BAB IV. Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi. Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Modul ke: Psikometri. Analisis Item 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis dengan statisctic product moment dan uji data correlation.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

LAMPIRAN 1 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis paired sample T-test yaitu untuk mengetahui seberapa signifikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

ARTIKEL ILMIAH. Oleh : MAYA SARI LIDYAWATI NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Karisma Tejo Widaghdo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. Yaitu pengaruh Bimbingan Konseling Islam melalui Client Centered Therapy untuk. Df = N - nr

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 96. Product Moment Pearson untuk mengetahui pengaruh Rational Emotive

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Transkripsi:

BAB IV Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan A. Analisis Tingkat Resiliensi Siswa di SMP N 15 Pekalongan Untuk mengetahui tingkat resiliensi para siswa di awal, dengan responden sebanyak 30 anak. Maka digunakan teknik deskriptif persentase. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Skor maksimal = 30 x 33 x 4 = 3960 Skor minimal = 30 x 33 x 1 = 990 Range = skor maksimal skor minimal = 3960 990 = 2970 Panjang kelas interval = R/K = 2970/4 = 742,5 t = 100 % r = 25 % R = 100% - 25% = 75% i = 75%/4 = 18,75% 92

93 Interval Persentase Kategori 3217,5 skor 3960 81,25 % % 100 % Sangat Tinggi 2475 skor 3217,5 62,5 % % 81,25 % Tinggi 1732,5 skor 2475 43,75 % % 62,5 % Sedang 990 skor 1732,5 25 % % 43,75 % Rendah DP = skor total x 100% Skor maksimal = 2485 x 100% 3960 = 62,75% Berdasarkan hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa tingkat resiliensi siswa di SMP N 15 Pekalongan termasuk dalam kategori Tinggi. Dengan persentase 62,75 %, hal ini menunjukkan bahwa resiliensi para siswa tersebut cukup baik. Artinya para siswa tersebut cukup memiliki daya lenting untuk bangkit dalam keterpurukan. Kemudian untuk mengetahui tingkat keberhasilan support group therapy, maka dari 30 responden dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding dan kelompok eksperimen. 15 anak menjadi kelompok kontrol dan 15 anak menjadi kelompok eksperimen. Adapun untuk

94 mengetahui berapa persentase tingkat resiliensi pada saat pre-test dari kedua kelompok digunakan rumus: 1. Kelompok kontrol Skor maksimal = 15 x 33 x 4 = 1980 Skor minimal = 15 x 33 x 1 = 495 Range = skor maksimal skor minimal = 1980 495 = 1485 Panjang kelas interval = R/K = 1485/4 = 371,25 t = 100 % r = 25 % R = 100% - 25% = 75% i = 75%/4 = 18,75% Interval Persentase Kategori 1608,75 skor 1980 81,25 % % 100 % Sangat Tinggi 1237,5 skor 1608,75 62,5 % % 81,25 % Tinggi 866,25 skor 1237,5 43,75 % % 62,5 % Sedang D 495 skor 866,25 25 % % 43,75 % Rendah

95 DP = skor total x 100% Skor maksimal = 1251 x 100% 1980 = 63,18% Dari hasil perhitungan di atas persentase kelompok kontrol sebesar 63,18% menunjukkan bahwa resiliensi subyek kelompok kontrol termasuk dalam kategori Tinggi. Yang artinya tingkat resiliensi responden pada awal test tergolong cukup baik. 2. Kelompok eksperimen Skor maksimal = 15 x 33 x 4 = 1980 Skor minimal = 15 x 33 x 1 = 495 Range = skor maksimal skor minimal = 1980 495 = 1485 Panjang kelas interval = R/K = 1485/4 = 371,25 t = 100 % r = 25 % R = 100% - 25% = 75% i = 75%/4 = 18,75%

96 Interval Persentase Kategori 1608,75 skor 1980 81,25 % % 100 % Sangat Tinggi D 1237,5 skor 1608,75 62,5 % % 81,25 % Tinggi P 866,25 skor 1237,5 43,75 % % 62,5 % Sedang 495 skor 866,25 25 % % 43,75 % Rendah DP = skor total x 100% Skor maksimal = 1234 x 100% 1980 = 62,32% Dari hasil perhitungan di atas persentase kelompok eksperimen sebesar 62,32% menunjukkan bahwa resiliensi subyek kelompok eksperimen termasuk dalam kategori Sedang. Hasil persentase menunjukkan bahwa tingkat resiliensi kelompok eksperimen lebih rendah daripada kelompok kontrol. B. Analisis Peran Peer Group Support (Dukungan Kelompok Sebaya) dalam Mengembangkan Resiliensi Siswa di SMP N 15 Pekalongan Setelah diketahui tingkat resiliensi para siswa melalui pre-test, kemudian diadakan post-test untuk mengetahui seberapa efektif bimbingan kelompok yang

97 dilakukan sebagai treatment tersebut dan juga peran dari dukungan kelompok sebaya yang terjadi di dalam kehidupan para siswa tersebut. Berikut ini hasil persentase post-test kedua kelompok. 1. Kelompok Kontrol DP = Skor total x 100% Skor maksimal = 1502 x 100% 1980 = 75,85% Dari hasil persentase yang diperoleh pada saat pre-test, subyek kelompok kontrol memperoleh hasil 63,18% yang menunjukkan bahwa tingkat resiliensi para subyek termasuk dalam kategori tinggi. Kemudian pada saat post-test diperoleh persentase sebesar 75,85%. Dari data tersebut menunjukkan semua subyek mengalami peningkatan pada saat post test jika dibandingkan dengan hasil pre-test. Selanjutnya untuk mengetahui peranan dukungan kelompok sebaya dalam mengembangkan resiliensi siswa, dilakukan uji statistik non parametik paired sample t-test. Sehingga dihasilkan data sebagai berikut:

98 Tabel. 1. Data Kelompok Kontrol NO. PRETEST POSTEST X x² 1 97 105-8 64 2 94 103-9 81 3 92 103-11 121 4 85 111-26 676 5 83 101-18 324 6 78 105-27 729 7 64 92-28 784 8 89 105-16 256 9 95 108-13 169 10 70 91-21 441 11 81 95-14 196 12 77 88-11 121 13 76 92-16 256 14 75 99-24 576 15 95 104-9 81 1251 1502-251 4875 = = 16,733 S d = ( ) = ( ) = = = = 6,943 t = = = = = 9,327

99 Hasil uji di atas sama dengan pengujian dengan bantuan SPSS 20 for windows yang menghasilkan data sebagai berikut: Paired Samples Test Mean Paired Differences t df Sig. (2-tailed) 95% Confidence Std. Std. Error Interval of the Deviation Mean Difference Upper Lower Pair 1 pretest - postest -16.733 6.943 1.793-20.578-12.888-9.334 14.000 Hasil uji pretest dan posttest pada subyek kelompok kontrol diperoleh nilai t hitung sebesar 9,334. Sedangkan statistik tabel data dicari pada tabel t : tingkat signifikansi (a) adalah 5% atau tingkat kerpercayaan 95% dengan df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah n-1 atau 15-1= 14. Uji dilakukan dua sisi atau dua ekor karena akan diketahui apakah rata-rata sebelum sama dengan sesudah ataukah tidak. Perlunya dua sisi dapat diketahui pula dari output SPSS yang menyatakan 2 tailed. Dari tabel t, di dapat angka = 2,145. Oleh karena t hitung 9,334 > t tabel 2,145 maka dapat disimpulkan ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dari hasil uji di atas, memberi makna bahwa peer group support yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari para siswa memiliki peran dalam mengembangkan resiliensi di kalangan remaja.

100 2. Kelompok Eksperimen DP = skor total x 100% Skor maksimal = 1557 x 100% 1980 = 78,63% Dari hasil persentase yang diperoleh pada saat pre-test, subyek kelompok eksperimen memperoleh hasil 62,32 % yang menunjukkan bahwa tingkat resiliensi para subyek termasuk dalam kategori sedang. Kemudian pada saat posttest diperoleh persentase sebesar 78,63%. Dari data tersebut menunjukkan semua subyek mengalami peningkatan pada saat post test jika dibandingkan dengan hasil pre-test. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa efektif terapi yang diberikan dalam mengembangkan resiliensi siswa, dilakukan uji statistik non parametik paired sample t-test. Sehingga dihasilkan data sebagai berikut.

101 Tabel. 2. Data Kelompok Eksperimen NO. PRETEST POSTEST X X² 1 97 114 17 289 2 93 114 21 441 3 80 115 35 1225 4 76 102 26 676 5 92 105 13 169 6 85 95 10 100 7 100 116 16 256 8 98 105 7 49 9 86 101 15 225 10 72 108 36 1296 11 61 97 36 1296 12 80 95 15 225 13 67 101 34 1156 14 66 83 17 289 15 81 106 25 625 1234 1557 323 8317 = = 21,533 S d = ( ) = ( ) = = = = 9,863 t = = = = = 8,45

102 Hasil uji di atas sama dengan pengujian dengan bantuan SPSS 20 for windows yang menghasilkan data sebagai berikut: Paired Samples Test Mean Paired Differences t df Sig. (2-tailed) 95% Confidence Std. Std. Error Interval of the Deviation Mean Difference Lower Upper Pair 1 sblm treatment - ssdah treatment -21.533 9.862 2.546-26.995-16.072-8.456 14.000 Hasil uji pretest dan posttest pada subyek kelompok eksperimen diperoleh nilai t hitung sebesar 8,456. Sedangkan statistik tabel data dicari pada tabel t : tingkat signifikansi (a) adalah 5% atau tingkat kerpercayaan 95% dengan df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah n-1 atau 15-1= 14. Uji dilakukan dua sisi atau dua ekor karena akan diketahui apakah rata-rata sebelum sama dengan sesudah ataukah tidak. Perlunya dua sisi dapat diketahui pula dari output SPSS yang menyatakan 2 tailed. Dari tabel t, di dapat angka = 2,145. Oleh karena t hitung 8,456 > t tabel 2,145 maka dapat disimpulkan ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dari hasil uji di atas, memberi makna bahwa peer group therapy efektif dalam membantu meningkatkan resiliensi para siswa.

103 Tabel.3 Post test dan Ratting Scale Peer Group Support Kelompok Eksperimen NO. X Y x - y (x-y)² 1 32 114 82 6724 2 21 114 93 8649 3 29 115 86 7396 4 17 102 85 7225 5 22 105 83 6889 6 28 95 67 4489 7 27 116 89 7921 8 28 105 77 5929 9 30 101 71 5041 10 18 108 90 8100 11 17 97 80 6400 12 26 95 69 4761 13 22 101 79 6241 14 28 83 55 3025 15 23 106 83 6889 368 1557 1189 95679 = = 79,266 S d = ( ) = ( ) = = = = 10,11 t = = = = = 30,346

104 Hasil uji di atas sama dengan pengujian dengan bantuan SPSS 20 for windows yang menghasilkan data sebagai berikut: Paired Samples Test Mean Paired Differences t df 95% Confidence Std. Std. Error Interval of the Deviation Mean Difference Sig. (2- tailed) Pair 1 peer group - resiliensi Upper Lower -79.267 10.110 2.610-84.865-73.668-30.366 14.000 Hasil uji post test dan ratting scale peer group support pada subyek kelompok eksperimen diperoleh nilai t hitung sebesar 30,366. Sedangkan statistik tabel data dicari pada tabel t : tingkat signifikansi (a) adalah 5% atau tingkat kerpercayaan 95% dengan df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah n-1 atau 15-1 = 14. Kemudian dari tabel t, didapat angka 2,145. Oleh karena t hitung 30,346 > t tabel 2,145 maka dapat disimpulkan ada perbedaan antara hasil post test dan dan ratting scale pada kelompok eksperimen. Dari hasil uji di atas, memberi makna bahwa peer group support sangat berperan dalam membantu meningkatkan resiliensi para siswa. C. Pembahasan Berdasarkan dari deskriptif data dan analisis data dapat diketahui bawha nilai perubahan signifikan diperoleh dari hasil pengujian pada kesuluruhan subyek antara pretest posttest. Hasil ini menunjukkan bahwa peer group support dapat mengembangkan resiliensi siswa.

105 Grotberg menggambarkan karakteristik individu yang resilien ke dalam tiga kategori, yaitu I am untuk kekuatan individu alam diri pribadi, I have untuk dukungan eksternal, dan I can untuk kemampuan interpersonal. 1 Oleh karena itu treatment yang digunakan dalam bimbingan kelompok (support group therapy) dirancang agar subyek mampu mengenali dirinya sendiri, mampu untuk lebih terbuka dan mengenali serta memahami sahabat-sahabatnya, memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri masing-masing dan menggali potensipotensi dalam diri. Oleh karena itu, support group therapy menitikberatkan untuk mencapai ketiga karakteristik resiliensi tersebut dan dukungan sebaya dalam kelompok mampu meningkatkan resiliensi siswa dalam menghadapi perkembangan di usia remaja. Kemudian, setelah keselurahan subyek dibagi kedalam dua kelompok, terdapat perbedaan hasil yang ditampakkan saat dilakukan analisis per kelompok subyek (control dan eksperimen). Pada analisis deskriptif persentase, menunjukkan bahwa subyek kelompok control memiliki tingkat resiliensi yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase pretest kelompok kontrol sebesar 63,18% yang masuk dalam kategori Tinggi. Dan mengalami peningkatan menjadi 75,85% saat dilakukan post test. Hasil ini menunujukkan bahwa peer group support memiliki peran dalam pengembangan resiliensi di kehidupan para siswa. Kemudian nilai signifikan diperoleh dari hasil pengujian hlm. 203. 1 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),

106 kelopok control menunjukkan nilai t hitung 9,334 pada taraf signifikan 0,00 yang berarti tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga H 1 diterima yang bermakna bahwa terdapat perbedaan antara hasil pre test dan pos test pada kelompok kontrol. Begitu pula dengan hasil statistik kelompok eksperimen yang menunjukkan hasil t hitung sebesar 8,456 pada taraf signifikansi 0,00 yang berarti tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga H 1 diterima yang bermakna bahwa terdapat perbedaan antara hasil pre test dan pos test pada kelompok eksperimen. Hasil deskriptif persentase pada tes awal kelompok eksperimen menghasilakan persentase sebesar 62,32% yang menunujukkan bahwa tingkat resiliensi subyek kelompok ini dalam kategori Sedang. Kemudian mengalami peningkatan pada saat pos test menjadi 78,63%, yang berarti tingkat resiliensi para subyek yang semula berada dalam ketegori sedang meningkat menjadi kategori Tinggi. Hasil ini bermakna bahwa support group therapy efektif dalam mengembangkan resiliensi siswa. Keseluruhan subyek penelitian, rata-rata mampu menjalankan serangkaian prosedur yang telah ditetapkan bersama baik dari proses pra terapi hingga selesai sehingga mereka dapat bangkit kembali dalam berbagai kesulitan yang dialami. Hal ini dibuktikan dengan statistik hitung dari hasil post test pada dan ratting scale kelompok eksperimen yang menunjukkan hasil t hitung sebesar 30,346 pada taraf signifikasi 0,00 yang berarti tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga H 1 diterima yang bermakna bahwa peer group support sangat

107 berperan dalam mengembangkan resiliensi siswa. Kesuluruhan subyek penelitian mampu mengembangkan resiliensi yang dimiliki, hal ini dapat dibuktikan dengan berkembangnya fakor I am, I have dan I can yang dapat dilihat dari perubahan hasil pre test dan post test serta pasca treatment. Bimbingan Kelompok (treatment) yang diberikan membuat peserta mampu mengenali dirinya sendiri, memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing serta dapat menerima dirinya. Pada mulanya para peserta umumnya cenderung minder dan tidak percaya diri terhadap lingkungannya dan juga sering merasa iri satu sama lain terhadap tsatu sama lain. Selain itu mereka juga sering merasa kurang mendapat dukungan dari kelompok sebayanya dan bahkan dari keluarganya. Orang tua hanyalah figure yang selalu memarahi serta jarang memberi mereka pujian ataupun dukungan. Namun melalui support group therapy para siswa diajak untuk melihat pada sisi sebaliknya. Menemukenali hikmah dibalik cobaan, sehingga muncul sikap penerimaan diri, kebanggaan dan optimisme. Seperti yang diungkapkan oleh pepatah bahwa selalu ada hikmah dibalik suatu kejadian atau musibah. Dan potensi untuk menemukan hikmah serta menggunakannya untuk bangkit dari keterpurukan, potensi itulah yang disebut Resiliensi. Secara umum, pengertian resiliensi yang mudah dimengerti adalah apa yang diungkap oleh Grotberg (dalam desmita) yang mengartikan resiliensi sebagai kapasitas yang bersifat universal, dan dengan kapasitas tersebut, individu, kelompok ataupun komunitas mampu mencegah, meminimalisir,

108 ataupun melawan pengaruh yang bisa merusak saat mereka mengamalami musibah atau kemalangan. 2 Resiliensi memberikan dua pesan penting, yang pertama kemalangan atau masalah tidak selalu membawa pada keterpurukan melainkan dapat meberikan variasi hasil pada individu yang mengalaminya. Kedua, sekalipun pada awalnya sempat mengalami keterpurukan, namun setiap orang tetap memiliki kemungkinan untuk membalikannya atau memperbaikinya. Resiliensi ini sangat penting, karena individu yang resilien mampu bertahan saat terjadi musibah dalam hidupnya. Dan dapat mengetahui bagaimana mengembalikan mental dari suatu kesengsaraan dan membalikannya menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa Tuhan tidak menguji hamba-nya kecuali sesuai dengan kemampuannya. 2 Ibid., hlm. 200.