BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I LEMBAR PERMOHOHONAN MENJADI RESPONDEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yaitu dengan Quasy-Experiment dengan menggunakan rancangan pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. quasy experimen pre test post test with control group, penelitian ini. Tabel 3.1 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi.

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan menggunakan Quasi Experimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Jenis penelitian yang dipakai menggunakan Quasi Experimental,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. quasy experiment dengan rancangan pre test and post test with. kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group. Sebelum intervensi peneliti terlebih dahulu melakukan penilaian kualitas tidur pada responden (pre test). Setelah intervensi peneliti kembali melakukan penilaian kualitas tidur responden (post test) pada kedua kelompok untuk mengetahui perubahan kualitas tidur siswi antara sebelum dan sesudah mendengarkan Al-Qur an (Murottal) sambil membaca terjemahnya. Gambar 3.1 Desain Penelitian A (Pre-Test) Intervensi A (Post-Test) B (Pre-Test) Kontro B (Post-Test) Keterangan: Kelompok A, membaca Al-Qur an seperti biasa dan diberikan intervensi berupa mendengarkan Al-Qur an sambil membaca terjemahnya. Kelompok B, membaca Al-Qur an seperti biasa dan tidak diberikan intervensi berupa mendengarkan Al-Qur an surat Ar-Rahman dan terjemahnya. 47

48 B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek/ subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 1 MTs Muallima at Muhammadiyah Yogyakarta yang berjumlah 225 siswi. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh suatu populasi (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian ini adalah siswi kelas 1 MTs Muallima at Muhammadiyah Yogyakarta yang tinggal di asrama, diambil dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2010). Semua sampel harus memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel karena berbagai sebab (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini antara lain: a. Kriteria inklusi 1. Siswi kelas 1 MTs Muallima at Muhammadiyah Yogyakarta 2. Tinggal di Asrama Siti Aisyah

49 3. Skor kecemasan tidak sama dengan 0 4. Skor kualitas tidur tidak 5 (kualitas tidur baik) 5. Tidak mengalami gangguan pendengaran b. Kriteria ekslusi 1. Dalam perawatan khusus 2. Mempunyai riwayat gangguan jiwa Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane (Imron, 2014) sebagai berikut: n n n n = 69,2 = 70 Keterangan: n : Perkiraan jumlah sampel N : Perkiraan jumlah populasi d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,1) jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dengan 35 kelompok intervensi dan 35 kelompok kontrol. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Asrama Siti Aisyah Madrasah Muallima at Muhammadiyah Yogyakarta. Selama 14 hari dan dimulai pada tanggal 13-26 agustus 2016.

50 D. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri atas variabel independen/ bebas dan dependen/ terikat. Variabel independen pada penelitian ini adalah pengaruh mendengarkan Al-Qur an surat Ar-Rahman dan terjemahnya. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas tidur. E. Definisi Operasional 1. Kualitas Tidur Kualitas tidur merupakan kepuasan seseorang terhadap tidurnya, sehingga seseorang tidak merasakan kelelahan, sering menguap dan mengantuk di pagi hari (Hidayat, 2006). Data kualitas tidur dapat diukur dengan menggunakan Pittsburgh sleep quality index (PSQI). Kuesioner PSQI terdiri dari 9 pertanyaan. Skala pengukuran menggunakan rating scale yaitu skor 0-3. Hasil dalam pengukuran keseluruhan adalah 0-21 yang diperoleh dari 7 komponen penilaian diantaranya kualitas tidur secara subyektif (subjective sleep quality), waktu yang diperlukan untuk memulai tidur (sleep latency), lamanya waktu tidur (sleep duration), efisiensi tidur (habitual sleep efficiency), gangguan tidur yang sering dialami pada malam hari (sleep disturbance), penggunaan obat untuk membantu tidur (using medication), dan gangguan tidur yang sering dialami pada siang hari (daytime disfunction). semakin tinggi skor nilai maka akan semakin buruk kualitas tidurnya. Seseorang dikatakan memiliki kualitas tidur baik apabila skor nilai 1-5, ringan 6-7, sedang 8-14 dan kualitas tidur buruk jika skor nilai mencapai 15-21.

51 2. Murottal Al-Qur an Murottal Al-Qur an adalah bacaan atau lantunan ayat suci Al-Qur an. Responden diperdengarkan surat Ar-Rohman (55): 1-78, yang dibaca oleh Sa ad Al-ghomidi yang berdurasi 8 menit 30 detik melalui flashdisk dan speaker dengan volume suara sudah disesuaikan kenyamanan responden. Murottal Al-Qur an diperdengarkan sambil membaca arti dari ayat yang didengar selama 14 hari sehari sekali pada kelompok intervensi yang diperdengarkan secara bersamaan. Perlakuan diberikan setiap malam pukul 19.30 WIB, bertempat di Aula Asrama, dan pada kelompok kontrol tidak diperdengarkan murottal Al- Qur an. Skala data murottal Al-Qur an adalah nominal. F. Instrumen Penelitian 1. Instrument Murottal Al-Qur an Responden mendengarkan murottal Al-Qur an melalui instrument flashdisk dan speaker. 2. Terjemah Al-Qur an Pada penelitian ini responden diperdengarkan bacaan Al-Qur an sambil membaca terjemah surat Ar-Rahman melalui Al-Qur an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia. 3. Kuesioner Kualitas Tidur Instrument yang digunakan dalam pengukuran kualitas tidur adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang telah dikembangkan oleh Contreras et al., (2014). Instrument ini telah baku

52 dan banyak digunakan dalam penelitian kualitas tidur seperti dalam penelitian Majid (2014). Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) terdiri dari 9 pertanyaan. Pada variabel ini menggunakan skala ordinal dengan skor keseluruhan dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah 0 sampai dengan nilai 21 yang diperoleh dari 7 komponen penilaian diantaranya kualitas tidur secara subyektif (subjective sleep quality), waktu yang diperlukan untuk memulai tidur (sleep latency), lamanya waktu tidur (sleep duration), efisiensi tidur (habitual sleep efficiency), gangguan tidur yang sering dialami pada malam hari (sleep disturbance), penggunaan obat untuk membantu tidur (using medication), dan gangguan tidur yang sering dialami pada siang hari (daytime disfunction). Apabila semakin tinggi skor nilai yang didapatkan maka akan semakin buruk kualitas tidur seseorang. Keuntungan dari PSQI adalah memiliki nilai validitas dan reliabilitas tinggi. Namun, kuesioner PSQI ini juga memiliki kekurangan yaitu dalam pengisian kuesioner hasil yang diperoleh kurang benar dikarenakan keterbatasan dan kesulitan dari responden sehingga perlu dilakukan pendampingan. Kuesioner kualitas tidur terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan untuk nomor 5-8 adalah pertanyaan tertutup dan masing-masing mempunyai rentang skor yaitu 0-3yang artinya 0= tidak pernah dalam sebulan terakhir, 1= 1 kali seminggu, 2= 2 kali seminggu dan 3= lebih dari 3 kali seminggu.

53 Interpretasi nilai skor kualitas tidur baik apabila skor nilai 1-5, ringan 6-7, sedang 8-14 dan kualitas tidur buruk jika skor nilai mencapai 15-21. Tabel 3.1 Gambaran kuesioner kualitas tidur Komponen No item Penilaian Jawaban Kualitas Tidur secara subyektif Durasi Tidur (lamanya waktu tidur) 9 Sangat baik 0 Cukup baik 1 Buruk 2 Sangat buruk 3 4 >7 jam 0 6-7 jam 1 5-6 jam 2 <5 jam 3 Skor Latensi Tidur 2+5a 0 0 1-2 1 3-4 2 5-6 3 Latensi Tidur (waktu yang diperlukan untuk memulai tidur) Efesiensi tidur Rumus: Gangguan tidur pada malam hari 2 15 menit 0 16-30 menit 1 31-60 menit 2 >60 menit 3 1+3 >85 % 0 75-84 % 1 65-74 % 2 <65 % 3 5b, 5c, 5d, 5e, 5f, 5g, 5h, 5i, 5j 0 0 1-9 1 10-18 2 19-27 3 Disfungsi tidur siang hari 7+8 0 0 1-2 1 3-4 2 5-6 3 Penggunaan obat tidur 6 0 0 <1 1 1-2 2 >3 3 Sumber: Curcio et al. (2012) skor

54 G. Cara Pengumpulan Data 1. Peneliti melakukan survei awal untuk memperoleh perijinan, data dan informasi tentang populasi di MTs Muallima at Muhammadiyah Yogyakarta, setelah terlebih dahulu mendapatkan ijin dari pihak sekolah, peneliti menentukan subjek penelitian adalah siswi kelas 1 yang mengalami cemas perpisahan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan oleh peneliti, kemudian membaca lembar informasi dan menandatangani inform consent. 2. Peneliti menentukan sampel dengan tehnik simple random sampling dengan perhitungan menggunakan rumus Taro Yamane didapatkan total sampel sebanyak 70 dan dibagi 2 yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Yaitu siswi sebanyak 35 diperdengarkan Al-Qur an selama 14 hari, dan 35 siswi tidak diperdengarkan Al-Qur an. 3. Melakukan intervensi pada kelompok eksperimen dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Sebelum pemberian intervensi peneliti melakukan pendekatan pada responden kelompok eksperimen untuk menjelaskan tujuan dan tindakan dalam penelitian serta meminta responden mengisi kuesioner kualitas tidur untuk menilai kualitas tidur pada responden (pretest) b. Peneliti mulai memperdengarkan Al-Qur an kepada setiap responden dengan durasi satu kali selama 8 menit 30 detik selama 14 hari berturut-turut pada kelompok eksperimen.

55 c. Melakukan pengukuran kembali skor kualitas tidur (posttest) dihari ke-14 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4. Menganalisa data hasil penelitian skor kualitas tidur. H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas bertujuan untuk mengukur kualitas instrumen penelitian. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper & Schindler, 2014). Dalam penelitian ini, pengujian validitas akan dilakukan dengan menggunakan metoda Confirmatory Faktor Analysis (CFA) dengan bantuan SPSS. CFA diadopsi dalam penelitian ini digunakan untuk mengevaluasi validitas konvergen dan validitas diskriminan dari skala pengukuran. Menurut Hair, et al., (2010), sebuah instrumen penelitian dapat diterima jika nilai loading dari setiap itemnya adalah 0,4. Penelitian oleh Contreras, et al., (2014) tentang kuesioner PSQI didapatkan loading dari setiap itemnya adalah 0,4, sehingga kuesioner PSQI dinyatakan valid. 2. Uji realiabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur kehandalan suatu alat ukur atau kuesioner. Instrument yang dikatakan reliable jika instrument yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Cooper & Schindler, 2014). Menurut Hair, et al., (2010), sebuah instrumen penelitian dapat

56 dikatakan reliable jika memiliki nilai Cronbach Alpha 0,60. Semakin mendekati angka 1 nilai cronbach alpha, maka semakin baik instrumen pengukuran. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan metode analisis Cronbach alpha dengan bantuan SPSS, dan didapatkan Cronbach alpha sebesar 0,791 sehingga kuesioner PSQI dapat dikatakan reliable. I. Analisa Data a. Normalitas data Setelah semua data terkumpul melalui berbagai tahap, yaitu: pengambilan sampel, tahap pengumpulan data maka selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu murottal Al-Qur an terhadap variabel terikat yaitu kualitas tidur, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol dengan menggunakan uji shapiro wilk karena responden <50. Sedangkan untuk membandingkan kedua kelompok sebelum dan sesudah maka digunakan uji klomogorf smirnov karena responden >50 (Gudono, 2014) b. Analisa univariate Analisa univariate digunakan untuk menghitung distribusi frekuensi dan presentase sehingga diketahui gambaran karakteristik responden dan variabel penelitian.

57 c. Analisa bivariat Analisa data untuk mengetahui dua kelompok data yang dependent yaitu skor kualitas tidur sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi adalah dengan menggunakan uji beda dua mean dependent (Paired Sample t-test) karena didapatkan nilai p>0,05 sehingga dapat diartikan data berditribusi normal. Sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan Wilcoxon test karena didapatkan nilai p<0,05 sehingga dapat diartikan data tidak berdistribusi normal. (Dahlan, 2010). Analisa data untuk membandingkan derajat kualitas tidur antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menggunakan uji Mann- Whitney karena data tidak berdistribusi normal. j. Etika penelitian Peneliti memiliki surat kelayakan etik penelitian dan berpedoman pada prinsip-prinsip etika dalam penelitian, antara lain: 1. Prinsip manfaat yaitu Penelitian ini tidak memiliki resiko yang berbahaya. Peneliti akan berusaha meminimalisir segala bentuk ketidaknyamanan atau efek samping yang merugikan dari penelitian. 2. Prinsip keadilan yaitu Semua informasi yang berkaitan dengan identitas siswi dan pihak sekolah akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. 3. Prinsip menghargai hak asasi manusia yaitu menentukan bersedia menjadi responden, mendapatkan informasi dan inform consent.