DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN.. CATATAN DOSEN PEMBIMBING.. HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA.. DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM. ABSTRACK DESAIN PREMIS.. i ii iii iv v vii xi xiv xv xvi xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.1.1 Yogyakarta Kota Sejuta Buku... 1 1.1.2 Perpustakaan (Alternatif) Masyarakat Kota Yogyakarta. 1 1.1.3. Mengikis Kemiskinan Intelektual. 3 1.1.4. Fasilitas Perpustakaan Yang Monoton.. 3 1.1.5. Menyejukan Ruangan Dengan Air.. 4 1.1.6. Manfaat Elemen Air.. 5 1.2. Rumusan Permasalahan.. 6 1.2.1 Permasalahan Umum.. 6 1.2.2 Permasalahan Khusus. 6 1.3. Tujuan Dan Sasaran... 6 1.3.1 Tujuan. 6 1.3.2 Sasaran.. 7 1.4 Spesifikasi Proyek. 7 1.4.1 Lokasi Site. 7 1.4.2 Alasan Pemilihan Site.. 8 1.4.3 Data Site 9 1.5 Sistematika Penulisan 10 1.6 Keaslian Penulisan. 11 1.7 Kerangka Pola Pikir.. 12 vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Taman Baca 13 2.1.1 Pengertian Taman Baca.. 13 2.2.2 Taman Bermain. 13 2.2.3 Taman Balajar 13 2.2 Tinjauan Perputakaan 14 2.2.1 Pengertian Perpustakaan Umum 14 2.2.2 Fungsi Perpustakaan.. 15 2.2.3 Bentuk Kegiatan. 16 2.2.4 Pelaku Kegiatan. 18 2.2.5 Sistem Pelayanan..... 19 2.3 Tinjauan Elemen Air...... 21 2.3.1 Elemen Air Dalam Perancangan.... 22 2.3.2 Fungsi Elemen Air. 22 2.3.3 Bentuk Dan Karakteristik Air 23 2.3.4 Visual Air Sebagai Unsur Perancangan 29 2.3.5 Klasifikasi Dan Efek Air 32 2.3.6 Elemen Pendukung Display Air.. 37 2.3.7 Bentuk Dan Seni Air Mancur 38 2.4 Tinjauan Rekreatif. 40 2.4.1 Pengertian Rekreatif.. 40 2.4.2 Tuntutan Kegiatan Rekreatif. 41 2.4.3 Kegiatan Rekreasi. 41 2.4.4 Rekreatif Dengan Air. 42 2.5 Tinjauan Ruang Dalam. 43 2.6. Tinjauan Ruang Luar. 44 2.6.1 Ruang Terbuka.. 44 2.6.2 Ruang Tebuka ditinjau dari Bentuknya.. 45 2.6.2 Ruang Terbuka ditinjau dari Sifatnya. 45 2.7 Studi Kasus Penggunaan Elemen Air. 60 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Pembahasaan.. 67 3.2 Metode Pengujian Rancangan. 69 viii
BAB IV ANALISIS 4.1 Ruang 70 4.1.1 Kegiatan Yang Diwadahi 70 4.2.2 Kebutuhan Ruang... 70 4.2.3 Alur Kegiatan Bangunan 73 4.2.4 Besaran Ruang.. 75 4.3. Syarat Kenyamanan Ruang. 79 4.4 Analisis Pemanfaatan Air Sebagai Karakter Rekreatif Pada Tapak 80 4.4.1 Analisis Dari Aspek Visual 80 4.4.1.1 Analisis Air Dapat Menciptakan Suasana Yang Beragam 80 4.4.1.2 Analisis Air Sebagai Pusat Perhatian 84 4.4.1.3 Analisis Air Dapat Menyembunyikan Pandangan Yang Tidak Diharapkan. 84 4.4.2 Analisis Dari Aspek Termal.. 87 4.4.2.1 Analisis Air Mampu Mengurangi Suhu Pada Tapak. 87 4.4.3 Analisis Dari Aspek Akustik. 90 4.4.3.1 Analisis Air Mampu Mempengaruhi Emosi Pengunjung 90 4.4.3.2 Analisis Air Dapat Sebagai Filter Kebisingan 93 4.4.3 Contoh Atraksi Air. 97 4.5 Analisis Tata Ruang Luar. 98 4.5.1 Zoning Site. 98 4.5.2 Analisa Ruang luar... 100 BAB V KONSEP 5.1 Konsep Gubahan Massa... 111 5.2 Tranpormasi bentuk.. 112 5.3 Konsep Ruang Luar.. 114 5.4 Konsep Air Pada Area Membaca 115 5.5 Konsep Air Pada Area Komersil.. 119 5.6 Konsep Air Sebagai Pusat Perhatian.. 120 5.7 Konsep Fasad Bangunan. 121 ix
BAB VI SKEMATIK DESAIN 6.1 Site Plan. 126 6.2 Denah lantai 1..... 127 6.3 Denah lantai 2... 128 6.4 Potongan... 129 6.5 Tampak.. 130 6.6 Detail.. 131 PENUTUP.. 132 DAFTAR PUSTAKA 133 HASIL RANCANGAN x
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Lokasi site. 8 Gambar II.1a Bentuk Fisik Air. 24 Gambar II.1b Bentuk Aliran Air 24 Gambar II.2 Permukaan Air Tenang.. 25 Gambar II.3 Permukaan Air Bergelombang.. 25 Gambar II.4 Air sebagai pembentuk Bidang. 26 Gambar II.5 Gerak Statis Air... 26 Gambar II.6 Gerakan air sebagai pembentuk Tekstur. 27 Gambar II.7 Janis suara air. 28 Gambar II.8 Efek suara yang ditimbulkan. 28 Gambar II.9 Air Sebagai Filter. 29 Gambar II.10 Air Sebagai Penetral. 29 Gambar II.11 Kesan dan Karakter ALiran air 30 Gambar II.12 Jenis Pancaran Air 30 Gambar II.13 Jenis Air Mancur.. 31 Gambar II.14 Still Water.. 33 Gambar II. 15 Free Falling. 35 Gambar II.16 Flowing.. 36 Gambar II.17 Cascading. 36 Gambar II.18 Spouting Water. 37 Gambar II.19 Skala sebagai Elemen Ruang Luar... 47 Gambar II.20 Dinding dari beton cetak dengan pola khusus.. 49 Gambar II.21 Tekstur membedakan ruang gerak dan ruang statis 50 Gambar II.22 Tekstur pada kawasan yang bersifat rekreatif.. 50 Gambar II.23 Lingkaran menjadi bentuk organik.. 52 Gambar II.24 segiempat menjadi bentuk gridion.. 52 Gambar II.25 Bidang alas dengan sifat bahan yang berbeda. 53 Gambar II.26 Bidang alas dengan perbedaan tinggi lantai. 54 Gambar II.27 Dinding Sebagai Pembatas Ruang 55 Gambar II.28 Jalur melalui ruang... 56 Gambar II.29 jalur memotong ruang.. 56 Gambar II.30 Jalur berakhir pada ruang 57 Gambar II.31 pencapaian frontal 58 xi
Gambar II.32 pencapaian samping 58 Gambar II.33 Pencapaian spiral 59 Gambar II.34 Pola sirkulasi dalam pencapaian ruang. 59 Gambar II.35 Falling Water House. 60 Gambar II.36 KKL- Center di Lucerne 61 Gambar II.37 North Shore Riverfront Park di Pittsburgh. 62 Gambar II.38 National Museum of The American Indian di Washingtong.. 62 Gambar II.39 Fountain of Wealth 63 Gambar II.40 Volcano Fountain.. 64 Gambar II.41 Oval Fountain 65 Gambar II.42 Peterhof Fountain. 66 Gambar IV.1 Still Water 81 Gambar IV.2 Free Falling Water. 81 Gambar IV.3 Flowing Water 82 Gambar IV.4 Cascading water.. 82 Gambar IV.5 Spounting water. 83 Gambar IV.6 Analisia air sebagai pusat perhatian 84 Gambar IV.7 Analisis Flowing water terhadap pandangan. 85 Gambar IV.8 Analisis Free Falling Water terhadap pandangan. 86 Gambar IV.9 Analisis Spounting water terhadap pandangan. 86 Gambar IV.10 Analisis Still Water terhadap pandangan. 87 Gambar IV.11 analisis Still water terhadap suhu.. 88 Gambar IV.12 Analisis Spounting water terhadap suhu.. 88 Gambar IV.13 Analisis semprotan air terhadap suhu.. 89 Gambar IV.14 Analisis Free Falling Water terhadap suhu.. 89 Gambar IV.15 Analisis cascading Water terhadap suhu.. 90 Gambar IV.16 Gemericik air 92 Gambar IV.17 Air yang mengalir... 93 Gambar IV.18 Analisis site terhadap kebisingan... 94 Gambar IV.19 Analisis free falling water terhadap kebisingan 95 Gambar IV.20 Analisis Spounting Water air terhadap kebisingan.. 96 Gambar IV.21 Still Water terhadap kebisingan.. 96 Gambar IV.22 Fountain Dance Show di Grand Indonesia West Mall. 97 Gambar IV.23 Fountain water 97 xii
Gambar IV.24 Batasan site 100 Gambar IV.25 Analisis vegatasi... 102 Gambar IV.26 Analisis jarak vegatasi... 103 Gambar IV.27 Jalur Tanaman Tepi Penyerap Kebisingan 104 Gambar IV.28 Contoh Pola Tanam RTH Jalur Pejalan Kaki 105 Gambar IV. 29 Akses menuju site 106 Gambar IV.30 Letak fixture air. 107 Gambar IV.31 Analisis distribusi air. 110 Gambar V.1 Transpormasi Bentuk.. 113 Gambar V.2 Konsep Ruang Luar. 114 Gambar V.3 Konsep Air Pada Area Membaca.. 115 Gambar V.4 Konsep air terhadap suhu 116 Gambar V.5 Konsep Air sebagai penurun suhu. 117 Gambar V.6 Konsep Air dengan Free falling water 118 Gambar V.7 Konsep Air pada area komersil.. 119 Gambar V.8 Konsep Air untuk mengurangi kebisingan. 120 Gambar V.9 Konsep Air sebagai pusat perhatian.. 120 Gambar V.10 Gelombang air 122 Gambar V.11 Konsep atap 122 Gambar V.12 Konsep hujan.. 123 Gambar V.13 Konsep embun 124 Gambar V.14 Konsep gelembung 125 Gambar VI.1 zona tapak.. 126 Gambar VI.2 Zona ruang lantai 1 127 Gambar VI.3 Zona ruang lantai 2 128 Gambar VI.4 Potongan A-A 129 Gambar VI.5 Potongan B-B 129 Gambar VI.6 Tampak Depan. 130 Gambar VI.7 Tampak Samping. 130 Gambar VI.8 Detail.. 131 xiii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan Jenis-jenis Perpustakaan 15 Tabel 3.1 Pengujian Rancangan. 69 Tabel 4.1 Basaran Ruang... 75 xiv
DAFTAR DIAGRAM Diagram I.1 Kerangka Pola Pikir. 12 Diagram II.1 Still Water. 33 Diagram II.2 Moving Water.. 34 Diagram IV.1 Alur kegiatan Pengelola 73 Diagram IV.2 Alur kegiatan staf pelayanan 73 Diagram IV. 3 Alur kegiatan pengunjung anak-anak 74 Diagram IV.4 Alur Kegiatan Pengunjung remaja.. 74 Diagram IV.5 Alur Kegiatan Pengunjung Dewasa 75 Diagram IV.6 Sistem Display air. 110 Diagram V.1 Gubahan Massa. 111 xv
DESAIN PREMIS Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah dua cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca dilakukan dari kertas, batu atau kapur di sebuah papan tulis, ataupun tampilan komputer. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri. Taman Baca merupakan tempat untuk mewadahi kegiatan membaca serta kegiatan yang lain yang terkait dengan buku dari anak-anak hingga dewasa. Taman Baca juga merupakan salah satu sarana penunjang minat baca masyarakat kerena Taman Baca banyak ditemukan di Yogyakarta di sekitar pemukiman penduduk. Sasarannya adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga keberadaan Taman Baca ini dapat menjadi alternatif penunjang dunia pendidikan yang menyediakan bahan pustaka yang lengkap serta dapat menjadi pemicu meningkatnya minat baca di kalangan masyarakat umum. Penggunaan elemen air pun bermacam-macam sesuai dengan konteks rekreatif itu sendiri yang berarti sesuatu yang tidak membasonkan. Air dapat menciptakan suasana yang atraktif / gembira ataupun tenang. Kegiatan yang atraktif dapat menciptakan suasana yang gembira pada pengunjung. Elemen air yang dapat menciptakan suasana tersebut adalah dengan menggunakan atraksi air dengan suara yang cukup keras agar menimbulkan kesan yang semarak, ramai, dam menggembirakan. Sedangkan suasana yang bersifat tenang adalah suasana untuk mencapai keheningan. Ketika seseorang sedang membaca maka keheningan sangat dibutuhkan untuk dapat berkonsentrasi dalam membaca. Suasana yang atraktif tersebut dapat diciptakan dengan penggunaan Free Falling Water dan Spounting Water, sedangkan untuk menciptakan suasana yang tenang dapt menggunakan Still Water, Cascading Water, dan Flowing Water yang tidak mengeluarkan suara yang kesar. xvii
Kehadiran elemen air bukan saja akan menunjang keindahan pada tapak tetapi juga untuk mengurangi kesan monoton. Sebagai elemen alam, air dapat menjadi perwujudan yang menonjol di dalam lansekap. Air dapat digunakan di kolam atau sebagai air mancur disebabkan oleh sifat-sifatnya yang dapat merefleksikan bayangan. Suara yang ditimbulakan juga cukup keras untuk mengundang rasa ingin tahu pada orang yang sadang melintas. Penggunaan Free Falling Water diletakan pada bangunan di dekat bukaan agar dapat berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Air yang mengalir dari atas ke bawah, ketika ditiup air maka akan menimbulkan keseujukan dan akan masuk ke dalam ruangan melalui bukaan. Free Falling ini juga dapat menjadi penutup pandangan yang tidak diharapkan yang akan mengganggu aktifitas di dalam ruangan. Sedangkan penggunaan untuk menyejukan ruang pada tapak digunakan Spounting Water dan Still Water. Spounting Water diletakan pada bagian depan yang juga berfungsi sebagai pusat perhatian. Cipratan air yang pada Spounting Water ini akan memberikan kesejukan pada tapak. Dan untuk penggunaan Still Water berupa kolam diletakan pada bagian timur dan barat bangunan. Karena untuk menyejukan penggunaan air ini memanfaatkan panas matahari untuk menguap sehingga udara akan menjadi lembab dan menimbulkan kesejukan. Penggunaan Falling Water dapat mengurangi kebisingan yang ditimbulkan. Hanya saja untuk kebisingan yang cukup tinggi seperti dari suara kendaraan Falling Water ini tidak terlalu membantu karena suara yang ditimbulkan oleh Falling Water tidak terlalu keras jika ketinggiannya rendah. Maka untuk Falling Water ini dapat diletakan pada area yang kebisingannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk Spounting Water, suara yang ditimbulkan cukup tinggi sehingga dapat menjadi filter kebisingan di area yang berdekatan dengan jalan. xviii