BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Sejarah TELKOM RisTI dimulai pada tahun 1979 yang ditandai dengan

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB 1 LATAR BELAKANG

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.(TELKOM) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Peneliatan Umum Sejarah Singkat Koperasi Telekomunikasi Seluler (KISEL)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

Untuk mengatasi kesenjangan fasilitas kesehatan, Pemerintah Indonesia telah menganjurkan untuk mengimplementasikan solusi e-health khususnya

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah e-business pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, CEO perusahaan IBM.

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses pengambilan keputusan selanjutnya. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan Badan Usaha

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Green Laundry Sejarah Green Laundry

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

PENDAHULUAN Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

1.3.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya mempengaruhi keseragaman dan konsistensi data. Data warehouse dapat

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Profil PT Telekomunkasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB II IDEATION PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016). Pangkalan data sebanyak 4399

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. perusahaan yang pertama kali mempergunakannnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Jelajah Biru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

. Baja Bahana Utama terletak di

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Smartphone di Indonesia. Sumber: Millward (2014)

BAB I PENDAHULUAN. layanan akses internet end to- end berkecepatan tinggi yang berbasis teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selalu menghadapi persaingan dari industri-industri yang sejenis. Persaingan antar

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

KATA PENGANTAR Analisis Inovasi Model Bisnis Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas (Studi Pada Bebek Garang tahun 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

BAB I PENDAHULUAN. (compact disc). Teknologi ini memang praktis baik dari segi biaya maupun

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Telkom mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan Innovation & Design Center (IDeC) Telkom merupakan salah satu unit bisnis pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Unit bisnis ini bergerak dalam pemberdayaan produk terbaru ataupun produk lama. Keberadaannya penting dalam menghadapi tren perkembangan bisnis teknologi dan informasi yang bergerak pesat. Bidang Digital Solutuion Ecosystem adalah bagian yang melakukan kegiatan riset dibidang inovasi IDeC, diawali dengan analisa trend dan kebutuhan customer/ potensial customer. Bidang Digital Solutioin Ecosystem memiliki divisi Laboratorium Digital Hospitality yang mempunyai fungsi dan tanggung jawab antara lain mengelola pelaksanaan analisa ecosystem business dengan menyusun perencanaan pengembangan servis & produk baru yang dibutuhkan melalui pengelolaan program-program pengembangan inovasi untuk menjamin ketersediaan dan kesiapan produk inovasi sebelum diserahkan ke tahapan pengembangan berikutnya. Kemudian mengelola pelaksanaan desain user experience penggunaan produk, dan merancang user interface sesuai desain user experience. Menganalisis kualitas porduk inovasi dan menemukan kekurangan yang ada agar dapat diperbaiki sehingga menjaga nilai yang merupakan keunggulan produk inovasi tersebut. Saat ini melalui bidang Digital Soulution Ecosystem, IDeC telah memproduksi sebuah aplikasi bernama Hi City yang diperuntukkan kepada para wisatawan yang akan berkkunjung ke kota- kota besar di Indonesia. Sebagai unit bisnis inovasi dari PT. Telkom, IDeC sampai saat ini terus memberikan kontribusi atas kemajuan

produk- produk keluaran Telkom. Apalagi pada saat ini merupakan masa perkembangan teknologi yang menuntut produk yang tepat guna dan beragam. 1.1.2 Visi dan Misi Innovation and Design Center (IDeC) Telkom mempunyai Visi : 1. Untuk menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service) yang unggul untuk meningkatkan nilai Telkom Group. Dan memiliki misi yaitu : 2. Memberdayakan implementasi infrastruktur dalam mencapai bisnis TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service) kelas dunia 1.1.3 Bidang Usaha Bidang usaha Innovation and Design Center (IDeC) Telkom adalah pengembangan produk aplikasi dan layanan berbasis jaringan (network based services), pengembangan infrastruktur jaringan untuk semua unit bisnis Telkom serta aktifitas riset lainnya yang dibutuhkan perusahaan yang meliputi : 1. Pengembangan produk baru yang bersifat: inovasi baru, pengembangan, modifikasi, peningkatan utilisasi dan optimalisasi. 2. Evaluasi dan rekayasa ulang terhadap produk yang telah diluncurkan, dari sisi teknologi dan teknologi produksi. 3. Pengembangan infrastruktur jaringan dalam mendukung pengembanan produk, layanan dan bisnis perusahaan berbasis jaringan termasuk pelaksanaan asesmen teknologi/ jaringan dan pemilihan teknologi yang diperlukan. 4. Pelaksanaan network review untuk peningkatan aspek interoperabilitas, integritas, utilisasi, kualitas, keandalan dan keamanan jaringan. 5. Perencanaan jaringan dalam bentuk master plan, strategic level network planning dan termasuk visi jaringan kedepan. 6. Jasa pengujian mencakup usaha yang terkait dengan quality assurance dan layanan sejenis lainnya untuk konsumen eksternal. 7. Jasa Kalibrasi alat ukur untuk kalangan internal maupun konsumen eksternal ii

8. Jasa Konsultasi dan assesmen dari sistem mutu internal Telkom ( CIQS ) dan para mitra. 1.1.4 Logo Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT. Telkomunikasi Indoensia sumber: www.telkom.co.id Setiap warna yang terdapat pada logo PT. Telkom memiliki filosofi warna sebagai berikut: 1. Merah yaitu berani, cinta, energi, dan ulet. Mencerminkan spirit PT. Telkom untuk selalu optimis, dan berani dalam menghadapi tantangan, dan perusahaan. 2. Putih yaitu suci, damai, cahaya, dan bersatu. Mencerminkan spirit PT. Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. 3. Hitam yaitu terdapat pada warna dasar, melambangkan kemauan keras. 4. Abu- abu yaitu merupakan warna transisi, melambangkan teknologi. 1.2 Latar Belakang Penelitian Berawal dari ambisi menghubungkan seluruh masyarakat dunia, teknologi kini menjadi sebuah kebutuhan dan keluaran terbarunya selalu ditunggu- tunggu. Salah satu produk yang sangat pesat perkembangannya adalah produk aplikasi gadget. Menurut data yang diperoleh dari App Annie yang merupakan perusahaan analisis aplikasi mobile dan MEF yang merupakan asosiasi konten dan bisnis iii

mobile menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah download aplikasi di Indonesia meningkat sejumlah 70% dari tahun 2013 ke 2014. Berikut merupakan data pertumbuhan jumlah download dunia. Gambar 1.2 Emerging Markets Drive Download Growth Sumber : Laporan Kemunculan dan Pertumbuhan Pasar Pada Ekonomi Aplikasi Global milik App Annie dan MEF 2014 Salah satu aplikasi yang ikut hadir pada periode tersebut adalah Hi City. Hi City merupakan aplikasi yang dihasilkan oleh badan inovasi Telkom yaitu IDeC (Innovation and Design Center). Aplikasi ini merupakan solusi kepada para wisatawan yang sering menghadapi masalah seperti tersesat, kesulitan menemukan destinasi tempat, kurang memperoleh informasi dan tidak terkendalinya budget selama masa liburan pada kota- kota di Indonesia. Aplikasi ini menyuguhkan solusi yang memungkinkan pengguna untuk dapat memilih destinasi liburan, tempat ATM, lokasi ibadah serta hotel sesuai dengan budget yang dimiliki. Sehingga para wisatawan dapat mengoptimalkan waktu dan memiliki pengeluaran yang lebih efisien. Hi City sendiri saat ini terbagi menjadi beberapa aplikasi sesuai kota- kotanya antara lain : Hi Medan, Hi Padang, Hi Bandung, Hi Solo, Hi Jogja, Hi Lombok, dan Hi Bali. iv

Gambar 1.3 Aplikasi- Aplikasi Dari Hi City Sesuai Masing- Masing Kota Sumber : 7 Aplikasi Hi City Berikut salah satu tampilan dari aplikasi Hi Bandung. v

Gambar 1.4 Tampilan Aplikasi Hi Bandung Sumber : Aplikasi Hi Lombok Divisi Digital Hospitality sebagai divisi pengembang aplikasi Hi City memiliki target download tertentu pada aplikasi Hi City. Tetapi sebuah kendala terjadi, jumlah download yang didapatkan dari keseluruhan aplikasi ini tidak mencapai target yang diinginkan. Wawancara khusus yang dilakukan kepada Manajer Digital Hospitality, Bapak Bengris Pasaribu mengungkapkan kesulitan pencapaian download memang terjadi pada seluruh aplikasi Hi City. Berikut data pencapaian download Hi City mulai dari Januari 2014 sampai Oktober 2015 : vi

DATA PENCAPAIAN DOWNLOAD HI CITY Pencapaian Download, 23.581 (2%) Target Download Yang Belum dicapai, 976.419 (98%) Gambar 1.5 Data Pencapaian Download Hi City Sumber : Database Digital Hospitality Data Download Hi City Per Masing- masing Kota Januari 2014- Oktober 2015 5676, (24%) 2910, (12%) 12892, (55%) 617, (3%) 617, (2%) 159, (1%) 710, (3%) Hi Bandung Hi Solo Hi Padang Hi Medan Hi Lombok Hi Jogja Hi Bali Gambar 1.6 Data Download Hi City Januari 2014- Oktober 2015 Sumber : Database Digital Hospitality Gambar 1.5 menjelaskan bahwa pencapaian download Hi City jauh dari target yaitu hanya mendapatkan 23.581 download dari target 1.000.000 atau hanya mencapai 2% dari total target. Kemudian gambar 1.6 menjelaskan secara rinci data download Hi City di masing- masing kota. Wawancara yang dilakukan kepada Bapak Bengris vii

Pasaribu yang merupakan Manajer dari divisi Digital Hospitality tersebut kemudian menjelaskan permasalahan yang terjadi pada aplikasi ini, yaitu target download yang tidak tercapai menyebabkan kesulitan dalam memperoleh pemasukan dari Hi City. Digital Hospitality membutuhkan ide dan rancangan agar meningkatkan pemasukan dana melalui aplikasi Hi City karena pada dasarnya aplikasi ini berjalan tidak mungkin tanpa biaya, kemudian dapat diterapkan ke dalam aplikasi Hi City yang rencananya akan dijadikan menjadi satu aplikasi pada tahun 2016 mendatang. Masalah diatas menjelaskan bahwa IDeC memerlukan strategi pengembangan bisnis yang baru agar dapat mendorong jumlah download dan meningkatkan pemasukan aplikasi Hi City. Salah satu cara dalam proses pengembangan bisnis adalah dengan melakukan sebuah pemodelan yang memungkinkan sebuah produk untuk mendeskribsikan proses bisnisnya dan pendekatan model bisnis pada penelitian ini adalah Business Model Canvas. Pengembangan bisnis ini tepat dilakukan kepada aplikasi Hi City yang akan dijadikan menjadi satu aplikasi pada tahun 2016. Terdapat Sembilan elemen dalam Business Model Canvas: Customer Segment, Customer Relationship, Channel, Revenue Stream, Value Propositions, Key Activities, Key Resources, Cost Structure, dan Key Partners. Alasan dipilihnya Business Model Canvas adalah karena : 1. Business Model Canvas adalah model bisnis yang paling terkenal dan paling banyak digunakan saat ini (Field, 2013). 2. Business Model Canvas merupakan salah satu model bisnis yang paling baru (Field, 2013). 3. Business Model Canvas lebih sederhana sehingga lebih mudah dimengerti, business model canvas sendiri telah dipakai pada perusahaan- perusahaan besar contohnya Adobe, Microsoft, IBM, Ericsson, dan Deloitte (Osterwalder & Pigneur, 2010). Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya maka penelitian ini mengambil judul Perancangan Model Bisnis Sebagai Bentuk Strategi Pengembangan Bisnis Pada Aplikasi Hi City dengan pendekatan Business Model Canvas viii

1.3 Perumusan Masalah Aplikasi Hi City hadir sebagai solusi para wisatawan untuk memaksimalkan liburannya. Namun aplikasi mengalami permasalahan pada target download yang tidak tercapai sehingga mengakibatkan kesulitan dalam memperoleh pemasukan. Pada tahun 2016 aplikasi Hi City akan disatukan dan dibutuhkannya strategi pengembangan bisnis yang meningkatkan pemasukan dana atau dengan kata lain meningkatkan strategi proses bisnis pada aplikasi. Konsep bisnis baru yang tepat dibutuhkan pada penyatuan aplikasi Hi City dengan tujuan meningkatkan jumlah download dan menaikkan pemasukan. 1.4 Pertanyaan Penelitian Kendala dan kebutuhan yang ada pada aplikasi menggerakkan penelitian untuk mengembangkan strategi bisnis Hi City. Perlu diketahui pula hal melalui pertanyaan berikut : 1. Bagaimakah gambaran model bisnis Hi City saat ini jika ditinjau dengan pendekatan Business Model Canvas? 2. Bagaimanakah perancangan model bisnis sebagai bentuk strategi pengembangan bisnis yang sesuai dan disarankan untuk diterapkan pada aplikasi Hi City yang akan disatukan pada tahun 2016 agar dapat meningkatkan jumlah download dan menigkatkan profit dengan pendekatan Business Model Canvas? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui gambaran model bisnis Hi City saat ini jika ditinjau dengan pendekatan Business Model Canvas. 2. Dapat merancang model bisnis sebagai bentuk strategi pengembangan bisnis yang sesuai dan disarankan untuk diterapkan pada aplikasi Hi City yang akan disatukan pada tahun 2016 agar dapat meningkatkan jumlah download dan meningkatkan profit dengan pendekatan Business Model Canvas yang sesuai dan disarankan untuk diterapkan pada aplikasi Hi City. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Praktis ix

Hasil dari penelitian terhadap aplikasi Hi City ini diharapkan memiliki manfaat sehingga IDeC (Innovation and Design Center) dapat menerima sebuah konsep sebagai rekomendasi untuk mengembangkan strategi bisnis, hasil penelitian ini kemudian diharapkan dapat menjadi rekomendasi pengembangan strategi bisnis yang dapat menaikkan jumlah download aplikasi ini dan meningkatkan profit. 2. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian di bidang manajemen strategi dan strategi bisnis yang menggunakan business model canvas. 3. Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang akan menggunakanya sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam kegiatan penelitian atau karya ilmiah yang lain. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah analisa dan perancangan model bisnis sebagai pengembangan strategi bisnis pada aplikasi Hi City keluaran IDeC (Innovation and Design Center) Telkom. Peneltian ini bertonggak utama pada Business Model Canvavs. Data yang akan digunakan pada penelitian ini diperoleh melalui serangkaian wawancara dan analisa pada aplikasi Hi City itu sendiri. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Penelitian ini memilki judul Perancangan Model Bisnis Sebagai Bentuk Strategi Pengembangan Bisnis Pada Aplikasi Hi City dengan pendekatan Business Model Canvas dan menggunakan dasar teori yang akan dijelaskan pada Bab 2. Penelitian ini dilakukan dengan bantuan sampel, dan teknik tertentu yang akan dijelaskan pada Bab 3. Selanjutnya akan dibahas secara lebih terperinci pada Bab 4, kemudian disimpulkan hasilnya dan diberikan rekomendasi pada Bab 5. x