BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

Cara Mencuci Tangan yang Benar

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Merawat dan Mempertahankan. Kecantikan Payudara

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pengetahuan

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MEUREUBO KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN

MANFAAT ASI BAGI BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016

Pemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post sectio caesarea pada kasus Ny.S

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

MENYUSUI SAAT IBU BEKERJA. Dinas Kesehatan Provinsi Bali

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Engorgement) itu dikarenakan penyempitan pada duktus laktiferus,

TEKNIK MARMET. Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dg tangan jauh lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI).

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian, yaitu : anatomi payudara, ASI, laktasi dan keefektifan proses menyusui.

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA KEHAMILAN DAN PADA MASA NIFAS DI RB MATTIRO BAJI GOWA TAHUN 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatkan pengeluaran hormon oksitosin (Suherni, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

CONTENT VALIDITY INDEX PERILAKU IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK SALLY KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

1

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Menyusui

BAB I PENDAHULUAN. (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan

SUKSES MENYUSUI DENGAN PIJAT OKETANI

KEGUNAAN MEMERAH ASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

Nah, bagi Anda yang ingin mengintip, seperti apa sih pijat bayi itu, berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Indonesia

PANDUAN RAWAT GABUNG DAN BAYI RS. MITRA KELUARGA JL. BUKIT GADING RAYA KAV. 2 KELAPA GADING PERMAI JAKARTA 2014

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI POSYANDU MELATI SEMPU BUMIREJO LENDAH KULON PROGO KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

BAB II TINJAUAN KASUS. menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya (Roesli,

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Alat Pemerahan Peralatan dalam pemerahan maupun alat penampungan susu harus terbuat dari bahan yang anti karat, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Bah

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Puting Lecet. Posisi dan Pelekatan yang Tepat (Lihat lembar informasi Ketika Melekat)

Bab VII. Menyusui. Mengapa memberi ASI (Air Susu Ibu) itu penting? Mengapa pemberian makanan lain membahayakan selama periode menyusui?

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan mengungkapkan teori dan acuan tentang konsep-konsep dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survey melalui. saat bersamaan/sekali waktu (Notoatmodjo, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mensekresi susu untuk makan bayi (Kumala, 1998). a. Struktur Makroskopis (Verralls, 1997)

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

Transkripsi:

BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik, maka tak jarang kita mendengar beberapa wanita memilih untuk tidak menyusui sang buah hati dikarenakan kekhawatiran payudara akan menjadi kendor. Tak hanya itu, keinginan bunda untuk menyusui buah hatinya kerap kali terhambat oleh ketidaknyamanan yang timbul saat proses menyusui, seperti misalnya akibat gangguan kecil seperti bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan lain-lain. Kondisi-kondisi tersebut kerap menyurutkan niat bunda untuk memberikan ASI pada si kecil. Dan hal tersebut sangatlah disayangkan, karena ASI merupakan gabungan nutrisi penting dengan proporsi ideal dan bentuk yang paling mudah diserap oleh bayi, yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga kesehatan payudara saat menyusui, sehingga ibu bisa memberikan ASI pada buah hati tersayang tanpa perlu merasa cemas.(penting!!!!! jangan melakukan perawatan payudara/pemijatan payudara pada ibu hamil karena bila salah akan merangsang kontraksi uterus). B. Rumusan Masalah 1. Pengertian perawatan payudara 2. Anatomi payudara 3. Tujuan breast care 4. Prinsip di lakukannya breast care 5. Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan payudara 6. Cara perawatan puting susu datar atau masuk ke dalam 7. Persiapan breast care 8. Prosedur pelaksanaan dan waktu pelaksanaan 9. Evaluasi 10. Akibat jika tidak di lakukan perawatan perawatan payudara 11. Keperawatan payudara dengan berbagai masalah C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perawatan payudara adalah pearawatan yang dilakuakan pada payudara agar dapat menyusui dengan lancar dan mencegah masalah-masalah yang sering timbul pada saat menyusui. B. Anatomi payudara Dalam istilah medis, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latih yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesterone. Estrogen meningkatkan pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormonehormon lain seperti prolaktin, growth hormone,adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu. Payudara tersusun dari jaringan kelenjer, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi 3 bagian utama, yaitu: 1. Korpus (badan), yaitu bagian yang besar 2. Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman 3. Papilla atau nipple atau puting susu,yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit,sub kutan (jaringan di bawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parekim merupakan suatu struktur yang terdiri dari: duktus lactiferous(duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus. Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli bercabang-cabang menjadi 10-100 alvelus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar.dengan demikian, sebenarnya payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal. Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat kearah puting susu. Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-mesing duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus di kelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk memompo ASI. Alveolus juga dikelilingan pembuluh darah yang memberikan zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis ASI. Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagian berikut : jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf,dan pembuluh limfa. Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Puiting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui.

Dengan akupun bibir bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut,asi akan keluar dengan lancar. Pada ujung puting susu terdapat 15-25 muara lobus (duktus laktiferus),sedangkan areola mengadung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur. C. Tujuan Breast Care 1. Memelihara kebesihan payudara 2. Melenturkan dan menguatkan puting susu 3. Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau daftar 4. Mempersiapkan produksi ASI 5. Mencengah pembendungan ASI 6. Meningkatkn hgiene payudara 7. Meningkatkan produksi Asi 8. Melenturkan dan menguatkan puting payudara D. Prinsip Di Lakukannya Breast Care 1. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur 2. Menjaga kebersihan sehari-hari 3. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil 4. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara 5. Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan E. Beberapa Keadaan Yang Berkaitan Dengan Teknik Dan Saat Perawatan Payudara 1. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan 2. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus,perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan 3. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam perawatannya harus dilakukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan F. Cara perawatan puting susu datar atau masuk kedalam 1. Puting susu di beri minyak 2. Letakkkan kedua ibu jari di atas dan dibawah puting 3. Pegangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah 2o kali (gerakanknya kerah luar) 4. Letakkan kedua ibu jari disamping diri dan kanan puting susu

5. Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekankan 20 kali ( gerakannya kea rah luar) G. Persiapan Breast Care Persiapan alat 1. Handuk 2 buah 2. Wash lap 2 buah 3. Bascom 2 buah, berisi air hangat dan dingin 4. Termost air hangat 5. Kapas 6. Minyak oil Alat pengendalian infeksi 1. Com berisi cairan DTT 2. Nerbeken 3. APD (masker,handscon,celemek) Persiapan Ibu 1. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir da keringkan dengan handuk 2. Baju ibu bagian depan dibuka 3. Pasang handuk H. Prosedur dan Waktu Pelaksanaan Prosedur Pelaksanaan 1. Menyampaikan alat sesuai dengan kebutuhan 2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga terkait tindakan yg akan di lakukan, tujuan tindakan, serta hasil tindakan 3. Melakukan persiapan perawat seperti mencuci tangan 4. Membuka pakaian atas ibu dan memasang handuk di atas punggung ibu 5. Bila payudara ibu bengkak dan sakit sebaiknya lakukan terlebih dahulu teknik untuk mengurangi rasa sakit dengan kompres hangat dan dingin pada payudara ibu selama 15 menit 6. Memberikan posisi membungkuk pada ibu dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala 7. Menutup tubuh bagian depan dengan handuk dan meletakan handuk yg lainnya di pangkuan ibu 8. Licinkan kedua tangan dengan minyak.

9. Melakukan pemijatan punggung dengan menggunakan kedua ibu jari (di olesi minyak) di sisi tulang belakang mulai dari sejajar putting ke arah atas sampai dengan leher ibu selama 20-30 kali atau 10-15 menit 10. Gerakan tersebut di ulang dengan arah dari garis tengah punggung ke arah bawah/ tulang koksigis sebanyak 20-30 kali atau selama 10-15 menit 11. Posisikan ibu duduk tegak dan pindahkan anduk untuk menutupi punggung ibu 12. Perawat berada di belakang ibu lalu lakukan pengurutan payudara yaitu dengan satu tangan menyangga payudara melakukan sebanyak 20-30 kali atau selama 10-15 menit 13. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut. Melakukan pemijatan ringan searah jarum jam pada payudara yg mengalami bendungan dengan gerakan melingkar. Caranya dengan menggunakan salah satu tangan untuk menyangga payudara, sedangkan tangan yg lain (jari tengah dan telunjuk) untuk memijat, setelah sebelumnya jari-jari tersebut di olesi minyak 14. Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin pada kedua payudara secara bergantian, masing-masing selama 10-15 menit 15. Merangsang pengeluaran puting secara manual, terutama pada putting yg tidak menonjol atau menggunakan alat pompa putting sederhana dengan menggunakan jarum suntik 10 cc 16. Membersihkan payudara dengan washlap 17. Mengeluarkan asi secara manual dan di olesi seluruh areola dan putting 18. Cuci tangan dengan benar 19. Merapikan alat 20. Mencatat tindakan dan respon ibu Waktu Pelaksanaan 1. Dilakukan pada hari ke 1-2 setelah melahirkan. 2. Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari. A. EVALUASI Untuk mengetahui apakah tindakan andah telah sesuai dengan prosedur, maka anda diharuskan melakukan evaluasi dengan memastikan data yg didapat dari ibu sudah meliputi semua data yang inginkan. DOKUMENTASI

Setelah selesai melaksanakan semua prosedur, anda di wajibkan mendokumentasikan segala data yg berkaitan dengan kondisi ibu, nama perawat, serta di sahkan dengan tanda tangan. B. Akibat Jika Tidak Di Lakukan Perawatan Payudara Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi: 1. Anak susah menyusui 2. ASI lama keluar 3. Produksi ASI terbatas 4. Pambengkatan pada payudara 5. Akan mudah lecet. 6. Payudara meradang 7. Payudara kotor 8. Ibu belum siap menyusui 9. Kulit payudara terutama puting C. Kepetawatan payudara dengan berbagai masalah 1. Puting Lecet Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan jangan mengunakan sabun, karena bisa membuat puting susu kering dan iritasi. 2. Penyumbatan Kelenjar Payudara Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerakan kearah puting susu dan lebih berhatihatilah pada area yang mengeras. Menyusui sesering mungkin dengan jangkan waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat

menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada awal sesi menyusui, sehingga bisa mengerikannya dengan efektif. Lanjutkan dengan mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut. Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari ( atau mandi dengan air hangat beberapa kali ) lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara perlahan-lahan turun kea rah puting susu. 3. Pengerasan Payudara Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa membantu mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatau untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagai contoh, merendam kain dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelum menyusui bayi. Mungkin ibu juga bisa mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual atau dengan mengunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan. KESIMPULAN BAB III PENUTUP Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah untuk dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluhkan bayinya tak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Tentunya, selain faktor teknis ini, air susu ibu juga dipengaruhi asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu. Faktor nutrisi bisa dipenuhi dengan tambahan asupan kalori 500 kkal perharinya, khususnya nutrisi kaya protein (ikan, telur hati), kalsium (susu), dan vitamin (sayur, buah). Juga, banyak minum air putih. Faktor psikologis pun penting dengan menciptakan suasana santai dan nyaman, tidak terburu-buru dan tidak stres saat menetekkan bayi. Perawatan payudara juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI, dilakukan sedini mungkin setelah melahirkan selama 1-2 hari.

SARAN Setelah memahami dan mampu melakukan tehnik perawatan payudara ibu rutin melakukannya agar payudara terjaga kebersihannya, dan mencegah terjadinya masalahmasalah pada saat menyusui. syafrudin SKM, M.KES rabu 18 aprl 2012 http://materi-paksyaf.blogspot.co.id/2012/04/perawatan-payudara-breastcare.html http://febriadidalka.blogspot.co.id/2013/09/perawatan-payudara-breakst-carepost.html febriadi Dalka jumat 4 oktober 2013