PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE

KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA PERAWAT KONTRAK DIBANDINGKAN PERAWAT TETAP ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HuBunGan mutu PelaYanan PeraWaT dengan TinGkaT kepuasan Pasien rawat inap di rumah sakit dr. soediran mangun sumarso WOnOGiri TaHun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

PERBEDAAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN UMUM DAN KEPEMILIKAN KIS PADA LANSIA DI PUSKESMAS DAU MALANG ABSTRAK

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DAN NON BPJS PADA MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA dr. S. HARDJOLUKITO BANTUL

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

KECEPATAN WAKTU PELAYANAN RUMAH SAKIT BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN SPEED OF SERVICE TIME IN HOSPITAL AFFECT THE PATIENT SATISFACTION ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

PERBEDAAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG UGD DENGAN RAWAT INAP PUSKESMAS DAU MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KEMBALI DI RUANG RAWAT JALAN RSI SAKINAH MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional. Rumah sakit sebagai salah satu sistem pelayanan, rehabilitasi medik, dan pelayanan perawatan.

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PATIENT SATISFACTION BPJS OVERVIEW OF HEALTH SERVICES

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. Iin Rachmawati*, Wiwik Afridah** UNUSA, FKK, Prodi SI Keperawatan, Jl.

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE KEDIRI TAHUN 2008

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

Wijono, D., Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga. University Press, Surabaya. Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS KELAS III DI RSUD KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

BAB I PENDAHULUAN. kesembuhan dan pemulihan status kesehatan. Bersama dengan itu klien sekarang

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN ANC

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

A W Suranto Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNS

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

166 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI IGD PONEK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Gin, Ichimaru Definisi Perawat. Diakses Pada tanggal 28 November 2013 Jam WIB.

PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. (Quality of Nursing Care with Patients Satisfaction Level)

Patricia Dhiana Paramina SE MM 1 Munawaroh 2. Ekonomi, Universitas Pandanaran

PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PADA SISWA ANGGOTA HIZBUL WATHAN DI SMA MUHAMMADIYAH GOMBONG

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

STUDI KOMPARASI PELAKSANAAN DISCHARGE PI.,/INNING OLEH PERAWAT DI BANGSAL MULTAT.ANI DAN MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAII YOGYAKARTA

Transkripsi:

Volume 3, 2, Desember, 2010 PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS. BAPTIS BATU Erlin Kurnia Diba Yusanto ABSTRACT Background : The differences of the satisfaction level among emergency and non emergency patient family become one of important problems in Emergency Unit Batu Baptist Hospital. The purpose of this research is for comparing the satisfaction level among emergency and non emergency patients family to the health service quality given by Emergency Unit at Batu Baptist Hospital. Method : this research was comparative study. The population are all of the patient family in Emergency Unit. The quantity of the sample are 100 respondences that was taken by accidental sampling. The independent variable is health service quality. The dependent variable was satifaction level of emergency and non emergency patient is family.the data was analized by Wilcoxon Test with mean level 0,05. The result of this research showed that there was no difference of satisfaction level between emergency and non emergency patients family. The result of statistic test Wilcoxon is p = 0,465 and p, so that H 0 is accepted. Conclusion : The conclusion of this research is the same satisfaction between emergency and non emergency patient family. It is very satisfy result so that the health service quality at Emergency Unit in Batu Baptist Hospital have been suitable with the patient and customer hopes. Key word : The satisfaction of emergency and non emergency patient is family, health service quality, Emergency Unit. PENDAHULUAN pelayanan kesehatan ini terdiri dari aplikasi ilmu kedokteran dan teknologi dalam suatu cara, yang memaksimalkan manfaatnya terhadap kesehatan tanpa menambah resikonya. Salah Satu aplikasi pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk pelayanan keperawatan yang dilakukan di ruang Unit Gawat Darurat. Keperawatan juga membantu individu melakukan terapi yang ditentukan dan menjadi mandiri sesegera mungkin (Carpenito, 2000). Oleh karenanya, derajat mutu pelayanan yang disediakan diharapkan memberikan keseimbangan yang paling baik antara resiko dan manfaat. Di ruangan Unit Gawat Darurat dibutuhkan pelayanan yang cepat, tepat dan benar serta memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang baik. Karena pelayanan di Unit Gawat Darurat ini membutuhkan prioritas dan penilaian klinis pasien. pada pasien gawat darurat tentu lebih diprioritaskan daripada pasien gawat non darurat. Pasien gawat adalah pasien yang mengancam jiwa seseorang yang perlu dievaluasi dan penanganan segera. Dalam pelayanannya perawat harus mampu memberikan kepuasan kepada pasien dengan memberikan pelayanan yang bermutu tanpa membedakan gawat darurat maupun gawat non darurat. Dengan tidak hanya melihat dari segi finansial untuk keuntungan rumah sakit. Karena pasien datang mencari kesembuhan dan kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diberikan rumah sakit kepadanya. Berdasarkan data Rekam Medik Rumah Sakit Baptis Batu, pasien Unit Gawat Darurat pada tahun 2007 adalah sejumlah 4.825 pasien yang terdiri dari 1.951 pasien gawat darurat dan 2.874 pasien gawat non darurat. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan 85

Volume 3, 2, Desember, 2010 memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. diberikan tanpa membedakan status ekonomi, sosial, budaya maupun akses lainnya. kesehatan yang bermutu juga diberikan tanpa membedakan pasien gawat darurat maupun gawat non darurat. Diharapkan pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap keluarga pasien gawat darurat maupun gawat non darurat di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Baptis Batu memberikan output kepuasan yang sama. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian komparatif. Penelitian komparatif difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap efek pada kelompok subyek tanpa adanya suatu perlakuan atau rekayasa dari peneliti. Populasinya adalah seluruh keluarga pasien UGD baik gawat darurat maupun gawat non darurat. Besar sampelnya 50 keluarga pasien gawat darurat dan 50 keluarga pasien gawat non darurat. Penelitian ini menggunakan teknik consecutive Sampling, Uji Mann Whitney untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan antara variabel 1 dan variabel 2. HASIL PENELITIAN 1. Data Umum 1.1 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat di UGD RS Baptis Batu Jenis Prosent Frekuensi Kelamin ase 1 Laki-laki 66 66 % 2 Perempuan 34 34 % Jumlah 100 100 % 1.2 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia pada Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat di UGD RS Baptis Batu Usia 1 16 25 3 3 % 2 26 35 15 15 % 3 36 45 52 52 % 4 46 55 28 25 % 5 56 ke atas 2 2 % Jumlah 100 100 % Berdasarkan dari data di atas disimpulkan bahwa lebih dari 50 % responden berusia 36 45 tahun yaitu sebanyak 52 responden (52 %). 1.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Keluarga Batu Pendidikan Frekuensi Prose ntase 1 SD 62 62 % 2 SLTP 12 12 % 3 SLTA 17 17 % 4 Akademik / 9 9 % Perg. Tinggi Jumlah 100 100 % Berdasarkan dari data di atas disimpulkan bahwa lebih dari 50 % responden memiliki pendidikan SD yaitu sebanyak 62 responden (62 %). 2. Data Khusus 2.1 Kepuasan keluarga pasien gawat kesehatan di UGD RS Baptis Batu Tabel 1 Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Dokter Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa lebih dari 50 % responden adalah laki-laki yaitu sejumlah 66 responden (66 %). 86

Volume 3, 2, Desember, 2010 Gawat Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Dokter 1 Tidak 0 0 % 3 3 6 % 4 Sangat 47 94 % keluarga pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek dokter di UGD RS Baptis Batu, mayoritas responden memberikan penilaian sangat puas dengan prosentase 94 % atau sebanyak 47 responden. 2) Kepuasan keluarga pasien gawat kesehatan ditinjau dari aspek perawat. Tabel 2 Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Perawat Gawat Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Perawat Prosentas Frekuensi e 1 Tidak 0 0 % 3 11 22 % 4 Sangat 39 78 % keluarga pasien gawat darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek Perawat, sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas dengan jumlah 39 responden (78 %). 3) Kepuasan keluarga pasien gawat kesehatan ditinjau dari aspek kecepatan pelayanan penunjang. Tabel 3 Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Kecepatan Penunjang Gawat Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Kecepatan Penunjang 1 Tidak 0 0 % 2 Kurang 1 2 % 3 9 18 % 4 Sangat 40 80 % keluarga pasien gawat darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek kecepatan pelayanan penunjang sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas dengan jumlah 40 responden (80 %). 4) Kepuasan keluarga pasien gawat kesehatan ditinjau dari aspek sarana dan prasarana. Tabel 4 Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Sarana dan Prasarana. 87

Volume 3, 2, Desember, 2010 Gawat Darurat Terhadap Ditinjau Dari Sarana dan Prasarana 1 Tidak 0 0 % 3 5 10 % 4 Sangat 45 90 % keluarga pasien gawat darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek dokter di UGD RS Baptis Batu, ditinjau dari aspek sarana dan prasarana mayoritas responden memberikan penilaian sangat puas dengan 45 responden (90 %). 2.2 Kepuasan keluarga pasien gawat non kesehatan di UGD RS Baptis Batu 1) Kepuasan keluarga pasien gawat non kesehatan ditinjau dari aspek dokter. Tabel 1 Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Dokter Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Dokter 1 Tidak 0 0 % 3 9 18 % 4 Sangat 41 82 % keluarga pasien gawat non darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek dokter, sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas dengan 41 responden (82 %). 2) Kepuasan keluarga pasien non gawat kesehatan ditinjau dari aspek perawat. Tabel 2 Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Perawat Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Perawat 1 Tidak 0 0 % 3 8 16 % 4 Sangat 42 84 % keluarga pasien gawat non darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek Perawat, sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas yaitu sejumlah 42 responden (84 %). 3) Kepuasan keluarga pasien gawat non kesehatan ditinjau dari aspek kecepatan pelayanan penunjang. Tabel 3 Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Kecepatan Sarana Penunjang 88

Volume 3, 2, Desember, 2010 Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Kecepatan Sarana Penunjang 1 Tidak 0 0 % 3 10 20 % 4 Sangat 40 80 % keluarga pasien gawat non darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek kecepatan sarana penunjang sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas dengan jumlah 40 responden (80 %). 3) Kepuasan keluarga pasien gawat non kesehatan ditinjau dari aspek sarana dan prasarana. Tabel 4 Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Aspek Sarana dan Prasarana. Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau Dari Sarana dan Prasarana 1 Tidak 0 0 % 3 5 10 % 4 Sangat 45 90 % keluarga pasien gawat non darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek dokter di UGD RS Baptis Batu, ditinjau dari aspek sarana dan prasarana mayoritas responden memberikan penilaian sangat puas dengan 45 responden (90 %). 2.3 Perbandingan Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap di UGD RS Baptis Batu Tabel 1 Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap di UGD RS Baptis Batu No Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap di UGD RS Baptis Batu Sangat Kurang 1 Gawat Darurat 29 21 0 0 2 Gawat Non Darurat 34 15 1 0 Tidak hasil yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan keluarga pasien gawat darurat adalah sangat puas = 29 responden, puas 21 responden, kurang puas 0 responden, tidak puas 0 responden. Sedangkan tingkat kepuasan keluarga pasien gawat non darurat adalah sangat puas = 34 responden, puas 15 responden, kurang puas 1 responden, tidak puas 0 responden. 2.4 Aspek yang dinilai kurang oleh responden yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan keluarga pasien Berdasarkan prosentase penilaian responden terhadap 89

Volume 3, 2, Desember, 2010 di unit gawat darurat Rumah Sakit Baptis Batu didapatkan bahwa penilaian relative paling rendah diberikan kepada pelayanan dokter dalam meringankan keluhan yaitu 87,5 %.Tentang kepuasan terhadap perhatian dokter selama di UGD yaitu 88,5 %.Kepuasan terhadap dokter yang menangani keluarga yaitu 89.5 %. PEMBAHASAN 1. Kepuasan Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau dari Aspek Dokter Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepuasan keluarga pasien gawat darurat dan gawat non kesehatan ditinjau dari aspek dokter sebagian besar memberikan penilaian sangat puas yaitu sejumlah 47 responden ( 94%)untuk keluarga pasien gawat darurat dan sejumlah 41 responden ( 82%) untuk keluarga pasien gawat non darurat. Secara teoritis menunjukkan bahwa aspek dokter yang meliputi kompetensi, empati dan keandalan adalah sangat penting dan dibutuhkan pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan (Supriyanto, 2003). Hal ini menunjukkan bahawa pelayanan yang diberikan oleh dokter di UGD RS Baptis Batu pada pasien pengguna jasa layanan sudah seperti apa yang diharapkan dan diinginkan pasien. Karena selain sikap dokter yang ramah, sabar, hati-hati dan cekatan dalam menangani pasien, dokter di UGD RS Baptis Batu juga selalu mendengarkan setiap keluhan pasien dan memberikan jawaban dengan jelas atas pertanyaan yang diajukan oleh pasien sehubungan dengan kesehatannya. Hasilnya, meskipun sangat banyak jumlah pasien yang harus dilayani oleh dokter, tapi karena sikap dan tindakan yang diberikan oleh dokter sesuai dengan apa yang diinginkan pasien, maka keluarga pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter di UGD RS Baptis Batu. 2. Kepuasan Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau dari Aspek Perawat Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepuasan keluarga pasien gawat darurat dan gawat non kesehatan ditinjau dari aspek perawat sebagian besar memberikan penilaian sangat puas yaitu sejumlah 39 responden ( 78 %) untuk keluarga pasien gawat darurat dan sejumlah 42 responden ( 84 %) untuk keluarga pasien gawat non darurat. Menurut Supriyanto (2003) bahwa kecepatan, respon dan kerjasama perawat dalam membantu menyelesaikan masalah pasien adalah sangat penting. Karena perawat merupakan salah satu petugas kesehatan yang paling dekat dengan pasien dalam hal pemberian pelayanan kesehatan. Selain ramah, sabar juga terampil dalam memberikan tindakan keperawatan, perawat di UGD RS Baptis Batu juga memperhatikan setiap keluhan yang disampaikan oleh pasien. Sehingga keluarga pasien yang datang memberikan penilaian sangat puas terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat. 3. Kepuasan Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau dari Aspek Kecepatan Sarana Penunjang Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga pasien gawat darurat maupun gawat non darurat memberikan penilaian sangat puas terhadap kecepatan pelayanan penunjang yaitu sangat puas terhadap kecepatan pelayanan penunjang yaitu keluarga pasien gawat darurat sejumlah 40 responden ( 80%) dan keluarga pasien gawat non darurat sejumlah 40 responden ( 80 %). Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diharapkan dan diperlukan pasien sesuai kebutuhannya dapat dipenuhi (Supriyanto, 2003). Karena kecepatan pelayanan penunjang kesehatan seperti pelayanan petugas laboratorium, radiologi sangat mempengaruhi kepuasan keluarga pasien dari segi faktor internal. 90

Volume 3, 2, Desember, 2010 Untuk memberikan pelayanan sesuai yang diinginkan oleh keluarga pasien, petugas laboratorium RS Baptis Batu memberikan pelayanan dengan cepat dan teliti. Di samping itu petugas radiologipun juga cepat, terampil, hati-hati dan ramah dalam memberikan pelayanan. Sehingga keluarga pasien merasa sangat puas terhadap setiap pelayanan yang diberikan oleh sarana penunjang kesehatan. 4. Kepuasan Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat Terhadap Ditinjau dari Aspek Sarana dan Prasarana Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh mayoritas keluarga pasien pengguna jasa pelayanan kesehatan memberikan penilaian sangat puas terhadap kualitas sarana dan prasarana kesehatan dengan jumlah 45 responden ( 90%) keluarga pasien gawat darurat dan 45 responden ( 90%) keluarga pasien gawat non darurat. Menurut Azwar (1996) ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kesehatan merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Karena sarana dan prasarana yang memadai akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, keluarga pasien gawat darurat dan gawat non darurat memberikan penilaian sangat puas terhadap kualitas sarana dan prasarana kesehatan di UGD RS Baptis Batu. Di UGD RS Baptis Batu pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan seperti penggunaan peralatan selama tindakan keperawatan yang lengkap, laboratorium dan foto ronsen, karena fasilitas pelayanan tersebut sudah tersedia dalam lingkup RS Baptis Batu. Fasilitas yang diberikan oleh Rumah Sakit Baptis Batu ini membuat keluarga pasien merasa sangat puas terhadap sarana dan prasarana yang tersedia. 5. Kepuasan Gawat Darurat dan Gawat Non Darurat terhadap di UGD RS Baptis Batu Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh tingkat kepuasan keluarga baik keluarga pasien gawat darurat maupun keluarga pasien gawat non darurat memberikan penilaian kepuasan yang sama yaitu sangat puas terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diberikan khususnya di UGD RS Baptis Batu. Test Statistics b Dengan Menggunakan Mann Whitney Kepuasan Mann- Whitney U Wilcoxon W Z Asymp Sig (2-tailed) 1135.500.2410.500 -.941.347 Didapatkan hasil signifikan 0,347 yang berarti tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara keluarga pasien gawat darurat dan keluarga pasien gawat non darurat terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diberikan di UGD RS Baptis Batu. Menurut Djoko Wiyono (2000), kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan kesimpulan dari interkasi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, keluarga pasien gawat darurat maupun keluarga pasien non gawat darurat memberikan penilaian yang sama yaitu sangat puas terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diberikan di UGD RS Baptis Batu. Pelanggan sangat puas terhadap kinerja yang diberikan baik dari aspek tenaga (perawat, dokter, petugas laboratorium, petugas radiologi) maupun dari aspek peralatannya (sarana dan prasarana). Hasil yang dirasakan sesuai dengan harapannya. 6. Aspek Yang Dinilai Kurang Dari Responden Ditinjau Dari Aspek Dokter Dari hasil prosentase penilaian responden terhadap mutu pelayanan kesehatan didapatkan penilaian relatif paling rendah 87,5 % saat dokter meringankan keluhan pasien.kepuasan keluarga pasien terhadap 91

Volume 3, 2, Desember, 2010 perhatian dokter selama di UGD 88,5 %.Kepuasan terhadap dokter yang menangani keluarga yaitu 89.5 %. Secara teoritis kompetensi, empati, dan keandalan sangat dibutuhkan pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan (supriyanto, 2003). Secara umum penilaian responden terhadap mutu pelayanan kesehatan di unit gawat darurat sudah seperti apa yang diharapkan dan diinginkan pasien. Hanya saja prosentase terendah responden berikan ditinjau dari aspek dokter. Dalam hal ini bisa terjadi adanya kurangnya penjelasan dokter kepada pasien saat dokter akan melakukan tindakan medis. Sikap ini yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan keluarga pasien. Komunikasi yang terapeutik, sikap yang ramah seharusnya diberikan saat dokter melakukan tindakan medis kepada klien. Selain kepuasan pelanggan, pelayanan yang prima dapat memberikan outcame yang positip bagi Rumah Sakit. KESIMPULAN 1. Tingkat kepuasan keluarga pasien gawat kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek dokter, aspek perawat, aspek kecepatan pelayanan penunjang dan juga aspek sarana prasarana sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas yaitu sebanyak 47 responden (94 %) dari aspek dokter, 39 responden (78 %) dari aspek perawat, 40 responden (80 %) dari aspek kecepatan pelayanan penunjang dan 45 responden (90 %) dari aspek sarana dan prasarana. 2. Tingkat kepuasan keluarga pasien gawat non kesehatan di UGD RS Baptis Batu ditinjau dari aspek dokter, aspek perawat, aspek kecepatan pelayanan penunjang dan juga aspek sarana prasarana sebagian besar responden memberikan penilaian sangat puas yaitu sebanyak 41 responden (82 %) dari aspek dokter, 42 responden (84 %) dari aspek perawat, 40 responden (80 %) dari aspek kecepatan pelayanan penunjang dan 45 responden (90 %) dari aspek sarana dan prasarana. 3. Tingkat kepuasan keluarga pasien gawat darurat dan keluarga pasien gawat non kesehatan di UGD RS Baptis Batu adalah sama yaitu memberikan penilaian sangat puas. Didapatkan nilai probiotik = 0,465 yang berarti tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara keluarga pasien gawat darurat dan keluarga pasien gawat non kesehatan yang diberikan di UGD Rumah Sakit Baptis Batu. DAFTAR PUSTAKA Ari Kunto, S, (1998). Proses dan Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Boswick, John A Jr, (1997). Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC. Carpenito, Lynda Juall, (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC. Djoko Wijono, (2000). Manajemen Teori Strategi dan Aplikasi Vol I. Surabaya : Airlangga Universitas Press. Efendi, Nasrul (1998).Dasar Dasar Keperawatan Masyarakat. Jakarta:EGC Hidayat, Aziz Alimul, (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hidayat, Aziz Alimul, (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilimiah. Jakarta : Salemba Medika. Jastremski, Michael S, (1996). Prosedur Kedaruratan. Jakarta : EGC. Martin A, (1992). Strategi Terpadu. Jakarta : Pelkesi. Muninjaya, G, (1999). Manajemen. Jakarta : EGC. Muriel, Skeet, (1993). Emergency Procedurers and First Aid For Nurses. Edisi 2. Jakarta : EGC. Nasution, (2000). Metode Riset. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Notoatmodjo, (1993). Manajemen. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, (2002). Metodologi Penelitian Kesahatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nursalam dan Pariani, S, (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset 92

Volume 3, 2, Desember, 2010 Keperawatan. Jakarta : CV. Agung Seto. Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keparawatan. Surabaya : Salemba Medika. Pohan, Imbalo, S, (2006). Jaminan Layanan : Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta : EGC. Sugiono, (2000). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. Supranto, J, (1997). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : PT. Rinaksa Cipta. Sulastomo, (2003). Manajemen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Swansburg, Russel. C, (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC Tabrani, Rab, (1998). Agenda Gawat Darurat. Jilid I. Bandung. 93