BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Ivan Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan peralisasian pemanfaatkan modul termoelektrik generator untuk mengisi baterai ponsel. Teori teori yang digunakan untuk skripsi ini antara lain : efek termoelektrik, termoelektrik generator, dc-dc step up converter Efek Termoelektrik Efek termoelektrik adalah proses perubahan energi panas (perubahan temperatur) menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik menjadi perbedaan temperatur. Ada tiga efek utama dalam efek termoelektrik yaitu Seebeck, Peltier dan Thomson. Efek Seebeck mengubah perbedaan temperatur menjadi tegangan atau kekuatan listrik (EMF). Perubahan EMF sehubungan dengan perubahan temperatur disebut dengan koefisien Seebeck. Efek Peltier merupakan kebalikan dari efek Seebeck yang memberikan perbedaan temperatur dengan memberikan EMF. Untuk efek Thomson berkaitan dengan perbedaan suhu dan EMF dalam suatu pengantar homogen[2] Efek Seebeck Efek Seebeck adalah konversi langsung dari perbedaan temperatur menjadi energi listrik. Ditemukan pertama kali tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian tertutup dan di antara kedua logam tersebut diletakkan jarum kompas. Ketika pada persambungan logam dipanaskan, jarum kompas bergerak. Hal ini karena logam yang berbeda menanggapi perbedaan temperatur, yang menimbulkan loop arus dan medan magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum kompas. Seebeck tidak menyadari ada arus yang terlibat, sehingga dia menyebut fenomena dengan efek thermomagnetic. Tetapi fisikawan Denmark, Hans Christian Ørsted memperbaiki kesalahan itu dan menciptakan istilah untuk mengganti efek thermomagnetic yang disebut thermoelectricity. 4
2 Gambar 2.1. Diagram untai seebeck A dan B adalah logam yang berbeda Jika ada dua buah material logam yang tersambung berada pada lingkungan dengan suhu yang berbeda, maka pada material itu akan mengalir arus atau gaya gerak listrik. Pada Gambar 2.1 ditunjukan junction penghubung dari kabel logam dengan bahan material yang berbeda, yaitu material A dan B dan dikondisikan dalam temperatur yang berbeda T1 dan T2. Tegangan ΔV yang dihasilkan berasal dari : Dimana : ΔV SAB T2 ΔV = SAB dt (2.1) T1 = Tegangan yang dihasilkan (volt) = Koefisien Seebeck (volt/k) T1 dan T2 = Temperatur dari dua persambungan (K) Koefisien Seebeck merupakan besaran nonliniar sebagai fungsi dari temperatur dan bergantung pada bahan dan stuktur molekul material. Tanda positif dan negatif dari koefisien Seebeck dipengaruhi olah muatan pembawanya. Jika koefisien Seebeck secara efektif konstan untuk jangkauan temperatur yang diukur, maka koefisien Seebeck dituliskan menjadi : Dimana : ΔV ΔT S S = ΔV ΔT (2.2) = Tegangan yang dihasilkan (volt) = Perbedaan temperature (K) = Koefisien Seebeck (volt/k) 5
3 Tegangan yang dihasilkan ini sebanding dengan perbedaan temperatur diantara dua junction. Semakin besar perbedaan temperatur, semakin besar tegangan diantara junction. Timbul perbedaan kerapatan pembawa muatan akan menimbulkan difusi elektron dari daerah rapatan muatan yang tinggi ke daerah rapatan muatan yang rendah dan temperatur tinggi ke temperatur rendah. Hal ini disebabkan karena kepadatan elektron dari material logam yang berbeda. Inilah yang menyebabkan arus mengalir berlawanan dan menimbulkan tegangan (EMF) yang disebut dengan fenomena thermoelectric. Tetapi jika junction pada material ini dialiri dengan temperatur yang sama, maka difusi elektron pada junction juga sama. Karena arus berlawanan dan bernilai sama maka jumlah arusnya adalah nol. Gambar 2.2. Skema Efek Seebeck Efek Peltier Efek Peltier adalah kebalikan dari efek Seebeck dimana arus listrik akan menghasilkan perbedaan temperatur (panas dan dingin) pada junction dari dua material logam yang berbeda. Ditemukan pada tahun 1834 oleh fisikawan Perancis, Jean Charles Peltier Athanase berdasarkan inspirasi dari penemuan efek Seebeck. Ia mengalirkan arus listrik melalui rangkaian dua logam yang tidak sejenis dan mendapati penurunan temperatur pada salah satu junction sementara pada ujung yang lain mengalami pengingkatan temperatur. 6
4 Gambar 2.3. Skema Efek Peltier Ketika arus listrik mengalir melalui junction dari dua material logam yang berbeda A dan B, panas akan dipindahkan dari sisi dingin dan diserap pada sisi panas. Panas peltier (Ǭ) yang diserap atau perpindahan panas pada junction setiap waktu adalah : Ǭ = AB I (2.3) Ǭ = ( B A)I (2.4) Dimana : = Koefisien Peltier (W/A) I = Arus Listrik (ampere) Ǭ = Perpindahan Panas (watt) Efek Thomson Selanjutnya Wiliam Thomson fisikawan asal Inggris Raya menyelidiki lebih lanjut termoelektrisitas dan menemukan efek ketiga dari termoelektrik, efek Thomson. Sebuah konduktor (kecuali superkonduktor) yang dialiri arus listrik dan perbedaan temperatur nya terjaga dapat melepaskan atau menyerap panas di sepanjang konduktor tersebut. Atau bisa dikatakan bahwa terdapat penyerapan atau pelepasan panas bolakbalik dalam konduktor homogen yang terkena perbedaan panas dan perbedaan arus listrik secara simultan. Dalam material logam seperti seng dan tembaga, jika dia lebih bersuhu panas pada pontensial yang lebih tinggi dan bersuhu dingin pada ujung potensial yang lebih rendah, ketika arus bergerak dari ujung panas ke ujung dingin, arus bergerak dari 7
5 potensial rendah ke potensial tinggi, sehingga ada emisi panas. Hal ini disebut efek Thomson positif. Sedangkan efek Thomson negatif dalam logam seperti kobalt, nikel dan besi yang memiliki ujung dingin pada potensial yang lebih tinggi dan ujung panas pada potensial yang lebih rendah, ketika arus bergerak dari ujung panas ke ujung dingin, arus bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi. Koefisien Thomson ditunjukan pada persamaan berikut : μ = Ǭ ΔT (2.5) I Dimana : μ ΔT I Ǭ = Koefisien Thomson (V/K) = Beda temperatur (K) = Arus Listrik (ampere) = Panas Peltier (watt) Dengan Ǭ adalah jumlah perpindahan panas yang diserap oleh konduktor ketika arus listrik mengalir ke arah suhu yang lebih tinggi. Hubungan koefisien Thomson dengan Seebeck sebagai berikut : Dimana : μ S T μ = T ds dt (2.6) = Koefisien Thomson (V/K) = Koefisien Seebeck (volt/k) = Temperatur mutlak (K) Jadi termoelektrik intinya ada dua hal yaitu yang pertama adanya dua material logam dengan properti yang berbeda, satu dengan pembawa muatan negatif dan logam lain pembawa muatan positif. Dan yang kedua adanya perbedaan temperatur di antara kedua junction material logam yang tidak sejenis, sehingga dapat terjadi aliran listrik Elemen Termoelektrik Dari ketiga prinsip efek termoelektrik dapat disimpulkan apabila batang material logam dipanaskan dan didinginkan pada 2 kutub batang material logam. Elektron pada sisi panas logam akan bergerak aktif dan memiliki kecepatan aliran yang lebih tinggi dibandingkan dengan sisi dingin logam. Maka elektron akan mengalami difusi dari rapatan muatan tinggi kerapatan muatan rendah. Dari sisi panas ke sisi dingin dan menyebabkan timbulnya medan listrik[3]. 8
6 Gambar 2.4 Pergerakan ion pada logam Pergerakan Ion pada logam yang diakibatkan dari perbedaan temperatur akan menimbulkan tegangan. Elemen termoelektrik terdiri dari semikonduktor tipe-p (material yang kekurangan elektron) dan tipe n (material yang kelebihan elektron) dihubungkan dalam suatu rangkaian listrik yang tertutup dengan diberi beban. Perbedaan temperatur antar junction dari material semikonduktor itu akan menyebabkan perpindahkan elektron atau terjadi difusi dari sisi panas menuju sisi dingin. Heat flow yang terjadi pada sisi panas terdiri dari tiga komponen. Heat flow yang melalui material termoelektrik karena sifat konduktivitas dari material logam. Panas yang terserap pada sisi panas dari termoelektrik karena efek peltier dan panas yang disebabkan oleh daya yang dihasilkan dari termoelektrik Figure of Merit Parameter material termoelektrik dilihat dari besar figure of merit atau sering disebut dengan ZT. Suatu material termoelektrik idealnya memiliki konduktivitas listrik tinggi dan kondutivitas panas yang rendah. Tetapi pada kenyataannya sangat sulit mendapatkan material logam seperti itu, karena pada umumnya jika konduktivitas listrik suatu material tinggi, konduktivitas panasnya pun akan tinggi. Figure of Merit didefinisikan sebagai berikut. 9
7 Dimana : S σ λ Z = S2 σ λ (2.7) = Koefisien Seebeck (volt/k) = Konduktivitas listrik bahan (A/Vm) = Konduktivitas panas bahan (W/mK) Jadi bahan termoelektrik yang baik harus mempunyai karakteristik, konduktivitas listrik yang tinggi untuk meminimalkan kenaikan temperatur dari hambatan ke arus listrik yang mengalir melaluinya. Koefisien Seebeck yang besar untuk perubahan maksimal dari panas menjadi daya listrik atau sebaliknya dari daya listrik menjadi perbedaan temperatur. Konduktivitas panas yang rendah untuk mencegah konduksi panas melalui bahan material logam. Ketiga sifat inilah yang menjadi dasar parameter untuk menentukan bagus tidaknya termoelektrik digabungan menjadi satu parameter yaitu figure of merit. Karena Z mempunyai satuan per derajat temperatur, maka figure of merit didefinisikan sebagai ZT, dimana T adalah temperatur kerja ratarata. Parameter figure of merit ini penting untuk menentukan besarnya perubahan daya atau koefisien pendinginan maksimal dari kinerja termoelektrik. Material yang banyak digunakan saat ini adalah Bi2Te3 Bismuth Telluride, PbTe Lead Telluride, SiGe Silicon Germanium. Ketiga bahan ini bekerja dalam rentang temperatur yang berbeda. Bahan yang sering digunakan untuk aplikasi teg atau tec menggunakan Bi2Te3 yang mempunyai rentang 180 K sampai 450 K [4]. Sedangkan bahan PbTe dan SiGe bekerja pada temperatur tinggi yang biasa digunakan untuk pembangkit listrik pesawat luar angkasa. Semakin tinggi nilai figure of merit, maka semakin tinggi nilai efisiensi dari termoelektrik. Gambar berikut adalah grafik jenisjenis bahan semikonduktor bedasarkan figure of merit terhadap satuan temperatur K. 10
8 Gambar 2.5. Nilai Figure of Merit dari bahan semikonduktor yang berbeda-beda Efisiensi, Perbedaan Temperatur dan Figure of Merit Efisiensi dari termoelektrik sangat bergantung pada figure of merit dan tentu saja bergantng pada perbedaan temperatur kerja. Efisiensi maksimal dari termoelektrik dalam pembangkit listrik adalah. Dimana : T* η max = T H T C T H [ 1 + ZT ZT + T C T H ] (2.8) = Temperatur rata-rata Th dan Tc Th dan Tc = Temperatur sisi Panas dan Dingin Z = Nilai figure of merit 11
9 Gambar 2.6. Efisiensi terhadap beda temperature dalam pengaruh ZT Perangkat termoelektrik dapat menjadi pembangkit listrik dan menghasilkan energi listrik ketiga terjadi perbedaan temperatur pada material di termoelektrik. Saat ini efisiensi termoelektrik dalam pembangkit listrik sekitar 5% dan ZT < Modul Termoelektrik Modul termoelektrik adalah alat yang dapat mengubah energi panas dari perbedaan temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya. Modul ini memanfaatkan tiga efek termoelektrik yaitu seebeck, peltier dan Thomson. Konstruksi modul termoelektrik terdiri dari pasangan material semikonduktor tipe-pe dan tipe-n TEG Termoelektrik generator atau TEG menggunakan prinsip efek seebeck. Jika ada dua buah material logam yang berbeda tersambung pada lingkungan dengan temperatur yang berbeda, maka pada material itu akan mengalir arus atau gaya gerak listrik. Termoelektrik generator secara langsung mengubah energi panas menjadi energi listrik. 12
10 Gambar 2.7. Termoelektrik generator Dengan perbedaan temperatur panas antara sisi panas dan sisi dingin pada termoelektrik generator, pada elemen ini akan mengalir arus sehingga terjadi beda tegangan. Secara umum termoelektrik generator mengunakan bahan BiTe Bismuth Tellurid, dengan rentang temperature kerja hingga 350 C[3]. Besarnya tegangan yang dihasilkan sebanding dengan gradien temperatur[6] TEC Termoelektrik cooler atau TEC menggunakan prinsip yang berkebalikan dari TEG yaitu menggunakan efek peltier. Jika ada arus listrik yang mengalir melewati rangkaian dari dua buah konduktor dengan material yang berbeda, akan terjadi kenaikan dan penurunan temperatur pada junction yang bergantung pada arah aliran arus listrik. Pembuangan panas dari sisi panas akan menurunkan temperatur pada sisi dingin dengan cepat, besarnya penurunan temperatur begantung pada arus yang diberikan[6]. 13
11 Gambar 2.8. Termoelektrik cooler Modul TEC biasanya digunakan untuk sistem pendingin, seperti dispenser. Ketika ada aliran arus listrik, elektron bergerak dari bahan tipe-p ke bahan tipe-n menyerap energi panas pada junction sisi dingin. Elektron-elektron membuang kelebihan energi pada junction sisi panas Efisiensi modul termoelektrik Dalam penggunaan aplikasi pembangkit listrik terdapat jumlah maksimum energi yang dapat digunakan. Jumlah ini adalah efisiensi karnot maksimum. Dalam termoelektrik perbedaan temperatur yang besar antara sisi panas dan sisi dingin, maka semakin besar daya yang dihasilkan. Efisiensi karnot menggambarkan batas teoritis, jika kita mempunyai mesin kalor yang paling ideal artinya mesin memiliki efisien karnot 100%[5]. Untuk efisiensi termal berbeda, karena selalu lebih kecil dari efisiensi karnot ideal. Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa tidak semua kalor yang diberikan dalam suatu mesin kalor dapat digunakan untuk melakukan kerja, efisiensi karnot menetapkan nilai batas pada fraksi kalor yang dapat digunakan. Sebagai perbandingan, pembangkit daya termoelektrik memiliki efisiensi karnot paling rendah yaitu 5-8%. Sementara pembangkit daya lain seperti mesin diesel memiliki efisiensi karnot sebesar 10-15%, turbin gas memiliki efisiensi karnot sebesar 30%. Power Chip diproyeksikan mencapai efisiensi karnot sekitar 70-80%, efisiensi ini adalah yang paling besar dibandingkan dengan pembangkit daya yang lain. 14
12 Gambar 2.9. Perbandingan efisiensi peltier dengan pembangkit daya yang lain 2.4. Dc-dc Step Up Converter Pada skripsi ini menggunakan dc-dc step up converter untuk mengkonversi daya listrik searah (DC) ke bentuk daya listrik DC lainnya yang terkontrol arus, tegangan atau keduanya. Untuk membuat tegangan keluaran lebih besar dari tegangan masukan dengan menggunakan rangkaian dc-dc step up converter. Dc-dc step up converter atau penaik tegangan akan membuat masukan dari termoelektrik generator menjadi lebih besar dan stabil. Rangkaian ini menggunakan IC MAX Integrated Circuit (IC) MAX756 IC MAX 756 adalah salah satu IC dc-dc step up converter yang mempunyai karakteristik dengan input tegangan minimum 0,7 volt, dengan keluaran maksium berkisar 5 sampai 5,5 volt. Keluaran dc-dc step up converter bisa diatur pada 3,3 volt atau 5 volt. IC MAX 756 mempunyai jumlah kaki sebanyak 8. Adapun konfigurasi dan deskripsi pin nya sebagai berikut : Gambar Konfigurasi pin IC MAX
13 Tabel 2.1. Deskripsi pin IC MAX 756 Nomor Pin Nama Pin Fungsi 1 SHDN Shutdown input disables SMPS when low 2 3/5 Memilih tegangan keluaran; 5 V ketika low, 3,3 V ketika high 3 REF Tegangan referensi 4 LBO Low Battery output 5 LBI Low Battery input 6 OUT Tegangan keluaran 7 GND Ground 8 LX Arus masukan 2.5. Konektor USB USB atau Universal Serial Bus merupakan teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan alat eksternal, bisa juga digunakan untuk mengisi baterai ponsel dengan masukan 5 volt DC. Gambar Konfigurasi USB female Tabel 2.2. Deskripsi pin USB female Nomor Pin Nama Pin Fungsi 1 GND Ground 2 D+ Data + 3 D- Data - 4 VCC Input tegangan 16
BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR 2. 1. Konsep Thermoelectric Modul thermoelectric yaitu alat yang mengubah energi panas dari gradien temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi alat pengisi baterai menggunakan modul termoelektrik generator. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan dalam merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan energi terbuang dari panas setrika listrik untuk disimpan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Pengenalan Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh seorang ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah
Lebih terperinciCHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY
CHAPTER I PREFACE 1.1 Historical- Background Pada 1.2 Problem Identification 1.3 Objective 2.1 Historical of Thermoelectric CHAPTER II BASE OF THEORY Termoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1821,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja dari hasil perancangan
Lebih terperinciPEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK MENGISI BATERAI PONSEL. oleh Daniel Adven Andriyanto NIM :
PEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK MENGISI BATERAI PONSEL oleh Daniel Adven Andriyanto NIM : 612008012 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi
Lebih terperinciPENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR
PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR Ardhi Kamal Haq 1*, Juhri Hendrawan 1, Ahmad Hasan Asyari 1, 1 Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada Sekip Utara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan kebutuhan energi listrik semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi masih belum memenuhi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sejarah Singkat Termoelektrik. mempunyai peranan penting dalam aplikasi praktik.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Termoelektrik 2.1.1 Sejarah Singkat Termoelektrik Efek termoelektrik merupakan subjek paling penting dalam ilmu fisika di bidang benda padat. Efek utama yang digunakan adalah efek
Lebih terperinciPENDINGIN TERMOELEKTRIK
BAB II DASAR TEORI 2.1 PENDINGIN TERMOELEKTRIK Dua logam yang berbeda disambungkan dan kedua ujung logam tersebut dijaga pada temperatur yang berbeda, maka akan ada lima fenomena yang terjadi, yaitu fenomena
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Komponen utama mobil hybrid Sumber:www.bengkelmasboy.com
BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM HIBRID Mesin pendorong mobil berteknologi hybrid memiliki dua mesin yang berbeda yaitu memiliki satu unit mesin besin atau diesel dan sebuah mesin elektrik atau bisa disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat
Lebih terperinciTermoelektrik (Energi Panas menjadi Listrik)
Termoelektrik (Energi Panas menjadi Listrik) 1. Pengertian Termoelektrik Prinsip kerja dari Termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck yaitu jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan salah
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI
II DSR TEORI 2. Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 82 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature
Lebih terperinciGambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( https://ferotec.com. (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Modul termoelektrik adalah sebuah pendingin termoelektrik atau sebagai sebuah pompa panas tanpa menggunakan komponen bergerak (Ge dkk, 2015, Kaushik dkk, 2016). Sistem pendingin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena termoelektrik menunjukan adanya hubungan antara perbedaan temperatur (temperature gradient) pada kedua ujung suatu konduktor atau semikonduktor dan munculnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengkonversikan energi listrik menjadi dingin atau panas dan energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik),
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI
STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI Oleh : La Ode Torega Palinta (2108100524) Dosen Pembimbing : Dr.Eng Harus L.G, ST, M.Eng PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Teori Dasar
BAB II TEORI DASAR 2.1 Teori Dasar Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengonversikan energi listrik menjadi dingin atau panas (pendingin atau pemanas termoelektrik), dan energi panas menjadi listrik
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG
PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG oleh Soelistio Permadi Widjaja NIM : 612007043 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh
Lebih terperinciPemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik
Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Muammar Khalid #1, Mahdi Syukri *2, Mansur Gapy #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Gambar 2.2. Pengukuran EMF
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari Termokopel,
Lebih terperinci4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri
bath, responnya adalah 0.5 detik. Termistor yang sama pada udara mempunyai waktu respon 10 detik. Ketika dilindungi dalam teflon atau bahan yang lain untuk perlindungan melawan keadaaa lingkungan, waktu
Lebih terperinciAGUS PUTRA PRASETYA
KAJI EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEATSINK DENGAN SISTEM CASCADE THERMOELEKTRIK TEC 12706 AGUS PUTRA PRASETYA 2108030028 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SIMULASI PENGARUH DESAIN GEOMETRI COUPLE MODULE THERMOELECTRIC GENERATOR TERHADAP DAYA KELUARAN DAN TEGANGAN LISTRIK YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS APDL SKRIPSI Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Blok diagram alat yang dibuat secara keseluruhan ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Setrika Kolektor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1
LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Daniel Sidabutar NIM : 41313110087
Lebih terperinciPENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN
PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 6 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN Nugrah Suryanto 1, Azridjal Aziz 2, Rahmat Iman Mainil 3 Laboratorium
Lebih terperinciPEMANFAATAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PEMANFAATAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK Sherly Klara Dosen Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN
RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN Muhammad Gilang Satria* Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila* Abstrak Teknologi termoelektrik
Lebih terperinciOLEH : DEDDY REZA DWI P DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT.
PERHITUGAN HEAT RATE HEATSINK PADA SISI PANAS THERMOELEKTRIK TEC 12706 PADA DAYA 22,4 WATT OLEH : DEDDY REZA DWI P 2107030033 DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT. ALUR PRESENTASI Dasar Teori
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink
Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik Purnami1 *, Widya Wijayanti1 dan Sidiq Darmawan1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciDioda Semikonduktor dan Rangkaiannya
- 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi
Lebih terperinciTERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI 1413100109 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 ABSTRAK Telah dilakukan percobaan termokopel
Lebih terperinciAssalamuaalaikum Wr. Wb
Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC)
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC) Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengonversi energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip RTD. Menjelaskan dengan benar mengenai
Lebih terperinciLEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2
Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem serta realisasi perangkat keras pada perancangan skripsi ini. 3.1. Gambaran Alat Alat yang akan direalisasikan adalah sebuah alat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL
RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL Oleh: Yusman Wiyatmo dan Budi Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan yang akan dicapai melaui penelitian ini adalah: 1) membuat
Lebih terperinciGambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik
dengan mengkonversi energi panas, maka diperlukan kolektor atau pengumpul energi dari radiasi matahari. Melalui berbagai studi literatur maka pada penelitian ini dipilih bahan aspal sebagai kolektor radiasi
Lebih terperinciPerancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan
Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan Ficho Cahaya Putra 1, V. Vekky R. Repi 1 1 Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK
RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK DESIGN AND IMPLEMENTATION CONTROLLED WATER HEATER SYSTEM BASED THERMOELECTRIC Dian Suryani Wulandari 1, M. Ramdlan Kirom
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
GENERATOR TERMOELEKTRIK YANG TERSUSUN DARI RANGKAIAN SERI DELAPAN ELEMEN TERMOELEKTRIK UNTUK CHARGER HANDPHONE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin
Lebih terperinciARUS SEARAH (ARUS DC)
ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?
Lebih terperinciDEPARTEMEN FISIKA. Arus Listrik dan Lingkar Arus Searah INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DEPARTEMEN FSKA Arus Listrik dan Lingkar Arus Searah NSTTUT PERTANAN BOGOR 1 Tujuan nstruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum
Lebih terperinciTujuan Instruksional
Arus Listrik 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil dan Analisa pengujian Pengujian yang dilakukan menghasilkan data data berupa waktu, temperatur ruang cool box, temperatur sisi dingin peltier, dan temperatur sisi panas
Lebih terperinciSIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT
SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT Ahmad Khoiri, Nur Afni Sari, Vivi Noviyanti Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo Noviyantivivi91@gmail.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB LADASA TEOR.1 engertian Refrigerasi Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda atau ruang untuk menurunkan temperaturnya atau sebaliknya. Kalor salah satu bentuk dari
Lebih terperinciTabel 4.1 Perbandingan desain
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemilihan Desain Perbandingan desain dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan desain rancangan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan desain Desain Q m P Panjang
Lebih terperinciArus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
Arus listrik Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
Lebih terperinciUJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING
UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING Lukman Nulhakim Program Studi Teknik Mesin Politeknik Enjinering Indorama Email: lukman.mesin@gmail.com ABSTRAK Thermoelectric cooling
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis
Lebih terperinciRudi Susanto
LISTIK DINAMIS udi Susanto http://rudist.wordpress.com 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan
Lebih terperinciEXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK
EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka, akan dibahas mengenai pendingin termoelektrik, energi surya, beban pendingin, dan perpindahan kalor yang mendukung penulisan skripsi ini. 2.1 Pendingin Termoelektrik
Lebih terperinciBAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR
BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Contoh Simpulan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai energi panas dan temperatur.
Lebih terperinciKAJIAN KARAKTERISTIK MODUL TERMOELEKTRIK UNTUK SISTEM PENYIMPANAN DINGIN
KAJIAN KARAKTERISTIK MODUL TERMOELEKTRIK UNTUK SISTEM PENYIMPANAN DINGIN Oleh: DWI HANDAYANI OKTORINA F14102117 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR DWI HANDAYANI OKTORINA.
Lebih terperinciANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN
ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA COROLLA EFI Agus Wibowo, Zulfah, Prawiro Anggianto ABSTRACK In the coming year is estimated to
Lebih terperinciIV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis
IV. Arus Listrik Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis listrik alam kilat Pada tahun 1800: Alessandro Volta menemukan baterai listrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator
Lebih terperinciGambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet
Kemagnetan Prinsip kemagnetan mempunyai peranan yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Magnet mempunyai dua karakteristik. Pertama,
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya ggl induksi dan arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan Apa yang
Lebih terperinciPerpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02
MODUL PERKULIAHAN Perpindahan Panas Secara Konduksi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Mesin 02 13029 Abstract Salah satu mekanisme perpindahan panas adalah perpindahan
Lebih terperinciBAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK
BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK Pada bab ini dibahas tentang perangkat mekanik simulator mesin pembengkok, konstruksi motor DC servo, konstruksi motor stepper,
Lebih terperinciArus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.
Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TEG DENGAN 7 TERMOELEKTRIK RANGKAIAN SERI UNTUK CHARGER HANDPHONE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Disusun oleh: Alden Tulak NIM : 085214041 PROGRAM
Lebih terperinciKAJIAN KARAKTERISTIK MODUL TERMOELEKTRIK UNTUK SISTEM PENYIMPANAN DINGIN
KAJIAN KARAKTERISTIK MODUL TERMOELEKTRIK UNTUK SISTEM PENYIMPANAN DINGIN Oleh: DWI HANDAYANI OKTORINA F14102117 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR DWI HANDAYANI OKTORINA.
Lebih terperinciLembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana
Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber
Lebih terperinciDAN TEGANGAN LISTRIK
1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDINGIN AIR PELTIER DENGAN RANGKAIAN KASKADE PARALEL TUGAS AKHIR Ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Mesin Diajukan Oleh : ANDREAS HERMAWAN
Lebih terperinciRangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A
Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel
BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah
Lebih terperinciLISTRIK DINAMIS B A B B A B
Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di
Lebih terperinciTegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff
TOPIK 6a Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff Kuliah Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Tegangan Gerak Listrik (TGL) TGL secara
Lebih terperinciBAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA
BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA 2.1 Konsep Dasar Thermodinamika Energi merupakan konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam analisa teknik. Sebagai gagasan dasar bahwa
Lebih terperinciDan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada Bab ini membahas tentang sistem kontrol sensor temperatur untuk mengukur suhu air dan menstabilkan suhu air dengan alat heater dan pleiter apabila suhu tidak
Lebih terperinciTHERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK PENGISIAN AKI
TUGAS AKHIR SF 141501 THERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK PENGISIAN AKI SHANTI CANDRA PUSPITA NRP 1112100094 Dosen Pembimbing Drs. Bachtera Indarto, M.Si Drs. Hasto Sunarno, M.Sc DEPARTEMEN FISIKA Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas pengujian serta analisis masing- masing modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Termal Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau (Juni Oktober 2016). 3.2 Jenis
Lebih terperinciPERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE GENERATOR TERMOELEKTRIK BERBAHAN BAKAR GAS
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 1 10 ISSN 1978-2365 PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE GENERATOR TERMOELEKTRIK BERBAHAN BAKAR GAS THE DESIGN, CONSTRUCTION AND TESTING OF A GAS-FUELLED THERMOELECTRIC
Lebih terperinciAnalisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel
Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel Annisa Diasyari 1,*, Bidayatul Armynah 1, Bannu 1 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin 1 Email:
Lebih terperinciKARAKTERISASI ELEMEN PELTIER TEC UNTUK KONVERSI ENERGI TERMAL MENJADI ENERGI LISTRIK SKRIPSI. Diajukan Oleh : BAGINDA HELBIN
1 KARAKTERISASI ELEMEN PELTIER TEC-12706 UNTUK KONVERSI ENERGI TERMAL MENJADI ENERGI LISTRIK SKRIPSI Diajukan Oleh : BAGINDA HELBIN 100801046 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi panas merupakan energi yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari hari, mulai dari panas yang disediakan oleh alam yaitu dari panas matahari.
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL
STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL Oleh Dosen Pembimbing : Erlanda Kurnia Saputra : Dr. Wayan Nata Septiadi, ST., MT.
Lebih terperinciArus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani
Arus dan Hambatan Oleh: Ahmad Firdaus 201221049 Rakhmat Andriyani 201221034 Arus Listrik Adalah arus elektron dari satu atom ke atom disebelahnya 1 ampere adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10
Lebih terperinci