III. KERANGKA PEMIKIRAN. permukaan air laut (rob). Fenomena ini berdampak pada kehidupan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI DAN BIAYA ADAPTASI MASYARAKAT TELUK JAKARTA TERHADAP DAMPAK BANJIR ROB AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DINA BERINA

I. PENDAHULUAN. sektor perekonomian dan bisnis menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Sungai Krukut telah mengalami penyempitan dan pendangkalan. Hal ini

KERANGKA PEMIKIRAN. teoritis, hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran operasional. Konsep yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P. Nasoetion, Pemanasan Global dan Upaya-Upaya Sedehana Dalam Mengantisipasinya.

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa

I. PENDAHULUAN. Banjir pasang (rob) merupakan peristiwa yang umumnya terjadi di

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. meliputi konsep dasar dari metode perilaku pencegahan (averting behavior Metode Biaya Pencegahan dan Biaya Kesehatan

IV. METODE PENELITIAN. lokasi dipilih secara sengaja (purposive) karena berdasarkan data, daerah ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan

KUESIONER PENELITIAN Hari/Tanggal :... Nomor Responden : Nama Responden : Alamat Responden : Nomor Telepon/HP :

BAB I PENDAHULUAN. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah

BAB I. PENDAHULUAN. Kota Semarang berada pada koordinat LS s.d LS dan

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

I. PENDAHULUAN. global. Peningkatan suhu ini oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate

1) Sumber Daya Air, 2) Pertanian dan Ketahanan Pangan, 3) Kesehatan Manusia, 4) Ekosistem daratan,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

THE AVERTING BEHAVIOR METHOD (ABM) VALUASI EKONOMI SDAL

BAB I PENGANTAR. pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara serta peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim yang mana terdapat banyak kota berada di wilayah pesisir, salah satunya adalah Kota Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan - 1 -

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisa Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim mengacu pada variasi signifikan variabel pada iklim

LEMBAR KERJA SISWA PENGARUH KALOR TERHADAP SUHU DAN WUJUD ZAT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

HALAMAN PERSETUJUAN...

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia

I. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Indeks Rawan Bencana Indonesia Tahun Sumber: bnpb.go.id,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Akhir PKMP. Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dari Penurunan Kualitas Pemukiman Akibat Banjir Tahunan di Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur

BAB III METODOLOGI

Buku 1 EXECUTIVE SUMMARY

PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PEMODELAN MEAN SEA LEVEL (MSL) DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK DERET FOURIER

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global, yang disebabkan. oleh kenaikan gas-gas rumah kaca terutama gas karbondioksida (

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bogor merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang terbagi

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah:

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dapat diprediksi secara pasti. Dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

KETERKAITAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DAN BENTUK MITIGASI BANJIR DI KAWASAN PEMUKIMAN KUMUH

BAB I. PENDAHULUAN. Medan merupakan suatu permukiman yang berada di daerah pesisir. Sebagian besar

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015

III. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008)

KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati semakin tingginya kebutuhan manusia akan perumahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

Tabel 3 Kenaikan muka laut Kota Semarang berdasarkan data citra satelit.

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN WILAYAH PESISIR KABUPATEN DEMAK TUGAS AKHIR

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Mega Dharma Putra, Dani Prasetyo, Isna Pujiastuti, Th. Retno Wulan; Adaptasi Masyarakat Petani Lahan Sawah

Kompilasi Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir, 2006

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Transkripsi:

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perubahan iklim merupakan implikasi dari kegiatan manusia yang menyebabkan peningkatan suhu bumi. Hal ini menjadi faktor pemicu mencairnya lapisan es di kawasan kutub bumi yang berakibat pada peningkatan tinggi permukaan air laut (rob). Fenomena ini berdampak pada kehidupan yang tinggal di wilayah pesisir yang rentan terhadap pasang surut air laut (Paw dan Thiang-Eng 1991). Tingkat pengetahuan dan dampak perubahan iklim yang diterima oleh tidak selalu seragam. Oleh sebab itu, perlu dilakukan interpretasi mengenai persepsi terhadap perubahan iklim dan dampak lokal yang diterima. Proses interpretasi ini dilakukan sebagai awal dari beberapa proses identifikasi tingkat lanjut, karena melalui persepsi tersebut peneliti dapat memperoleh informasi mengenai dampak umum dari banjir rob yang terjadi di lokasi penelitian. Strategi adaptasi pada umumnya didasari oleh persepsi setiap individu terhadap perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, informasi terkait persepsi dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi proses identifikasi selanjutnya seperti strategi dan biaya adaptasi, serta harapan mengenai program pemerintah terkait permasalahan banjir rob. Selain itu, hasil identifikasi persepsi tersebut dapat digunakan sebagai stimulan dan input komunikasi yang efektif saat melakukan wawancara dengan tiap responden. Ada pun tahap selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi mengenai strategi adaptasi yang dilakukan untuk

meminimalisir dampak banjir rob di lokasi penelitian. Selain untuk mengidentifikasi jenis strategi adaptasi, hasil dari proses ini akan dikuantifikasi dalam tahap selanjutnya. Strategi adaptasi ini akan dikonversi ke dalam bentuk moneter yang dinilai sebagai biaya adaptasi. Biaya adaptasi yang dimaksud diperoleh melalui penerapan Averting Behavior Method (ABM). Garrod dan Willis (1999) menyatakan ABM merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menilai kerugian ekonomi melalui estimasi nilai dari komoditas non-market. Metode ini menggambarkan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh dengan tujuan mencegah atau mengurangi dampak degradasi lingkungan. ABM terbatas untuk kasus dimana rumah tangga mengeluarkan sejumlah uang untuk mengimbangi dampak lingkungan yang diterima (Pearce 1993). Salah satu batasan dari penelitian ini adalah strategi adaptasi infrastruktur rumah dan jalan, dimana diindikasi mengeluarkan sejumlah biaya untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Oleh sebab itu, pendekatan ABM yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah biaya pencegahan (preventive expenditure). Strategi yang dilakukan oleh tidak terlepas dari tingkat kemampuan beradaptasi yang direpresentasikan melalui biaya adaptasi yang dikeluarkan. Tingkat kemampuan tersebut dipengaruhi berbagai faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan seperti pendidikan, pendapatan rumah tangga, jarak tempat tinggal ke laut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, identifikasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat adaptasi menjadi penting untuk dilakukan. Faktor-faktor tersebut akan diidentifikasi berdasarkan

data karakteristik yang diperoleh dari tiap responden yang diolah melalui proses regresi linear berganda. Kemampuan individu untuk mengeluarkan biaya adaptasi tidak selalu sama. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal ini dipengaruhi oleh tingkat dampak yang diterima oleh tiap individu. Selain itu, faktor lain yang diindikasi mempengaruhi besar biaya adaptasi adalah tingkat pendapatan, dimana yang berpenghasilan lebih rendah memiliki kapasitas dan kemampuan adaptasi yang lebih rendah (terbatas) pula. Keterbatasan adaptasi ini harus didukung oleh inisiatif pemerintah sebagai penyedia barang publik dan pihak yang memiliki andil dalam menjamin kesejahteraan. Dukungan ini dapat diberikan dalam bentuk program adaptasi berupa pembangunan infrastruktur maupun penyediaan barang publik lainnya yang sesuai kebutuhan, terutama yang dapat mereduksi peluang penurunan kesejahteraan akibat dampak banjir rob. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang dilakukannya kajian mengenai program dan rencana program pemerintah, serta kesesuaiannya dengan harapan. Melalui hasil yang diperoleh dari tahap ini, peneliti dapat memberikan gambaran mengenai sejauh mana program pemerintah membantu dalam mengurangi dampak banjir yang diterima, serta menjembatani harapan agar pemerintah dapat memberikan program yang sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang telah disebutkan di atas erat kaitannya dengan kesejahteraan dan proses pemiskinan akibat kerugian yang diderita. Oleh sebab itu, aspek-aspek tersebut menjadi penting untuk diteliti dalam suatu kajian mengenai

strategi dan biaya adaptasi agar dapat menghasilkan suatu rekomendasi dan acuan bagi penerapan kebijakan yang tepat sasaran. 3.2 Hipotesis Persepsi yang akan dinilai dalam penelitian ini, yaitu mengenai fenomena perubahan iklim dan dampak lokal yang dirasakan. Peneliti menduga bahwa sebagian besar belum cukup memahami fenomena tersebut dan belum menyadari bahwa banjir yang terjadi di kawasan Kelurahan Penjaringan merupakan implikasi dari perubahan iklim. Sebagai bentuk antisipasi terhadap penurunan kesejahteraan dan kerugian yang lebih besar membentuk suatu strategi adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Bentuk adaptasi yang telah dilakukan oleh adalah meningkatkan daya tahan bangunan tempat tinggal agar lebih adaptif terhadap banjir rob. Diperlukan sejumlah biaya dalam melakukan strategi adaptasi. Namun, dalam penerapannya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi besar biaya adaptasi tersebut. Faktor yang dimaksud dimasukkan sebagai peubah bebas ke dalam model yang akan ditentukan pada penelitian ini. Ada pun peubah yang dimasukkan dalam model adalah pendapatan rumah tangga (X1), jarak rumah ke laut (X2), status kepemilikan (D1), dan jenis bangunan (D2). Seluruh peubah bebas diduga signifikan pada taraf nyata 15 %, yaitu batasan yang ditentukan langsung oleh peneliti di bawah dari taraf nyata untuk ilmu sosial yang telah disepakati para ahli, yaitu sebesar 20 %. Peubah bebas yang diduga berpengaruh positif terhadap biaya adaptasi antara lain pendapatan rumah tangga, dimana peningkatan dalam peubah tersebut diduga akan meningkatkan besar biaya adaptasi. Sedangkan, peubah bebas yang

diduga berpengaruh negatif terhadap biaya adaptasi adalah jarak rumah ke laut, dimana peningkatan dalam peubah tersebut akan menurunkan besar biaya adaptasi. Selain itu, terdapat peubah bebas yang berlaku sebagai dummy dalam model tersebut, yaitu status kepemilikan dan jenis bangunan, dimana penduduk yang merupakan pemilik rumah mempunyai nilai biaya adaptasi yang lebih besar dibandingkan penduduk yang bukan pemilik rumah, dan penduduk yang memiliki tempat tinggal berjenis bangunan permanen mempunyai nilai biaya adaptasi yang lebih besar dibandingkan penduduk yang memiliki tempat tinggal berjenis bangunan semi permanen.

Perubahan iklim Banjir karena kenaikan permukaan air laut (rob) Dampak lingkungan terhadap properti dan kesejahteraan Persepsi Adaptasi Interpretasi persepsi mengenai perubahan iklim dan dampak banjir rob Identifikasi strategi adaptasi Biaya adaptasi Estimasi biaya adaptasi Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adaptasi Kajian mengenai program dan rencana program pemerintah dan harapan Rekomendasi kebijakan Gambar 2. Diagram Alur Pikir Keterangan: Berkaitan langsung dengan kegiatan penelitian Tindak lanjut dari hasil penelitian