BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli


IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI UPTD SMA NEGERI 1 GONDANG

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab 3. Metode Perancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Perancangan yang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GORONTALO MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB. Abstrak

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DIi SMK N 1 SUKOHARJO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMBING POTONG MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SMA

commit to user BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM Proses Bisnis

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman persoalan sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaian hasil utama. Sedangkan tahap perancangan sistem adalah membuat rincian sistem hasil dari analisis menjadi bentuk perancangan agar dimengerti oleh pengguna. Setelah mempelajari tentang metode SAWELECTRE yang akan dihubungkan pada sistem pendukung keputusan yang akan dibangun pada bab sebelumnya, maka bab ini akan lebih difokuskan pada penjelasan mengenai analisis sistem yang akan diterapkan seperti analisa sistem lama dan anlisa sistem baru. Di mana pada analisa sistem baru mencakup analisa subsistem data (ERD), Analisa subsistem model (Model SAWELECTRE), dan Analisa subsistem dialog (Data Flow Diagram).. Analisa Sistem Analisa sistem adalah penguraian dari suatu informasi yang utuh kedalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan agar dapat dibuat sistem yang lebih baik. Analisis yang di gunakan adalah dengan menggunakan Deskripsi Umum Sistem, Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD). Perancangan sistem merupakan upaya untuk memulai sistem yang baru. Perancanangan sistem dilakukan setelah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan.

.. Analisa Sistem Lama Analisa sistem lama diperlukan untuk mengetahui prosedurprosedur awal dalam kasus yang sedang di teliti, agar dapat dibuat sistem baru yang diharapkan dapat membantu SMAN Pangkalan Kerinci khususnya pada distribusi penjurusan siswa baru dalam mengatasi masalah seleksi penerimaan dan pembagian jurusan siswa. Bapak Pariyo, S.E adalah ketua panitia penerimaan siswa baru yang memberikan informasi tentang sistem lama. Adapun hal yang ditanyakan pada beliau adalah tentang sistem lama penerimaan dan pembagian jurusan. Dalam distribusi penjurusan siswa baru dibagi dalam dua proses yaitu proses penerimaan dan proses pembagian jurusan.. Proses Penerimaan. Pada proses penerimaan dimulai dengan melakukan pendaftaran. Adapun tahap awal proses pendaftaran adalah memberikan datadata siswa dan menyertakan raport SMP siswa dari smester 5. Nilai raport ini natinya berguna sebagai seleksi pendaftaran, seleksi penerimaan penerimaan siswa baru (PSB). Berikutnya raport yang dikumpul diambil ratatara nilai 5 mata kuliah yaitu IPA, IPS, MTK, B.Indonesia, dan B. Inggris. Nilai inilah yang nantinya diratarata, jika 7 siswa baru bias melakukan pendaftaran dan masuk ke proses selanjutnya yaitu proses seleksi PSB. Nilai ratarata 7 merupakan syarat pendaftaran yang telah ditentukan oleh panitia PSB. Proses berikutnya yaitu melakukan tes tertulis (IPA, IPS, MTK, B.Indonesia, dan B. Inggris ) dan praktek agama. Nilai dari kriteria tersebut lah yang akan dikali dangan nilai bobot yang telah ditentukan panitia PSB sehingga didapat hasil nilai yang nantinya dirangking. Setelah dirangking barulah didapat siswa yang diterima sesuai rangking dari rangking sampai kouta yang bisa di terima di SMAN Pangkalan Kerinci. IV

Gambar. Flowchart Sistem Lama Penerimaan. Proses Pembagian Jurusan Pada proses pembagian jurusan dimulai dengan mengambil nilai raport SMP 5 mata pelajaran yaitu IPA,IPS,MTK,B.Indonesia, dan B. Inggris dari smester 5 siswa dan mengelompokkan nya kedalam dua kelompok nilai yaitu jurusan IPA (nilai IPA dan MTK) dan jurusan IPS (nilai IPS, B.Indonesi, dan B.Inggris). kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket yang telah diberikan pihak panitia kepada siswa dan dilanjutkan dengan melakukan konsultasi BK. Dari proses tersebutlah didapat nilai kriteria yang nantinya dikali dengan nilai bobot yang telah ditentukan panitia penerima siswa baru (PSB) sehingga didapat hasil penjurusan siswa. IV

Proses Sistem Lama Penjurusan Siswa Baru Panitia PSB Mulai Siswa yang lulus seleksi penerimaan Ambil Nilai Raport, Mengisi Angket dan Konsultasi BK Nilai Raport, angket, dan Konsultasi BK Penjurusan Jurusan IPA dan IPS Selesai Gambar. Flowchart Sistem Lama Penjurusan.. Analisa Sistem Baru Setelah menganalisa sistem lama, maka tahapan dapat dilanjutkan dengan menganalisa sistem baru. Sistem baru yang akan dibangun memanfaatkan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW sebagai seleksi penerimaan dan dilanjutkan dengan metode ELECTRE sebagai pembagian jurusan. Karena sistem pendukung keputusan dapat menyelesaikan masalah dengan kriteriakriteria yang ada, maka sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru ini juga menginputkan kriteriakriteria yang telah di tetapkan pada sistem yang diinputkan oleh admin. Adapun kriteria yang akan diproses terlebih dahulu adalah kriteria untuk inputan SAW yang berfungsi melakukan perangkingan pada seleksi penerimaan siswa baru yaitu, nilai raport (IPA, IPS, MTK, B.Indonesia, dan B.Inggris), nilai IV

tes tertulis (IPA, IPS, MTK, B.Indonesia, dan B.Inggris), dan nilai praktek agama. Dimana yang menjadi prioritas adalah jumlah nilai bobot yang tertinggi atau terbesar yang akan dipilih. Kemudian data hasil perangkingan diseleksi berdasarkan nilai minimum jurusan IPA. Baru selanjutnya sistem akan akan melakukan proses penjurusan dengan menggunakan metode ELECTRE dengan inputan kriterianya yaitu : nilai raport (IPA, IPS, MTK, B.Indonesia, dan B.Inggris), nilai angket, dan konsultasi BK. Dimana yang menjadi prioritas adalah jumlah nilai bobot yang tertinggi atau terbesar yang akan dipilih.... Analisa Subsistem Data Pada sistem pendukung keputusan didtribusi penjurusan siswa baru dibutuhkan data untuk pembuatan sistem ini, yaitu :. Data Calon Siswa Menjelaskan tentang datadata calon siswa, seperti id_pendaftar, nama, dan asal sekolah.. Data Hak Akses Datadata akun pengguna yang memiliki hak akses penuh terhadap sistem.. Data Kriteria SAW berupa kriteriakriteria yang menjadi ukuran dalam seleksi penerimaan siswa baru yang terdiri dari : a. Nilai Raport (IPA, IPS, MTK, B.Indo, dan B.Inggris) b. Nilai Tes Tertulis (IPA, IPS, MTK, B.Indo, dan B.Inggris) c. Nilai Praktek Agama. Data Kriteria ELECTRE berupa kriteriakriteria yang menjadi ukuran dalam pembagian jurusan siswa baru yang terdiri dari : a. Nilai Raport (IPA, IPS, MTK, B.Indo, dan B.Inggris) b. Nilai Angket IV5

c. Konsultasi BK 5. Tingkat Kepentingan dan bobot a. SAW Tabel. Tingkat Kepentingan dan Bobot SAW Alternatif Nilai Bobot SR (Sangat Rendah),5 R (Rendah),5 KC (Kurang Cukup),75 C (Cukup),5 5 CS (Cukup Sekali),5 T(Tinggi),75 7 ST (Sangat Tinggi),875 8 STS (Sangat Tinggi Sekali) b. ELECTRE Tabel. Tingkat Kepentingan dan Bobot ELECTRE RataRata Nilai Nilai Bobot 5 7 775 5 78 5 885 7 89 7 8 995 8 9 9 9 IV

... Analisa Subsistem Model Pada tugas akhir ini, model yang di gunakan ada dua yaitu dengan menggunakan model SAW dan ELECTRE yang diterapkan dalam kasus distribusi penjurusan siswa baru SMAN Pangkalan Kerinci. Seleksi penerimaan siswa baru menggunakan metode SAW berdasarkan kriteria : nilai raport, nilai tes tertulis, dan nilai praktek agama. Kemudian di seleksi berdasarkan nilai minimum jurusan IPA dengan kriteria : nilai raport IPA dan MTK. Selanjutnya masuk ke proses penjurusan. Proses penjurusan dilakukan dengan menggunakan dua metode ELECTRE yaitu ELECTRE IPA dan ELECTRE IPS berdasarkan kriteria nilai raport, nilai angket, dan nilai konsultasi BK. Berikut flowchart dari penggambungan SAW dan ELECTRE: Gambar. Flowcart Penggabungan SAW dan ELECTRE IV7

... Simulasi Pemodelan (Contoh Kasus)... Tahapan SAW Diasumsikan bahwa ada 8 calon siswa (AA8) yang akan di seleksi sebagai calon siswa baru dengan ketentuan siswa sebagai berikut : Tabel. Alternatif AA8 Alternatif Nilai Raport Nilai Tes Praktek Agama A 7 7 7 A 7 7 7 A\ 7 7 7 A 7 7 7 5 A5 89 87 9 A 87 8 8 7 A7 8 87 8 8 A8 78 78 78 Tabel. Tabel Rating Kepentingan Variabel Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Nilai Praktek Agama Rating Kepentingan 5 Tabel.5 Tabel Nilai Bobot Pada Setiap Kriteria Alternatif Nilai Bobot RataRata Nilai SR (Sangat Rendah),5 5 R (Rendah),5 7 KC (Kurang Cukup),75 775 C (Cukup),5 78 5 CS (Cukup Sekali),5 885 T(Tinggi),75 89 7 ST (Sangat Tinggi),875 995 8 STS (Sangat Tinggi Sekali) 9 Penyelesaian : IV8

. Menentukan Kriteria. Adapun kriteria yang terdapat pada proses perangkingan dengan menggunakan metode SAW yaitu : Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Nilai Agama. Menentukan raing kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. Tabel. Alternatif AA8 Alternatif Nilai Raport Nilai Tes Praktek Agama A KC KC KC A KC KC KC A\ KC KC KC A KC KC KC 5 A5 T T T A T T CS 7 A7 CS T CS 8 A8 C C C. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan normalisa matriks. Berdasarkan tabletabel diatas didapat nilai untuk setiap alternatif. Kemudian dibuat dalam bentuk matriks.,75,75,75,75,75,75,5,5,75,75,75,75,75,75,75,5,75,75,75,75,75,5,5,5 Dengan mengunakan persamaan. maka didapat matriks ternormalisasi (R). IV9

ℎ,5,5,57,5,8,7,5,5,5,5,7,5,5,5,5,8,8,7 ℎ ( ( ) ). Penjumlahan dari perkalian matrik ternormalisasi R. Setelah di dapat Matriks Ternormalisasi (R) maka digunakan persamaan. V Wr Dengan nilai W( 5 ) maka di dapatvi yaitu : 5 5 5 5 5 5 5 5 5, 5,99 5,,,5, Setelah nilai Vi di dapat maka dilakukan proses perangkingan dengan menambahkan setiap nilai Vi yang dimiliki oleh setiap alternatif. A 5 + 5 + 5 A 5 + 5 + 5 A 5 + 5 + 5 A 5 + 5 + 5 A5 + 5 + A + 5 +, 9, A7,99 + 5 +, 9,5 IV

A8, +,5 +,,7 Maka di dapat perangkingan sebagai berikut :. A5. A 9,. A7 9,5. A8,7 5. A 5. A 5 7. A 5 8. A 5 Misalkan siswa yang dibutuhkan adalah orang. Maka yang lulus sebagai siswa baru adalah peringkat.... Tahapan Seleksi Batas Minimum Jurusan IPA Sebelum masuk proses ELECTRE siswa di seleksi dulu berdasarkan nilai batas mimum jurusan IPA. Jika lolos langsung di proses ke ELECTRE IPA. Jika tidak lolos di seleksi ke ELECTRE IPS. Ini berguna untuk menyeleksi siswa masuk IPA dengan standar nilai minimum jurusan IPA (nilai raport IPA dan MTK). Tabel.7 Tabel Batas Minimum IPA Alternatif Nilai IPA Nilai MTK Hasil A5 99 87 9 A 8 87 8 A7 8 85 8 A8 78 78 78 5 A 7 7 7 A 7 7 7 Misalkan batas minimum jurusan IPA adalah 7. Maka, yang lolos tahap seleksi adalah A5,A,A7,A8, dan A. Untuk A yang tidak lolos seleksi akan di proses ke ELECTRE IPS. IV

... Tahapan ELECTRE Tabel.8 Tabel Nilai Bobot RataRata Nilai Nilai Bobot 5 7 775 5 78 5 885 7 89 7 8 995 8 9 9 9 Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai : W (,,) Untuk menyelesaikan masalah penjurusan. Maka, diproses dengan kali proses ELECTRE yaitu : ELECTRE IPA dan ELECTRE IPS lalu dibandingkan keduanya. Barulah didapat hasil penjurusannya. Berikut langkahlangkah penyelesaiannya : A. ELECTRE IPA Hitung nilai raport IPA (IPA dan MK) dan misalkan setiap alternatif telah melakukan pengisian angket dan konsultasi BK dengan nilai sebagai berikut : Tabel.9 Tabel Kecocokan Alternatif IPA Alternatif Nilai IPA Nilai Angket Nilai BK A 7 8 8 A5 9 8 8 5 8 7 A 8 8 7 8 A7 8 88 7 88 7 5 A8 78 5 85 8 IV

Maka, didapatlah matriks keputusan yang dibentuk dari table kecocokan alternatif sebagai berikut : 8 5 Penyelesaian : 5 7 7 7 7. rmalisasi matriks keputusan. Misalkan A (Kolom ), B (Kolom ), dan C (Kolom ) + 8 + + + 5 77, 8 5,7,,5,5,758 + 5 + 7 + 7 + 95,9 5 7 7,97,58,5,5,97 + 7 + + 7 +,57 7 7,8,877,8,877 IV

,8 Dengan perhitungan diatas diperoleh matriks,7,,5,5,758,97,58,5,5,97,8,877,8,877,8. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi. V RW,7,,5,5,758,8,5 8, 8, 5,,97,58,5,5,97,89,7 5,9 5,9,89,8,877,8.,877,8,5,,5,,5. Menentukan himpunan concordance dan discordance index. a. Concordance. Tabel. Tabel Concordance C 5,,,,,,,,,,,,,,, 5,, 5 b. Discordance. Tabel. Tabel Discordance D IV

,,,,,, 5,,,,. Menghitung concordance dan discordance. a. Menghitung matriks concordance. Cn w + w + w +.+ wn Jadi, matriks concordance adalah : 7 7 7 7 b. Menghitung matriks discordance. max max,999,8,,,,8,,9,89,,5,55 Jadi, matriks discordance adalah :,999,8,,,,9,89,,,8,,5,55,7,,7 IV5

5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance. a. Menghitung matriks dominan concordance. Nilai threshold (c) adalah : 5 5 7 5 5 7 7 5 5 7 57 Elemen matriks F ditentukan sebagai berikut : Sehingga, matriks dominanconcordance adalah : b. Menghitung matriks dominan discordance. Nilai threshold (c) adalah :,999,,8,, 5 5,,5,8 5 5,55,7,,,9 IV

,85,95 Dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut : Sehingga, matriks dominan disordance adalah :. Mentukan aggregate dominance matriks dengan membandingkan matris F dengan matriks G. Sehingga adalah : Tabel. ELECTRE IPA Alternatif Concordance Discordance IPA Hasil A A5 IPA A IPA A7 IPA 5 A8 Karena A dan A8 tidak lolos IPA maka di seleksi lagi di ELECTRE IPS. IV7

B. ELECTRE IPS Hitung nilai raport IPS (IPS, B.Indonesia dan B.Inggris) dan misalkan setiap alternatif telah melakukan pengisian angket dan konsultasi BK dengan nilai sebagai berikut : Tabel. Tabel Kecocokan Alternatif IPA Alternatif Nilai IPS Nilai Angket Nilai BK A 7 85 8 A 7 8 8 A8 78 5 85 8 Maka, didapatlah matriks keputusan yang dibentuk dari table kecocokan alternatif sebagai berikut : 5 Penyelesaian :. rmalisasi matriks keputusan. Misalkan A (Kolom ), B (Kolom ), dan C (Kolom ) + + 5 57 7,598 5,598,598, + + 8,9,577,577,577 + + 8,9,5775,5775 IV8

,5775 Dengan perhitungan diatas diperoleh matriks,598,577,5775,598,577,5775,,577,5775. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi. V RW,598,577,5775,598,577,5775.,,577,5775,9 7, 7,5,9 7, 7,5,9 7, 7,5. Menentukan himpunan concordance dan discordance index. a. Concordance. Tabel. Tabel Concordance C,,,,,,,, b. Discordance. Tabel.5 Tabel Discordance D IV9

. Menghitung concordance dan discordance. a. Menghitung matriks concordance. Cn w + w + w +.+ wn Jadi, matriks concordance adalah : b. Menghitung matriks discordance. max max,, Jadi, matriks discordance adalah :,, 5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance. a. Menghitung matriks dominan concordance. Nilai threshold (c) adalah : 7, Elemen matriks F ditentukan sebagai berikut : IV

Sehingga, matriks dominanconcordance adalah : b. Menghitung matriks dominan discordance. Nilai threshold (c) adalah :,,,,7 Dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut : Sehingga, matriks dominan disordance adalah :. Mentukan aggregate dominance matriks dengan membandingkan matris F dengan matriks G. Sehingga adalah : Tabel. ELECTRE IPS Alternatif Concordance Discordance IPS Hasil A IV

A A8 IPS C. Hasil Akhir Penjurusan Hasil akhir dari Electre IPA dan IPS : Tabel.7 Hasil Akhir Penjurusan Alternatif IPA IPS Hasil Akhir A IPS A IPS A5 IPA A IPA 5 A7 IPA A8 IPS... Analisa Subsistem Dialog Sistem dialog ini diimplementasikan melalui gaya dialog, antara lain: a. Dialog tanya jawab, misalnya pada data master siswa, master jurusan, hak akses, nilai raport, nilai tes tertulis, nilai agama, nilai angket, dan nilai konsultesi BK yaitu : Selamat data berhasil di simpan. Anda yakin ingin menghapus data ini? Data berhasil dihapus Data berhasil di ubah b. Dialog perintah, misalnya pada data data master siswa, master jurusan, hak akses, nilai raport, nilai tes tertulis, nilai agama, nilai angket, dan nilai konsultesi BK yaitu perintah insert, edit dan delete. c. Dialog menu, misalnya Home, Data Master, Kriteria, Seleksi, Laporan, dan Logout. d. Dialog masukan, misalnya form tambah alternatif hak akses. IV

. Perancangan Sistem Sistem yang akan dibangun ini terlebih dahulu perlu dilakukan suatu perancangan yang mana perancangan tersebut meliputi :.. Perancangan Proses Rancangan proses dibutuhkan untuk mengetahui alur pemrosesan yang dilakukan dalam bentuk sebuah diagram alir atau flowchart. Adapun alur sistem yang akan dibuat sebagai berikut :... Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman. IV

Gambar. Flowchart SPK Distribusi Penjurusan Siswa Baru... Context Diagram Context Diagram digunakan untuk menggambarkan proses kerja sistem secara umum. Context Diagram merupakan Data Flow Diagram yang menggambarkan garis besar operasional sistem. Context Diagram terdiri dari entitas, proses tunggal dan data flow. Semua yang berinteraksi dengan sistem disebut dengan entitas, dan data flow adalah aliran data. Pada sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru ini yang menjadi entitas pada context diagram adalah admin. Gambar.5 Context Diagram SPK Distribusi Penjurusan Siswa Baru IV

Tabel.8 Spesifikasi Context Diagram Sistem Pengguna Admin Proses yang dilakukan Hasil Login ke sistem Info data login Mengisi data master siswa Info penerimaan Mengisi nilai raport Info penjurusan Mengisi nilai tes tertulis Laporan Penerimaan Mengisi nilai agama Laporan Penjurusan Mengisi nilai angket Mengisi nilai konsultasi BK... Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsifungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. IV5

... DFD Level Hak Akses Siswa Hak Akses Pengolahan Data Master Hak Akses Siswa Admin Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Nilai Agama Nilai Angket Nilai Konsultasi BK Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Nilai Agama Nilai Angket Nilai Konsultasi BK Siswa Siswa Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Pengolahan Data Kriteria Nilai Agama Nilai Angket Nilai Konsultasi BK Penerimaan Penjurusan Nilai Raport Nilai Konsultasi BK Siswa Nilai Angket Nilai Agama Nilai Tes Tertulis Penerimaan Pengolahan Data Seleksi Laporan Penerimaan Laporan Penjurusan Penjursan Penjurusan Pengolahan Laporan Penerimaan Gambar. DFD Level Berikut ini adalah tabel proses DFD Level Sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru. dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel.9 Proses Data DFD Level Nama Proses Pengolahan Data Master Deskripsi Proses pengelolaan data siswa dan hak akses Pengolahan Data Kriteria Proses penginputan data nilai raport, nilai tes tertulis, nilai agama, nilai angket, dan nilai konsultasi BK IV

Pengolahan Data Seleksi Pengolahan Laporan Proses pengelolaan seleksi data penerimaan dan penjurusan Proses pembuatan laporan penerimaan dan laporan penjurusan Tabel. Aliran Data DFD Level Nama Aliran Data Siswa Hak Akses Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Nilai Agama Nilai Angket Nilai Konsultasi BK Seleksi Penerimaan Seleksi Penjurusan Laporan Deskripsi Data Siswa Data User yang mempunyai Hak Akses Data Nilai Raport Data Nilai Tes Tertulis Data Nilai Agama Data Nilai Angket Data Nilai Konsultasi BK Data Penerimaan Data Penjurusan Data Laporan... DFD Level Proses Gambar.7 DFD Level Proses IV7

Berikut ini adalah tabel proses DFD Level Proses Sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru. dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel. Proses Data DFD Level Proses Nama Proses Pengolahan Data Master Hak Akses Pengolahan Data Master Siswa Deskripsi Proses pengelolaan hak akses Proses pengolahan data siswa Tabel. Aliran Data DFD Level Proses Nama Aliran Data Hak Akses Siswa Deskripsi Data User yang mempunyai Hak Akses Data Siswa IV8

... DFD Level Proses Nilai Raprt Admin Nilai Raport. Pengolahan Data Nilai Raport. Pengolahan Data Nilai Tes Tertulis. Pengolahan Data Nilai Agama. Pengolahan Data Nilai Angket Nilai Angket Nilai Konsultasi BK Siswa Nilai Angket Siswa Nilai Konsultasi BK Siswa Nilai Agama Siswa Nilai Angket Siswa Nilai Tes Tertulis Siswa Nilai Agama Nilai Agama Nilai Raport Siswa Nilai Tes Tertulis Nilai Tes Tertulis Siswa Siswa.5 Pengolahan Data Nilai Konsultasi BK Siswa Nilai Konsultasi BK Gambar.8 DFD Level Proses Berikut ini adalah tabel proses DFD Level Proses Sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru. dapat dilihat pada table dibawah ini. IV9

Tabel. Proses Data DFD Level Proses Nama Proses Pengolahan Data Nilai Raport Pengolahan Data Nilai Tes Tertulis Pengolahan Data Nilai Agama Deskripsi Proses pengolahan data nilai raport Proses pengolahan data nilai agama Proses pengolahan data nilai agama Pengolahan Data Nilai Angket Pengolahan Data Nilai Konsultasi BK Proses pengolahan data nilai angket Proses pengolahan data nilai knsultasi BK Tabel. Aliran Data DFD Level Proses Nama Aliran Data Nilai Raport Nilai Tes Tertulis Deskripsi Data Nilai Raport Data Nilai Tes Tertulis Nilai Agama Nilai Angket Data Nilai Agama Data Nilai Angket Nilai Konsultasi BK Data Nilai Konsultasi BK... DFD Level Proses Gambar.9 DFD Level Proses IV

Berikut ini adalah tabel proses DFD Level Proses Sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru. dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel.5 Proses Data DFD Level Proses Nama Proses Pengolahan Data Seleksi Penerimaan Pengolahan Data Seleksi Penjurusan Deskripsi Proses pengelolaan data penrimaan Proses pengolahan data penjurusan seleksi seleksi Tabel. Aliran Data DFD Level Proses Nama Aliran Data Penerimaan Deskripsi Data Penerimaan Penjurusan Data Penjurusan... ERD (Entity Relation Diagram) ERD digunakan untuk menggambarkan tabeltabel yang berelasi dan apaapa saja atribut yang terdapat dalam tabel itu. Berikut adalah gambar ERD dari Sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru : IV

Gambar. ERD SPK Distribusi Penjurusan Siswa Baru IV

Berikut ini adalah tabel ERD sistem pendukung keputusan distribusi penjurusan siswa baru. dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel.7 Keterangan Entitas ERD Nama. Siswa Deskripsi Menyimpan data siswa Nilai Raport Menyimpan data nilai raport. Nilai Tes Tertulis Menyimpan data nilai tes tertulis. Nilai Agama 5. Nilai Angket. 7. Nilai Konsultasi BK Penerimaan Menyimpan data nilai agama Menyimpan data nilai angket Menyimpan data nilai konsultasi BK Menyimpan data penerimaan 8. Penjurusan Menyimpan data penjurusan Atribut id_pend nama asal_sekolah id_pend ipa ips mtk b.ind b.ing id_pend ipa ips mtk b.ind b.ing id_pend nilai_agama id_pend nilai_angket id_pend nilai_konsul id_pend nilai_raport nilai_tes nilai_agama id_pend nilai_raport nilai_angket nilai_konsul Primary key id_pend id_pend id_pend id_pend id_pend id_pend id_pend id_pend IV

.. Perancangan Basis Data Deskripsi tabel yang dirancang pada basis data berdasarkan ERD yang telah dibuat adalah sebagai berikut.... Tabel Siswa Berikut ini adalah tabel siswa yang berguna untuk melihat data siswa yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Siswa Deskripsi isi : Berisi data calon siswa Primary key : id_pend Foreign Key : Tabel.8 Tabel Siswa Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 nama VarChar, asal_sekolah VarChar, Deskripsi Identifier id calon siswa Nama Lengkap Asal sekolah Boleh Null Default AutoInc... Tabel Hak Akses Berikut ini adalah tabel hak akses yang berguna untuk melihat data hak akses yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Hak Akses Deskripsi isi : Berisi data login Primary key : Foreign Key : IV

Tabel.9 Tabel Hak Akses Nama Field Type dan Length username VarChar, password VarChar, Deskripsi Identifier username Identifier password Boleh Null Default... Tabel Nilai Raport Berikut ini adalah tabel nilai raport yang berguna untuk melihat data nilai raport yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Raport Deskripsi isi : Berisi data nilai raport siswa Primary key : Foreign Key : id_pend Tabel. Tabel Nilai Raport Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 ipa Integer, ips Integer, mtk Integer, bind Integer, bing Integer, Deskripsi Identifier id calon siswa Nilai raport IPA Nilai raport IPS Nilai raport MTK Nilai raport B.Indonesia Nilai raport B.Inggris Boleh Null Default IV5

... Tabel Nilai Tes Tertulis Berikut ini adalah tabel nilai tes tertulis yang berguna untuk melihat data tes tertulis yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Tes Tertulis Deskripsi isi : Berisi data nilai tes tertulis Primary key : Foreign Key : id_pend Tabel. Tabel Nilai Tes Tertulis Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 ipa Deskripsi Boleh Null Default Integer, Identifier id calon siswa Nilai tes IPA ips Integer, Nilai tes IPS mtk Integer, Nilai tes MTK bind Integer, bing Integer, Nilai tes B.Indonesia Nilai tes B.Inggris...5 Tabel Nilai Agama Berikut ini adalah tabel nilai agama yang berguna untuk melihat data nilai agama yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Agama Deskripsi isi : Berisi data nilai praktek agama Primary key : Foreign Key : id_pend IV

Tabel. Tabel Nilai Agama Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 nilai_agama Integer, Deskripsi Identifier id calon siswa Nilai praktek Agama Boleh Null Default... Tabel Nilai Angket Berikut ini adalah tabel nilai angket yang berguna untuk melihat data nilai angket yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Angket Deskripsi isi : Berisi data nilai angket Primary key : Foreign Key : id_pend Tabel. Tabel Nilai Angket Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 nilai_angket Integer, Deskripsi Identifier id calon siswa Nilai Angket Boleh Null Default...7 Tabel Nilai Konsultasi BK Berikut ini adalah tabel nilai konsultasi BK yang berguna untuk melihat data nilai konsultasi BK yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Konsultasi BK Deskripsi isi : Berisi data nilai konsultasi BK Primary key : Foreign Key : id_pend IV7

Tabel. Tabel Nilai Konsultasi BK Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 nilai_konsul Integer, Deskripsi Identifier id calon siswa Nilai Angket Boleh Null Default...8 Tabel Seleksi Penerimaan Berikut ini adalah tabel seleksi penerimaan yang berguna untuk melihat data seleksi penerimaan yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Seleksi Penerimaan Deskripsi isi : Berisi data nilai seleksi penerimaan Primary key : Foreign Key : id_pend Tabel.5 Tabel Seleksi Penerimaan Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 nilai_raport Integer, nilai_tes_tertulis Integer, nilai_agama Integer, Deskripsi Identifier id calon siswa Nilai ratarata Raport Nilai ratarata Tes Tertulis Nilai Agama Boleh Null Default...9 Tabel Seleksi Penjurusan Berikut ini adalah tabel seleksi penjurusan yang berguna untuk melihat data seleksi penjurusan yang sudah di inputkan kedalam sistem. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Nama : Nilai Seleksi Penjurusan Deskripsi isi : Berisi data nilai seleksi penjurusan IV8

Primary key : Foreign Key : id_pend Tabel. Tabel Seleksi Penjurusan Nama Field Type dan Length id_pend Integer,5 nilai_raport Integer, nilai_angket Integer, nilai_konsul Integer, Deskripsi Boleh Null Default Identifier id calon siswa Nilai ratarata Raport Nilai Angket Nilai Konsultasi BK.. Perancangan Struktur Menu Sistem Perancangan struktur menu digunakan untuk mengawali perancangan suatu tampilan sehingga mempermudah dalam pengimplementasian pada program. Berikut rancangan struktur menu Gambar. Rancangan Struktur Menu Sistem.. Perancangan Antar Muka (Interface) Interface merupakan suatu sarana pengembangan sistem yang ditujukan untuk mempermudah pemakai berkomunikasi dengan sistem yang ada dan IV9

konsisten data juga ditunjukkan dalam interface tersebut. Penekanan interface meliputi tampilan yang baik, mudah dipahami dan tomboltombol yang familiar.... Rancangan Form Login Form ini akan muncul pada saat pertama kali program dijalankan dengan memasukkan data Username dan Password yang benar sehingga pengguna dapat menjalankan sistem ini. Gambar. Rancangan Form Login... Rancangan Menu Utama Home Form ini akan muncul sewaktu admin memasukkan Username dan password pada menu login dengan benar. Gambar. Rancangan Menu utama Home... Rancangan Data Master Siswa Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan, mengedit, atau menghapus data master siswa. IV

Gambar. Rancangan Data Master Siswa... Rancangan Data Hak Akses Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan atau menghapus data hak akses. Gambar.5 Rancangan Data Hak Akses...5 Rancangan Data Nilai Raport Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan, mengedit, atau menghapus data nilai raport. IV

Gambar. Rancangan Data Nilai Raport... Rancangan Data Nilai Tes Tertulis Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan, mengedit, atau menghapus data nilai tes tertulis. Gambar.7 Rancangan Data Nilai Tes Tertulis IV

...7 Rancangan Data Nilai Agama Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan, mengedit, atau menghapus data nilai agama. Gambar.8 Rancangan Data Nilai Agama...8 Rancangan Data Nilai Angket Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan, mengedit, atau menghapus data nilai angket. Nilai Angket IP Pend Nilai Angket Simpan Tabel Setelah Di Simpan Gambar.9 Rancangan Data Nilai Angket...9 Rancangan Data Nilai Konsultasi BK Form ini akan muncul sewaktu admin ingin menginputkan, mengedit, atau menghapus data nilai konsultasi BK. IV

Gambar. Rancangan Data Nilai Konsultasi BK... Rancangan Seleksi Penerimaan Form ini akan muncul sewaktu admin ingin melakukan proses seleksi penerimaan pada siswa baru yang telah mendaftar. Gambar. Rancangan Seleksi Penerimaan... Seleksi Penjurusan Form ini akan muncul sewaktu admin ingin melakukan proses seleksi penjurusan pada siswa baru yang telah berhasil melewati proses seleksi penerimaan. IV

Gambar. Rancangan Seleksi Penjurusan IV5