakar yg terpakai 670 mililiter. 50 sebesar 6,6 volt, kuat arus 1 ampere, suhu rata-rata temperatur atas 50 C, temperatur bawah 86 C, kemudian bahan bakar yang terpakai 250

1,5 liter. 50 menit menggunakan rata temperature atas 52 C, temperatur bawah 84 C, bahan bakar yg terpakai 200 mililiter. Setelah kita lihat hasil dari pembahasan di atas maka dapat diketahui bahwa dalam waktu keseluruhan yaitu 50 menit bahan bakar yang diperlukan tanpa menggunakan elektrolisis adalah 3190 mililiter. sedangkan setelah kita gunakan elektrolisis bahan bakar yang diperlukan dalam waktu keseluruhan yaitu 50 menit adalah 2740 mililiter. Jadi dalam waktu 50 menit setelah menggunakan elektrolisis mampu menghemat bahan bakar 450 mililiter DAFTAR PUSTAKA Bikin panas dingin Diakses 12 Oktober 2006, dari www.saft7.com C. Reynolds William, Henry C. Perkins, 1960, Termodinamika Teknik Erlangga. Jakarta. G.Min, D.M. Roe,1994, Handbook of thermoelectric, peltier devices as generator, CRC Press LLC, Florida. Hasan, M Iqbal, 2002, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya Ghalia Indonesia.Jakarta. Holman J.P. E. Jasjfi, 1997, Perpindahan Kalor Erlangga. Jakarta. H. Hayt, Jr. Jack E. Kemmerly, Edisi Keempat Jilid 2, Rangkaian Listrik Erlangga. Jakarta. Hi-Z, Application of Thermoelectric Generator. Diakses 23 Mei 2008 Thermoelectric Module, Hi-Z Technology inc, http:// hi-z.com/hz14.php, 2008. Perubahan Suhu diakses 26 Mei 2004, dari (http :// Wikipedia.org/wiki/panas) Sukur Edi, 2004, Teknologi Thermoelektrik sebagai Sumber Energi Alternatof. (http://www.energi.lipi.go/id). Sumardi, 2008, Transduser panas http://www.elektron.undip.ac.id /sumardi/komponen/bab4non Thermoelectric Generator. Diakses 23 Mei 2008, dari www.thermo1.com Urip sudirman, 2008, Hemat BBM dengan Air Kawan Pustaka. Jakarta. Yahdi Umar, 1991, Pengantar Fisika Listrik Magnet Gunadarma. Jakarta.