BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. tanggap dalam menghadapi perubahan pasar dan mampu menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

HUBUNGAN ANTARA PARASOCIAL RELATIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

RESUME SKRIPSI FAKTOR FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN KOREAN WAVE DI JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

yang mana film tersebut mencapai rating di atas 40% pada saat episode terakhir ditayangkan dan juga pada negara Iran yang tercatat bahwa drama ini per

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

Perubahan Sosial dan Budaya Massa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di era saat ini. Selebriti seolah telah menjelma menjadi sosok nyaris sempurna

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. mudah diterima oleh masyarakat tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini tidak

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Di akhir 90-an, Pemerintah Korea Selatan melaksanakan kebijakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar. perusahaan tersebut dapat tercapai.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Budaya Massa. Heri Budianto.M.Si. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Publik Relations

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan kegiatan yang mengungkapkan pikiran imajinatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merek sangat berperan penting dalam menarik perhatian dari konsumen. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, perananan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya menampakkan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk-benntuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-modelbagi tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu dalam (Mulyana & Rakhmat, 2010: 18) Budaya berkesinambungan dan hadir dimana-mana; budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup kita. Sebagian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan kita tidak kita sadari. Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan oleh karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dam bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan (Mulyana & Rakhmat, 2010:18-19) Dengan adanya globalisasi, sebuah budaya dan nilai-nilai yang ada pada suatu negara dapat tersebar dengan mudah ke seluruh dunia dan menyebabkan hadirnya cultural flows atau aliran budaya. cultural flows merujuk pada objek, kemampuan, kepercayaan, dan praktek yang dipindahkan melalui media dan teknologi komunikasi. Cultural flows yang merupakan bagian dari globalisasi ini sebenarnya tidak lepas dari bentuk pemerataan budaya dan format media yang ada di dunia. 1

Setiap negara di seluruh dunia mempunyai ciri khas negara nya masingmasing. Adanya suatu budaya tidak terlepas dari adanya penyebaran budaya, penyebaran budaya dapat dilakukan melalui media massa. Hadirnya teknologi yang semakin pesat membuat masyarakat dapat dengan mudah mengetahui suatu budaya negara lain melalui adanya media massa. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses penyebaran budaya adalah dengan adanya new media. New media atau media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya. Penyebaran budaya lewat media massa membawa pengaruh yang sangat besar, baik dalam skala nasional maupun internasional Media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur masyakat satu dengan lainnya dengan melalui produk media massa yang dihasilkan. Dalam penyampaian berbagai produk tayangan, media massa berupaya menyesuaikan dengan khalayaknya yang heterogen dan berbagai sosio-ekonomi, kultural dan lainnya. Produk media pun pada akhirnya dibentuk sedemikian rupa, sehingga mampu di terima oleh banyak orang. Disisi lain, media juga sering kali menyajikan berita, film, dan informasi lain dari berbagai negara sebagai upaya media memberikan pilihan yang memuaskan bagi khalayaknya. Produk media baik yang berupa berita, program keluarga, kuis, film dan sebagainya, disebut sebagai upaya massa yaitu karya budaya. (Bungin, 2013 : 98) Seni hiburan banyak diproduksi media untuk menarik sebanyak mungkin khalayaknya. Hal ini tidak hanya dipengaruhi kebutuhan khalayak massa yang heterogen, juga adanya kepentingan komersial media yang kini masuk sebagai industri yang membutuhkan dana besar melalui iklannya. Budaya massa dibentuk disebabkan: 2

1. Tuntutan industri kepada pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat. Maka si pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat, tak sempat lagi berpikir, dan dengan secepatnya menyelesaikan karyanya. Mereka memiliki target produksi yang harus dicapai dalam waktu tertentu. 2. Karena massa budaya cenderung latah menyulap atau meniru segala sesuatu yang sedang naik daun atau laris, sehingga media berlomba untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. (Bungin, 2013 : 100) Salah satu negara di Asia yang memproduksi budaya massa adalah negara Korea Selatan. Sekarang ini, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh dalam dunia entertainment, bukan hanya di sekitar negara asia seperti Indonesia, Thailand, Singapore, Malaysia, China saja, Korea Selatan semakin melebarkan sayap untuk menyebarkan Korean Wave ke dalam negara negara di Eropa dan Amerika. Korean Wave merupakan munculnya budaya massa Korea Selatan yang diwujudkan dalam produk berupa film, drama, reality show dan musik Korea. Dalam penelitiannya, Tuk berpendapat alasan mengapa budaya Korea menjadi sangat populer dan mendapatkan begitu banyak perhatian dan pengikut di Asia adalah karena kedekatan budaya yang memegang peranan penting. Nilai-nilai dan budaya yang ada di Korea Selatan mirip dengan negara-negara di Asia lainnya. Selain itu, Hae Joang Cho, seorang profesor sosiologi di universitas Yonsei berpendapat bahwa popularitas Korean Wave juga disebabkan oleh banyaknya kehadiran anti-japanese dan anti-western di Asia. Baik Jepang dan Amerika tidak disukai di seluruh wilayah. Korea tidak pernah menginvansi negara lain, oleh karena itu Korea Selatan tidak pernah terkait hal-hal negatif di negara lain. Korea tidak menjadi ancaman bagi negara lain selain Jepang, untuk itu konsumen lebih memilih produk budaya Korea dibandingkan Jepang atau Amerika. (Tuk, 2012 : 4) Pada saat ini, Korean Wave dibuktikan dengan banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti makanan, beauty products, musik, film, drama dan tayangan reality show. Fenomena ini turut mempromosikan Bahasa Korea dan 3

budaya Korea ke berbagai negara. Korea sebagai salah satu negara maju di Asia memang masih memegang unsur-unsur budaya nasionalnya. Salah satu cara melestarikan budaya Korea adalah dengan melakukan pengenalan melalui reality show. Reality show yang di produksi Korea selalu berusahan menyisipipkan unsur-unsur budaya Korea dalam setiap episodenya sehingga reality show Korea diharapkan mampu berfungsi secara efektif sebagai media untuk membangun sekaligus mempertahankan budaya Korea di negaranya sendiri. Reality berarti kenyataan, show berarti tontonan atau pertunjukan. Dengan demikian, reality show dapat dimaknai sebagai pertunjukan yang bersumber dari kenyataan. Tidak seperti berita yang menyajikan persitiwa berdasarkan nilai beritanya, reality show memilih adegan tertentu yang dianggap dapat memancing tanggapan tertentu dari pemirsa, berupa tawa, geram, dan takut. Acara ini membidik tingkah laku orang-orang di lapangan yang asli ataupun yang sengaja didesain oleh pengatur acara (Budiasih, 2005: 97). Salah satu reality show yang menggabungkan unsur entertaiment dan budaya adalah EXO s Showtime. EXO adalah sebuah boyband korea yang di bentuk oleh SM Entertaiment yang termasuk kedalam The big three sebutan untuk 3 agensi besar di Korea Selatan. Boyband EXO beranggotakan 10 orang (setelah sebelumnya berjumlah 12 orang, 2 orang member keluar). EXO dibagi menjadi 2 sub-group, yakni EXO-K beranggotakan : Kim Jonmyeon atau Suho (leader), Byun Baekhyun atau Baekhyun, Park Chanyeol atau Chanyeol, Do Kyungsoo atau D.O, Kim Jongin atau Kai, Oh Sehun atau Sehun, dan EXO-M beranggotakan Kim Minseok atau Xiumin, Zhang Yixing atau Lay, Kim Jongdae atau Chen dan Huang Zitao atau Tao, sebelumnya EXO-M berjumlah 6 orang, tetapi 2 member keluar pada tahun 2014 yaitu Wu Yi Fan atau Kris dan Xi Lu Han atau luhan. EXO-K (K mewakili Korea) dan (M-Mandarin). Tetapi saat ini mereka menjalani aktivitas sebagai sebuah satu kesatuan yakni EXO. 4

Gambar 1.1 Boyband EXO Sumber : data penulis Popularitas boyband EXO memang sudah tidak perlu diragukan lagi, terbukti dalam hampir semua acara penghargaan musik, EXO selalu memenangkan penghargaan tertinggi. Pada ajang penghargaan bergengsi untuk para penyanyi dan group yaitu MAMA, di tahun 2014 EXO bahkan membawa pulang 4 penghargaan sekaligus, yaitu Album of the Year setelah di tahun 2013 mereka mendapatkan penghargaan yang sama, Best Male Group Artist of the Year dan Best Asian Style Award. (soompi.com diakses pada 25 Maret 2015) Pada tahun 2015, boyband EXO terpilih menjadi The most influental celebrity of 2015 Oleh majalah Forbes Korea, menyingkirkan nama-nama besar lainnya seperti aktor Kim Soo Hyun, Aktris Jun Ji Hyun, Atlit baseball Ryu Hyun Jinn, bahkan mengalahkan senior mereka di SM Entertaiment, Girl s Generation atau SNSD. Sejak tahun 2009, Forbes Korea rutin mengumumkan Korea Power Celebrity 40 untuk mengapresiasi selebritis yang berpengaruh di Korea. Rangking yang dibuat adalah berdasarkan 4 kriteria utama yaitu : pemasukan, liputan media, penampilan di televisi dan keahlian. (soompi.com diakses pada 25 Maret 2015) 5

Di awal tahun 2015 EXO juga mendapatkan penjualan album tertinggi versi Gaon Charts. Gambar 1.2 Penjualan Album Tertinggi 2015 (Sumber : https://twitter.com/smtownengsub, diakses pada 26-06- 2015) Pada tingkat Asia EXO juga seringkali memenangkan penghargaan di negaranegara seperti di China dan Jepang. Mereka terpilih menjadi Best Global Idol Group di acara the 14th Huading Award yang di gelar di Shanghai, acara ini adalah salah satu acara yang sangat bergengsi di China. Pada acara Youku Night 2014 di China EXO mendapatkan 2 penghargaan yaitu, Most Popular Asian Group dan Asia s Best performance Selain itu EXO juga terpilih sebagai artis K- pop dengan penjualan album paling banyak di tahun 2014 versi Tower Records, Jepang. Pada tingkat internasional EXO berhasil menempati 10 besar peringkat di Billboard s World Album dengan album mini kedua mereka Overdose Posisi ini merupakan mencapaian tertinggi yang pernah diraih artis Korea di charts dunia Billboard. (soompi.com diakses pada 25 Maret 2015). 6

Kepopuleran boyband EXO khusus nya di Indonesia dibuktikan dengan adanya fanbase yang bernama EXO-L. Fanbase EXO di Indonesia secara aktif memberikan dukungan dengan selalu update mengenai kegiatan, foto-foto dan selalu aktif memberikan informasi-informasi tebaru tentang boyband kesayangan mereka, yaitu EXO. Fanbase EXO di Indonesia juga seringkali melakukan kegiatan gathering untuk bertukar pikiran sesama fans secara langsung. Fanbase EXO di Indonesia mempunyai beberapa media sosial untuk memudahkan interaksi, antara lain : Gambar 1.3 Facebook Fanbase EXO Indonesia (https://www.facebook.com/exoplanetofficial, diakses pada 25-06-2015) Facebook fanbase EXO Indonesia ini diikuti oleh sekitar 130.000 followers aktif dan dibentuk pada tanggal 23 May 2012. Akun facebook fanbase EXO Indonesia ini selalu aktif untuk memberikan informasi-informasi dan fakta terbaru mengenai para member EXO setiap harinya. Selain itu, akun facebook ini juga menjadi tempat untuk bertukar informasi untuk para penggemar EXO khususnya di negara Indonesia. 7

Gambar 1.4 Twitter Fanbase EXO Indonesia (https://twitter.com/exo_fanbase, diakses pada 25-06-2015) Akun twitter fanbase EXO Indonesia mencapai jumlah 117.000 followers, dibentuk pada bulan Maret tahun 2012. Akun ini juga berisi mengenai informasi, foto, dan video terbaru member EXO, tetapi berbeda dengan akun facebook, akun twitter @EXOINDONESIA lebih bersifat satu arah, dimana akun ini lebih banyak membagikan informasi tanpa ada interaksi dengan para pengikutnya. Gambar 1.5 Website Fanbase EXO Indonesia (http://exonesia.net/, diakses pada 26-06-2015) 8

Sedangkan untuk website, fanbase EXO Indonesia dapat ditemukan di exonesia.net. website ini dibuat pada awal tahun 2011 juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi para fans EXO. Website exonesia.net merupakan fanbase EXO pertama yang ada di Indonesia. EXO adalah boyband yang terpilih menjadi bintang untuk reality show stasiun televisi MBC showtime season pertama. EXO s Showtime adalah program reality show EXO yang pertama, dimana mereka bukan hanya menampilkan sisi keseharian para member saat off-air, EXO s showtime juga menyisipkan unsurunsur budaya. Gambar 1.6 Poster Official EXO s Showtime (Sumber : http://www.mbcplus.com/exo/ diakses pada 24-03-2015) Penayangan reality show EXO s Showtime menuai sukses yang sangat besar, dengan memecahkan rekor dalam peringkat pemirsa, mereka meraih rating pemirsa tertinggi, berada di posisi teratas untuk acara yang tayang dalam waktu yang sama, yaitu 1,902 % (menurut Nielsen Korea National Basis) dan rating ratarata mencapai 1,6%. Angka ini memecahkan rekor penonton tertinggi program reality show. (allkpop.com, diakses 25-06-2015) Salah satu manfaat yang diharapkan oleh pemerintah Korea dengan selalu berusaha menyisipkan unsur-unsur budaya mereka dalam tayangan-tayangan yang 9

diproduksi, baik drama, film atau reality show adalah agar generasi muda di Korea dapat secara mudah memahami dan menerapkan budaya negaranya sendiri lewat media yang mereka sukai. Budaya yang dimaksud adalah bukan hanya berbicara tentang budaya kesenian, tetapi juga tentang tata krama, berbicara dan bertindak dengan yang lebih tua atau muda, pengetahuan dan lain-lain. Dengan ada nya tayangan EXO s Showtime di internet, diharapkan masyarakat di seluruh dunia, khususnya indonesia dapat menyerap nilai-nilai postif yang terkandung di dalamnya. Masyarakat di Indonesia akan dengan mudah memahami dan menyerap nilainilai positif dari tayangan reality show ini karena dikemas dengan ringan dan menarik dan bercerita tentang kehidupan para member EXO sehari-hari. Hal yang juga dapat mendukung adalah fakta bahwa budaya negara Korea dan budaya negara Indonesia sebenarnya tidak jauh beda, karena perbedaan geografis yang sama-sama berada di kawasan Asia. Hal tersebutlah yang melatar belakangi peneliti untuk meneliti mengenai unsur-unsur budaya dalam tayangan reality show Korea. Terpilih sebagai objek penelitian ini adalah tayangan reality show EXO s Showtime karena mempunyai beberapa nilai budaya di dalamnya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Unsur-Unsur Budaya dalam Tayangan Reality Show EXO s Showtime Melalui penelitian ini maka secara umum diharapkan agar pembaca dapat lebih memahami budaya Korea, sekaligus nilai-nilai positif yang terdapat di dalamnya. 1.2 Fokus Penelitian Pada saat ini, Korean Wave diikuti dengan banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti makanan, musik, film dan tayangan reality show. Fenomena ini turut mempromosikan Bahasa Korea dan budaya Korea ke berbagai negara. Korea sebagai salah satu negara maju di Asia memang masih memegang unsur-unsur budaya nasionalnya. Salah satu cara melestarikan budaya Korea adalah dengan melakukan pengenalan melalui reality show. 10

Berkaitan dengan hal tersebut, fokus dalam penelitian ini adalah 1. Apa saja unsur-unsur budaya yang terdapat dalam tayangan reality show EXO s Showtime? 2. Bagaimana penonton tayangan reality show EXO s Showtime merespsi tayangan tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Memberi gambaran unsur-unsur budaya apa saja yang terkandung dalam reality show EXO s Showtime 2. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang bagaimana penonton tayangan reality show EXO s Showtime dalam meresepsi tayangan tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Aspek Teoritis a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan khususnya dalam kajian ilmu komunikasi dengan cara menambah wawasan tentang unsur-unsur budaya asing dalam kaitannya dengan proses komunikasi antar budaya b. Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian awal yang mendasari penelitian yang lebih luas lagi cakupannya 2. Aspek Praktis Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagian dari kerangka acuan bagi pihak produsen reality show di Indonesia agar lebih menonjolkan unsur-unsur budaya Indonesia yang selanjutnya dapat membantu pemerintah dalam mempromosikan budaya Indonesia. 11

1.5 Tahapan Penelitian Dalam melakukan penelitian kualitatif, penulis melakukan beberapa tahapan yang sistematis dan menyusunnya secara terstruktur. Penulis menjadikan reality show EXO s Showtime sebagai objek penelitian untuk mencari tahu apa saja unsur-unsur budaya yang terdapat di program tersebut, selain itu penulis juga mencoba mencari informasi lebih mendalam bagaimana penonton tayangan reality show EXO s Showtime meresepsi tayangan ini, Tahap selanjutnya, penulis mencari teori-teori dan literatur yang relevan dengan objek penelitian yang penulis pilih, yang bertujuan untuk mendukung penelitian sehingga apa yang penulis tulis dapat di pertanggung jawabkan di kemudian hari. Penulis mencari teori-teori yang berhubungan dengan budaya massa, budaya populer, new media dan konsep reality show. Sebagai tambahan penulis membutuhkan data dari responden yang akan membuat informasi lebih dalam tentang unsur budaya dalam tayangan reality show ini. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pasalnya, penelitian ini menggunakan analisis resepsi yang berfokus kepada media baru (new media) di situs www.kshowonline.com yang tidak memerlukan suatu tempat penelitian tertentu. 1.6.2 Waktu Penelitian ini: Waktu penelitian dibuat oleh penulis yang digambarkan dalam tabel berikut 12

Tabel 1.1 Tahapan dan Waktu Penelitian Tahapan Mencari topik penelitian dan menentukan judul Mengumpulkan keseluruhan infromasi penelitian Pencarian sample penelitian Menyusun proposal skripsi bab I sampai bab III Seminar proposal skripsi Revisi seminar proposal skripsi Analisis data Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni July Menyusun skripsi bab IV sampai V Sidang skripsi Sumber : Olahan Penulis 13