BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan bebas semakin meningkat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN- China (ACFTA, ASEAN-China Free Trade Area) sejak 1 Januari 2010. Produkproduk dari Asia Tenggara dan Cina bebas masuk dalam satu negara tanpa biaya tambahan. Namun, diberlakukannya ACFTA ini membawa ancaman tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Kecenderungan masyarakat untuk memilih produk impor dibuktikan dengan banyaknya produk-produk buatan China yang beredar di Indonesia. Hal ini menuntut kemampuan perusahaan lokal dalam berkompetisi dengan perusahaan asing. Untuk dapat meningkatkan daya saing agar dapat bertahan dalam persaingan global, suatu perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang telah memenuhi persyaratan mutu dan standar-standar tertentu. Salah satu standar yang dipersyaratkan adalah standar sistem manajemen mutu. Perusahaan sebaiknya sudah menerapkan sistem manajemen mutu agar membantu perusahaan dalam meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui penyediaan jaminan mutu yang lebih baik. Salah satu standar sistem manajemen mutu yang diterima secara internasional yaitu ISO 9001. ISO merupakan standar internasional untuk sistem manajemen kualitas (International Organization for Standardization). ISO 9001-Quality Management
System menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian sistem manajemen kualitas, yang bertujuan menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk, baik yang berupa barang ataupun jasa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. PT. Jaya Beton Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi jenis beton. Untuk menghadapi kompetisi perdagangan, perusahaan ini telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 versi 2000 sejak Juni 2006 dan telah diupgrade menjadi versi 2008 pada September 2010. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 seharusnya mampu meningkatkan kinerja karyawan. Namun selama penerapannya, kinerja karyawan masih belum seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Dalam kinerja rutin PT. Jaya Beton Indonesia, masih sering terjadi ketidaksesuaian antara target produksi dengan jumlah produksi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1. Hal ini menunjukkan belum tercapainya tingkat pencapaian antara rencana kerja dan hasil kerja. Tabel 1.1. Pencapaian Target Produksi Tahun 2012 Bulan Target Produksi Jumlah Produksi Pencapaian (Batang) (Batang) (%) Januari 3154 2812 89.16 Februari 2365 2180 92.18 Maret 3044 2713 89.13 April 3125 2957 94.62 Mei 3746 3336 89.05 Juni 3445 3149 91.41 Juli 3473 3343 96.26
Tabel 1.1. Pencapaian Target Produksi Tahun 2012 (Lanjutan) Target Produksi Jumlah Produksi Pencapaian Bulan (Batang) (Batang) (%) Agustus 3125 2785 89.12 September 3142 2790 88.80 Oktober 3425 3095 90.36 November 3345 3244 96.98 Desember 3345 3290 98.36 Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia Pihak perusahaan mengungkapkan bahwa selain faktor mesin, faktor utama penyebab tidak tercapainya target produksi adalah faktor sumber daya manusia. Para pekerja kurang memahami pola kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal tersebut terlihat dari indikasi bahwa masih kurangnya kesadaran untuk berprestasi dimana seringnya ditemukan beberapa karyawan yang tidak bekerja saat tidak diawasi, sikap kerja yang kurang cekatan, serta kurangnya kemampuan pekerja dalam berinteraksi satu sama lain. Selain itu, rendahnya kinerja karyawan juga disebabkan karena kurang maksimalnya implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 di perusahaan, khususnya klausul yang berkaitan dengan kinerja karyawan, yaitu klausul 6 (klausul pengelolaan sumber daya). Klausul ini berkaitan dengan pekerjaan HRD yang terdiri dari kompetensi, pelatihan, kepedulian, prasarana dan lingkungan kerja. Hasil audit surveillance menemukan ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan, antara lain level dari kompetensi belum ditetapkan untuk setiap jenjang; evaluasi personil setelah pelaksanaan pelatihan belum
dilakukan; sistem dokumentasi data untuk perbaikan mesin dan peralatan belum optimal sehingga sulit dalam melakukan analisa perbaikan mesin dan alat. Meskipun demikian, rendahnya kinerja karyawan mungkin juga dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih jauh untuk mengetahui secara nyata dampak penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 tersebut terhadap kinerja karyawan. Beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa penerapan ISO 9001:2008 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, salah satunya adalah penelitian oleh Yani dan Darmawan, 2010. Pada penelitian tersebut, dilakukan pengujian korelasi untuk melihat hubungan ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan dan disimpulkan bahwa ISO 9001:2008 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi permasalahan adalah kinerja karyawan belum seperti yang diharapkan oleh perusahaan meskipun telah diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui apakah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 (kompetensi, pelatihan, kepedulian, prasarana dan lingkungan kerja) berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Jaya Beton Indonesia.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Menentukan persamaaan regresi berganda. 2. Mengetahui apakah kompetensi, pelatihan, kepedulian, prasarana dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Jaya Beton Indonesia. 3. Mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan untuk dapat dijadikan masukan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan di PT. Jaya Beton Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yakni: 1. Manfaat bagi Mahasiswa Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir dan menganalisis melalui penulisan karya ilmiah dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah. 2. Manfaat bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan bagi PT. Jaya Beton Indonesia untuk mengetahui dampak penerapan ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan. 3. Manfaat bagi Universitas Menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Adapun yang menjadi batasan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang diteliti hanya terdiri dari klausul 6 yang memiliki keterkaitan dengan sumber daya manusia, yaitu kompetensi, pelatihan, kepedulian, prasarana dan lingkungan kerja. 2. Penelitian yang dilakukan hanya sampai pada tahap analisis pengaruh sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Jaya Beton Indonesia. Yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada pergantian tenaga kerja selama penelitian berlangsung. 2. Tidak ada perubahan proses implementasi sistem manajamen mutu ISO 9001:2008 selama penelitian berlangsung. 1.6. Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : Pada bab I diuraikan latar belakang penelitian tentang kondisi sumber daya manusia di perusahaan setelah diterapkannya sistem manajamen mutu ISO 9001:2008, rumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi dan batasan masalah penelitian, manfaat penelitian untuk perusahaan, mahasiswa serta Departemen Teknik Industri, dan sistematika laporan Tugas Akhir. Pada bab II berisikan sejarah industri (perusahaan), ruang lingkup bidang usaha, tenaga kerja, proses produksi, bahan baku, penolong serta bahan tambahan,
mesin dan fasilitas produksi dan beberapa hal yang mendukung informasi mengenai perusahaan di PT. Jaya Beton Indonesia. Pada bab III diuraikan teori-teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dikaji dalam tugas akhir ini antara lain teori sistem manajemen mutu, ISO, kinerja, rumus, metode dan pendekatan yang digunakan sebagai dasar pemecahan masalah. Pada bab IV diuraikan lokasi dan waktu penelitian, rancangan penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, metode dan instrumen penelitian, langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data, arahan analisis dan pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran. Bab V berisi pengumpulan data yang berupa pengumpulan kuisioner yang berisi pendapat karyawan mengenai faktor-faktor kinerja karyawan sesuai dengan ISO 9001:2008. Kemudian data diolah dengan pengujian validitas dan reliabilitas dan dilakukan pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik. Pada bab VI diuraikan mengenai analisis pengaruh sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan dengan membandingkan data yang diperoleh dengan teori yang mendasari hasil penelitian. Bab VII memuat hasil identifikasi permasalahan dan saran-saran perbaikan dan upaya pengendalian yang diusulkan kepada perusahaan.