BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. ditempatkan di bagian Manajemen Kualitas Divisi MSDM dimana kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. (Persero) selama bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2008 serta pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sorotan hangat oleh seluruh negara di dunia khususnya Indonesia. Isu globalisasi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. tetap bukan merupakan komponen keuangan yang liquid, namun keberadaanya sangat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan berbasiskan pada teknologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan bahwa pelaksanaan audit internal telah menunjang efektivitas pengendalian

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini berkembang semakin pesat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh pengendalian intern terhadap pencegahan fraud (kecurangan).

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

Pedoman Kerja Komite Audit

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) di

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun.pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya adalah untuk memperoleh laba atau keuntungaan yang. optimal dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan (profit) seoptimal

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB V. Penutup. motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada divisi MSDM di PT.INTI

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pentingnya peran auditor dalam dunia perekonomian ( Sitio dan

RIKA HAPSARI B

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. intensive merupakan kunci utama bagi Indonesia agar mampu bertahan dalam

Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di PT.INTI (Persero ) Bandung, dan ditempatkan di bagian Manajemen Kualitas Divisi MSDM dimana kegiatan penulis pada bagian yang telah ditempatkan adalah mendukung dan membantu jalannya kegiatan perusahaan terutama kegiatan di bagian Manajemen Kualitas. Bagian Manajemen Kualitas Divisi MSDM merupakan bagian yang menyusun strategi dasar bisnis agar menghasilkan barang dan jasa yang memeunuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen eksternal dan internal. Dalam implementasinya dibutuhkan suatu Sistem Kualitas yang memenuhi standar internasional yang berlaku. Sistem Kualitas tersebut disusun dan di update secara periodik oleh bagian manajemen kualitas. Untuk menjamin bahwa system manajemen kulaitas dilaksanakan dengan baik bagian manajemen kualitas juga melaksanakan audit Sistem Kualitas secara berkala. 1.2 Teknis Pelaksanaaan Kerja Praktek Kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Kerja Praktek di bagian Manajemen kualitas divisi MSDM pada PT. INTI (Persero) Bandung adalah membantu kegiatan para karyawan. Sebelum penulis diberikan tugas / pekerjaan terlebih dahulu diberikan bimbingan oleh pembimbing sehingga penulis mengetahui bagaimana melaksanakan pekerjaannya.

Adapun tugas yang diberikan kepada penulis setelah diberikan bimbingan adalah sebagai berikut: 1. Mengedit prosedur kerja PT. INTI (Persero) Bandung. 2. Mengetik dan mengedit ISO 9001 di PT. INTI (Persero) Bandung. 3. Mengetik dan mengedit Manual Policies and Procedures di PT. INTI (Persero) Bandung. 1.3 Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 1.3.1 Konsep Gaya Kepemimpinan pada PT. INTI (Persero) Bandung Konsep Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan pada PT. INTI antara lain: a. Perencanaan yang bertujuan untuk mendefinisikan tujuan dan sasaran dari PT. INTI dengan mengembangkan strategi untuk mencapainya, membuat alokasi pendanaan, membuat kebijakan dan prosedur untuk kegiatan operasional PT. INTI. b. Pengorganisasian yang bertujuan untuk membentuk sasi PT. INTI, memberikan wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar struktur organisasi dan menetapkan tugas-tugas yang harus dikerjakan. c. Penempatan yang mencakup proses seleksi dan rekrutmen calon pegawai untuk posisi yang sudah ditetapkan didalam struktur organisasi, memberikan pengarahan dan bimbingan kepada pegawai agar mampu bekerja secara baik dalam tugasnya.

d. Pengawasan yang bertujuan untuk menetapkan standar kerja, membangun sistem pelaporan, memonitor aktivitas pegawai, dan melakukan tindakan koreksi jika terjadi kesalahan. e. Memberikan penghargaan serta hadiah sebagai rangsangan untuk memotivasi pegawai agar bekerja dengan maksimal dan menuju arah yang telah ditetapkan oleh PT. INTI. 1.3.2 Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan Pada PT.INTI (Persero) Bandung. Penerapan gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang menjadi bawahannya, maka sangat penting bagi seorang atasan dalam memilih gaya kepemimpinan seperti apa yang tepat untuk dapat diterapkan dalam memimpin bawahannya. Kepemimpinan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemimpin dalam menggunakan wewenang dan kekuasaannya untuk mempengaruhi bawahannya. Pola perilaku tesebut diklasifikasikan berdasarkan tipe-tipe gaya kepemimpinan. Hakikat dari pernyataan di atas bahwa merupakan tugas seorang pemimpin untuk membantu bawahannya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan pengarahan yang perlu dan atau dukungan guna memastikan tujuan bawahan sesuai dengan sasaran dan tujuan keseluruhan dari kelompok atau organisasi. Pimpinan di PT. INTI, saat ini memfokuskan pada konseptual sebagai dasar

praktik mengenai bagaimana kekuasaan dan pengaruh menyebar ke berbagai tingkatan yang ada pada struktur organisasi PT. INTI sehingga para pegawai atau bawahan berdasarkan jabatan dan tugasnya masing-masing di dalam organisasi merasa terlibat dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk kemajuan PT. INTI itu sendiri. 1.3.3 Permasalahan Yang Terdapat dalam Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan di PT. INTI (Persero) Bandung PT. INTI (persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai pemilik saham. Dengan demikian PT.INTI (persero) setiap tahunnya diaudit oleh badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP). Selain itu PT.INTI (persero) memiliki auditor internal dibawah Satuan Pengawas Intern (SPI). PT. INTI (persero) harus memiliki daya saing dan kompetensi yang tinggi untuk dapat mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan di tengah pesatnya perkembangan dunia teknologi telekomunikasi saat ini. Kondisi ini menuntut PT. INTI (persero) untuk dapat melakukan pengelolaan sumber daya manusia secara terprogram dengan baik untuk meningkatkan kinerja para pegawainya. Berdasarkan hal di atas menunjukan dimana gaya kepemimpinan yang ada pada PT. INTI (Persero) masih belum sesuai, pemimpin selalu menilai mampu dan bisa kepada para pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa melihat sumber daya manusia dan lingkungan setempatnya. Sehingga para pegawai menganggap

bahwa kepemimpinan di PT. INTI (Persero) Bandung lebih mengarah kepada gaya kepemimpinan otoriter.