Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan Seluruh Pekerja Menuju operasionalisasi penuh 01 Juli 2015

JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERKAIT KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MAKASSAR


PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Pekerja Indonesia

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

MANFAAT PERLINDUNGAN PROGRAM BPJS KETENAGAKERJAAN. Date : May 18

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Program Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

Program JHT & JP BPJS Ketenagakerjaan

Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

AGUS SUSANTO Direktur Utama

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN UNTUK PEKERJA BUMN, SWASTA, MANDIRI, APARATUR SIPIL NEGARA, DAN TNI/POLRI

KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Program Jaminan Pensiun Di Masa Datang dan Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

LAPORAN RESES ANGGOTA DPR RI MASA SIDANG IV TAHUN

UPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN. Oleh: Achmad Djunaedi, SH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

BAB I PENDAHULUAN. juga tak lepas dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 39 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 256, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5486) sebagaimana telah diubah dengan Perat

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN

Isu Faktual Pelaksanaan Jaminan Sosial

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PROGRAM JAMINAN 1. JAMINAN HARI TUA (JHT) 5,7 % 2. JAMINAN PENSIUN (JP) 3 % 3. JAMINAN KEMATIAN (JK) 0,3 %

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek

2 Untuk memberikan derajat kehidupan yang layak bagi Peserta dan keluarganya yang memasuki Usia Pensiun, Pemerintah menetapkan program Jaminan Pensiun

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

RAMBU-RAMBU IMPLEMENTASI AZAS DAN PRINSIP SJSN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN. Jakarta, 31 Maret 2016

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN (SJSN-TK)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perhitungan Hak dan Manfaat Yang Diterima Ahli Waris Peserta Meninggal Aktif Pada PT Taspen (Persero) KC Bandar Lampung

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transformasi BPJS 2. September 2011

Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia

REGULATION UPDATE. Mario Maurice Sinjal Senior Associate. Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners. Jakarta, 12 April Law Office

Transkripsi:

Produk BPJS Ketenagakerjaan Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

The

The

9 PP NOMOR 60/2015 Perubahan atas PP 46/2016 tentang Jaminan Hari Tua 10 PERMENAKER 26/2015 Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK, JKM, dan JHT bagi Peserta PU 11 PERMENAKER 29/2015 Tata Cara Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran dan Penghentian Manfaat JP 12 PERMENAKER 01/2016 Tata Penyelenggaraan Program JKK, JKM dan JHT bagi Peserta BPU The

PESERTA BPJS KETENAGAKERJAAN 1 Peserta Penerima Upah Peserta Bukan Penerima Upah 2 3 Program Khusus Jasa Konstruksi Pekerja yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara Orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada sektor informal Pekerja pada proyek jasa konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya

PROGRAM PENERIMA UPAH

Program BPJS Ketenagakerjaan PROGRAM IURAN Jaminan Kecelakaan Kerja Pemberi Kerja: 0,24% 0,54% 0,89% 1,27 % 1,74% Jaminan Kematian Pemberi Kerja : 0,3% Jaminan Hari Tua Pemberi Kerja: 3,7% Tenaga Kerja : 2% Jaminan Pensiun The Pemberi Kerja : 2% Tenaga Kerja : 1% Catatan: Batas maksimal upah sebulan yang digunakan untuk Jaminan Pensiun adalah Rp 7.335.300

PENAHAPAN KEPESERTAAN PASAL 6 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 PENAHAPAN KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL Usaha Besar Usaha Menengah Usaha Kecil Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Hari Tua Usaha Mikro Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian The

Pengertian Skala Usaha Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Mikro Kecil Menengah Besar usaha ekonomi produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan usaha ekonomi produktif berdiri sendiri dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha bukan anak perusahaan atau bukan cabang dari usaha menengah atau usaha besar usaha ekonomi produktif berdiri sendiri dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha bukan merupakan anak perusahaan atau cabang dari usaha kecil atau usaha besar usaha ekonomi produktif dilakukan oleh badan usaha, meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia

Skala Usaha NO URAIAN KRITERIA UU 20/2008 BPS BPJS TK Asset Omset TK Iuran PROGRAM 1 Usaha Mikro Max Rp 50Jt Max Rp 300Jt < 5 < Rp 500rb JKK dan JK 2 Usaha Kecil Rp 50jt Rp 500Jt Rp 300Jt Rp 2,5M 6 19 Rp 500Rb Rp 5Jt 3 Usaha Menengah Rp500Jt Rp 10M Rp 2,5 M Rp 50 M 20 99 Rp 5Jt Rp 90Jt 4 Usaha Besar > Rp 10M > Rp 50M > 99 > Rp 90Jt JKK, JK, dan JHT JKK, JK, JHT, dan JP JKK, JK, JHT, dan JP

Administrasi

The

ILUSTRASI PENDAFTARAN PROGRAM Contoh : Sebuah Yayasan Pendidikan dengan Jumlah karyawan 30 orang akan mendaftarkan seluruh karyawannya pada program BPJS Ketenagakerjaan. Program apa saja yang wajib diikuti Yayasan tersebut? Berapakah rate iuran yang wajib dibayarkan? Skala usaha: Perusahaan menengah Program Yang wajib diikuti: JKK, JKM, JHT Rate Iuran: Jaminan Kecelakaan Kerja : 0.24% Jaminan Kematian : 0.30% Jaminan Hari Tua : 5.70% Project Name - Topic January 2014

ILUSTRASI PERHITUNGAN IURAN Contoh : Pak budi adalah seorang guru swasta pada Yayasan Pendidikan dengan menerima upah sebesar Rp 2.000.000,- per bulan. Pak Budi merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan melalui perusahaan tempat ia bekerja. Berapa besar iuran BPJS Ketenagakerjaan pak Budi setiap bulannya?. Perhitungan Iuran : Jaminan Kecelakaan Kerja : 0.24% x Rp 2.000.000,- = Rp 4.800,- Jaminan Kematian : 0.30% x Rp 2.000.000,- = Rp 6.000,- Jaminan Hari Tua : 5.70% x Rp 2.000.000,- = Rp 114.000,- + Total keseluruhan iuran pak Budi untuk 3 ( tiga ) program = Rp 124.800,- yang diikuti setiap bulannya sebesar Project Name - Topic January 2014

ILUSTRASI PERHITUNGAN IURAN Contoh : Bu Rina adalah seorang karyawan pada perusahaan pertambangan minyak dengan upah sebesar Rp 20.000.000,- per bulan. Bu Rina merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan melalui perusahaan tempat ia bekerja. Berapa besar iuran BPJS Ketenagakerjaan Bu Rina setiap bulannya?. Perhitungan Iuran : Jaminan Kecelakaan Kerja : 1.74% x Rp 20.000.000,- = Rp 348.000,- Jaminan Kematian : 0.30% x Rp 20.000.000,- = Rp 60.000,- Jaminan Hari Tua : 5.70% x Rp 20.000.000,- = Rp 1.140.000,- Jaminan Pensiun : 3.00% x Rp 7.335.300,- = Rp 220.059+ Total keseluruhan iuran pak Budi untuk 3 ( tiga ) program = Rp 1.768.059,- yang diikuti setiap bulannya sebesar Project Name - Topic January 2014

PROGRAM BUKAN PENERIMA UPAH

Kepesertaan Bersifat WAJIB untuk program JKK, JKM & Bersifat optional/sukarela untuk program JHT Dapat mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan secara bertahap dengan memilih program sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta Dapat mendaftar sendiri langsung ke BPJS Ketenagakerjaan atau mendaftar melalui wadah/kelompok yang telah melakukan Ikatan Kerjasama (IKS) dengan BPJS Ketenagakerjaan

Besaran Iuran Bukan Penerima Upah Iuran didasarkan pada jumlah nominal tertentu dari penghasilan peserta, dipilih salah satu dari tabel iuran yang tersedia sesuai penghasilan sebulan Jaminan Kecelakaan Kerja : 1% Jaminan Hari tua : 2% (Minimal) Jaminan Kematian : Rp. 6.800

PENGHASILAN DASAR UPAH UNTUK PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH NO PENGHASILAN DASAR PENGHASILAN BESARAN IURAN PENETAPAN MANFAAT JHT JKK JKM 1 Sampai dengan 1.099.000 1,000,000 20,000 10,000 6,800 2 1.100.000-1.299.000 1,200,000 24,000 12,000 6,800 3 1.300.000-1.499.000 1,400,000 28,000 14,000 6,800 4 1.500.000-1.699.000 1,600,000 32,000 16,000 6,800 5 1.700.000-1.899.000 1,800,000 36,000 18,000 6,800 6 1.900.000-2.099.000 2,000,000 40,000 20,000 6,800 7 2.100.000-2.299.000 2,200,000 44,000 22,000 6,800 8 2.300.000-2.499.000 2,400,000 48,000 24,000 6,800 9 2.500.000-2.699.000 2,600,000 52,000 26,000 6,800 10 2.700.000-3.199.000 2,950,000 59,000 29,500 6,800 11 3.200.000-3.699.000 3,450,000 69,000 34,500 6,800 12 3.700.000-4.199.000 3,950,000 79,000 39,500 6,800 13 4.200.000-4.699.000 4,450,000 89,000 44,500 6,800 14 4.700.000-5.199.000 4,950,000 99,000 49,500 6,800 15 5.200.000-5.699.000 5,450,000 109,000 54,500 6,800 16 5.700.000-6.199.000 5,950,000 119,000 59,500 6,800 17 6.200.000-6.699.000 6,450,000 129,000 64,500 6,800 18 6.700.000-7.199.000 6,950,000 139,000 69,500 6,800 19 7.200.000-7.699.000 7,450,000 149,000 74,500 6,800 20 7.700.000-8.199.000 7,950,000 159,000 79,500 6,800 21 8.200.000-9.199.000 8,700,000 174,000 87,000 6,800 22 9.200.000-10.199.000 9,700,000 194,000 97,000 6,800 23 10.200.000-11.199.000 10,700,000 214,000 107,000 6,800 24 11.200.000-12.199.000 11,700,000 234,000 117,000 6,800 25 12.200.000-13.199.000 12,700,000 254,000 127,000 6,800 26 13.200.000-14.199.000 13,700,000 274,000 137,000 6,800 27 14.200.000-15.199.000 14,700,000 294,000 147,000 6,800 28 15.200.000-16.199.000 15,700,000 314,000 157,000 6,800 29 16.200.000-17.199.000 16,700,000 334,000 167,000 6,800 30 17.200.000-18.199.000 17,700,000 354,000 177,000 6,800 31 18.200.000-19.199.000 18,700,000 374,000 187,000 6,800 32 19.200.000-20.199.000 19,700,000 394,000 197,000 6,800 33 20.200.000 dan seterusnya 20,700,000 414,000 207,000 6,800

ILUSTRASI PERHITUNGAN IURAN BPU ( 2 PROGRAM JKK & JKM ) Contoh : Pak Suratmen adalah warga yang tinggal di daerah tanah karo provinsi Sumatera Utara, ia berprofesi sebagai seorang petani di kampungnya. Pak Suratmen merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2014, karena kepercayaannya terhadap program BPJS Ketenagakerjaan pak Suratmen mengikuti program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK). Berapa besar iuran pak Suratmen setiap bulannya dengan dasar upah Rp 1.000.000,-?. Perhitungan Iuran : Jaminan Kecelakaan Kerja : 1% x Rp 1.000.000,- = Rp 10.000,- Jaminan Kematian : = Rp 6.800,- + Total keseluruhan iuran pak Budi untuk 2 ( dua ) program = Rp 16.800,- setiap bulannya sebesar NB : Manfaat dari setiap program sesuai dengan PP Nomor 44 Tahun 2015 tentang manfaat program JKK & JKM Project Name - Topic January 2014

JASA KONSTRUKSI

Tahap Kepesertaan Setiap Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek Jasa Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua tenaga kerja (borongan/harian lepas dan musiman) yang bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) Adapun proyek - proyek tersebut meliputi : Proyek-proyek APBD Proyek-proyek atas Dana Internasional Proyek-proyek APBN Proyek-proyek swasta, dll

JASA KONSTRUKSI Besaran Iuran Jasa Konstruksi Besaran iuran ditetapkan terhadap nilai proyek pengerjaan. *Perhitungan iuran Jasa Konstruksi diatur dalam PP Nomor 44 Tahun 2015. NB : Manfaat dari setiap program sesuai dengan PP Nomor 44 Tahun 2015 35

PEKERJA PENERIMA UPAH Kantor Cabang/KCP PTSP Service Point Office (BNI, BRI, Mandiri, BTN) Mobil Keliling Web Service (www.bpjsketenagakerjaan.go.id) PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH Kantor Cabang/KCP Payment Point Online Bank (PPOB) Mobil Keliling Web Service (www.bpjsketenagakerjaan.go.id) PEKERJA JASA KONSTRUKSI Kantor Cabang/KCP The

PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)

JHT (Jaminan Hari Tua) - PRINSIP : Tabungan untuk bekal hari tua - Merupakan akumulasi iuran + hasil pengembangan - Diberikan secara sekaligus atau berkala - Manfaat subsidi bunga perumahan

Manfaat dari Hasil Pengembangan Jaminan Hari Tua (JHT) Lebih Menguntungkan

JHT (Jaminan Hari Tua)

Manfaat JHT sebelum mencapai usia 56 tahun dapat diambil sebagian jika mencapai kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut: Diambil max 10 % dari total saldo sebagai persiapan usia pensiun Diambil max 30% dari total saldo untuk uang perumahan

PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JHT PP No 14 th 1993 dan turunannya PP No 46 th 2015 Mencapai usia Pensiun 55 tahun Mencapai usia Pensiun 56 tahun Menjadi PNS, TNI / Polri Tenaga kerja yang menjadi PNS, TNI/ Polri tidak bisa mengajukan klaim Kepesertaan 5 tahun dengan masa tunggu 1 bulan. Minimal kepesertaan 10 tahun dapat mengambil JHT sebagian: 1. Pengambilan JHT maksimal 10% untuk persiapan hari tua; atau 2. Pengambilan JHT maksimal 30% untuk membantu biaya perumahan. Peserta PHK dan Resign dengan masa tunggu 1 bulan (dlm proses Revisi PP) PERUBAHAN Grand Direction ATURAN October 16/ MANFAAT PROGRAM 44

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

Manfaat JKK

Manfaat JKK

Santunan JKK

Cacat Dalam Kecelakaan Kerja CACAT SEBAGIAN (CACAT ANATOMIS) cacat yang mengakibatkan hilangnya sebagian atau beberapa bagian anggota tubuh CACAT FUNGSI cacat yang mengakibatkan berkurangnya fungsi sebagian atau beberapa bagian anggota tubuh CACAT TOTAL cacat yang mengakibatkan tenaga kerja tidak dapat lagi melakukan pekerjaan baik fisik maupun mental, sehingga untuk keperluan hidupnya selalu bergantung pada bantuan orang lain

Santunan JKK

Santunan JKK Beasiswa pendidikan anak Bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau cacat total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar Rp 12juta dan hanya untuk 1 (satu) orang anak

PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JKK PP No 14 th 1993 dan turunannya Biaya obat dan perawatan maksimal Rp. 20 juta Darat : Rp750.000 Laut : Rp1.000.000 Udara : Rp2.000.000 PP No 44 th 2015 Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk sesuai dengan kebutuhan medisnya. Darat : Rp1.000.000 Laut : Rp1.500.000 Udara : Rp2.500.000 Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 PERUBAHAN Grand Direction ATURAN October / 16 MANFAAT PROGRAM 53

PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JKK PP No 14 th 1993 dan turunannya Tidak ada kadaluwarsa klaim PP No 44 th 2015 Kadaluarsa klaim 2 tahun terhitung sejak tanggal kecelakaan (setelah 30 Juni 2015) dan tanggal lapor JKK tahap I ke BPJS TK Ditanggung biaya pengobatan dan perawatan pada Jasa tabib/sinshe/tradisional, yang telah mendapat izin resmi dari instansi yang berwenang. Pelayanan dukun patah tulang atau pengobatan alternatif tidak ditanggung Tidak ada manfaat beasiswa Kasus JKK yang mengakibatkan Tenaga kerja mengalami Cacat Total Tetap atu Meninggal Dunia mendapat manfaat Beasiswa bagi 1 (satu) orang anak TK sebesar Rp 12 juta PERUBAHAN Grand Direction ATURAN October / 16 MANFAAT PROGRAM 54

PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JKK PP No 14 th 1993 dan turunannya Tidak ada Pelayanan Return to work PP No 44 th 2015 Pelayanan Return to work: Pelatihan kerja Tidak ada Promotif dan Preventif Pelayanan Promotif dan Preventif PERUBAHAN Grand Direction ATURAN October / 16 MANFAAT PROGRAM 55

PROGRAM JAMINAN KEMATIAN

JK (Jaminan Kematian)

PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JKM PP No 14 th 1993 dan turunannya Manfaat perlindungan meninggal dunia pada kepesertaan Aktif dan perlindungan 6 (enam) bulan PP No 44 th 2015 Manfaat perlindungan meninggal dunia pada kepesertaan Aktif Santunan kematian Rp 14.200.000,- Santunan berkala Rp 4.800.000,- Biaya Pemakaman Rp 2.000.000,- Santunan kematian Rp 16.200.000,- Santunan berkala Rp 4.800.000,- Biaya Pemakaman Rp 3.000.000,- Tidak ada manfaat beasiswa Meninggal dunia pada kepesertaan aktif dan memenuhi masa iur minimal selama 5 tahun / 60 bulan mendapat manfaat Beasiswa bagi 1 (satu) orang anak TK sebesar Rp 12 Juta PERUBAHAN Grand Direction ATURAN October / 16 MANFAAT PROGRAM 59

PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM IURAN PROGRAM TIDAK ADA PERUBAHAN IURAN TERHADAP PROGRAM JKK, JK, JHT Peserta Penerima Upah yang bekerja Selain Penyelenggara Negara Iuran JKK dibayar Pemberi Kerja Risiko sangat rendah : 0,24% Risiko Rendah : 0,54% Risiko sedang : 0,89% Risiko tinggi : 1,27% Risiko sangat tinggi : 1,74% Pengelompokan risiko dievaluasi setiap 2 tahun Iuran JKM dibayar Pemberi Kerja 0,3% PERUBAHAN Grand Direction ATURAN October / MANFAAT 16 PROGRAM Iuran JKK Didasarkan nilai nominal tertentu Iuran JKM Rp 6.800,- setiap bulan Iuran JHT Iuran JHT bagi peserta penerima upah yang bekerja selain penyelenggara negara Total 5,7% 2 % oleh peserta 3,7 % oleh pemberi kerja Evaluasi berkala paling lama 3 (tiga) tahun Iuran JHT bagi peserta bukan penerima upah Berdasarkan nominal tertentu sesuai tabel 60

PROGRAM JAMINAN PENSIUN

JP (Jaminan Pensiun) BPJS Ketenagakerjaan diamanatkan untuk menyelenggarakan Program Jaminan Pensiun sesuai UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pasal 6 ayat (2).

JP (Jaminan Pensiun) Untuk pertama kali ditetapkan usia pensiun 56 tahun Mulai 1 Januari 2019 usia pensiun menjadi 57 tahun, dan setiap 3 (tiga) tahun berikutnya usia pensiun ditambah 1 (satu) tahun sampai mencapai usia 65 tahun

JHT Tabungan dari bagian pendapatan selama aktif bekerja yang disisihkan untuk bekal memasuki hari tua Sekaligus / lump sum Tujuan Pembayaran manfaat Jaminan Pensiun Mengganti pendapatan bulanan untuk memastikan kehidupan dasar yang layak saat memasuki hari tua Bulanan Akumulasi iuran ditambah hasil pengembangan Tabungan wajib Besar manfaat Mekanisme penyelenggaraan Dihitung dengan formula tertentu berdasarkan masa iur, upah selama masa iur, dan faktor manfaat (faktor akrual) Asuransi sosial Ditanggung sendiri secara individual oleh peserta Tabungan/provident fund Risiko harapan hidup yang semakin panjang Bentuk Program Ditanggung bersama secara kolektif (pooling of risks) oleh peserta Manfaat pasti 65

MANFAAT PROGRAM JAMINAN PENSIUN SKEMA MANFAAT PASTI (PP 45 tahun 2015) 1 MANFAAT BERKALA Masa iur program Jaminan Pensiun minimal selama 15 tahun Manfaat minimum Rp 300 ribu (disesuaikan kenaikannya setiap tahun) Manfaat maksimum Rp 3,6 juta (disesuaikan kenaikannya setiap tahun) Formula manfaat = 1% x masa iur (dibagi 12 bulan) x rata-rata upah tertimbang 66

MANFAAT PROGRAM JAMINAN PENSIUN 2 MANFAAT SEKALIGUS Masa iur program Jaminan Pensiun kurang dari 15 tahun Formula manfaat = Akumulasi iuran + Hasil Pengembangan 67

The 1,00% 2,00% 3,00%

Implementasi Total Benefit melalui BPJS Incorporated Pengelolaan investasi yang profesional dan prudent untuk kepentingan peserta Proses dan Prosedur Investasi yang Benar Hasil investasi yang bertumbuh dan berkelanjutan (long term stability and reliability) Pendekatan Total value relationship Transportation Benefits Financial Benefits BPJS TK Inc. Health Benefits Kemudahan akses pada transportasi publik Hasil pengembangan dana yang tinggi Klinik pada kantung kantung pekerja di seluruh wilayah Bisnis Resiprokal Pendekatan Investasi dengan memperhatikan dampak Sosial dan Lingkungan Pendirian 3 subsidiari Housing Benefits Food Benefits Sebaran merata untuk penyediaan pangan murah untuk pekerja Perumahan terjangkau untuk pekerja

Terima Kasih Gedung BPJS Ketenagakerjaan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 T (021) 520 7797 F (021) 520 2310 www.bpjsketenagakerjaan.go.id The