BAB III ALAT PENGUJIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KARAKTERISTIK ALIRAN LUMPUR(SULRRY) PADA PIPA 12,7 mm

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

HAMBATAN GESEK ALIRAN LUMPUR DALAM PIPA 1/2 DAN PIPA SPIRAL P/Di = 4,3

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran A : Perangkat Percobaan Kontaktor Gas Cair

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN POMPA CENTRIFUGAL SECARA TUNGGAL,SERI DAN PARALEL TERHADAP HEAD (KETINGGIAN)

Karakteristik Aliran Lumpur (Mud Slurry) Pada Pipa 1 Inchi

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI POMPA HIDROLIK PADA KETINGGIAN SUMBER 1,6 METER

MODUL IV ALIRAN MELALUI VENTURIMETER

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mulai. Studi pustaka. Desain pengujian street inlet. Survey alat street inlet

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

Pengaruh Jumlah Katup Hisap dan Katup Buang Terhadap Kinerja Pompa Hidram

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

UNIVERSITAS INDONESIA EFEK LARUTAN TINTA TERHADAP KOEFISIEN GESEK PADA PIPA ACRYLIC Ø 12,7 MM SKRIPSI

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEKANAN AWAL UDARA PADA TABUNG TEKAN TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM (STUDI KASUS DI DESA CATUR) : Ida Bagus Wiyana Manuaba

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

PENGARUH VARIASI GAYA PEGAS AWAL PADA KATUP BOLA TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM. : Kadek Oka Naya Mahendra. : Ir. Made Suarda, M Eng.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TEKANAN POMPA TERHADAP DEBIT AIR Siswadi 5

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai

BAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB V PENUTUP. Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB III SIMULATOR KAVITASI DAN METODE AKUISISI DATA

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN ALAT PENYANGGA TENGAH OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YANG MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB IV METODE PENELITIAN

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM. : Ir. Made Suarda, MEng. Abstrak

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

FLUID MACHINES LABORATORY MECHANICAL ENGINEERING BRAWIJAYA UNIVERSITY JL. MAYJEN HARYONO 167 MALANG TELP/FAX :

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

UDARA PANAS DARI GAS BUANG ENGINE UNTUK ENERGI TAMBAHANDENGAN PENDEKATAN METODE BUBBLE. Oleh: Syaiful Arif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III ALAT PENGUJIAN 3.1 RANCANGAN ALAT UJI Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dang pengalaman dari dosen pembimbing. Alat uji ini dirancang sebagai alat uji dengan skala laboratorium, yaitu penggunaan alat yang hanya ditunjukan untuk penelitian dan pengambilan data dari sample fluida yang akan dilakukan penelitian. Rancangan alat uji seperti terlihat pada gambar 3.1 dimana fluida yang akan di uji di tempatkan pada penampungan fluida (tank) kemudian dari penampungan ini akan ada dua saluran keluar dimana saluran atas akan terhubung dengan pompa dan saluran yang bawah berfungsi sebagai by-pass. Pada saat katup by-pass terbuka penuh maka maka aliran dari pompa akan kembali lagi menuju penampungan sehingga tidak akan ada fluida yang menuju ke pipa uji. Sesaat setelah katup by-pass mulai di tutup dan katup utama dibuka maka fluida akan mengalir melalui pipa uji dan perbedaan head ( h) akan terbaca pada manometer.

Gambar 3.1 Setup alat penelitian Spesifikasi alat uji. Alat uji terdiri dari sebuah pipa PVC dengan diameter ½ inch atau sekitar 12.7 mm dan pipa spiral P/Di 4,3 dengan panjang masing-masing 2000 mm hal ini untuk memenuhi persyaratan alat uji yang panjangnya 120*diameter. pada alat uji dipasangkan dua buah manometer dengan jarak antara manometer pertama dengan manometer kedua sejauh 1100 mm. pada saluran keluar fluida dipasangkan sebuah gelas ukur, dimana gelas ukur ini berfungsi untuk menghitung volume

fluida yang keluar per satuan waktu atau dengan kata lain untuk mengukur debit. Di bawah gelas ukur di tempatkan sebuah neraca yang fungsinya untuk menentukan massa jenis dari fluida yang mengalir. 3.2 PERALATAN PENDUKUNG Pada alat uji ini terdapat beberapa komponen yang digunakan antara lain: 3.2.1 Pompa Slurry Pompa yang digukanan apa alat uji ini adalah pompa slurry jenis reciprocating (pompa piston) dengan putaran motor sebesar 1450 RPM dengan kapasitas pompa sebesar ½ hp dimana pompa ini memiliki section head sejauh 15 meter dan section lift sebesar 10 meter. Daya yang dibutuhkan sebesar 370 watt dengan aliran listrik 1 phase.sistem pelumasannya menggunakan oli dengan SAE 30 sebanyak 0.1 liter pada crank case. Gambar 3.1 Recipocating pump

3.2.2 Kompressor Pada alat ini terdapat compressor yang digunakan untuk membantu aliran pada saat pompa mengalami kekurangan tekanan apabila sudah terjadinya pengendapan Lumpur pada pipa. Tekanan yang di hasilkan oleh compressor ini sebesar 3 BAR atau kurang lebih 50 psi. 3.2.3 Manometer Manometer berfungsi untuk mengukur perbedaan tekanan dalam sebuah pipa jika terdapat fluida yang mengalir di dalamnya.pada alat uji ini manometer yang digunakan adalah manometer jenis pipa kapiler tetapi terdapat setting bottle. Tujuan dipasangnya setting bottle karena fluida Non-newtonion pada umumnya memiliki sifat histerisis yaitu suatu sifat yang sangat cepat berubah baik karena waktu maupun karena tegangan geser yang diterimanya. Gambar 3.2 Manometer 3.2.4.Valve Untuk mengatur jumlah debit yang akan mengalir maka digukanalah valve, jenis valve yang digunakan adalah close valve tujuannya agar dapat diatur variasi pembukaan yang sangat banyak, pada valve ini terdapat busur derajat yang fungsinya untuk menentukan berapa derajat pembukaan dari valve tersebut

Gambar 3.3 Katup utama 3.2.5. Pipa Spiral Tujuan daripada pemasangan pipa spiral adalah untuk memperhatikan aliran Lumpur sebelum masuk ke dalam pipa uji, selain daripada itu tujuan dipasangnya pipa spiral agar tidak terjadi endapan Lumpur saat masuk ke dalam pipa uji. Gambar 3.4 Pipa spiral Pipa Di Do d P(pitch) b a P/Di Bulat 25,4 25,4 0 ~ 12,7 12,7 ~ Spiral 23,5 32,5 4,5 100 16,25 16,1 4,3

3.2.6 Pipa Penyalur Pipa ini terdiri dari pipa PVC dengan ukuran 1 inch. Dimana pipa ini di instalasi sesuai dengan gambar rancangan yang telah disetujui oleh dosen pembimbing. Panjang keseluruhan pipa ini kurang lebih 6 meter 3.3 KONDISI DALAM PENGUJIAN Sebelum pengambilan data dilakukan fluida yang terdapat di dalam bak penampung diaduk terlebih dahulu tujuannya agar konsentrasi campuran antara air dan Lumpur bercampur. Pada saat mulai pompa mulai dihidupkan semua katup dibuka penuh tujuannya untuk mengindari tekanan yang terlalu tinggi menuju ke pipa uji, jika tekanan ini masuk ke pipa uji kemungkinan akan terjadi kerusakan pada pipa uji. Pada saat semua katup dalam keaadaan terbuka penuh maka semua tekanan yang dihasikan oleh pompa akan menuju ke katup by-pass sehingga tidak akan ada tekanan masuk ke pipa spiral dan pipa uji.kemudian setelah kondisinya stabil maka penutupan katup by-pass dilakuan. Katup utama di buka penuh hal ini untuk mendapatkan penutupan by-pass yang paling maksimum sehingga fluida tidak keluar dari manometer. 3.4 PROSEDUR PENGAMBILAN DATA Fluida yang berupa slurry ditempatkan pada tangki bawah kemudian dipompakan menggunakan pompa khusus yaitu pompa slurry, sehingga fluida akan mengalir menuju pada dengan diameter 1 inch kemudian menuju ke pipa spiral selanjutnya menuju pipa bulat ( circular pipe ) dengan diameter ½ inch, dimana kedua manometer terdapat pada pipa bulat ini dengan jarak 1100mm anatara manometer pertama dan manometer kedua. Manometer yang digunakan harus dilengkapi dengan setting bottle hal ini disebabkan karena fluida Non- Newtonian ini memeliki suatu sifat histeris maka setting bottle ini bertujuan menstabilkan sifat histerisis ini guna mendapatkan data yang lebih akurat.variasi kecepatan di peroleh dengan cara mengatur pembukaan pada valve utama dimana variasi yang digunakan adalah pembukaan dari 0 ( valve menutup penuh) sampai

dengan 90 ( valve membuka penuh) pembukaan ini berpatokan pada busur derajat yang terpasang pada valve utama. Variasi pembukaan valve adalah sebesar 10 dimulai dari pembukaan 30.Untuk selanjutnya dilakukan pada pipa 1 inch dengan urutan sama dengan diatas. Konsentrasi dari Lumpur dan pelarut dalam hal ini air murni juga mengalami variasi dimana campuran yang dunakan adalah 40% Lumpur dilarutkan dalam 60% air murni. Kemudain air ditambahkan sehingga mendapatkan konsentrasi 35% Lumpur dan 65% air dan yang terakhir konsentrasi sebanyak 30% Lumpur dan 70% air. Variasi konsentrasi larutan bertujuan agar didapatkan campuran yang ideal antara Lumpur dan air sehingga didapat campuran ideal yang dapat dialirkan. Temperature diusahakan konstan pada temperature standar lingkungan yaitu 27 o C. Untuk mengetahui karakteristik (jenis) fluida yang digunakan dalam penelitian maka fluida (slurry) tersebut harus terlebih dahulu diuji. Pengujian dilakukan dengan cara mengalirkan fluida pada pipa biasa (circular pipe) data yang diperoleh dalam pengujian ini adalah head losses ( H) antara titik 1 dengan titik 2. dengan mengetahui kerugian tekanan maka tegangan geser dapat diketahui dengan menggunakan persamaan (6) selanjutnya mengetahui kecepatan aliran, dengan menampung fluida yang keluar dari pipa dengan waktu tertentu, dengan menggunakan persamaan kontinuitas maka kecepatan aliran dapat diketahui. Dengan menggunakan persamaan (7) maka gradient kecepatannya juga dapat diketahui. 3.5 TAHAP PENGUJIAN Tahap pengujian dalam pengambilan data adalah sebagi berikut : 1. Masukan fluida uji (Lumpur) ke dalam bak penampungan, pastikan seberapa besar volume Lumpur tersebut 2. Tambahkan air sebagai pelarut sesuai dengan konsentrasi yang dikehendaki 3. Aduk rata campuran antara Lumpur dan air sehingga konsentrasi anatara lumpur dan air menjadi merata

4. Menghidupkan pompa, dengan semua katup dalam keadaan terbuka hal ini bertujuan untuk menstabilkan aliran pada saat pengambilan data 5. Menutup perlahan katup by-pass sehingga didapat aliran maksimum pada pipa uji dengan cara memperhatikan ketinggian maksimum dari manometer. 6. Menutup katup utama sehingga aliran dalam pipa uji menjadi kosong 7. Mulai membuka katup utama sebesar 30 o dan membaca perbedaan ketinggian pada manometer pertama dan manometer kedua, kemudian pada pembuangan di pipa uji diukur debit alirannya dengan cara fluida yang keluar dari pipa uji ditampung dengan gelas ukur dengan jumlah volume tertentu dalam satuan waktu, kemudian timbang berat fuida tadi untuk mengetahui massa jenis dari fluida tersebut. 8. Lakukan langkah ke 7 dengan pembukaan katup utama diperbesar 30 o sampai dengan pembukaan penuh sebesar 90 o. dan cata semua hasil yang didapat untuk melakukan pengolahan data serta analisa hasil. 9. Setelah semua data di dapat maka kita tambahkan air untuk membuat perbedaan konsentrasi antara padatan dengan air. Dan lakukan langkah ke dua sampai langkah ke delapan 10. Pengujian dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan data yang benar dan berusaha agar penyimpangan data sekecil mungkin. 11. Setelah semuanya selesai rapikan semua peralatan yang digunakan dan tutup semua katup agar tidak ada padatan yang masuk ke dalam pipa penyalur hal ini dapar menyebabkan terjadinya pengendapan dalam pipa penyalur dan apabila alat disirkulasikan lagi dapat menyebabkan pecahnya sambungan pipa karena tekanan yang besar dari pompa