AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause

dokumen-dokumen yang mirip
Pend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tatalaksana Tujuan terapi o mengontrol perdarahan o mencegah perdarahan berulang o mencegah komplikasi o mengembalikan kekurangan zat besi dalam

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. insiden penyakit degeneratif di tiap negara. Selain itu, meningkatnya usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara

OBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran anti penuaan (KAP) atau Anti-Aging

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

BAB I PENDAHULUAN. dunia sebanyak 7,4 juta dan terus mengalami peningkatan (WHO, 2012). Hingga

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

Estrogen dan Progesteron. Dr. H. Taufiqurrahman Rahim, SpOG (K)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Penelitian. Dislipidemia adalah suatu istilah yang dipakai untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

Osteoporosis Apakah tulang anda beresiko?

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya. kehamilan. Usaha- usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OVESTIN. EST RIOL Krim Schering Plough Komposisi Setiap gram dari krim mengandung 1 mg estriol. Farmakologi Farmakodinamik Kode ATC: G03C A04

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada wanita (Dizon et al.,

Hormon Replacement Therapy

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

Pengertian. Endometriosis

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

HUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua

panduan praktis Skrining Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan meningkatnya harapan

Konsensus Global Terapi Hormon pada Wanita Menopause

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

GYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS. Contraception

BAB I PENDAHULUAN. insidensi tertinggi terjadi pada usia antara tahun. Fraktur ini terjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan : Obstetri dan Ginekologi

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI

Pasien DM dengan penyakit arteri koroner dan > 40% LVEF. 22 orang. Cek darah. 15 mg pioglitazone slm 12 mgg. Cek darah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Istilah-istilah. gangguan MENSTRUASI. Skenario. Menstruasi Normal. Menilai Banyaknya Darah 1/16/11

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ovarian Cysts: A Review

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

Transkripsi:

AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause Menopause didiagnosis pada wanita yang tidak lagi mendapatkan menstruasi dalam 1 tahun. Setelah menopause, lebih dari 85% wanita mengalami gejala seperti kemerahan, mudah berkeringat, insomnia, vagina kering, dan rasa tidak nyaman. Meskipun kebanyakan gejala hilang dengan sendirinya setelah 5 tahun, gejala dapat berlanjut pada sebagian kecil wanita. Terapi hormon menopause merupakan pengobatan paling efektif untuk gejala-gejala tersebut. Tujuan terapi ini untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi risiko yang mungkin dapat terjadi perlu dipertimbangkan yang bertentangan dengan manfaat terapi. Gangguan kronis sering dihubungkan dengan penuaan dan menopause. Peran terapi hormon menopause dalam pencegahan kondisi tersebut di atas masih kontroversial. American Association of Clinical Endocrinologists (AACE) mengumpulkan satuan tugas untuk meninjau bukti yang tersedia pada terapi untuk gejala menopause. Panduan satuan tugas termasuk rekomendasi untuk meresepkan terapi hormon menopause, dan untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat pada individu pasien. Indikasi dan Kontraindikasi untuk Terapi Hormon Menopause Terapi hormon menopause diresepkan pada saat periode perimenopause atau selama menopause awal tergantung pada risiko dan manfaat bagi individu pasien. Food and Drug Administration (FDA) Amerika telah menyetujui terapi hormon menopause untuk gejala vasomotor sedang dan berat, serta atrofi vulva vaginal sedang hingga berat. Wanita yang telah menjalani histerektomi sebaiknya menerima estrogen sendiri, dan wanita dengan uterus yang intak sebaiknya menerima estrogen dan agen progesteron untuk menurunkan risiko hiperplasia dan kanker endometrium.

Tabel 1 mendaftar kontraindikasi dari FDA untuk terapi hormon menopause. Percobaan terapeutik resep alternatif nonhormonal mungkin akan dipertimbangkan untuk pengobatan gejala menopause jika tidak ada kontraindikasi. Bagaimanapun, suplemen berlebih harus digunakan dengan hati-hati karena hal tersebut tidak diatur dalam FDA dan mungkin akan berinteraksi dengan obat lain. Tabel 2 mendaftar alternatif terhadap terapi estrogen untuk mengobati gejala menopause. Pengobatan ESTROGEN Dosis terendah terapi estrogen untuk proteksi tulang atau mengurangi gejala yang sebaiknya digunakan. Pengurangan pada dosis sebaiknya juga dipertimbangkan dari segi usia pasien. Regimen umum termasuk equine estrogen atau estrogen konjugasi sintetis (0,3-0,625 mg), micronized 17β-estradiol per oral (0,5-1 mg) atau per intramuskuler, estradiol transdermal (25-100mcg), etinil estradiol (0,01-0,02 mg), preparat estradiol topikal, dan preparat estrogen vaginal (vaginal estradiol ring, krim conjugated equine estrogen, krim estradiol). Terdapat beberapa perbedaan di antara metode pengobatan tersebut, meskipun jalur oral dan transdermal yang paling sering digunakan. Pemilihan estrogen sebaiknya didasarkan pada pilihan pasien dan pengalaman sebelumnya. Namun, jalur transdermal direkomendasikan untuk situasi klinis tertentu, seperti wanita dengan hipertensi, hipertrigliseridemia, dan risiko kolelitiasis yang meningkat, dan memungkinkan untuk menurunkan risiko penyakit tromboembolik. Estrogen transvaginal mungkin dipertimbangkan untuk mendapatkan efek topikal dengan absorbsi sistemik yang minimal.

Tabel 1. Kontraindikasi dari FDA Amerika untuk Terapi Hormon Menopause Penyakit liver aktif Penyakit tromboembolik yang aktif atau baru (angina, infark miokard) Suspek ca mammae, ca mammae, atau riwayat ca mammae Hipersensitivitas terhadap substansi aktif terapi atau eksipien apapun Kondisi malignansi sensitif estrogen atau suspek Porphyria cutanea tarda (kontraindikasi absolut) Tromboembolik vena baru atau tromboembolik vena idiopatik sebelumnya (trombosis vena dalam, embolik pulmo) Perdarahan genital yang tidak terdiagnosis Hiperplasia endometrium yang tidak diobati Hipertensi yang tidak diobati AGEN PROGESTASIONAL Jika agen progestasional digunakan bersama dengan estrogen, harus diambil minimal 10 sampai 14 hari per bulan. Meskipun amenore dapat dicapai dengan penggunaan sehari-hari dari penggunaan dosis rendah agen progestasional, tidak dianjurkan karena studi terbaru menunjukkan hasil yang merugikan terhadap payudara dengan terapi terus menerus. Penggunaan jangka panjang agen progestasional (14 hari setiap tiga bulan) dapat dipertimbangkan untuk mengurangi opaparan terhadap payudara, meskipun bukti yang masih kurang. Pilihan umum agen progestasional termasuk medroxyprogesterone (2,5 mg per hari atau 5 mg selama 10 sampai 12 hari per bulan), micronized progesterone (100 mg per hari atau 200 mg selama 10 sampai 12 hari per bulan), norethindrone (0.35

mg sehari atau 5 mg selama 10 sampai 12 hari per bulan), drospirenone (3 mg setiap hari), dan levonorgestrel (0,075 mg per hari). Obat kombinasi dengan estradiol dan agen progestasional tersedia. Beralih di antara jenis agen progestasional yang berbeda dapat menurunkan efek samping yang mungkin. TERAPI HIRMON BIOIDENTIK Terapi hormon bioidentik diperparah diklaim identik dengan struktur hormon manusia. Namun, pada banyak kasus, hal ini belum dibuktikan secara biokimia, dan terapi campuran tidak diatur oleh FDA. Meskipun beberapa persiapan hormon bioidentik disetujui FDA dapat dipertimbangkan untuk gejala menopause, ada sedikit bukti bahwa hal tersebut lebih aman atau lebih efektif daripada terapi hormon menopause tradisional. Tabel 2. Alternatif terhadap Estrogen untuk Mengobati Gejala Vasomotor Menopause Agen penghambat alfa-adrenergik sentral Klonidin oral (Catapress) 0,1 mg per hari Klonidin transdermal, weekly patch equivalent 0,1 mg hari Gabapentin (Neurontin), 900 mg per hari dosis terbagi Modifikasi gaya hidup Teknik relaksasi Penggunaan kipas angin, AC,pakaian yang terang untuk kemerahan Fitoestrogen* Black cohosh, 40 mg oral setiap hari Kedelai Agen progestasional Medroksiprogesterone IM (Depo-Provera), 500 mg setiap 2 minggu Medroksiprogesteron oral (Provera), 20 mg setiap hari atau 100 mg 2 kali sehari Megestrol oral 20 mg 2x sehari

Progesteron transdermal 20-32 mg per hari Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) Fluoxetin oral (Prozac) 20 mg per hari Paroxetin oral (Paxil) 12,5-25 mg per hari Veralipride (tidak tersedia di Amerika) Vitamin E, 400 IU oral 2 kali sehari catatan: estrogen merupakan satu-satunya terapi yang disetujui oleh FDA Amerika untuk pengobatan gejala menopause. *-karena fitoestrogen mungkin mempunyai efek estrogenik, wanita dengan riwayat pribadi atau riwayat keluarga kanker yang berkaitan dengan hormon, kejadian tromboembolik, atau penyakit kardiovaskular sebaiknya tidak menggunakan terapi dengan dasar kedelai. Analisis Manfaat vs Risiko KANKER Terapi estrogen terlindung telah dikaitkan dengan perkembangan kanker endometrium, dan karena itu agen progestasional harus ditambahkan untuk mencegah hiperplasia dan kanker endometrium. Meskipun data yang bertentangan, dokter harus mendiskusikan dengan pasien kemungkinan hubungan antara terapi hormon menopause dan kanker payudara. Bukti menunjukkan bahwa hubungan yang potensial ini lebih kuat dengan estrogen / kombinasi agen progestasional dibandingkan dengan estrogen saja. Penggunaan micronized progesterone daripada medroxyprogesterone dan menghindari terapi kombinasi yang terus menerus dapat berhubungan dengan risiko yang lebih rendah. Meskipun hasil studi yang berhubungan dengan efek terapi hormon menopause terhadap risiko kanker ovarium tidak pasti, wanita sebaiknya diberi nasihat bahwa masih terdapat

kemungkinan peningkatan tumor epitel ovarium setelah lebih dari 10 tahun terapi. Penelitian menjelaskan penurunan insidensi kanker kolon dan hubungan dengan mortalitas pada wanita yang menjalani terapi hormon menopause. PENYAKIT TROMBOEMBOLIK VENA Terapi estrogen telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit tromboemboli vena dalam waktu satu sampai dua tahun inisiasi. Wanita dengan peningkatan risiko penyakit tidak harus menjalani terapi yang mengandung estrogen, meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa estrogen transdermal mungkin aman. Berhenti merokok agresif dianjurkan bagi perokok yang sedang mempertimbangkan terapi hormon menopause karena merokok meningkatkan risiko penyakit tromboemboli vena pada mereka yang menjalani terapi estrogen. STROKE Beberapa bukti menunjukkan bahwa wanita yang menjalani terapi hormon menopause mungkin mengalami stroke, terutama pada wanita yang lebih tua. OSTEOPOROSIS Terapi hormon menopause harus digunakan untuk mencegah dan mengobati osteoporosis pada saat yang tepat, setelah mempertimbangkan risiko dibandingkan manfaat pada masing-masing pasien. Meskipun terapi non-hormon tersedia, randomized controlled trials telah membuktikan manfaat estrogen dalam mengawetkan massa tulang dan, kurang konsisten, dalam mencegah patah tulang. DEMENSIA Terapi hormon menopause belum menunjukkan risiko demensia dan hal tersebut tidak direkomendasikan untuk mencegah dan mengobati kondisi tersebut. PENYAKIT KARDIOVASKULAR

Terapi hormon menopause tidak boleh digunakan dalam pencegahan primer atau sekunder penyakit kardiovaskular. Profil lipid, riwayat merokok, dan riwayat diabetes mellitus harus dipertimbangkan sebelum memulai terapi untuk menentukan risiko kardiovaskular individu pasien. Berhenti merokok sangat disarankan bagi perokok yang sedang mempertimbangkan terapi hormon menopause karena merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang-orang yang menjalani terapi estrogen.